![](http://ic.pics.livejournal.com/bluesatellite4/77056110/550/550_900.jpg)
Bukan FF Hey Say Jump yang pertama sih, tapi yang pertama di post disini (ssstt, daripada LJ saya kosong xD )
Langsung saja~!
Title : Itoshii no Playboy (Pacarku Kampret)
Genre : Romance, Comedy
Pairing : Yabu x Inoo
“Aku ingin ketemuan…” cowok itu menghela napas panjang. Wajahnya terlihat letih. Entah apa yang dikatakan orang di seberang telepon sana, kerutan di dahi cowok itu semakin lama semakin menjadi.
“Memangnya aku butuh alasan untuk bertemu denganmu?” cowok itu meninggikan intonasinya. Tapi tiba-tiba raut wajah cowok itu berubah panik. “Aku ngga marah. Aku ngga sedang marah kok! Aku Cuma penasaran kenapa tiba-tiba kamu membatalkan janji kita hari ini!” katanya tergesa-gesa.
“Pokoknya, hari ini tidak bisa! Aku kan ngga setiap hari batalin janji, masa ngga mau ngerti sih?” kata suara di telepon. “Aku ngga mau ngomong sama Kota yang lagi marah!”
Dengan kalimat terakhir itu, telepon di tutup dengan sadis. Cowok itu, Yabu Kota, ternganga. Tidak menyangka orang yang barusan dia telepon akan secepat itu menutup teleponnya.
Yabu menyeret kakinya, duduk di bangku trotoar jalan. Dia merefleksikan ulang apa-apa saja yang sudah dia bicarakan kepada orang di telepon tadi. Yang dia telepon tadi itu orang yang sudah berstatus pacarnya, dengan umur hubungan mendekati 3 bulan. Inoo Kei yang biasanya ramah dan ceria, 15 menit yang lalu tiba-tiba menelponnya untuk membatalkan janji kencan yang sudah direncanakan mereka sejak tiga hari yang lalu.
Yabu tidak marah, hanya benar-benar penasaran. Walaupun sebenarnya toh, jauh di lubuk hatinya, dia sudah bisa menebak alasan sang pacar membatalkan janji.
Yabu mendongak menatap jalan. Tiba-tiba ditikungan sana dia melihat sosok ramping Inoo, yang berjalan bersama seorang cowok yang tidak pernah dilihat Yabu sebelumnya. Dengan santainya cowok itu melingkarkan tangannya di sekitar pundak Inoo dan Inoo tertawa atas apa yang dikatakan cowok itu.
Oh. Cuma itu yang keluar dari mulut Yabu dan dia pergi dari TKP.
============
Waktu itu Yabu, seorang mahasiswa, curhat pada sahabat dekatnya-yang namanya Yaotome Hikaru-bahwa dia sedang kesulitan mencari buku referensi. Hikaru tiba-tiba menyebutkan nama seseorang yang disebutnya sebagai jenius, yang sudah dikenalnya sejak SMP, dan menarik Yabu ke perpustakaan kota. Dengan langkah mulus seolah hapal, Hikaru menunjukkan lokasi seorang cowok (karena Hikaru bilang dia cowok) kelewat cantik yang sedang duduk membaca buku.
Itu lah pertemuan pertama Yabu dengan Inoo. Cowok cantik itu dengan ramah menyapa Yabu, mendengarkan masalahnya, dan bahkan tidak segan-segan menawari Yabu untuk meminjam bukunya.
(Inoo benar-benar orang jenius, sebab kata Hikaru, Inoo adalah mahasiswa teknik arsitektur tetapi juga mengoleksi berbagai buku lainnya, termasuk human science-jurusannya Yabu.)
Saat itulah Yabu merasa Inoo telah merampas hatinya. Dia mengatakan itu pada Hikaru, yang disambut tawaan histeris tapi toh didukung juga oleh sahabatnya yang jahil itu. Akhirnya setelah tiga minggu melakukan manuver pendekatan-berkedok-peminjaman-buku, Yabu nembak Inoo dengan cara paling romantis yang bisa dia pikirkan : kasih boneka beruang dengan kartu ucapan I LOVE YOU, WILL YOU BE MY BOYFRIEND?
Saat itu Inoo menatapnya dengan senyum paling manis yang pernah dilihat Yabu.
“Beneran?” tanyanya. Yabu yang tiba-tiba bisu karena grogi, hanya mengangguk.
“Serius?” Inoo bertanya lagi. Yabu mengangguk lagi.
“Masa sih?” entah kenapa senyum Inoo semakin lebar dan Yabu mulai bingung, tapi tetap mengangguk.
