[Drabble] Reason
Title: Reason
Author: Eghssni
Cast: Miyachika Kaito (Travis Japan, Johnny's Jr), Miyamoto Karin (Juice=Juice), Uemura Akari (Juice=Juice)
Genre: Fluff(?)
Languange: Indonesia
A/N: pendek. pake banget.
“Ne, Karin, apa kau sadar Miyachika terus menatap kesini?” Akari menyenggol lengan Karin, menunjuk ke arah serombongan anak laki-laki di bangku depan yang sibuk berdebat soal game.
Karin mengikuti arah mata Akari, ikut menatap seorang anak laki-laki berwajah pucat yang terlihat salah tingkah, ia pura-pura terfokus pada topik pembicaraan dan mengatakan sesuatu-tentu saja hal konyol seperti biasa-dan teman-temannya tertawa sambil menepuk bahunya.
“Memandang tanpa alasan yang jelas. Anak laki-laki itu benar-benar menakutkan.” Gerutu Akari sambil menggaruk tengkuknya. “Ya kan?”
Gadis itu tersenyum, menyentuh sebuah benda yang melingkar di lehernya. Sebuah kalung manis dengan bandul berbentuk buah strawberry.
Buah kesukaannya.
Cukup lama Karin memandangi kalung itu, membuatnya kembali teringat pada kejadian di musim panas lalu. Kalau saja dia tidak ingat pada sahabatnya yang kini menatapnya dengan tatapan heran mungkin saja dia bisa mengingat hal itu sampai sekolah berakhir.
Gadis itu menunjukkan kalungnya pada Akari. “Ini kalung yang bagus kan?” Tanyanya riang.
Dan seketika itu juga gadis berpostur tinggi itu mengerti. Dia tersenyum dan mencubit pipi sahabatnya dengan gemas.
“Ya, itu kalung yang bagus.” Pujinya tulus. “Aku mampu memandanginya seharian kalau bisa.” Godanya.
Dan Karin kembali tertawa. mengeluarkan buku matematika dari loker mejanya. “Sayangnya dalam beberapa jam ke depan kau harus memandangi soal-soal memusingkan ini.” Ledeknya.
Akari mengeluh.
“Kau tahu, aku lebih suka strawberry daripada aritmatika.” Gerutunya.
Karin memegang kalungnya sekali lagi. “Tentu saja.” Katanya. ia mendongak, dan mendapati Miyachika kembali memandangnya.
Mereka berdua saling bertukar senyum canggung selama beberapa detik. Lalu kembali pada kegiatan mereka masing-masing dengan pipi memanas dan pikiran yang sudah tidak terfokus lagi.
Tidak ada yang mengatakannya, tapi sudah pasti mereka memikirkan hal yang sama.
*****
“Aku gak butuh ini.”
“Pokoknya kamu harus pakai!”
“Kenapa harus?”
“Karena dengan begitu aku jadi punya alasan supaya aku bisa terus lihat ke arahmu.”
Author: Eghssni
Cast: Miyachika Kaito (Travis Japan, Johnny's Jr), Miyamoto Karin (Juice=Juice), Uemura Akari (Juice=Juice)
Genre: Fluff(?)
Languange: Indonesia
A/N: pendek. pake banget.
“Ne, Karin, apa kau sadar Miyachika terus menatap kesini?” Akari menyenggol lengan Karin, menunjuk ke arah serombongan anak laki-laki di bangku depan yang sibuk berdebat soal game.
Karin mengikuti arah mata Akari, ikut menatap seorang anak laki-laki berwajah pucat yang terlihat salah tingkah, ia pura-pura terfokus pada topik pembicaraan dan mengatakan sesuatu-tentu saja hal konyol seperti biasa-dan teman-temannya tertawa sambil menepuk bahunya.
“Memandang tanpa alasan yang jelas. Anak laki-laki itu benar-benar menakutkan.” Gerutu Akari sambil menggaruk tengkuknya. “Ya kan?”
Gadis itu tersenyum, menyentuh sebuah benda yang melingkar di lehernya. Sebuah kalung manis dengan bandul berbentuk buah strawberry.
Buah kesukaannya.
Cukup lama Karin memandangi kalung itu, membuatnya kembali teringat pada kejadian di musim panas lalu. Kalau saja dia tidak ingat pada sahabatnya yang kini menatapnya dengan tatapan heran mungkin saja dia bisa mengingat hal itu sampai sekolah berakhir.
Gadis itu menunjukkan kalungnya pada Akari. “Ini kalung yang bagus kan?” Tanyanya riang.
Dan seketika itu juga gadis berpostur tinggi itu mengerti. Dia tersenyum dan mencubit pipi sahabatnya dengan gemas.
“Ya, itu kalung yang bagus.” Pujinya tulus. “Aku mampu memandanginya seharian kalau bisa.” Godanya.
Dan Karin kembali tertawa. mengeluarkan buku matematika dari loker mejanya. “Sayangnya dalam beberapa jam ke depan kau harus memandangi soal-soal memusingkan ini.” Ledeknya.
Akari mengeluh.
“Kau tahu, aku lebih suka strawberry daripada aritmatika.” Gerutunya.
Karin memegang kalungnya sekali lagi. “Tentu saja.” Katanya. ia mendongak, dan mendapati Miyachika kembali memandangnya.
Mereka berdua saling bertukar senyum canggung selama beberapa detik. Lalu kembali pada kegiatan mereka masing-masing dengan pipi memanas dan pikiran yang sudah tidak terfokus lagi.
Tidak ada yang mengatakannya, tapi sudah pasti mereka memikirkan hal yang sama.
*****
“Aku gak butuh ini.”
“Pokoknya kamu harus pakai!”
“Kenapa harus?”
“Karena dengan begitu aku jadi punya alasan supaya aku bisa terus lihat ke arahmu.”