Untuk part 1, silahkan baca disini~>
PART 1 “Ryosuke, boleh bicara sebentar?” tanya Chinen didalam ruang latihan yang sedang ramai dengan suara para member, sedangkan Ryosuke sendiri terlihat menyibukkan dirinya dengan berlatih gerakan untuk konser
“Gomen, Chi.. aku sibuk” jawab Ryosuke tanpa menolehkan wajahnya sama sekali kepada sang kekasih
“Ryosuke.. kita perlu bicara. Aku bisa jelaskan semua nya” kata Chinen lagi sedikit memohon sambil memegang kedua bahu Ryosuke
“Aku tidak bisa, Chi” lagi, Ryosuke masih belum menghentikan gerakan dance nya dan tidak memberi respon yang baik terhadapnya
Tiba-tiba saja eksistensi ruangan itu perlahan menjadi hening, karena salah satu sosok bertubuh tinggi dengan rambut hitam yang sedang bermain dengan para member menoleh kearah mereka berdua yang menyebabkan perhatian member lain tertuju kepada mereka juga.
Merasa menjadi perhatian para member, Ryosuke menghentikan gerakan dance nya dan keluar dari ruangan. Ia berjalan menyusuri sepanjang koridor dengan perasaan marah dan kesal menuju toilet, membasuh muka nya yang bisa membuatnya sedikit tenang.
Sedangkan Chinen, ketika mengetahui kekasihnya keluar dari ruangan, ia ingin menyusulnya dan menjelaskan semua nya secara privat, namun sosok bertubuh tinggi itu tadi menghentikan nya, seakan tau permasalahan yang sedang dialami oleh sepasang kekasih itu.
“Biarkan ia sendiri dulu, Chi. Aku yang akan menyusulnya” ujar sosok bertubuh tinggi dengan rambut hitam itu, yang diketahui sebagai Yuto
Ah, mungkin kalian bingung ada apa dengan sepasang kekasih itu? Ya, Ryosuke sudah mengetahui rahasia yang selama ini Chinen sembunyikan dari nya. Dan tentu saja rahasia itu sangat membuat nya marah dan kesal.
Sejak usai nya konser mereka di Hiroshima, Ryosuke mulai menjauhkan kekasihnya perlahan-lahan. Setiap Chinen meminta nya makan bersama atau hanya sekedar menghabiskan waktu nya di apartemen nya, kekasihnya itu selalu menolaknya dengan alasan ia sibuk shooting drama, pemotretan majalah untuk drama nya, atau yang lain nya. Walaupun memang semua itu benar, tapi Ryosuke akan selalu menyempatkan waktunya untuk sang kekasih, sebelum ia mengetahui rahasia yang Chinen sembunyikan.
“Yamachan..” panggil Yuto pelan ketika ia berhasil menemukannya di atap gedung, sedangkan yang dipanggil hanya menolehkan wajahnya sekilas. Tentu saja ia sudah tau maksud Yuto mendatangi nya.
“Boleh aku disini?” tanya nya berbasa-basi yang hanya dijawab dengan anggukan pelan
Mereka berdua hanya terdiam, tak ada satupun yang berbicara. Ryosuke dengan tenangnya menikmati hembusan angin sejuk yang menerpa wajah dan seluruh kulitnya, sambil menikmati sunset yang tampak indah. Yuto pun yang duduk disampingnya tampak menikmatinya juga.
“Kau sedang ada masalah dengan Chinen?” tanya nya membuka percakapan. Ryosuke yang mendengar pertanyaan itu menampilkan senyum pahitnya, namun tetap tidak menjawab pertanyaan teman satu grup nya itu.
Yuto yang tidak mendapat jawaban dari Ryosuke pun menyimpulkan bahwa jawaban nya adalah ‘iya’. Ia tetap berusaha agar Ryosuke berbicara, setidaknya satu kata untuk menjawab pertanyaan nya.
