Title: One Summer Of Cindy & Micky
Author: Ratri - ChibiChick
Cast: DBSG Boys, Cindy, Ryan, Sassy, etc
Genre: Romance, Comedy
Rating: GENERAL
Language: Indonesian
Warning: CRACK!Fic ♥
Scene - 6
Kalau aja gue nggak mengenal Micky YooChun sebagai seorang artis yah, gue pasti mengira kata-katanya barusan itu sebagai ajakan kencan yang berarti ‘elo nggak keberatan kan kencan ama gue’. Tapi berhubung yang ngomong barusan itu seorang YooChun yang a)artis, b)baru sekitar 2 jam kenal gue, dan c)orang Korea yang bahasa Inggrisnya agak ajaib walaupun dibilang pinter juga, jadi gue memutuskan untuk menganggap ajakannya barusan itu adalah ajakan untuk jalan-jalan bareng ama dia.
“W-what do you mean?” Yah, tetep aja sih gue gagap.
“I mean...” YooChun menoleh ke arah crew-nya sebentar. “I told them that you are my old friend and we haven’t met for a long time, so... Maybe we could wander around, you know... While I’m here?” YooChun meringis. “Because, you know, all the members have their free time with their assistants. And if I have to wait for them at the hotel, it will be boring...”
Gue masih melongo.
“Yah. Cindy, do you mind if we go out?” tanya YooChun sambil meringis setengah nggak yakin. “Please?”
Ookay. Ini nih yang namanya dilema. Di satu sisi, gue pengen banget pergi ama seorang Micky YooChun. Micky YooChun, gitu loooh. Tapi di sisi lain, risikonya gede banget, man. Dan gue sendirian.
“You mean... You mean, without your assistant?” tanya gue memastikan.
YooChun mengangguk. “Well... my assistant Mr. Bump is nowhere I can find, right now. So...” YooChun mengedikkan bahunya.
Hmm. Gue jawab apa ya? Pergi? Nggak? Pergi?
“Uhmmm... It’s okay if you don’t want to...” YooChun mulai ragu-ragu.
Gue menoleh cepat. Aduh, bukan gitu maksud gue..
”Okay! I mean, yeah, we can go.”
Eh, itu barusan gue yang ngomong ya?
YooChun tersenyum sumringah. “Really? Good! I will charge my phone battery in my room and I’ll borrow the other’s phone.” Ia menepuk pundak gue dengan gembira dan berlari menuju crew-nya. “Wait up, okay! Just a minute!”
Gue masih melongo di tempat.
Gue tadi bilang apa? We can go? Sepertinya alam bawah sadar gue mulai mengambil alih otak waras gue.
Yah, karena gue sudah memutuskan untuk pergi ama YooChun, ya sudahlah. Ini bener-bener keajaiban alam yang kayanya nggak bakal terjadi dua kali. Gila. Gue bakal jalan bareng dengan seorang Micky YooChun. Artis yang dengan senang hati gue culik.
Gue menjatuhkan badan ke sofa lobby. YooChun tampak masih berbincang dengan crew-nya, lalu berlari menuju lift sambil menoleh ke arah gue. Dia memberikan tanda dengan tangannya, yang kalo gue tangkep sih artinya ‘tunggu bentar’. Gue Cuma mengangguk-angguk aja sih.
Huff.
Gue jadi deg-degan. Kalo gue ngajak jalan-jalan YooChun, enaknya gue bawa kemana ya? Hmm.
Oh, gue tau. Mungkin dua temen kacrut gue itu bisa ngasih ide...
Gue mengambil HP dari saku celana gue dan mulai menimbang-nimbang. Enaknya gue kasih tau nggak ya, si Sassy dan Ryan? Kalo gue kasih tau, pasti bakal heboh banget. Tapi kalo nggak... Kok gue egois bener ya. Mereka kan juga suka TVXQ. Ngefans, malah. Hmm...
Tiba-tiba salah dua dari crew YooChun menghampiri gue. Seorang cewek dan seorang cowok kurus berkacamata. Mereka menghampiri sofa gue dan tersenyum sambil menggangguk. Gue mau nggak mau ikutan meringis dan mengangguk.
