Your Eyes Speak To Me Part III

Jul 30, 2013 21:01

Title: Your Eyes Speak To Me Part III
Cast: Takaki Yuya, Yabu Kota, Takayama Yui, Toudo Akira, Yuka
Genre: Romance
Author:akirayuka Panda-Yabu



Tadi aku dan Yuya berciuman, ini bukan mimpi kan??? Itu artinya dia juga suka sama aku, kyaaaaaaaaaaaaaa!!!! >.< Napas buatan itu aja sudah buat jantungku copot dan sekarang aku dicium sungguhan sama dia. Aku heboh dan berkya-kya sendiri di dalam toilet. Sampai pada akhirnya Yuka masuk.
“Yui, kamu kenapa sih?”
“Nggak kok, aku baik-baik aja……. Nggak ada apa-apa Yuka” kataku sambil nyengir. Melihat pola tingkahku yang seperti itu membuat dia curiga.
“Hm…” Yuka mengerutkan dahinya - “Kayaknya ada sesuatu nih….”ujarnya lagi
Aku berusaha mengelak dari Yuka, “Nggak kok, udah ah aku mau tidur aja”
Kutinggalkan Yuka sendiri di toilet, aku nggak mau dia tahu soal kejadian tadi. Yuya, aku jatuh cinta banget sama kamu.

Waktu berjalan begitu cepat dan tidak terasa hari sudah pagi. Dan aku teringat lagi dengan kejadian kemarin. Kupegang bibirku, kemarin aku menerima sebuah ciuman dari Yuya.
“Mukyaaaaaaaa” teriakku spontan. Tak tahunya ada seseorang yang terganggu dengan teriakanku tadi. “Yuiiiiiiii!!!!!” Yuka melemparku dengan bantal. “Ooops gomen Yuka, hhe” kataku dengan wajah tanpa dosa.

Saat Sarapan……..
Pagi ini kami semua sarapan di restaurant milik penginapan. Waktu untuk berlibur tinggal satu hari dan besok kami semua harus kembali. Aku duduk di sebelah Yuka dan Menejer, Yuya dan Yabu-kun belum datang. Aku tidak tahu harus pasang wajah bagaimana saat bertemu dengan Yuyan nanti.
“Yui, kamu kenapa sih? Kok gelisah gitu?”
“Ahaaha~ nggak kok, siapa yang gelisah, kamu bisa aja deh” elakku
Yuya datang, deg! Jantungku berdegup kencang, aku harus gimana nih? Pasang wajah seperti apa enaknya.
“Ohayou Minna” sapanya
~Aduh >.< senyumannya itu bikin tubuh jadi membeku. Dengan sigap dia mengambil posisi tepat di depanku. Alhasil kami jadi saling berhadapan.
“Ohayo Takayama” dia menyapaku dengan senyuman dan lagi-lagi sorot mata yang membuatku deg-degan setengah mati.
“Ohayo Yuya-kun” balasku.
Karena grogi aku jadi tidak konsentrasi saat makan, aku melakukan beberapa kesalahan kecil. Bagaimana tidak, Yuya ada di depanku dan sesekali kami beradu pandang. Dan tiba-tiba sendokku jatuh.
#TRINGGG#
“Aakh, gomen”
“Hmm, Yui, kamu ini kenapa sih? Dari tadi makan kok ribut banget” kata Yuka
“Gomen, aku lagi nggak enak badan soalnya nih” Aku berbohong di depan semuanya.
“Yuka, jangan gitu donk! Yui kemarin kan baru habis tenggelam, mungkin kondisinya lagi nggak baik”
Manajer menegur Yuka karena telah berkata kurang sopan padaku.
“Takayama, makan ini, agar kondisimu cepat pulih” Yuya menawariku makanan.
Duh, kok dia bisa bersikap biasa gitu sih- “Arigatoo”
“Aku nggak suka tomat!!!” Tiba-tiba Yabu mengeluh karena di makanannya ada tomat.
“Iiih, bego banget sih. Tomat itu kan mengandung vitamin” celetuk Yuka
Yabu langsung memasang wajah murung karena dikatai bego oleh Yuka. Hari ini Yuka benar-benar jutek banget sama Yabu-kun. Padahal sebelumnya dia selalu mengekor pada Yabu dan semua mengira kalo Yuka suka sama Yabu-kun. Tapi sekarang entah kenapa dia jadi bersikap saklek pada cowok yang satu itu.

