Multi chap

Apr 12, 2009 13:53



Title     : To Love You

Author : 1akane6

Rating : PG

Pairing : It’s still a secret

Language: In Indonesian / Bahasa

Based on: CTKT Sendai Trip Sp

Summary: It’s gonna be OK


Title     : To Love You

Author : 1akane6

Rating : PG

Pairing : It’s still a secret

Language: In Indonesian / Bahasa

Based on: CTKT Sendai Trip Sp

Summary: It’s gonna be OK

Chapter.4

~Di kamar Kame-Akanishi~

Begitu mereka masuk kamar, mereka langsung meniduri kasur masing-masing.

“E, gue mandi duluan, ya. Loe beres-beres dulu aj, gih!” Kata Kame seraya bangkit dar kasurnya. Jin hanya menjawab dengan gumaman yang tidak jelas didengar dari posisi tengkurapnya. Kemudian Kame mengambil peralatan mandi dari tasnya, lalu masuk ke kamar mandi.

Setelah Jin tahu kalau kame sudah benar-benar dalam kamar mandi, lalu ia bangkit duduk di kasurnya dari posisi tengkurapnya. Sekarang ini, ia hanya berfikir apa yang kira-kira sedang dilakukan his beloved Ueda. “Kenapa harus si bodoh Taguchi itu, yang sekarang besama dengan Ueda?” It uterus hal yang Jin pertanyakan berkali-kali pada dirinya sendiri dengan perasaan sedikit kesal.  Ia pikir, ia juga bisa merawat Ueda, bahakan lebih baik dari pada Junno.

Selama bermenit-menit ia melamun terduduk, terus memikirkan hal itu. sampai-sampai ia tidak sadar kalau Kame sudah keluar dari kamar mandi dan memangil-maggil namanya.

“…in!..Jin! Akanishi Jin!!” panggil Kame berkali-kali dan baru bisa membuat Jin menoleh setelah panggilan yang keempat “Ngapain sih?! Dari tadi dipanggilin, juga!”

“E?? Kenapa sih?” jawab Jin malas.

“Mau pakai kamar mandi sekalian, gak?” tanya kame lagi.

“Kenapa memang? E… loe gak pakai pakaian untuk langsung tidur?” tanya Jin, yang melihat Kame masih berpakain lengkap.

“Gue mau main ke kamarnya Koki-Maru, terus mereka rencana mau main ke kamarnya Ueda. Mau ikut?” Jin terdiam sejenak “Iya~ ikut!” jawab Jin segera, kemudian ia berlari masuk ke kamar mandi untuk bersih-bersih.

~Kamar Koki-Nakamaru~

“Ue~iiii!! Mau ngapain nih, kita sekarang?” Nakamaru tampak sengat semnagat seperti biasanya.

Nakamaru, Koki, dan Kame sibuk bermain kartu dengan penalty game yang biasa mereka lakukan bagi yang kalah permainan. Sedangkan Jin tampak bosan di kasur sambil menonton TV.

“E… Gimana keadaan Ueda sama Junno?” Tiba-tiba Kame membuka pembicaraan.

“Ng… katanya sih Ueda sudah lumayan banget. Kayaknya nanti bisa mau nyusul kesini.” Jawab Koki sambil bingung-bingung memikrkan kartu apa yang kira-kira sebaiknya ia keluarkan.

Dan perakapan itu tentu saja terdengar oleh Jin. Yang otomatis membuatnya jadi semangat kembali.

“E?? kenapa gak kita saja, yang ke kamar mereka?” tanya Kame yang masih serius ke kartunya.

“Gak tau juga, tuh. Katanya sih Uedanya yang gak mau” hening sebentar “Uweee~ii!” Jawab Nakamaru senang - sambil menunjukkan kartunya pada yang lain, membuktikan ia memenangkan permainannya. “Uwa!! Gak mungkin!” teriak Kame dan Koki yang merasa kalah.