“Apa karna konser waktu lalu?” sosok bertubuh tinggi itu masih mencoba bertanya, ia pun ingin membantu menyelesaikan masalah nya dengan Chinen. Ryosuke menoleh ketika mendengar pertanyaan Yuto yang lain. Lagi, ia menampilkan senyum pahitnya. “Iyaa.. aku hanya menyadari nya sejak itu. Mungkin kau memang berpikir tidak ada yang menyadari sikap mu. Dan setelah aku pikir-pikir mungkin memang karna konser waktu itu” jelas Yuto
“Ck! Nani sore..!? Kau menyadari nya, huh?” kata nya dengan intonasi yang terdengar sedih-kesal-marah menjadi satu. Ia pun akhirnya memberitahu kepada Yuto bahwa sebenarnya ia dan Chinen bukan hanya teman dekat, melainkan kekasih. Yuto yang mendengar itu tidak heran, seakan memang ia sudah tau fakta itu sebelumnya.
Oke, mari kita flashback sedikit..
Saat konser di Hiroshima, semua member menyapa para fans yang sudah duduk di bangku nya masing-masing, siap mendengarkan cerita yang di katakan oleh semua member saat MC part. Beberapa member sudah mendapatkan kesempatan untuk berbicara dan berbagi cerita nya. Cerita dari masing-masing member berbeda. Ada yang menceritakan keseharian nya ketika libur, menceritakan saat pemotretan untuk majalah, behind the scene drama ataupun film mereka di lokasi syuting, dan ada juga yang menceritakan sebelum konser dimulai.
Inoo yang sudah menunggu giliran nya untuk bercerita akhirnya tiba. Ia mulai menyapa dan berbasa-basi sebelum menceritakan inti yang ingin ia sampaikan.
“Anoo ne, aku ingin memberitahu kepada kalian semua, termasuk para member. Karna tidak ada satupun yang mengetahui ini” ujar Inoo membuka topik inti nya, “kecuali satu orang” lanjutnya
“Eh.. nani nani?” tanya para member penasaran
“Aku telah mengunjungi rumah Chinen beberapa hari lalu” katanya. Sedangkan seseorang yang namanya disebutkan menapilkan senyum nya. Namun sebenarnya ia merasa was-was
“Apa yang kalian lakukan?” tanya Daiki
“Aku meminta bantuan nya” jawabnya dengan cengiran yang menghiasi wajahnya
“Eh nani..” semua member menimpali, masih penasaran, termasuk Ryosuke. Entah kenapa ia merasa perasaan nya tidak enak dengan berita yang akan Inoo sampaikan.
“Kau tau? Kissu..” ujarnya dengan tertawa sambil mengarahkan jarinya di bibir miliknya sendiri. “Ne, Chinen?” lanjutnya memastikan kepada Chinen. Sedangkan Chinen tersenyum lebar, namun sebenarnya hati nya saat ini sedang tidak karuan. Ia memikirkan bagaimana hubungan ia dengan Ryosuke setelah ini
Para member yang mendengar itu terkejut
“Ehh.. hontou ni?!”
“Majika yo..”
‘Yappari...’ ujar Ryosuke dalam hati. Ternyata perasaan tidak enak nya itu memang benar. Namun ia tetap bersikap biasa saja ketika masih di stage, seakan apa yang dikatakan oleh Inoo tadi tidak berefek kepadanya.
“Ne, Chinen.. apa itu benar?” tanya Yuto dan Yabu bersamaan
“Maa yah.. Ia tiba-tiba saja ingin datang kerumah ku. Setelah itu, ia meminta bantuan ku untuk berlatih kissu scene untuk film nya. Mungkin karna itu ia datang kerumah ku. Karna Inoochan sungguh jarang kerumah para member, deshou?” ujarnya sambil tertawa dengan meminta persetujuan dengan yang lain.
