Drabble HSJ : Masakan Buatan Sendiri untuk Pacar A la Arioka Daiki

Aug 09, 2016 21:55

Title: Masakan Buatan Sendiri untuk Pacar A la Arioka Daiki
Author: bluesatellite4
Genre: Romance, Comedy
Character(s): Arioka Daiki, Takaki Yuya
Yang Penasaran/kurang paham bisa dilihat disini ya ^^ Hey Say Jump Dormlife

Ngga sengaja, Daiki ngeliat adegan YutoYama di depan genkan.

“Nih bento buat makan siang,” si Yamada menyerahkan dua tumpuk Tupperware ke Yuto yang sepertinya akan pergi kerja.
“Makasih Yama-chan!” langsung saja si hiperaktif Nakajima Yuto melompat kesenangan. Dapat bento dari pacar gitu loh. Dia memeriksa sedikit isi bento tersebut. “Wah, onigirinya lucu banget!!”
Yamada senyum-senyum tsundere karena dipuji-puji terus begitu. Dasar.
Setelah bertukar cipika-cipiki, Yuto keluar dorm dan Yamada balik ke kamarnya. Daiki menonton adegan itu.
Enak banget jadi Yuto, selalu di kasih menu makan handmade dari pacarnya, batin Daiki setengah iri. Lagi asyik-asyiknya melamun begitu, tiba-tiba ada beruang menyergap Daiki.
Bukan kok, itu Cuma Takaki Yuya si member yang punya kaki paling panjang dan badan gendut kayak beruang, yang seenaknya merangkul bahu Daiki tiba-tiba.
“Dai-chan, nanti siang mau makan dimana? Si Yamada ngga masak loh, soalnya dia mau ke lokasi syuting,” kata Yuya. Baru saja Daiki mau nyerocos menyebutkan nama restoran-restoran favoritnya, tapi tiba-tiba dia berpikir keras.
Hmmm… Daiki jadi dapat sebuah inspirasi.
“Eh, Yuya, gimana kalau kamu nunggu aja di kamar?” kata Daiki dengan senyum manis mencurigakan.
“Kenapa?” sebenernya Yuya ngga terlalu mikirin, Cuma mau nanya aja.
“Nanti aku kasih surprise deh,” kata Daiki lagi. Demi mendengar kalo dia akan dapat surprise dari pacar kesayangannya, Yuya jadi kesenengan dan menuruti Daiki. Padahal ini adalah saat di mana seharusnya dia mencurigai apa sebenarnya yang ingin dilakukan member bertubuh brownies (bantet) ini.
Daiki langsung melompat-lompat ke dapur, berpapasan dengan Chinen yang lagi mengutil beberapa strawberry.
“Hikka lagi ngga ada loh,” kata Chinen tiba-tiba.
“Emang kenapa?” tanya Daiki.
“Nanti kalo dapur ini kebakaran ngga ada yang nyelamatin,” setelah itu, Chinen melenggang keluar dengan senyum iblis. Daiki langsung monyong karena rupanya Chinen tahu apa yang ingin dia lakukan.

=============

“Ini minyak apa yah?”
“Gyaaa telurnya jatoh!!”
“Kok belum panas? Eh, kompornya belum nyala toh…”
“Asyik udah ada nasi!!”
“Si Yamada bikin nasi goreng pakai apa sih?”
“Ini kecap kan?”
“Kok sendok garamnya gede banget ya?”
“Aaahhh minyaknya meletup!”
“Aduh kok ngga mau kebalik sih!!!”
“Eh harusnya digulung ya…”
Suara-suara berisik dari dapur membuat Keito yang kebetulan lewat langsung cepat-cepat kabur. Dia ngga mau terlibat dalam kekacauan yang pastinya bakal terjadi. Akhirnya dia menculik Chinen untuk dibawa makan siang ke warung Mang Udin.