Setelah selesai sarapan aku dan Yuka pergi main-main ke pantai. Kali ini aku nggak mau berenang lagi, aku takut tenggelam.
“Yuka-chan, kok tadi sikapmu jutek gitu sih”
“Ehee~ Gomen Yui-chan. Aku tadi lagi agak sensi” dia mengatupkan kedua tangannya dan minta maaf padaku.
“Oh begitu, soalnya nggak biasanya kamu kayak gitu” - “Hmm, tapi tadi kamu juga ngatain Yabu bego, kasian lho”
“Iiih, biarin aja, emang dia bego, nggak suka tomat, tomat kan bagus buat tubuh”
“Are~ Bukannya kamu suka sama Yabu-kun?”
“Bukan ah! Siapa bilang aku suka sama dia” Yuka memberikan tanda X dengan kedua tangannya.
“Heee!? Aku pikir kamu suka sama dia soalnya kemarin waktu di restoran kamu terus nguntit dia kan?”
“Nggak, aku nggak nguntit ah!!! aku kan udah punya pacar Yui-chan,!”
“Udah punya pacar?!”
“Ho’oh, namanya Keigo, tapi aku panggilnya Go-kun. Anak SMA kelas 3^^”
“Anak SMA -_-??? Kamu kenal dimana?”
“Tehe~ Aku ikut acara goukon bareng adikku trus aku ngaku jadi anak SMA gitu, trus kenalan sama Go-kun, habis itu pacaran deh^^”
“Trus dia nggak tau kalo kamu ini sebenarnya udah tante-tante?”
“Adu plis deh! Aku ini bukan tante-tante, masih muda gini. Dia nggak bakalan tau kok kalo aku ini sebenarnya anak kuliahan”
“Sadar umur donk, udah tante-tante gini malah pacaran sama anak SMA” ejekku.
“Huuh, biarin” Yuka mendengus kesal-“Eh, Yui……kamu sama Yuya ada apa-apanya ya?”
Tiba-tiba Yuka menanyakan soal Yuya. “Nggak, nggak kok, nggak ada apa-apa” jawabku gelagapan.
“Jangan bohong deh, ayo ngaku aja! Pasti telah terjadi sesuatu diantara kalian berdua”
Gawat!! Yuka semakin curiga padaku dan terus mencari tahu.
“Ayo ceritakan!! Tergambar jelas kok di mukamu” godanya
“Ah masa sih, di sebelah mananya??!!” kataku keceplosan.
“Tuh kan! Ayo ceritakan!!!!” Yuka menarikku dan mendudukkanku di atas pasir. Karena tak bisa mengelak lagi akupun menceritak semuanya pada Yuka secara detail.
“Haah?!! @_@ %.%**** Di cium??! Sama Yuya!!?? Nggak salah tuh??!!!”
Ekpresinya lebay banget sih, “Iya….. Dia menciumku kemarin malam”
“Yaaa ampuun Yuiiiii, kamu dicium sama Yuyaaa???”ujarnya lagi-“Eh, gimana ceritanya? Trus gaya ciumannya kayak gimana? Jangan-jangan…………..(***Imajinasi Bebas***) ”
“Iiiiiiiii, kamu ini jangan mikir yang aneh-aneh donk!!!” kataku malu >,<.
“Berarti sekarang kamu sama Yuya udah pacaran donk?”
“…………………………..” Aku tertegun sejenak- Dan kemudian kujawab “Nggak”
“Lhoo kok bisa?? Kan udah dicium. Tapi setidaknya dia bilang suka kan ke kamu?”
“……………………………….” Aku tertegun lagi- “Nggak juga” kataku
“Lhaaaa!! Trus arti ciuman itu apa donk? Masa dia cuma asal cium aja”
Aku menggaruk-garuk kepalaku, “Aku juga nggak ngerti, dia nggak bilang apa-apa sama aku, trus tadi juga sikapnya juga biasa aja, gimana nih Yuka-chan?”
“Jangan tanya aku deh, aku juga kurang ahli dalam hal beginian” jawabnya
“………………………….” - “Mmm ato dia lupa kali bilang suka, hhe” kataku berspekulasi
“=_= Masa’ iya dia lupa sih……. Jangan-jangan kamu cuma dipermainkan sama dia”
“Nggak kok, itu nggak mungkin, Yuya itu orangnya baik” Aku membela Yuya karena tak terima dia dikatakan seperti itu.

