Membaca tulisan
’Kursi Saja Dibedakan...’ oleh Luki Alia di KOMPAS hari ini (3 Juni 2010), saya sungguh kecewa karena tulisan yang penuh idealisme ini ternyata terpuruk menjadi sesuatu yang menggebu-gebu dengan naif dan semangat ‘sama-sama miskin’, bukan ‘sama-sama makmur’ dan tanpa pengetahuan mendalam. Seharusnya, penulis lebih bisa berpikir
(
Read more... )
Comments 4
Dan tidakkah orang yang berkemampuan lebih pantas dibayar dengan lebih baik?
Bagi pikiran saya yang sederhana: agar kesejahteraan guru meningkat, murid dapat dibimbing orang yang benar-benar mampu. Sama-sama untung.
Reply
Nah, itu dia. Seharusnya pemikirannya adalah: bagaimana sama-sama untung. Terus terang, kalau melihat guru-guru yang, maaf, mengomel-omel saja pada rekan-rekan yang dibayar lebih baik, namun ketika diminta mengikuti kursus bahasa Inggris ternyata malah madol, lha, ya mau apa toh?
Belum lagi cacat-cacat besar penulis yang tidak bisa membedakan program internasional dan R/SBI. Memalukan sekali mengajukan tulisan dengan kesalahan besar seperti itu di media massa besar seperti KOMPAS yang tentunya bisa mempengaruhi pemikiran banyak sekali pembaca.
Reply
dan memang, itu bisa jadi bikin orang yang nggak paham jadi anti sama program itu, sayang banget.
Reply
tapi musti optimis. sd andrea hirata saja dulu cacad bocor begitu, tetap sukses..
Reply
Leave a comment