“Annyeong...” sapa si cewek dengan ramah.
“Hello,” kata si cowok kurus.
“Oh, a-annyeong... Halo,” jawab gue (nggak tau mau ngomong apa!).
Mereka duduk di sofa depan gue.
“Uhmm, Cindy?” tanya si cewek.
Gue menggangguk. “Yes.”
“Ah. I, Shin YoungHee,” kata si cewek ini sambil menunjuk dadanya.
Oooh, dia ngajak kenalan toh. Kayanya yang ini nggak bisa bahasa Inggris.
“I, Park Tae Jun,” kata si cowok kurus sambil juga menunjuk dadanya sendiri.
Waduh, yang ini kayanya ga bisa bahasa Inggris juga.
Gue tersenyum dan mengangguk lagi. “Oh, hello.”
Kedua orang di depan gue itu meringis.
“Uhmm, Cindy... YooChunie pren?” tanay si cewek Shin Young Hee itu pelan-pelan, kayanya takut salah atau takut gue nggak nangkep maksudnya. Gue tau, maksudnya ‘friend’. Tapi logat orang Korea yah, susah bener ngomong huruf F.
Gue mengangguk ragu-ragu. “Y-yes..”
Kalo nggak salah, tadi YooChun bilang ama mereka kalo gue temen lamanya, kan ya? Yah, boong dikit nggak apa-apa deh.
“Girl pren?” tanyanya lagi.
Ha?
Gue buru-buru menggeleng dan menggerakkan tangan gue pertanda ‘bukan’.
“Oh, no, no... Just friend.”
Kalo gue ngaku-ngaku ceweknya YooChun, bisa gawat nih urusannya ntar. Nggak cuma ama crew manajemennya, tapi juga ama fans TVXQ di seluruh dunia!
Kedua orang itu tampak lega. “Oh... okay.”
“Igo... uhmm, you will go with YooChun?” tanya si Shin Young Hee lagi.
Gue menggangguk lagi. “Yes.”
Kenapa nih? Nggak boleh ya?
“Ah, Okay.” Kata Young Hee kayanya paham. “But... Please be careful?”
Gue menggangguk sambil berusaha memahami kata-katanya yang cuma sepetil-petil itu.
“YooChunie ga..., Ani, YooChunie, -have-, maaaany many, uhmm... fans,” kata si cowok Park Tae Jun itu terpatah-patah.
Gue meringis. “Oh, yes, I understand.”
“Yes?” wajah Young Hee tampak mengharapkan gue ngerti. “If you go with YooChun, be careful... Uhmm, many fans.”
“Bikoje... Bikoje..” si Park Tae Jun itu menyambung. Eh tunggu-tunggu. Gue nggak ngerti ‘bikoje’ artinya apaan. Kening gue sampe berkerut.
“Uhmmm... bikoje? What?” tanya gue.
“Be-cooooze,” kata si Tae Jun dengan jelas dan lambat.
OOOHH ya ampun. Setengah mati deh ngomong bahasa Inggris ama orang Korea. ‘Bikoje’ itu tadi maksudnya ‘because’. Huahahaha.
Gue mengangguk paham.
“Becoz... we, in Indonesia, is secret,” lanjut si Tae Jun.
Oh oke deh. Ngerti ngerti. “Okay.”
“Okay? Ah. Okay. Uhmm, if you go with YooChun, be careful, fans do not know. Dong Bang Shin Ki in Indonesia, secret. Yes?” kata si Young Hee lebih menjelaskan.
Gue meringis. Ngerti deh maksudnya.
“Yes, okay. I Understand. No fans,” ujar gue.
Young Hee dan Tae Jun tampak lega. Mereka senyum-senyum. “Okay. Understand. Thank you.”
Gue jadi meringis lagi. Capek deeh ngobrol setengah nggak nyambung gini.
“Cindy... like Dong Bang Shin Ki?” tanya Tae Jun.