Aku yang tadinya berada di atas awang-awang kini merasa jatuh terhempas ke daratan. Apa artinya ciuman itu?! Dia cuma iseng padaku?! Huweeee jangan donk!!! Duh, jangan-jangan dia memang iseng. Aku memukul-mukul wajahku untuk melenyapkan pikiran jelek itu.
“Takayama kamu baik-baik saja?” Yuya melihat aksi anehku. Kuberanikan diri untuk bertanya padanya
soal kejadian semalam,“Yuya-kun, ng-ng-nggak kok……. Yuya-kun soal kemarin itu, sebenarnya……” belum selesai aku bicara, dia malah memotong pembicaraanku.
“Aku harus kembali ke kamar, beres-beres barang”
Yaaaahhh, dia pergi T.T Berarti yang kemarin itu memang nggak serius. Pupus sudah kisah cintaku.
Esoknya…………..
“Yui kok murung?” tanya Kaito salah satu rekan kerja di restoran.
“Nggak , aku ceria kok” kataku sambil tersenyum lebar
“Iih, keliatan banget bohongnya”celetuk Yuka.
Aku langsung menginjak kaki Yuka sehingga dia meringis kesakitan.
“Ayoooo semuanya, masukan barang-barang kalian ke bus, sebentar lagi kita akan berangkat!!” perintah Manajer.
“Takayama, barang-barangmu sudah masuk ke bus semua? Jangan sampai ada yang ketinggalan” Yuya menanyaiku dan kujawab dengan nada ketus, “Udah kok!”
Selama persiapan keberangkatan, aku sengaja menghindar dan bersikap cuek pada Yuya. Mungkin dia sadar dengan sikapku yang tiba-tiba jadi seperti itu. Aku menolak segala bantuan yang dia tawarkan.
“Ayo kubantu”
“Nggak usah! Aku bisa sendiri kok”
Dia terus memandangku dan mungkin dia sedang berpikir apa yang membuatku jadi begitu.
Sementara Yuka dan Yabu.
“Yuka-chan, barang-barangmu nggak ada yang ketinggalan lagi kan?”
“Nggak, udah masuk bagasi semua”
“Nanti aku duduk sama kamu ya”
“Nggak ah~ Aku kan duduknya sama Yui” Yuka langsung pergi meninggalkan Yabu.
“…………………..”

“Yuiii!!”
“Ada apa Yabu-kun?”
“Aku minta tolong ya, kali ini saja”
“Oke, Kenapa?
“Begini, sebenarnya…………Blah-Blah-Blah-Blah”
Yabu memintaku untuk duduk terpisah dengan Yuka, karena dia ingin satu kursi dengannya. Ternyata Yabu suka sama Yuka. Ah~ Kasian banget, padahal Yuka sudah punya pacar.
“Ayyyyooooo!!!! Semuanya naik! Kita berangkat pulang” kata Manajer memberi komando.
Aku langsung naik ke bus dan kulihat Yuka sudah duduk di kursi depan, mungkin dia sedang menungguku. Karena ingat permintaan Yabu-kun tadi aku memilih untuk duduk di kursi agak belakang. Kupilih kursi dekat jendela supaya bisa menghirup udara segar nantinya.
“Yuka, boleh aku duduk disini?”
“Jangan!!! Ini punya Yui” Yuka melarang Yabu duduk di sebelahnya.
“Yui duduk disana tuh” tunjuk Yabu ke kursi belakang. Sontak Yuka langsung berdiri dan memanggilku.
“Yuiiii!!! Kesinii!” Panggilnya.
“Nggak, aku duduk disini aja deh ^_^” aku menolaknya.
Yuka memberengut kesal.
“Ya udah deh kamu boleh duduk disini” katanya pada Yabu dengan setengah hati.
“Sankyuuu”

