I For You - Chapter 5A

Oct 31, 2009 12:54

Author Jaesy + deachan
Length : 05A/07
Genre : Romance,Angst
Rate : PG-15 to NC-17
Disclaimer : The author of the fan-fiction does not, in any way, profit from the story and that all creative rights to the characters belong to TVXQ.
Pairing : Yun/Jae (YunHo and JaeJoong of TVXQ)

The burning flame...

“CUT!” suara sang Sutradara menggema memenuhi studio, “ Ok, hari ini cukup sampai disini, terimakasih semua!”

Seluruh kru bertepuk tangan sambil saling mengucapkan terimakasih. Jung Yunho membungkukkan badannya sambil mengucapkan kalimat yang sama kepada para crew. Syuting iklan minuman dingin produksi LOTTE adalah jadwal terakhir Yunho untuk hari itu. Dengan lelah, Yunho berjalan menuju ruang ganti untuk mengganti pakaiannya. Ia masih harus pergi ke rumah sakit untuk menunggui Jaejoong. Waktu telah menunjukkan pukul sembilan malam dan ia harus cepat-cepat karena hari ini tidak ada seorangpun yang menunggui Jaejoong karena Yoochun, Junsu dan Changmin harus melakukan sebuah variety show di stasiun TV.

“Kang Jung Ho-PD, saya pamit dulu” ujar Yunho sopan kepada sang Sutradara, “Semuanya., terimakasih, saya pergi dulu!”

“Oh, Yunho-yah, kau sudah mau pergi?” tanya sang sutradara sambil mendekati Yunho,” Masih harus ke rumah sakit lagi?”

Yunho mengangguk lemah dan ia merasakan tangan sutradara Kang menepuk pundaknya dengan lembut, “Yunho-yah, hwaiting!” hibur sang sutradara.

Yunho hanya tersenyum dan bergegas berjalan menuju mobil Audi hitam keluaran terbaru miliknya. Sambil menghela nafas panjang, Yunho duduk di belakang kemudi dan membanting pintunya dengan kasar. Tak lama kemudian, Audi hitam itu pun meluncur meninggalkan pelataran parkir.

----

Yunho meletakkan gelas kertas berisi kopi hitam di meja sebelah tempat tidur Jaejoong. Dengan lembut ia menyibakkan rambut yang menutupi dahi Jaejoong dan mengecupnya dengan sayang.

“Boojae, maaf ya, aku terlambat” bisiknya dengan lembut, mata lelahnya menatap paras Jaejoong yang pucat dengan penuh sayang.

Seperti malam-malam sebelumnya, Yunho melepaskan sepatu dan berbaring di sofa kamar rawat Jaejoong. Tangannya meraih agenda Jaejoong dan ia pun meneruskan membaca.

----

24 Desember 2006

Duduk di sofa sambil memandangi salju yang turun. Pikiran tentangmu kembali merasuki otakku.

jamshi nuneul gama neol saranghalkkabwa
nohaya dwoel neoui soneul notji mothalkkabwa
naegero saranghaneun beopeul gareuchyeo
jun neo eoddeohke ijeoya hae jigeumui moseup

(I close my eyes for a moment, I still love you so.
I should give up, but I can't let you go.
You taught me how to love. Now, how can I forget you?)

Yunho-yah, pernahkah aku terlintas dalam pikiranmu?

----

5 Januari 2007

Happy New Year to all..to mee...
Tahun baru semangat baru. Youngwoong Jaejoong hwaiting!!

----

14 Januari 2007

Yunho-yah
Bagaimana menenangkan hatiku saat kau menatapku dengan lembut?
Bagaimana menghilangkan rona merah yang menjalari wajahku saat kau tersenyum?
Bagaimana mendinginkan kulitku setelah terbakar oleh panasnya sentuhanmu?
Bagaimana caranya menahan diriku agar tidak memandangmu?
Bagaimana caranya menahan diriku agar tidak tersenyum?
Bagaimana caranya menahan diriku agar tidak menyentuhmu?
Bagaimana caranya supaya aku tidak menginginkanmu?

Yunho-yah
Bagaimana caranya menyembunyikan perasaan ini.

----

26 Januari 2007

Yunho-yah,aku terkejut saat membuka bungkusan kado darimu.
Sebuah gelang emas putih terukir kata :”To Jae From Yun” ada didalamnya.
Yunho-yah apa ini?

----

10 February 2007

Aku bisa merasakan hangatnya nafasmu dibibirku.
Aku bisa mencium aroma kopi bercampur tembakau keluar dari bibirmu.
Aku bisa merasakan panasnya tatapanmu yang memutuskan rantai pertahananku.
Dan aku bisa merasakan tubuhku bergerak menyembutmu.
Sapuan hangat bibirmu diatas bibirku.
Andai bukan karena mereka, mungkin saat ini aku sudah memiliki bibirmu.