……………………

“Ckleck..!” terdengar suara pintu yang terbuka, dan membuat semuanya menoleh kea rah pintu secara bersamaan.

“A~ konbanwa~” suara Junno yang membuka pintu sambil tersenyum lebar, seperti sedang menahan tawa. Lalu di belakangnya terlihat Ueda yang seperti baru saja selesai tertawa geli. Kemudian, mereka berdua masuk ke dalam kamar Koki dan Maru, masih sambil tertawa-tawa kecil. Yang membuat semuanya tamapak penasaran dan bingung melihat tingkah aneh mereka berdua.

“E, kenapa sih, loe berdua?” tanya Nakamaru penasaran.

“e, gak kenapa-kenapa.” Jawab Junno masih setengah tertawa sementara Ueda hanya tersenyun-senyum kecil. Lalu, tiba-tiba saja Ueda membisikkan ssuatu ke telinga Jin yang namapak ‘cengok’.

“Tadi Junno salah pencet bell kamar orang lain” lalu ia tertawa lagi “lalu kita berdua lari-lari karena tiba-tiba orang nya mau buka pintu.” Lanjutnya berbisik pada Jin. Yang kemudian Jin pun ikut tertawa terbahak-bahak sambil melirik pada Junno.

Junno jadi heran lalu menarik lengan Ueda, “Loe bilang?” lalu Ueda mengagngguk, lalu tertawa lagi. Yang lain jadi tambah heran melihatnya dan Kame menyikut pinggang Jin dengan tanda bahwa ia ingin tahu. Lalu Jin bicara dengan suara lantang pada semuanya, “Tadi si Junno dengan bodohnya mencet bell salah kamar. Lalu, saat orang yang di dalam membukaan pintu, ia mengagetinya karena dia pikir, itu adalah salah satu dari kita.”

Serentak saja semuanya tertawa - Junno jadi malu dan ikut tertawa sambil menyikut-nyikut Ueda.

Diselingi tawanya, Jin mlirik Ueda yang sedang tertawa, ia terlihat begitu manis dengan tawanya yang terlihat agak malu-malu. Kini Jin merasa lebih baik dari sebelumnya, selain ia sudah tidak bosan lagi karena Ueda kini sudah ada di hadapannya dan juga ia (Ueda) sudah dapat tertawa kembali dengan sehat.

“Lagi pada ngapain memangnya kalian dari tadi di sini?” tanya Junno pada yang lain.

“Loe gak bisa liat?” Koki menunjukkan tumpukkan kartu yang ada di atas kasur “Ya, lagi main kartu, lah…” jawab Koki kemudian.

“Hei, Akanishi-kun, kok kamu gak ikutan?” tanya Ueda, meliahat posisi Jin yang terpisah jauh dari yang lainnya. Dan Jin, yang tiba-tiba dilontarkan pertanyaan seperti itu oleh Ueda - dengan tatapan yang dalam dan polos dari Ueda - tentu saja membuatnya jadi salah tingkah. “Mana mungkin kalau aku menjawab, ‘habis bosan, gak ada kamu tadi di sini’ padanya nya, kan? Apa lagi di depan yang lainny.” Pikir Jin dalam hatinya. Karena, hingga kini tak seorang pun di antara mereka yang mengetahui apa perasaan yang sebenarnya dimiliki Jin pada Ueda. Tapi, dalam pikiran Jin, terkadang terlintas ‘bahwa Kame juga memiliki perasaan yang sama seperti dirinya terhadap Ueda’. Namun, pikiran itu ia hempas jauh-jauh setelah ia tahu bahwa Kame sudah memiliki seorang kekasih tambatan hatinya. Jadi, semua perhatian yang Kame berikan pada Ueda hanyalah semata-mata perhatian pada teman. Tapi, hala yang paling mengganggunya adalah, image Kame, yang dikenal sebagai member KAT-TUN yang paling menaruh perhatiannya pada Ueda sejak dulu - like he (Kame) knows every little thing about Ueda - namun, bukanlah dirinya.