“Beneran??”
Lalu pertanyaan-pertanyaan itu diulang lagi sebanyak 15 kali sampai membuat Yabu merasa pengin nendang Inoo. Tapi untungnya sebelum itu terjadi, Inoo tertawa imut dan menjawab,
“Iya deh.”
Jawabannya santai, tapi bikin Yabu terbang ke angkasa.
===========
Ternyata hanya butuh waktu 4 minggu bagi Yabu untuk menyadari bahwa pacarnya itu kampret. Ternyata Inoo tipe yang tidak puas hanya dengan satu cinta. Rupanya orang ini sadar bahwa dirinya terlalu mempesona untuk dimiliki dan dikagumi satu orang saja-saat ini ya, Yabu-dan dengan santainya masih tebar pesona ke sana kemari. Sampai hubungan mereka memasuki umur 3 bulan, Yabu sudah kenal dengan cowok-cowok lain yang sering jalan dengan Inoo. Yang namanya Arioka Daiki, Nakajima Yuto, dan Yamada Ryosuke-walaupun mereka tidak pernah bertemu muka.
(Dan Yabu sempat hampir menghajar Hikaru ketika mengintrogasi cowok itu apakah dia pernah jalan diam-diam dengan Inoo.)
Yabu tidak tahu seserius apa cowok-cowok itu dengan Inoo, tapi Inoo pernah menenangkannya dengan kata-kata:
“Aku serius kok sama Yabu, yang lain kan Cuma selingan.” Seperti biasa Inoo memamerkan senyumnya yang selalu sukses bikin hati Yabu lumer. Yabu gagal memahami korelasi antara serius dengannya tapi punya ‘selingan’ dimana-mana.
Dan hari ini adalah kali pertama Inoo membatalkan janji mereka secara mendadak. Karena dengan otak jeniusnya itu, Inoo selalu sukses membuat jadwal-jadwal pertemuan dengan pacar-pacarnya (dan Yabu memang dapat porsi yang lebih banyak). Yabu selalu merasa khawatir setiap Inoo kencan dengan pacar-pacarnya yang lain, tapi kali ini kekhawatiran itu sukses berlipat ganda karena terlihat jelas, daripada memenuhi jadwal dengannya, ternyata Inoo lebih memilih untuk bertemu cowok baru itu.
==========
Kali ini, Yabu sudah menunggu Inoo di depan apartemennya. Ternyata Inoo pulang diantar oleh cowok itu. Meskipun kaget setengah mati, Yabu berusaha untuk menampilkan wajah cuek. Secuek wajah Inoo ketika melihat Yabu di depan pintunya.
(Dan untungnya cowok itu kaget juga saat melihat Yabu, berarti dia bukan cowok kampret.)
Mereka bertukar ‘bye’ singkat-Inoo terus-terusan melambaikan tangan sampai cowok itu menghilang di balik tangga apartemen-, lalu Inoo menyapa Yabu.
“Kota, udah lama?” tanyanya seperti biasa, ceria. Dengan tidak berdosanya menatap mata Yabu dengan tulus.
“Tadi itu siapa?” Tanya Yabu. Inoo memutar kunci apartemen dan menyilakan Yabu masuk.
“Namanya Takaki Yuya, kita baru ketemu di toko buku tempatku bekerja,” jawab Inoo ringan.
“Baru?!” Yabu tidak bisa menahan intonasinya. Walaupun toh, Inoo tidak kaget.
“Sebetulnya ngga baru sih,” Inoo masuk ke dapur, lalu keluar membawa teko air dan gelas. “Sekitar seminggu yang lalu, yang malam hujan itu, dia ngantar aku pulang pakai mobilnya,” kata Inoo sambil menuangkan air untuk Yabu. “Terus hari ini ternyata kita ketemu lagi dan ngajak makan siang bareng!”
Ada yang salah dengan otak Inoo sampai-sampai mau masuk mobil seorang stranger di malam hari. Dia ingat hari itu, apalah dayanya hanya memiliki sepeda dan dia sendiri terjebak hujan di halte bus.
“Mungkin aku akan ketemuan lagi sama dia…” Inoo menggumam sambil tertawa kecil. Benar-benar tidak mempermasalahkan eksistensi Yabu dihadapannya.
“Kei, bisa ngga kamu berhenti bersikap begitu?” Tanya Yabu.
“Seperti itu apa?” Inoo malah nanya balik, membuat Yabu menghela napas berat.
“Kenapa kamu jalan dengan cowok lain saat ada aku disini?”
“… kamu ngga suka?”