=============

Sebelum mengetuk kamar Yuya, Daiki sempatin ngaca sebentar. Dia langsung kaget kenapa penampilannya kucel banget dan rambutnya berantakan kesana kemari. Tapi males kalo mau mandi.
“Yuyaa!! Makan yuk!!” akhirnya dengan penampilan kucel, Daiki mengetuk pintu kamar Yuya (dan Yabu). Tidak sampai ketukan ketiga, Yuya udah keluar dengan senyum cerah dan penampilan rapi.
“Makan dimana nih?” tanyanya semangat. Daiki senyum-senyum jumawa.
“Ke dapur.” Tidak mengherankan tatapan penasaran Yuya, Daiki langsung menarik pacarnya itu dengan seenaknya.
Sebetulnya Yuya langsung shock saat melihat keadaan dapur yang kayak habis dilempar granat, tapi dia memilih untuk diam sebentar. Begitu duduk di meja makan, Daiki menyuguhkannya sepiring nasi goreng.
“Silakan nasi goreng spesial buatan Dai-chan!!!” dari nadanya, keliatan banget Daiki bangga dengan ‘karyanya’ itu.
Sementara itu, Yuya langsung berkaca-kaca.
“Dai-chan… kamu bikin dapur ini jadi keliatan kayak gudang pemulung… demi buatin aku ini?!” Yuya lebay. Daiki mencoba untuk tidak tersinggung.
“Yah… sesekali mencontoh Yamada yang selalu bikinkan pacarnya masakan sendiri… ngga papa kan?” Daiki senyum-senyum unyu. Yuya jadi bingung dia harus makan nasi ini dulu atau ‘makan’ Daiki dulu. “Rasanya mungkin ngga akan kayak buatannya Yamada, tapi aku udah berusaha kok!”
Yuya jadi terharu dengan tekad Daiki untuk melakukan sesuatu yang impossible kayak begini. “Kalau begitu, aku makan ya!” dengan gagah berani, Yuya menyendokkan nasi itu ke mulutnya.
Dan…

=============

“Eh, Yuya dikasih obat pencuci perut sama dokter,” lapor Hikaru yang habis menebus obat ke apotek, pada Yabu. Yabu sendiri duduk di kursi tunggu di depan kamar pasien bertuliskan ‘Takaki Yuya’.
“Itu dua anak ditinggal sebentar aja udah bikin masalah baru,” Yabu geleng-geleng kepala lelah.
Di dalam, sesosok lelaki tampan terbaring lemah di ranjang rumah sakit, didampingi beberapa temannya.
“Yuyaaa… maafin aku!!!” salah seorangnya, si laki-laki bertubuh pendek histeris. Kedua pipi bulatnya dibasahi airmata.
“Ngga papa kok… Dai-chan… ini bukan salahmu…” Yuya berkata dengan senyum lemah. “Aaawwwhh….” Sayangnya tidak berapa lama perutnya kembali merasakan sakit.
“Yuyaaa!!! Jangan matiii!!!” teriak Daiki semakin histeris.
“Kamu kasih apa sih ke nasi itu…” Yamada yang ikut mendampingi mereka berdua heran bagaimana sepiring nasi goreng telur sederhana bisa membuat seorang laki-laki dewasa segede ini terbaring sekarat di rumah sakit.
“Nasinya aku kasih air yang ada di botol putih di rak bumbu…” Daiki mengelap ingus. Yamada sweatdrop.
“Maksudmu botol cuka?” Daiki mengangkat bahu, iya-iya aja karena dia memang tidak tahu.
“Harusnya kamu liat bagaimana dia ngasih takaran garam, saus, kecap, dan lain-lain, Yama-chan…” Keito, juga mendampingi, menghela napas. Yamada melotot tidak percaya pada Daiki. Sementara yang ditatap Cuma bisa menangis kebingungan.
“Sudah, sudah… jangan diomongin lagi plis…” Yuya mengibas-ngibaskan tangannya dengan lemah, bersiap-siap mau muntah lagi kalau mereka terus ngomongin nasi goreng karya Arioka Daiki itu.
Sungguh sayang bagi Daiki, impiannya untuk meniru Yamada dan memberikan makanan homemade untuk pacarnya, Yuya, sepertinya harus ditunda dulu untuk waktu yang sangat lama.

=============

Tamat.

dormlife, hey say jump, ch: takaki yuya, ch: arioka daiki, drabble

Previous post Next post
Up