Title: Goes to..
Pairing: Hikaru YaotomexOC
Genre:General
Author: Me
chappy_ryosuke Summary: Dibaca ajalah, ga usah pake summary2an lagi~ XD, fic buat Deya-chan, tapi ini baru setengahnya yee~ XP, mohon dimaklumi~ Ini baru part II nya, masih ada 1 part lagi XDD
Dan akupun menoleh dan berpura-pura tersenyum seperti biasanya. Repot memang menjadi orang tampan. Tapi, apa yang aku dapat? Ternyata gadis itu tidak memanggilku. Ia memanggil orang lain. Apa? Sebegitu pasarankah namaku ini? Dan apa yang aku dapatkan lagi? Gadis itu memanggil seorang wanita yang bernama Hikaru juga. Namaku disamakan dengan seorang wanita? Sepertinya aku harus menyalahkan ibu untuk hal yang satu ini, atau siapapun yang memberiku nama Hikaru.
Karena penasaran, akupun mengikuti gadis dan ‘Hikaru wanita’ itu. Aku mengikuti mereka dari belakang. Mereka menuju ke lantai dua, sepertinya mereka anak kelas 2. Berarti mereka adik kelasku. Berarti sangat mudah untukku mendekatinya. Siapa yang tidak kenal Hikaru Yaotome?
Wanita yang bernama Hikaru itu rambutnya panjang sebahu dan lurus. Sepertinya dia cukup manis. Walaupun hanya terlihat dari belakang. Aku akan coba memanggilnya.
“Hikaruu...” teriakku tidak terlalu kencang, dan sepertinya ia tidak mendengarnya. Baiklah, kucoba sekali lagi. “Hikaruuu...”, dan apa yang terjadi suaraku tertutupi oleh bunyi bel masuk kelas. Tetapi, kamisama sepertinya masih baik terhadapku, ia sedikit menoleh walaupun agak ragu-ragu. Dan dia memang lumayan manis.
“Mika, kau mendengar ada orang yang memanggil namaku tidak?”
“Tidak, memang kenapa Hikaru?”
“Aku mendengar ada orang yang memanggilku tadi, apa aku yang salah dengar ya? Eh, nanti sepulang sekolah kita karaokean yuk!”
“Okey boss, aku nanti mau nyanyi lagu terbarunya Utada yang Goodbye Happiness ah~” ingin Mika.
“Kalau aku, mau nyanyi lagu Arashi yang Hatenai Sora saja ah~ Nino-kun disana suaranya merdu deh!”
“ Eh, sensei tuh, ayo cepat masuk kelas!”
“Ealah, ayo-ayo!”
“Ayo kalian cepat masuk! Hari ini kalian ada ulangan! Sebelumnya bapak akan mengabsen kalian dahulu, Akira Ikeyooshi! Um, hadir. Mika Nakajima. Ya, ya kau sudah bapak lihat tadi ya, lalu Hikaru Toda!”
“Hadir pak!”senyumku mengembang walaupun sekarang ada ulangan dan banyak masalah yang terjadi pada keluargaku, itu karena aku tahu masih ada yang menyayangiku.
*** Yaotome POV
“ Hikaru, nanti sore kau ada kegiatan?” tanya salah satu perempuan di kelasku, namanya Saki.
“Sayangnya ada, aku akan pergi bersama Kei. Aku mengantarnya membeli buku soal detik-detik UN. Kau mau ikut juga? Saki-san?” aku menatapnya intens sampai-sampai si Saki ini salah tingkah.
“A-apa..um, tidak usah deh! Kapan-kapan aku ajak lagi deh! Jya hikaru~”
Huuah, aku kira dia akan memaksaku untuk pergi bersamanya, padahal kan aku hanya ingin pergi karaokean bersama Kei. Kami anak kelas 3 kan perlu refreshing juga, daripada membeli buku detik-detik UN. Aku yakin si Kei sudah punya semua buku soal-soal UN yang lengkap, dari soal-soal yang paling sulitpun pasti dia juga bisa menyelesaikannya nanti. Soal apa sih yang tidak bisa ia jawab? Mungkin hanya soal cinta. Tetapi memang sih kita ini duo populer hanya di kalangan kelas 3 saja. Masih ada yg lebih populer dari kami yang hanya populer medium. Ada tuh si Yabu yang sangat populer, apa sih yang disukai para wanita ini? Mana kurus kerempeng seperti triplek, ga ada bagus-bagusnya. Tapi dari rumor yang beredar suaranya seperti malaikat yang turun dari surga ketujuh. Shinjirarenai~
Daripada itu, aku ingat perlu menceritakan sesuatu pada Kei. Tentang wanita yang aku tolong kemarin, yang aku tidak tahu namanya sampai sekarang.
“Kei, aku kemarin bertemu wanita yang ingin bunuh diri di sungai tempat biasa aku nongkrong ituloh!”