Gue mengangguk. “Yes.”
“Fans?” tanyanya lagi.
Gue menggeleng. “No.” Yang ini, gue jujur.
Young Hee tampak terheran.
“Korea artist.. you know?” tanyanya.
Gue menggangguk. “Yes.”
“You like, who?”
Gue berpikir sebentar. “Uhmmm, many. Dong Bang Shin Ki, ShinHwa, Fly To The Sky, SG Wannabe...”
“Wuaahh, many!” Dua orang itu tampak bersemangat.
Gue jadi ketawa. “Yes, many.”
“Hey.”
Gue menoleh.
Ternyata YooChun sudah ada di sebelah gue.
“Oh, hey,” kata gue sambil meringis. Akhirnya ada yang menyelamatkan gue dari salah sambung.
“Oh! YooChun-a.” Si Tae Jun tampak bersemangat melihat YooChun. “%^@%^%&^$@ &!$%$)(!$!#@...”
Oke, oke. Gue mulai pusing waktu Tae Jun mulai nyerocos pake bahasa Korea. YooChun tampak mengangguk-angguk dan tertawa-tawa.
Gue bengong dengan sukses aja deh.
“Cindy, Tae Jun hyung said that he wants us to be careful not to let other fans see us. Because our visit to Indonesia here is a secret, only for photoshoot,” kata YooChun menjelaskan.
“Oh yeah, I understand that. They told me earlier,” jawab gue.
Young Hee mengucapkan sesuatu dalam bahasa Korea ke YooChun. Lalu YooChun menjawabnya.
“Young Hee nuna said sorry because they can’t speak English very well, so you might not understand,” kata YooChun lagi.
Gue tersenyum. “Oh it’s fine. I can understand.”
Young Hee dan Tae Jun tersenyum-senyum ke arah gue. Lalu mereka berbincang lagi dalam bahasa Korea. YooChun juga. Wah, serasa nonton film Korea nggak pake teks. Nggak ngerti apa-apa, hahahaha.
Tae Jun menyerahkan sebuah handphone kepada YooChun, lalu mereka berdua bangkit dari sofa.
“Okay, let’s go now,” kata YooChun sambil menggamit lengan gue untuk berdiri dari sofa. Gue berdiri.
YooChun megucapkan sesuatu kepada Young Hee dan Tae Jun lalu membungkuk sedikit. Gue tanpa sadar ikut membungkuk. Kayanya dia pamitan deh.
Tae Jun menepuk-nepuk pundak YooChun sambil mengatakan sesuatu. Young Hee ikutan ngomong. Yah, film Korea tanpa subtitle itu masih berlangsung di depan mata gue.
“Bye,” kaya Tae Jun kepadaku.
“Be careful, bye,” kaya Young Hee juga.
Gue meringis dan mengangguk dan melambaikan tangan. “Bye.”
Setelah mereka berdua berlalu, gue melotot ke arah YooChun. Yang dipelototin malah cengar-cengir.
“Tae Jun hyung borrowed me his handphone, so I can communicate with the others,” kata YooChun bersemangat. “Let’s go!”
Lalu ia menggeretku ke depan hotel.
Gue menghela nafas. “Where are we going, anyway?”
YooChun memanggil petugas valet. Gue menyerahkan tiket valet dan menunggu mobil gue datang.
“Hmmm, anywhere!” kata YooChun. “I bring money. Indonesian! So you can choose where you want to go. Around this city! But Hyung said we have to go back to this hotel before 5.”
Semangat bener, mas.
Mobil gue sudah datang. Gue menghela nafas dan mau nggak mau nyengir juga melihat YooChun yang semangat bener. Gue dan YooChun segera masuk ke mobil.
“Allright,” gue memasang sabuk pengaman gue. “We’ll go around this city.”
Dan karena ini adalah satu-satunya sekempatan dalam hidup gue untuk kencan bareng seorang Micky YooChun dari TVXQ, semangat gue juga langsung muncul.
YooChun tersenyum lebar.
“Whoohoo! Let’s go!”
***