“Bagaimana? Apa menurut mu aku salah jika aku mendiamkan nya sekarang?” tanya Ryosuke kepada Yuto
“Tidak.. tentu saja tidak. Aku tau perasaan mu saat ini” jawabnya. “Tapi bukan kah sebaiknya kau bicarakan itu baik-baik dengan Chinen?” lanjutnya
“Aku tau, tapi aku masih kesal dengan nya” ujar Ryosuke yang masih menatap langit petang dengan suara nya yang datar
“Apa yang membuat mu masih kesal dengan nya? Kau sudah tau alasan kenapa ia berciuman dengan Inoochan, deshou?” kata Yuto
“Iya... tapi...” Ryosuke ragu namun kesal untuk menjawabnya. “Setidaknya ia meminta izin dulu dari ku. Mungkin jika ia melakukan itu aku tidak akan marah..” jawabnya ragu. Tentu saja, bagaimana pun juga Chinen adalah kekasihnya, dan ia tidak akan membiarkan orang lain untuk mencium nya.
“See? Kau tidak yakin, Yamachan.. Kau hanya cemburu dengan nya. Wajar saja jika kau merasa seperti itu” ujar Yuto sambil menepuk salah satu pundaknya
“Lalu aku harus bagaimana sekarang?” tanya nya. Ia sebenarnya ingin berbaikan dengan Chinen, namun ia masih merasa kesal dan juga gengsi untuk mengatakannya
“Nanti aku yang akan mengatakan nya” kata Yuto sambil berdiri. “Ikou? Kita kembali, member yang lain pasti sedang menunggu kita”. Ryosuke hanya menurut dan mulai berjalan disamping Yuto.
Sekembali nya mereka berdua ke ruangan, para member ternyata sudah berkemas untuk pulang dan siap meninggalkan ruangan itu. Hanya saja mereka masih menunggu Ryosuke dan Yuto yang meninggalkan ruangan tadi.
“Oh, kalian menunggu kita?” tanya Yuto ketika melihat sekeliling para member sudah membawa tas nya masing-masing
“Yap.. mari pulang” ajak Yabu, member tertua sekaligus kakak bagi para member seven
Chinen yang menatap Ryosuke dari sisi lain ruangan masih merasa bersalah, karna sampai sekarang pun Ryosuke tidak melihat kearah nya sama sekali. Ia hanya berlalu dan mengambil tas sambil bercakap-cakap singkat dengan Daiki. Dan setelah ia mendapatkan tasnya, ia langsung berjalan kearah pintu mengikuti Yabu dan Inoo yang sudah keluar ruangan.
Sedangkan Chinen, ia mulai berjalan perlahan setelah Ryosuke meninggalkan ruangan itu juga -tanpa menyapa atau mengeluarkan satu kata pun kepada nya. Sosok berbadan tinggi, Yuto, yang dengan sengaja menunggu Chinen, ikut berjalan mengikuti nya dan merangkul pundaknya dari samping.
“Seperti nya kau harus mengujungi apartemen nya tanpa memberitahu nya, Chi” saran Yuto. Chinen yang mendengar perkataan Yuto hanya menoleh kearah nya dengan tatapan bertanya
***
Hari ini, Ryosuke berencana untuk bertemu dengan Chinen dan memaafkan nya. Namun, ia mempunyai rencana lain untuk nya, yaitu meminta Chinen untuk datang menemui nya tanpa memberitahu ia ada dimana. Entah di apartemen miliknya, di restaurant yang sering mereka kunjungi, atau bahkan salah satu restaurant yang pernah mereka kunjungi berdua atau bersama Keito juga.
Sebenarnya Ryosuke melakukan itu tidak ada maksud khusus, hanya saja ia ingin menantang nya dan sedikit bermain-main dengan kekasih chibi nya ini.
Siang hari nya, Ryosuke sudah mengirimi chat kepada kekasihnya itu, yang berisi..