“Terus?” Kei mencoba menoleh dan meletakkan komik One Piece volume 43nya.
“Ya, ia aku tolong dan kubawa pulang dengan sepedaku.”
“Siapa namanya, dia anak mana?” sekarang Kei berbalik sempurna menoleh ke bangkuku. Ia duduk di depanku.
“ Aku tidak tahu, waktu itu ia memakai baju biasa dan tidak memakai seragam, tapi dia masih sekolah sepertinya-eh, kenapa kau begitu penasaran? Kau tahu juga?”
“Aku pernah melihat seorang gadis yang berambut pendek juga seperti ingin menyebrang di sungai tempat kau nongkrong itu, aku kira itu hantu yang digosipkan penduduk sekitar situ. Waktu itu sudah malam, aku tidak berani, ya aku lari saja. Hiiy!
“Hahaha, payah kau Kei! Aku dong berani menolong yang lemah dan menumpas korupsi!”
“Beuuh, awas ya! Kita tidak jadi karaokean kalau gitu!”
“E-eh, j-jangan dong! Aku sudah mumet nih”
“Makannya, jangan macam-macam kampret!”
“Iya boss Kei!”
Toda POV
Hari begitu cepat berlalu. Aku tidak ingin cepat-cepat pulang kerumah. Bahkan kalau saja boleh menginap di sekolah aku akan membawa semua barang-barangku dan tinggal disini bersama penjaga sekolah.
Tetapi masih ada setitik kebahagiaan di antara penderitaan, nanti aku dan Mika akan pergi ke karaoke untuk melepas penatku. Sudah sangat lama setelah terakhir bernyanyi sepertinya. Terakhir saat ibu masih ada, dan sekarang digantikan oleh nenek lampir busuk itu. Sialan! Keluargaku hancur berkat dia. Terimakasih nenek lampir! Ayahku juga jadi jarang memperhatikanku.
Teringat akan kata-kata yang aku katakan pada pemuda yang menolongku kemarin dari percobaan bunuh diriku yang kelima, kemarin itu seharusnya aku sudah menyusul ibuku. Hari itu pikiranku sudah mantap untuk mengakhiri hidupku. Dan aku sadar pemuda itu satu sekolahan denganku, terlihat dari pin sekolah kami yang dikenakan dileher bajunya. Untung kemarin aku sudah menggunakan baju bebas dan melepaskan wig-ku.
“Ayo kita karaokeaaan~ yahooo!!”
“Kau bersemangat sekali Hikaru, awas nanti suaramu habis sampai tempat karaoke, hohoho”
“Ya ga mungkinlah, suara hikaru kan selalu siap sedia di segala situasi!”
“Yoo, let’s go to Nagata karaoke!”
Tak lama kemudian, sampailah aku dan Mika di Nagata karaoke. Kami sangat senang sampai-sampai suara kamipun serak. Lalu kami memesan banyak makanan dan orange juice, padahal cuaca masih sangat dingin.
“Mika, aku ke toilet dulu ya! Kebanyakan minum nih!”
“OK, cepat kembali ya Hikaru. Aku takut sendirian, nanti diganggu ojisan lagi~”
“Halah, mana ada yang mau mendekati singa sepertimu Mika-raion!”
“Sialan, sana cepat pergi!”
15 menit kemudian...
“Ck, si Hikaru ini kemana lagi sih? Apa ada panggilan alam ya, lama banget deh kalo cuma pipis saja! Apa aku jemput saja ya? Yasudah cari saja deh~”
Tak lama Mika pun menemukan toilet bergambar wanita memakai rok, dan memanggil nama Hikaru. Disana juga ada seorang laki-laki yang sedang memanggil temannya juga yang kebetulan toilet wanita dan pria bersebelahan. Dan kebetulan yang satu lagi yang membuat Mika agak terkejut.
“Hikaru, kau lama sekali sih! Kau numpang boker apa mau karaoke sih?” kata pemuda pucat pasi itu.
Apa aku salah dengar ya, tadi laki-laki itu memanggil nama Hikaru juga deh, apa kupingku yang salah ya? Hah, namanya kali yang sama ya, nama Hikaru kan memang pasaran. Pikir Mika.
“Hikaruuu! Cepetin pipisnya, nanti keburu sejam nih! Masa mau karaoke lamanya cuma di toilet!” Mika berusaha memanggil sampai suaranya serak.
Aku memandangi gadis yang memanggil nama Hikaru tadi. Apa nama Hikaru sepasaran itu ya?
Ckckck...Pikir Kei
“Hikaru!!! Cepat keluar!”
Sekarang Mika dan Kei tak sengaja memanggil Hikaru secara bersamaan. Dan mereka saling menoleh ke arah mahluk-mahluk yang memanggil ‘Hikaru’ tadi.
Kei refleks bertanya tanpa basa-basi “ Nama temanmu Hikaru juga?”
Dan dua orang yang di dalam toilet itu belum menyadari kalau nama mereka berdua sama.