(Drabble) On a White Day..

Mar 22, 2011 15:12


Judul: (Drabble) On a White Day..

Penulis: ainoshiteru

Pairing: Ikuta Toma x Yamashita Tomohisa (TomaPi)

Genre: Crack

Rating: PG-15

Sinopsis: Hadiah balasan yang diharapkan Yamashita tak kunjung ia dapatkan. Toma yang kebingungan dengan sikap kekasihnya itu pun memutuskan untuk melakukan sesuatu.



♥♥♥

Yamashita meneguk minuman cokelatnya sampai habis. Waktu bergulir begitu cepat. Tak terasa, sudah hampir tengah malam. Sebentar lagi hari pun akan berganti, dan tanggal 14 Maret pun akan segera terlewati.

Sudah seharian ini ia menantikan hadiah dari Toma. Lebih tepatnya hadiah balasan atas cokelat honmei yang ia berikan untuk kekasihnya itu. Sayang, hadiah balasan itu tak juga ia dapatkan.

Satu-satunya hal istimewa yang terjadi hari ini adalah kedatangan Toma di sebuah kedai nasi hayashi legendaris. Namun, alih-lih meneruskan perjalanan kuliner mereka ke restoran mewah, Toma malah langsung mengajak Yamashita untuk pulang ke apartemen mereka.

Dalam perjalanan pulang pun Yamashita masih menaruh harapan pada Toma. Ia mencoba berpikir positif dengan berasumsi kalau Toma masih mencari momen yang tepat untuk memberinya hadiah. Tapi harapan tinggallah harapan. Nyatanya, tidak ada kejutan apapun yang disiapkan Toma untuknya.

Keadaan tak kunjung membaik bahkan pada saat waktu makan malam tiba. Yamashita yang terlanjur sebal pada Toma lebih memilih untuk menonton televisi di ruang tengah dan membiarkan Toma menyantap hamburger steak-nya sendirian. Beberapa jam berikutnya dihabiskan Toma di depan laptop, sementara Yamashita memutuskan untuk masuk ke kamar tidur mereka sambil membawa segelas susu cokelat panas, meski sebenarnya ia belum mengantuk.

Yamashita tersentak kaget. Ia terlalu asyik dengan lamunannya sampai-sampai ia tak sadar kalau saat ini ada sepasang lengan yang sedang melingkari pinggangnya dengan mesra.

“Aku rindu sekali padamu,” gumam Toma sambil mendekatkan wajahnya kearah Yamashita, berusaha mendaratkan kecupan di bibir tipis pria itu. Rupanya pria itu sudah puas menjelajahi dunia maya dengan laptop-nya.

Tanpa diduga Yamashita malah memalingkan wajahnya ke arah dinding. Dengan wajah tak peduli, ia menjulurkan lengannya ke dekat meja. Berusaha menyimpan mug kosong yang sedari tadi ia pegang sekaligus menghindar dari ciuman Toma. "Kalau kau sudah tak menyukaiku lagi, sebaiknya kau bilang dengan terus terang," tegas Yamashita sambil menarik selimutnya sebatas dada, bersiap-siap untuk tidur.

“Apa maksudmu?”

Yamashita membuka matanya lalu memandangi Toma. “Today is White Day, Ikuta Toma,”

“So?” tanya Toma sambil mengangkat bahu.

“Aku sudah memberimu cokelat honmei," tegas Yamashita.

“Ah, gomen~ Kukira itu dari salahsatu penggemarku,”

Yamashita terdiam sejenak, ia sungguh tak menyangka kalau kekasihnya itu akan berkata seperti itu. “Oh baiklah, Unubore-san yang terkenal.” Ia pun kembali membalikkan badannya menghadap tembok lalu menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. “Lupakan semua hal yang telah kukatakan tadi”

Posisi semacam itu bukanlah posisi yang ia favoritkan, tidur dalam pelukan Toma tentu akan terasa jauh lebih nyaman. Tetapi saat ini Yamashita sedang tak mau berdekat-dekatan dengan pria itu. Ia lebih rela mati kehabisan nafas daripada harus takluk di dalam pelukan pria itu.

Tanpa Yamashita ketahui, kini Toma sudah bangkit dari tempat tidur dan berjongkok di depan meja kecil yang terletak di sudut sebelah kiri, mengacak-acak isi lacinya.

Yamashita terpaksa harus menahan nafas saat ia merasa ada sebuah benda berat yang menindih tubuhnya. Tanpa ia duga, Toma menyibak selimut yang menutupi tubuhnya. Yamashita tak sempat memberontak, karena Toma sudah lebih dulu mengulum bibirnya dengan lembut.

“Sebenarnya aku masih menunggu momen yang tepat untuk mengatakan hal ini, tapi tampaknya aku tak bisa berlama-lama lagi. So, will you marry me?”

Yamashita terbatuk. Ia merasa kaget sekaligus terharu dengan perkataan Toma. Berbagai macam emosi rasanya bercampur aduk menjadi satu. Tapi tunggu dulu, saat ia berciuman tadi ia merasa kalau Toma juga mendorong sebuah benda ke mulutnya. Sebuah benda bulat yang sepertinya terbuat dari logam. Oh tidak, jangan-jangan…

“Toma,”

“Hm?”

“Antar aku ke dokter,”

Toma mendekatkan punggung tangannya ke dahi Yamashita. “Kau tidak kelihatan seperti orang sakit,”

“Harus kuakui kalau caramu ini cukup romantis. Tapi kau harus tahu bahwa aku baru saja menelan cincin pemberianmu!” Yamashita menjerit frustrasi.

“Ah, gomen~” kata Toma sambil menunduk. Terlihat sekali kalau ia merasa menyesal akan tindakannya itu. Sebenarnya ia tak bermaksud jahat. Ia hanya ingin membuat proses lamarannya menjadi suatu hal yang mengesankan bagi mereka berdua. Dan sepertinya insiden ini akan membuat lamarannya menjadi suatu hal yang takkan ia lupakan seumur hidupnya.

“Antar aku ke dokter sekarang juga,” ulang Yamashita.

“Tapi bagaimana dengan jawaban atas pertanyaanku?”

“Demi Tuhan Toma, bisakah kau menunggu sampai aku mengeluarkan benda ini dari dalam perutku?”

Mendengar jeritan Yamashita, Toma pun bergegas menelepon dokter pribadinya. Ia takkan membiarkan hal yang tidak diinginkan terjadi pada kekasihnya itu.
♥♥♥

A/N: Sebenarnya aku rada bingung juga, ini drabble apa oneshot ya? Kalo mau dibilang drabble rada kepanjangan. Mau dimasukin ke oneshot juga rasanya terlalu pendek. Pokoknya gitu deh.. *geje* xDD

Quick update! Berhubung jumlah katanya kurang dari 1000 kata, kayaknya lebih cocok masuk ke drabble deh. Okay, this is it! Aino proudly presents... Drabble gagal! LOL

*length: drabble, ikuta toma, yamashita tomohisa, *pairing: tomapi

Previous post Next post
Up