“Ya nggak lah!” ngga perlu menunggu satu tarikan napas untuk Yabu menjawab pertanyaan konyol itu. Inoo mangut-mangut. Yabu jadi khawatir apa anak ini mengerti apa yang berusaha dia sampaikan.
“Kei, aku serius sama kamu,” kata Yabu.
“Aku juga serius sama kamu,” balas Inoo cepat.
“Terus kenapa jalan dengan cowok lain?” Tanya Yabu. Inoo diam lagi.
“Kalau kamu ngga suka, kamu boleh minta putus kok?” Inoo tersenyum. Itu membuat darah Yabu mendidih mendadak.
“Jangan ngalihin pembicaraan begitu!” geram Yabu. Inoo tidak melepas senyumnya.
“Karena aku memang begini. Sejak dulu, aku ngga mau menjadi istimewa hanya untuk satu orang. Aku ngga mau dipuji hanya oleh satu orang. Sejak dulu tidak ada yang protes. Kalau tidak suka, ya pergi,” kata Inoo.
“Dan kamu bilang kamu serius sama aku?”
Inoo menatap Yabu. “Setiap ada yang pergi, aku tetap nangis kok. Tapi kayaknya kalau Kota yang pergi, aku bakal nangis lebih lama. Makanya aku bilang aku serius sama Kota,” Inoo tersenyum manis, senyumnya yang selalu sukses membuat hati Yabu lumer dan akhirnya tutup mulut.
“Hubunganku dengan Kota yang paling awet loh. Makanya Kota yang lebih spesial daripada yang lain,” kata Inoo lagi. Dasar gombal. Dan Yabu hapal ketika Inoo mulai menggombalinya, artinya Inoo tidak mau membicarakan playboy-tendency-nya lebih lama lagi.
“Gimana dengan cowok yang baru kamu temui itu? Bukannya ada kemungkinan dia mau serius denganmu?” gumam Yabu. Inoo memasang pose berpikir. Lalu tersenyum jahil.
“Kota, berjuanglah!”
Inoo mengepalkan tangan dengan senyumnya yang sangat menggugah nurani itu, tapi sama sekali tidak membuat Yabu senang, malah darah tinggi. Sayangnya belum sempat Yabu mengamuk, ponsel Inoo berbunyi berisik.
“Oh, ada telepon,” kata Inoo lalu berdiri menjauh dari Yabu. “Halo? Eh, hari ini ada janji ya? Maaf, maaf, aku lupa,” tiba-tiba Inoo bicara dengan suara yang dimanis-manisin. Yabu penasaran siapa yang menelpon Inoo, jangan-jangan si Takaki Yuya itu. Tapi mereka kan baru aja jalan bareng masa ada janji lagi?
Berarti antara si Arioka, Nakajima, atau Yamada itu.
“Iya, soalnya Kota tiba-tiba ngambek nih, jadi kita ngobrol dulu sebentar. Eh Hikka mau jemputin ke sini? Sekalian ada Kota nih.”
Mata Yabu mencelat. Barusan Inoo menyebutkan nama yang kayaknya dia kenal.
“Iya, Kota lagi di apartemenku. Apa Hikka mau ngomong sama dia?” Inoo tampak clueless. Dan tiba-tiba dia kaget karena telepon diputus. “Halo? Hikka? Haloooo???”
“HIKARU?! BARUSAN TADI HIKARU??!!” Yabu shock setengah mati. Separuh berharap Inoo mengatakan itu bukan Hikka yang dia kenal.
“Iya, Hikka teman kamu,” jawab Inoo dengan polos.
“JADI KAMU JUGA JALAN SAMA DIA?!”
Inoo nyengir. “Iya, baru-baru aja sih. Aku juga heran, selama ini kan Hikka tahu kelakuanku, makanya dia ngga mau terlalu dekat sama aku. Tapi akhirnya dia mau juga diajakin nge-date. Rasanya kayak berhasil menaklukan sesuatu gitu, hehehe,” cerita Inoo. Sungguh cerita yang tidak ingin Yabu dengar.
Saat ini Yabu ingin segera keluar mencari Hikaru dan menghajar cowok itu, tapi akhirnya Yabu memilih untuk tinggal dan memohon-mohon pada Inoo supaya tidak nikung dia dengan sahabatnya sendiri.
Inoo, dengan segala ke-clueless-annya, mengaku tidak paham kenapa Yabu semarah itu tentang hubungannya dan Hikaru.
Ternyata kekasih paling mutakhir-nya Yabu ini memang kampret.
========
TAMAT
7 JANUARI 2016