Selama mereka bermain di kamar Koki-Maru, mereka semua bersenang-senang bersama. Tapi, perhatian Jin tetap tertuju pada Ueda. Dan. Yang nampaknya Ueda pun menyadarinya.

“Ei, Akanishi-kun…” Ueda yang sedang bersama kerumunan Nakamaru, Kame, dan Junno - Koki sedang di kamar mandi - tiba-tiba berbalik badan menghadap kea rah Jin yang sedang bermain computer di atas kasur.

Sekejap saja Jin kaget, karena mengira dirinya telah tertangkap basah oleh Ueda sedang memperhatikan diri Ueda.

“Ke..ke, kenapa? Tumben, panggil-panggil.” Kata Jin, sambil berpura-pura mengalihkan matanya ke layar laptopnya.

“Nggak kenapa-kenapa kok. Cuma ini, nih, topi” Ueda menjulurkan topi kepada Jin “ Tadi makasih…” kata Ueda yang agak kesal sambil memberikan topi milik Jin kepada Jin.

Jin merasa kaget melihat ekspresi Ueda yang tiba-tiba terlihat kesal danmeninggalkannya.

“E? Kenapa? Sorry, sorry… gue cuma bercanda, kok. Nganggap serius banget…” cepat-cepat Jin berkata menyesal karena panic. Kemudian, sejenak Ueda berbalik badan menghadap Jin dan kemudian tersenyum, seyuman nya yang bagai malaikat, yang dapat membuat siapapun yang melihatnya akan meleleh dibuatnya. Tentu saja hal ini membuat Jin merasa lega sekaligus senang.

“Nih…” Jin mendekati Ueda sambil menyodorkan topi miliknya yang tlah dikembalikan Ueda kepadanya tadi.

“Kenapa? Gak mau pakai lagi karena bekas gue?” tanya Ueda pada Jin.

“Ngak, nggak~” sanggah Jin panic “Ini gue kasih buat loe aja topinya. Gue masih bawa lagi yang lain, kok topinya. Kalau loe kan, gak. Lagi pula hari-hari ini sedang panas sekali, jadi loe pakai saja topi gue ini.” Jin menarik topinya dan menepuk-nepukan di tangannya. “Gue sih ngasih, tapi kalau loe nya gak suka, sehabis pulang loe boleh balikin lagi topinya ke gue.” Jin kembali menyodorkan topinya itu kepada Ueda.

“He?? Hontouni?” tanya Ueda berbinar-binar.

Melihat response dari Ueda, Jin dengan cepat mengagngguk seperti puppy yang ditawarkan bisckuit oleh majikannya. Lalu dengan senang Ueda mengambil topi itu kembali. Dan kemudian ia kembali ke tempatnya semula bersama dengan yang lainnya untuk kembali meneruskan permaianan setelah Koki telah kembali dari kamar mandi. Dan Jin pun, akhirnya ikut berkumpul bermain juga bersama dengan yang lainnya. Mereka memainkan banyak hal menyenangkan, bersama. Bagi Jin, itu adalah saat paling membahagiakan dirinya untuk saat ini. Untuk sementara, tak ada lagi yang dapat membuatnya sebahagia ini, selain ikut bermain bergembira di samping Ueda.

Namun, nampaknya hal itu takkan berlangsung lama baginya.

“E~ sudah lewat tengah malam…” tiba-tiba Junno melihat jam tangannya dan jam dinding yang terpajang di kamar itu “Ueda, ayo kita cepat kembali tidur…” dan lalu, Ueda mengagngguk atas ajakan Junno tersebut.

“Ok! Oyasuminasai minna~” Junno dan Ueda keluar kamar dan melambaikan tangan pada yang lainnya di ambang pintu. Yang lainnya bersikap biasa saja dan balas melambaikan tangan kepada mereka berdua. Tetapi Jin merasa ada hal yang janggal. (??)

***

fanfic:ueda

Previous post Next post
Up