Gestalt

May 20, 2014 04:07

Selamat malam!

Ini kali pertama saya menulis dalam bahasa Indonesia di blog ini yay *lempar konfetti*

Oke, straight to the story







Judul: Mr. Diorama
Genre: gagal!Romance, gagal!Tragedy
Warning: Character’s death :p Bahasa yang dipakai seperti es campur
Disclaimer: Judul Mr. Diorama diambil dari lagu Valshe single Blessing Card /pakkuri janai ka kore wa =_=” Cerita absurd ini asli punya saya /krik
A/N: Entah pas nulis cerita ini saya mesam-mesem. Do-S level Okita Sougo kah? /kicked Dan saya ngga yakin ini fanfic atau sekadar cerpen =_= Mr. Diorama itu siapa lol Tapi entah kenapa saya yakin kalau pipibakpao nee-sama dan saya memiliki pandangan yang sama tentang siapa Mr. Diorama ini sebenarnya :p

Di kamar berukuran enam tatami itu, duduk seorang gadis cantik. Matanya sipit. Bibir tipisnya terpoles merah muda alami. Kulitnya yang pucat pun senada dengan surai ebony nya yang kelam nan panjang. Badan kurusnya terbalut kimono berwarna salem bermotif bunga-bunga.

Gadis itu terduduk seiza di depan jendelanya. Di pangkuannya ada sebuah buku yang terbuka. Telinganya tertutupi earphone yang terhubung dengan ponsel pintarnya. Namun, gadis itu sama sekali tidak sedang membaca buku ataupun mendengarkan lagu. Matanya yang sayu memandang jauh ke luar jendela, seperti sedang menunggu kepulangan seseorang.

Langit yang dipandang gadis itu mendadak mengaburkan warna biru cerah yang biasanya membagikan kedamaian bagi siapa saja yang melihatnya. Tahta sang matahari telah tergeser oleh awan-awan yang berwarna abu-abu keperakan. Satu persatu tetes-tetes air itu pun melawan gaya gravitasi dan jatuh ke tanah, menimbulkan bau spesial yang menembus indra penciumannya. Angin yang lebih dingin menerjang masuk kamarnya. Gadis itu tetap diam tak bergeming. Kelopak matanya menutup pelan-pelan, seolah-olah dia menikmati setiap tetes air hujan beradu dengan tubuhnya.

Hujan itu menandai berakhirnya musim semi dan kedatangan musim panas. Benar, musim panas telah datang. Sudah satu tahun sejak kejadian itu.

--------

“Selamat ulang tahun, Diorama-kun.” Kata gadis itu sambil tersenyum manis.

“Tiga bulan lagi, aku akan memulai debutku di Amerika.”

“Sugoii! Aku yakin kau pasti bisa melakukannya.”

“Terima kasih atas dukungannya selama ini.”

“Un! Ouen shiteru yo. Ganbatte ne.”

“Kore kara mo ganbarimasu.” Mr. Diorama tersenyum balik.

------

Gadis itu sudah lupa cara tertawa. Gadis itu sudah lupa untuk tersenyum. Bahkan dia juga sudah mulai lupa rasa es krim coklat yang disukainya. Hanya satu hal yang belum bisa dia lupakan, senyum Mr. Diorama.

Anata wa watashi no stories, yonda koto no nai monogatari *

Gadis itu meraih ponsel pintarnya ketika nada itu mengalun rendah di telinganya. Dia memandang nanar layar ponsel pintarnya. Di layar lima inch itu, Mr. Diorama terperangkap. Mata Mr. Diorama menatap tajam gadis itu. Tangan kiri Mr. Diorama mengarah ke depan seperti menyentuh layar, seolah mengatakan, tolong lepaskan aku. Mulut gadis itu menyeringai sambil berkata lirih, “zettai hanasanai yo.”

------

Breaking News
“... Pesawat dengan penerbangan JAL905 telah mengalami kecelakaan di atas Samudera Atlantik. ... .Pesawat ini juga dikabarkan membawa seorang aktor dan penyanyi terkenal ---yang akan memulai debut di Amerika Serikat bulan depan. ... .”