Temui aku jam 7 malam. Aku tidak akan memberitahu dimana tempat yang harus kau datangi. Aku akan menunggu sampai jam 9 malam
Begitulah pesan yang diterima oleh Chinen. Ia senang sekaligus shock ketika membaca pesan dari Ryosuke. Bagaimana bisa kekasihnya itu tidak memberitahu tempat nya? Chinen langsung membalas pesan dari Ryosuke dengan pertanyaan ‘dimana ia harus datang untuk menemui nya’, namun seperti kata Ryosuke tadi, ia tidak akan memberitahu tempat nya dan pesan yang dikirim oleh Chinen pun tidak ada yang ia balas.
Mengetahui pesan nya hanya dibaca oleh kekasihnya, Chinen mulai mencoba untuk menghubungi nya. Ryosuke, yang sedang pergi membeli sesuatu terlihat tidak peduli ketika handphone nya bergetar terus-menerus di saku celana nya.
Ketika jam sudah menunjukkan pukul 6 petang, Ryosuke mulai keluar dari apartemen nya menuju tempat yang telah ia pikirkan tadi selama berjalan-jalan mencari sesuatu. Ia sudah masuk kedalam taksi yang sudah ia pesan sebelumnya dan memberi alamat restaurant yang akan ia kunjungi sekarang.
Tepat 45 menit kemudian, Ryosuke sampai di salah satu restaurant yang pernah ia kunjungi ketika ia mengatakan perasaan nya kepada Chinen dan menjadi sepasang kekasih. Ia langsung menuju lantai dua restaurant itu, dan memilih tempat yang jauh dari jangkauan orang-orang.
Salah satu pelayan terlihat menghampiri nya dan menanyakan pesanan nya. Ia memesan ice cola dengan lemon sebagai topping nya dan waffle dengan ice cream coklat serta cherry diatasnya.
Ryosuke hanya duduk sendiri dengan ditemani musik yang ia dengarkan memakai headset sambil menikmati makanan dan minuman nya sembari menunggu Chinen. Tak terasa 30menit sudah berlalu dengan cepat. Saat itu pula ia menerima pesan dari kekasihnya.
Ryosuke, kau dimana? Aku mohon, beritahu aku!
Karena tak ingin memberitahu nya begitu saja, ia membalas pesan nya,
Kau sudah mengunjungi tempat mana saja, huh?
Chinen pun menyebutkan lima tempat yang sudah ia kunjungi, termasuk apartemen dan rumah keluarga nya Ryosuke. Namun, karena keluarga nya menjawab Ryosuke tidak ada disana, jadi ia langsung berpamitan. Juga, restaurant yang sering mereka berdua kunjungi serta salah satu restauran yang pernah mereka kunjungi bertiga bersama Keito pun sudah ia datangi.
Karena Ryosuke tak tega, akhirnya ia memberi sebuah clue kepada kekasihnya, bahwa ia ada disebuah tempat yang paling bersejarah, namun ia tidak menyebutkan bahwa itu tempat bersejarah bagi mereka berdua.
Chinen yang menerima pesan itu menjadi bingung dan menawar agar Ryosuke memberitahu clue yang lain. Tapi apalah daya, kekasihnya itu tidak memberitahu nya. Ia pun berpikir suatu tempat yang pernah mereka kunjungi dan memiliki momen yang spesial, ia menduga-duga bahwa itu adalah salah satu taman yang pernah menjadi tempat festival. Akhirnya ia mencoba kesana dan mengelilingi sekitarnya. Namun tetap nihil. Ia tidak menemukan Ryosuke disana.
Ia duduk disalah satu bangku taman dan meminum satu buah kaleng kopi mocca. Ia kembali meminta clue kepada Ryosuke dan ia mendapatkan nya. Sebuah angka.
[tanggal Yamachi]
Chinen bingung. Ia tak tau dengan angka-angka yang diberikan oleh Ryosuke. Lalu ia bertanya,
C: apa itu? Beritahu aku, Ryochan
R: kau akan menemukannya jika memikirkan itu dengan benar
C: mou...
Beberapa menit Chinen memikirkan angka itu, hingga akhirnya... “AAH!”, ia mengingat nya. Ya, angka itu adalah tanggal dimulainya ia dan Ryosuke menjadi kekasih.
