Title : Sometimes you just need to breath, trust, let go, and see what happens
Author :
agyy0505 Pairing : Yutoyama
Rating : PG
Genre : romance, fluff(?)
Language : INDONESIA
Selalu merasa tidak aman.
Meskipun saat ini dia ada dipelukannya, dan mereka saling memiliki.
.
.
Berasa sedekat ini dengannya selalu terasa bagai anugerah baginya. Perlahan jemari Yuto menelusuri setiap inchi kontur wajah didepannya, matanya, lekuk bibirnya, tulang pipi, kulit lehernya yang berhias beberapa kiss mark yg diberikan Yuto semalam..
Yamada hanya tersenyum merasakan sentuhan Yuto diwajahnya. Ia menangkap tangan Yuto dipipinya,
"Masih merasa cemburu dengan apa yang sering kukutakan di media?" Yamada mengecup telapak tangan tersebut.
Yuto menggelengkan kepalanya pelan, tapi Yamada tertawa kecil melihatnya.
"Dasar pembohong yang tidak ahli".
"Kenapa harus cemburu tentang kau mengatakan kedekatanmu dengan sahabat-sahabatmu. Dan ralat, mereka sahabatku juga...atau pernah..." jawab Yuto.
"Mereka tetap menganggapmu sahabat, Yuto. Tetap sama seperti sebelumnya. Kami selalu menunggumu untuk bisa berkumpul lagi. Meskipun mungkin sekarang kau lebih...nyaman keluar bersama teman-temanmu yang lain..." Yamada hampir ragu mengatakannya.
Yuto melihat keraguan itu. Ia tak ingin membuatnya seperti itu. Maka ia menggeser posisinya dari yang tadinya berbaring menyamping menjadi sedikit diatas Yamada. Sambil menghela nafas, ia mengulurkan tangan membelai rambut Yamada, dan mengecup bibirnya singkat.
"Bukannya aku tidak ingin bersama kalian bertiga. Tapi... kau tahu sifatku...yang cenderung lebih nyaman dengan diriku sendiri." Yuto terdiam sejenak lalu melanjutkan, "..meskipun denganmu adalah perkecualian." Katanya dengan tersenyum dan kembali mengecup bibir yang bahkan setelah semalaman ia mengklaimnya, tidak pernah merasa bosan sedikitpun.
"Tapi..Yuto, aku tak ingin kau merasa terasing setiap kali aku membicarakan tentangku, Chi dan Keito. Jangan berbohong bahwa kau tak merasa kecewa seolah aku tidak menganggapmu. Tidak bisakah kau meluangkan sedikit waktumu untuk kami? Aku tahu kau sibuk dengan semua urusanmu sendiri. Tapi bukankah kita berdua selalu bisa mengatasinya?" Yamada mengusap pipi Yuto dengan tangannya.
Yuto tidak menjawab. Ia hanya menggenggam tangan Yamada dipipinya.
"Beberapa hari lagi kau akan ke Italy. Aku ingin menghabiskan waktu bersamamu sebelum kau pergi." Yuto berkata pelan sambil kembali membaringkan dirinya di samping Yamada.
"Itu bukan jawaban dari pertanyaanku tadi, Yuto." Yamada mendengus jengkel. Tapi melihat ekspresi Yuto yang seolah terus menerus akan kehilangan Yamada membuatnya kembali melembut. Dia menghela nafas. Sulit. Sangat sulit untuk bisa menembus dinding hati Yuto yang begitu tebal, untuk membuatnya mengatakan semua yang ada dibenaknya...
Ia memeluk Yuto dan meletakan kepalanya di atas dada telanjang Yuto yang kemudian dikecupnya pelan.
"Ne, Yuto. Tidak perlu khawatir dengan hubungan kita. Meskipun aku lebih sering menghabiskan waktu dengan sahabatku, aku selalu disampingmu." Bisiknya dengan kembali menghadiahkan beberapa kecupan didada Yuto.
Entah berapa lama mereka terdiam dalam posisi tersebut. Yuto melingkarkan kedua tangannya ke punggung Yamada, memeluk tubuh itu erat seakan ingin mengungkapkan bahwa dia adalah miliknya.
'Sahabat'. Dulu dia dan Yamada pun pernah menjadi sahabat. Melihat sebutan itu sekarang beralih bukan lagi untuknya, membuatnya sedikit merasa kehilangan. Terkadang ia merindukan saat-saat dulu dimana Yamada hanya selalu mengikutinya seorang, kapanpun dan dimanapun. Ia bahkan merindukan panggilan 'Yuto-kun' nya Yamada (meskipun ia tak keberatan dengan Yamada memanggilnya 'Yuto' atau 'Yutti').
Mengingat kenangan masa kecil itu selalu membuat hatinya terasa hangat, sehingga seulas senyum terbit dibibirnya saat ia mengecup lembut puncak kepala Yamada.
"Yama-chan..." bisiknya.
Yamada tertawa kecil mendengarnya. Ia tahu jika Yuto memanggil namanya seperti itu saat mereka sedang berdua saja, maka Yuto sedang merindukan masa-masa mereka dahulu.
Yamada mengangkat kepalanya dan menatap Yuto sebentar, lalu tersenyum sambil bergumam, "Yuto-kun..", sebelum kemudian ia menyentuhkan bibirnya ke bibir Yuto yang juga sedang tersenyum, mengekspresikan apa yang hati mereka rasakan...
Tidak masalah jika mereka tak menghabiskan waktu bersama sepanjang waktu....
Tidak masalah jika mereka bukan lagi sahabat seperti dulu...
Karena hati mereka mengerti, bahwa mereka saling membutuhkan satu sama lain.
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
A/N:
Udah telat, pendek lagi ya, 😂
Karena masalah pekerjaan kemarin", ga memungkinkan buat update fanfic. Selain itu, Yutoyama akhir2 ini selalu bikin mood naik turun, jadinya mau nulis pun agak susah...😂😂