“Diorama...-kun?”

------

Anata wa watashi no stories, yonda koto no nai monogatari
Sono hitomi o mitsumeru to, mishiranu kuni ga mieta *

Mata gadis itu mendadak sembab. Air mata mulai membuat hulu di atas kantung matanya yang berwarna hitam. Bulir-bulir air mulai mengaliri pipinya yang kering.

“Hime-sama, hime-sama. Mengapa kau menangis?” Sebuah suara rendah terdengar di telinga gadis itu.

Gadis itu mendongak, mencari sumber sumber suara. “Diorama-kun?” tanyanya lirih.

“Dengar, kau hanya menyia-nyiakan wajahmu dengan menangis.” Mr. Diorama mengusap air mata gadis itu.

“Diorama-kun?” Hanya itu yang bisa keluar dari mulut gadis itu.

“Hime-sama, maukah kau memperlihatkan senyumanmu seperti biasanya?” Mr. Diorama meraih dan memegang erat tangan gadis itu.

Gadis itu menunduk. “A... aku... akan memperlihatkan senyumku.”

“Hmm..”

“Aku akan memperlihatkan senyumku. Tapi ada satu syarat.”

“Untuk Hime-sama, apapun akan kukabulkan. Perdengarkan padaku.”

Gadis itu menatap mata Mr. Diorama, “Diorama-kun, maukah kau berada di sisiku selamanya.”

Mr. Diorama sedikit terhenyak, “Itu... ?” Sesaat kemudian Mr. Diorama tersenyum sambil memiringkan kepalanya ke kanan, “Ii y--- ”

Thud. Sekeranjang buah strawberry jatuh di depan kamar gadis itu. Gadis itu pun seketika mengalihkan pandangan ke arah pintu kamarnya.

“Onee-sama, dengar, Diorama-kun selamat dari kecelakaan itu. Bahkan dia baru saja bicara padaku.” Kata gadis itu riang kepada kakak perempuannya.

“Sadarlah adikku.” Sang kakak memeluk gadis itu erat.

“Eh?”

“Sudah berapa kali kukatakan, adikku... Dia... Dia... telah tiada -”

Entahlah. Namun, bagi gadis itu, sekarang, kenyataan dan bukan kenyataan mempunyai arti yang sama. Nyata dan tak nyata sama-sama tak bermakna apapun. Kenyataan pahit, mencintai angan-angan dan bayang-bayang.

END

Keterangan:

~ kenapa dibikin judul Mr. Diorama? Biar ngga sebut merk! AHAHAHA /gak

Tatami: tikar tradisional Jepang terbuat dari jerami. Gambarnya bisa dilihat di sini .

Seiza: cara duduk secara formal ala Jepang. Arti seiza di wikipedia

Sugoii!: Hebat!

Un! Ouen shiteru yo. Ganbatte ne: Iya! Aku mendukungmu. Do your best.

Kore kara mo ganbarimasu: I will continue to do my best

Zettai hanasanai yo: Takkan kulepaskan / Takkan kubiarkan kau pergi | mbuh, iki self-translation /kicked

Hime-sama: Tuan putri, anggaplah itu artinya. Pokoke kui

Ii y-: Ini sebenarnya Diorama mau bilang ‘’Ii yo” artinya kalau ngga salah “oke”

* Lagu Kuroishi Hitomi berjudul Stories

Anata wa watashi no stories, yonda koto no nai monogatari: Kau adalah kisahku, kisah yang belum pernah kubaca sebelumnya.
Sono hitomi o mitsumeru to, mishiranu kuni ga mieta: Ketika aku memandang matamu, aku melihat negeri yang tak kuketahui /gagal translasi

> mencintai angan-angan dan bayang-bayang: Omongannya Aragorn pas nolak Eowyn di The Lord of The Rings: The Two Towers :p Hashtag #ouch

Udah.

Udah ngga tau mau ngomong apa lagi. Tapi kayaknya cerita ini mau dibikin prekuel. Setelah aku dengerin Mr. Diorama nya Valshe

Bye bye cycle.
Previous post Next post
Up