Ia pun mulai bergegas ke restaurant yang dimaksud oleh Ryosuke. Di tengah-tengah lari nya, ia melihat jam yang tertera di handphone nya. Pukul 08.30 pm. Dan ia membutuh kan 30menit untuk sampai di tempat yang Ryosuke maksudkan.
10 menit sebelum pukul 9. Ia mencoba menghubungi Ryosuke, masih sambil berlari dengan kencang.
“Oi, kau masih disana?” katanya sedikit berteriak dengn nafas yang tak stabil karena kelelahan
“Kau lambat sekali, Chinen-chan” sahutnyia dengan sedikit menggoda nya
“Baka!” rutuk Chinen dengan kesal. “Tunggu aku disana!”
“Haai~” jawab Ryosuke dengan santai nya sambil menampilkan sedikit tawa diwajahnya.
Tepat pukul 9 malam, Chinen tiba di restaurant yang dimaksud oleh Ryosuke. Ia bertanya kepada salah satu pelayan yang kebetulan sempat melayani Ryosuke tadi. Pelayan itu pun memberitahu nya dan ia langsung permisi dan berlalu dengan langkah sedikit berlari.
Ia mengitari seisi ruangan, mencari sosok yang sangat ia cintai. Ketika menemukan nya, ia langsung menghampiri nya dan duduk di sebrang kursi Ryosuke dengan nafas terengah-engah. Ia sungguh lelah, berlari tanpa tujuan dan hanya mengira-ngira kemana ia harus pergi. Kekasih nya ini memang jahat, pikirnya.
Ryosuke sedikit tertawa ketika mendapatkan Chinen sudah duduk didepan nya dengan nafas tak stabil dan juga tatapan tajam yang diarahkan kepadanya.
“Kau telat dua menit, Chinen-chan” kata pertama yang Ryosuke ucapkan untuk menyambut kekasihnya
Chinen yang mendengar itu kesal, “Baka omae! Kau tidak tau?! Aku berlari tanpa tujuan yang pasti dan itu selama dua jam! Apa kau mempermainkan ku!?”
“Sou” jawabnya tanpa beban dan tak memikirkan bahwa itu membuat Chinen tambah kesal. Lalu ia memanggil salah satu pelayan dan memesan minuman serta sundae favorit kekasihnya.
“Ryosuke!” panggilnya dengan kesal, namun belum sempat ia memarahi kekasihnya, sang pelayan datang membawa dua pesanan nya tadi.
“Nani?” jawabnya sambil mengaduk-aduk sundae nya dan siap memberi satu buah suapan pada kekasihnya yang sedang emosi.
“Kau-“ belum sempat Chinen menyelesaikan ucapan nya, satu buah suapan sundae memenuhi mulutnya.
“Bagaimana?” tanya Ryosuke. Ia memberi satu buah suapan yang lain kepada Chinen
Sempat hening diantara mereka beberapa detik. Lalu...,
“Aku sudah memaafkan mu” kata Ryosuke menatap Chinen
“E-eh? Hontou?” tanya nya meyakinkan. Seketika emosi nya yang ada pada dirinya tadi hilang begitu saja, bagai terbawa angin kencang.
“Uun” Ryosuke tersenyum manis kepadanya.
“Arigatou, Ryosuke” ucap Chinen senang. Ryosuke hanya tersenyum namun ada sedikit tawa yang menghiasi wajahnya.
“Ini...” katanya sambil menyodorkan sebuah paperbag, “untuk mu”
Chinen cepat-cepat membuka isi dari paperbag itu dan mendapatkan sebuah bantal warna merah dengan bentuk hati. Ia menatap Ryosuke dalam dan tersenyum bahagia, menampilkan gigi tupai nya yang semakin terlihat manis di mata kekasihnya.
“Arigatou...”
-END-
Ff request'an temen.. maap kan kalo ending nya aneh, ga sempet dibaca ulang soalnya www
Selamat menikmati~