Sementara itu aku duduk seorang diri. Kubuka kaca bus agar udara bisa masuk.
“Yui-chan……..” Kaito datang menghampiriku
“Kaito-kun?!”
Melihat kursi disebelahku kosong dia langsung meminta ijin untuk duduk disana.
“Boleh aku duduk disini”
“Oh, silakan-silakan, boleh banget, ayo mari duduk disni”
“Arigato Yui-chan^^” Baru saja Kaito hendak duduk, tiba-tiba Yuya datang menyerobot. Dia langsung duduk di kursi itu tanpa bilang apa-apa.
“Eh, itu………”
Yuya mendelik Kaito dan berhasil membuat Kaito mengurungkan niatnya untuk duduk disebelahku.
“Yuya-kun?”
Dia mendekatkan tubuhnya dan mendelikku, “Hari ini kau menghindariku? Apa alasannya?”
“Siapa yang menghindar, nggak kok! Kamu kenapa main serobot, seharusnya kan tadi Kaito yang duduk disini” kataku
“Haa?”Dia menyibakkan rambutnya dan menoleh padaku. Mata itu lagi, aku benar-benar lemah dengan tatapan matanya itu. “Ah, aku nggak ngerti deh sama kamu” katanya.
Hee?? Memangnya aku kenapa? Justru aku yang nggak ngerti kamu.
Aku menghela napas panjang karena kesal dengan Yuya. Selama perjalanan kami nggak bicara. Dan aku mabuk darat, kepalaku pusing dan perutku mual.
“Takayama, wajahmu pucat”
“Mmm, nggak” Kupalingkan wajahku ke arah jendela bus untuk menghirup udara segar, setidaknya aku merasa lebih baik. Namun saat itu…………
“Ekh!!!??”
Yuya menarik tubuhku dan mendekapku dalam dadanya, “Tidurlah, nanti kalo udah sampai aku bangunkan”
“Daijobu, aku baik-baik aja…….” aku melepaskan diri dari dekapannya tapi dia malah tak mau melepasku dan terus memelukku. “Jangan keras kepala!!!! Hei Takayama, tentang ciuman kemarin itu aku nggak main-main”
Deg!! Dia serius. “Uso!!!” kudongakkan kepalaku ke wajahnya- “Yuya-kun pasti cuma iseng”
“Aku pantang mencium orang yang tidak kusuka”
“Berarti, kamu suka aku?”
“Hm, kalo nggak ,mana mungkin kucium” ujarnya menjulurkan lidahnya.
“Aaaaa, Yuuuyaaaa-kuuuunn >.<” aku memeluknya dengan erat sampai-sampai aku lupa kalo aku sedang mabuk darat.
Akhirnya cintaku terbalaskan. Yuya yang terkenal dengan julukan si jutek ternyata suka sama aku.
“Jangan berani-berani dekat cowok lain lho, aku ini pencemburu” ujarnya.

Aku dan Yuya resmi pacaran >.< tapi semua rekan kerja di restoran belum tahu kalo kami pacaran.
“Takayama ah bukan Yui”
Kyaaaaaaa!!! Yuya memanggil nama kecilku. “Iya Yuya-kun^^?”
“Cepat antar ini ke meja tamu”
“Hai^^”
Aku kemudian mengantarkan pesanan makanan untuk tamu, saat itu tamunya adalah sekumpulan cewek-cewek kuliahan. Sambil menghidangkan makanan nggak sengaja aku mendengar pembicaraan mereka.
“Hei tau nggak, disini ada salah satu pegawai yang cakep dan keren lho” kata cewek yang memakai bandana.
“Eh iya, aku tau kok! Cakep banget lho >////<” cewek yang berjambul ala ayam jago ikut menimpali.
Hohoho~ Yang mereka bicarakan pasti Yuya-kun. Yuya-kun kan yang paling keren disini.
“Dia udah punya pacar belum ya? Aku mau jadi pacarnya”
Hahahahahahaha~~~ Aku tertawa dalam hati, sayang sekali mbak-mbak, Yuya itu sekarang sudah punya pacar yaitu aku~ aku tersenyum bangga.
“Arigato gozaimasu” kata seorang cewek yang berambut panjang bergelombang.
“Sumimasen” kataku. Dia cantik dan ramah, nggak seperti teman-temannya yang lain.
“Akira, kamu kesini baru pertama kali kan?”
“Mm, iya” jawabnya sambil mennyeruput secangkir cappuccino.
“Coba deh kamu nanti liat pelayan ganteng itu, kamu pasti bakalan suka”
“Oh ya?” katanya cuek.
#PRAAANGGGG#
Tidak sengaja aku menjatuhkan gelas yang ada di atas nampan. Airnya tumpah ke baju cewek yang tadi di panggil Akira itu.
“Aduuuuh”
“Sumimasen, aku nggak sengaja, tolong maafkan aku” kataku
“Eh! Kamu ini gimana sih, kok ceroboh banget” temannya yang berjambul ayam jago itu memarahiku.
“Sumimasen, sumimasen, sumimasen” kataku berkali-kali sambil membungkuk.
“Daijobu, nggak apa-apa kok” katanya ramah. Tapi teman-temannya yang lain merasa nggak terima dengan sikap cerobohku, mereka terus marah-marah. Karena mendengar ada keributan, Yuya datang menghampiri.
“Ada apa ini?”
“Uwaa si pelayan ganteng” celetuk si cewek
“Anoo, nggak apa-apa kok, tadi cuma ada kesala……….”-“Yuyan……”
“Akira……..” Yuya terkejut melihat cewek yang ada di depannya itu.
Yuya dan cewek yang bernama Akira itu saling pandang. Lho? Ada apa ini? Mereka saling kenal ya?

To be continued…………

karya masterpiece

Previous post Next post
Up