----

Membaca tulisan Jaejoong, tanpa sadar mata Yunho menggelap.Jemari Yunho perlahan mengusap bibirnya seolah berusaha merasakan kembali kenangan itu.

---Flashback---

Yunho dan Jaejoong saling berkejaran mengelilingi meja dapur. Teriakan dan tawa memenuhi seluruh ruangan.Jaejoong berdiri di balik meja sambil berusaha melindungi adonan kuenya.Sementara Yunho di seberangnya tersenyum licik sembari berusaha untuk meraih adonan itu.

“Yah!Jaejoong-ah!Pelit banget,sih!kan aku cuma mau minta sedikit.” Ujar Yunho sambil berlari mengejar Jaejoong.

Jaejoong mencibirkan bibirnya sambil berkata, “Yada!” dan berlari menghindari kejaran Yunho.

Mereka terus berkejaran hingga akhirnya Jaejoong kelelahan dan menyandarkan dirinya di depan kulkas.Yunho yang melihat itu sebagai kesempatan segera menghampiri Jaejoong dan berusaha mengambil adonan itu dari tangan Jaejoong. Jaejoong yang menyadari maksud Yunho berusaha menghindar, tapi terlambat karena Yunho telah mengerahkan seluruh kekuatan tubuhnya untuk memerangkap Jaejoong di depan kulkas.

Merasa terpenjara dengan kedua lengan Yunho di setiap sisi tubuhnya, Jaejoong akhirnya menyerah.

“Arasseo! Arasseo! Nih aku kasih!” ujar Jaejoong seraya menyodorkan mangkok berisi adonan kuenya.

Dengan senyum licik, Yunho menggelengkan kepalanya, ia pun membuka mulutnya, sebuah isyarat agar Jaejoong menyuapinya. Terkejut dengan permintaan Yunho, Jaejoong pun menggelengkan kepalanya. Masih dengan ekspresi yang sama, Yunho terus membujuk Jaejoong, kali ini lengkap dengan pandangan memelasnya.

Akhirnya tak tahan dengan tatapan Yunho, sambil cemberut, Jaejoong mencolek sedikit adonan itu dengan telunjuknya. Dan sebelum Yunho menyadari apa yang ia lakukan, Yunho meraih telunjuk Jaejoong dan mulai menjilatinya dengan mata terpejam. Lidahnya bergerak perlahan diantara adonan dan kulit Jaejoong yang sedikit kasar. Ia bisa merasakan manisnya adonan itu bercampur dengan sebuah rasa yang lain. Sebuah sensasi yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, membuatnya mencandu dan ingin merasakan lebih. Ia pun mengulum telunjuk Jaejoong, dengan lembut menghisapnya, menikmatinya. Perlahan ia bisa merasakan gairahnya bangkit. Tubuhnya semakin menekan Jaejoong dan ia pun mendengar erangan tertahan yang keluar dari mulut Jaejoong.

Yunho membuka matanya dan menatap sosok laki-laki di hadapannya. Wajah Jaejoong merona merah, nafasnya memburu, bibir penuhnya sedikit terbuka, matanya yang sendu menatap lekat-lekat bibir Yunho. Yunho bisa merasakan jantungnya berdegup kencang seiring dengan nafasnya yang memburu, seluruh panca inderanya hanya tertuju kepada laki-laki yang ada di hadapannya. Kim Jaejoong, rekan kerjanya, sahabatnya dan juga sekaligus sosok yang paling dikaguminya.

Seolah terhipnotis, Yunho mendekatkan bibirnya ke arah bibir Jaejoong. Ia bisa merasakan sapuan bibir bawah Jaejoong di bawah bibirnya, membuatnya mabuk. Yunho perlahan menggerakkan bibirnya ke arah bibir atas Jaejoong, ia hampir bisa merasakan ciuman Jaejoong namun tiba-tiba...

“YUNHO-HYUNG, JAEJOONG-HYUNG, KAMI PULAANGGGG!!!!”

Teriakan manja Junsu diiringi dengan tawa Yoochun dan Changmin membuyarkan segala niat Yunho. Dengan tergesa-gesa dan wajah yang merah padam, Jaejoong melepaskan diri dari kungkungan lengan Yunho. Ia berjalan ke arah meja dapur sambil terus mengocok adonan kuenya dengan kecepatan tinggi. Sementara itu, Yunho buru-buru duduk di kursi makan sambil pura-pura membaca koran.

--End of flashback--

Senyum kecil tersungging dari bibir Yunho dan ia pun melirik jam tangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam, dengan terpaksa ia menutup agenda Jaejoong dan memejamkan mata sambil merapatkan jaketnya.

Malam itu Jung Yunho memimpikan ciuman hangat Kim Jae Joong.

pg-15, nc-17, chaptered, yaoi, yunjae, i for you, indonesian, fics

Previous post Next post
Up