Ohmiya : my interpretation (2)

Nov 25, 2014 18:20

Batas Kabur antara fanservis dan kenyataan part 1.
Disclaimer: Author juga masukin pendapat sebagai fangirl jadi mungkin agak bias ke condong dan beberapa informasi mungkin nggak tepat. Cuma sekedar informasi (kalau pun ada yang baca postingan panjang ini-tapi author bakal senang banget). Silakan tukar diskusi, yuk. Gif atau gambar bertanda (*) bukan punya saya. Credit to the owner.



Arashi.

Saya sudah ngungkapin di postingan sebelumnya betapa arashi sekarang menjajah sebagian besar playlist pemutar musik atau video di laptop. Bahwa jika saya membuka laptop, hampir pasti saya bakal memutar lagu arashi. Nggak peduli lagu itu sudah saya putar berulang kali hingga yang lain, terutama kembaran saya yang nongkrong di samping, kadang-kadang pent up dan ngancem bakal ngapus file saya. Hah.. According to winamp play count, lagu arashi yang paling banyak saya puter adalah still.. Yep, semua di lagu itu bener buat saya-bahkan sedikit flaw di suara Nino sebelum chorus kedua termaafkan cos dia bawain hampir setengah lagu itu secara solo di Arafes’13 dan memenangkan hati saya lagi dan lagi. Live! You could hear his breathed voice sang the melody quite good. Kedua, P.A.R.A.D.O.X. Lagu megah dari album Love tahun lalu yang masih asyik aja buat diputer. Kalau video, probably, vs Arashi segmen bet de arashi tanggal 6 November kemaren. Kenapa? Because of ohmiya.

Ohmiya, Ohno dan Nino.



Ohmiya.

Emang, bagi saya nggak lengkap kalau fangirlingan tanpa namanya nge-ship pairing tertentu. Ya, kan. Soalnya, dalam satu grup itu saya pasti suka banget sama satu orang. Sisanya tinggal bagi-bagi. It happened a lot before. Di super junior ada kyuhyun, di alice nine ada shou, di the gazette ada ruki, de-el-el. Daan, garing dong kalo mantengin mereka berdiri doang, nyanyi doang, atau nge-dance doang dengan mata saya yang berbinar-binar. Interaksi bias saya dengan member lain bisa ngasih hint siapa sih bias saya itu. Apakah beliau termasuk orang yang supel, introvert, lucu, atau gimana. Nah, sekarang, jika bias saya itu orang yang supel alias dekat dengan semua member, dikerucutkan lagi ke ranah yang lebih spesial. Kenapa? Kembali pada seorang fans itu sendiri. Bias kita, cowok. Kita, cewek. Apakah kamu rela ngeliat bias kamu interaksi sama cewek? Dengan mengidolakan mereka, kita udah me-nghibahkan setengah perhatian kita untuk sesuatu yang lebih penting dalam hidup kepada mereka. Esp, ngeluarin duit buat beli CD atau apapun yang mereka keluarkan. Secara nggak langsung kamu udah mematok satu kepentingan di sana, bahwa, ‘(masukkan nama idola kamu) nggak bakal ada kalau nggak ada kita, fans yang willing enough to give our money’. Terus, kembali lagi, apakah kamu rela uang yang kamu dapetin dengan mengorbankan segalanya itu dipake sang idol buat cewek lain-alias cewek-nya si idola itu? Betapa tempat yang sangat kamu inginkan, diisi sama cewek lain, yang beruntung banget dapet tempat yang berasa surga itu. Bahwa, kalian sama-sama cewek tapi kenapa idola kita milih dia? Kalau terekspos siapa cewek itu (which is yang bakal bikin skandal gede) mungkin kita bakal bikin daftar kekurangan soal si cewek yang lebih tebal dari kamus mana pun. Amannya, kita mendorong fakta kalau idola kita itu cowok dan normal butuh lawan jenis buat menyokong hidup mereka itu jauuuuh ke deretan paling belakang, dengan pemikiran kalau idola kita nggak suka cewek, tapi... ya, cowok. Karena nggak bisa sembarangan cowok dan yang ada di sekitar mereka ya member grup dia, itulah dasar lahirnya member pairing. Terus, udah dipasangin gitu, ngapain dong?

Fanservice. Intinya ngelakui apa aja demi kesenangan fans. Secara solo, hal ini bisa dilakuin dengan melambai ke arah fans, tiup-tiup ciuman, kedip mata, atau ngelempar hati. Pokoknya yang bikin fans nggak nyesel udah ada di sana. Mau tahu yang lebih mujarab 100 kali? Ambil salah satu member dan lakuin sesuatu yang merangsang hormonal. Flirting, holding, tugging, hugging, kissing-stop, maksimal sih biasanya ampe sini-dan lihat reaksi fans. saya jamin teriakan makin keras.

*

Di arashi, bias saya itu nino. Gegaranya, Ryusei no kizuna. Orang jepang pertama yang bikin saya berbunga-bunga memang hideaki takizawa yang doramanya pernah hits diputer di TV jaman dulu (boku dake madonna, SOS, forbidden love, dan news no onna). Terus ada news yang pertama kali negebuka saya soal japan entertainment. Praktis, semua terlupa setelah saya kenal arashi. Masaharu fukuyama di tantei galileo yang pertama kali menyadarkan kalau ternyata saya lebih pantes suka sama cowok yang lebih tua, bukannya idol di korea yang makin lama makin muda aja. Menurut saya, arashi adalah pelarian yang menyenangkan. Saya seneng bercampur lega berlabuh di mereka, bukannya other grup yang nggak usah disebut demi kenyamanan bersama which is itu selera masing-masing orang, kan?

Oke, saya suka nino pertama kali. Ke sini, sini... ohno! Cowok yang sempet saya despise keberadaannya. So stupid. Kagi no kakatta heya, dorama ketiga ohno, dengan tokoh enomoto kei-nya yang berkesan banget buat saya. Emang, kombinasi cowok cool, kacamata, dan karakter nggak banyak omong jitu bikin saya meleleh. Setelah kenal enomoto saya jadi suka sama ohno. Suka banget. SUKA. BANGET. Sadarnya pas buka tumblr, saya kok lebih antusias ke ngumpulin gambar ohno daripada nino. Eh. Dari sana saya tahu ohmiya. Ohno dan nino. Makin suka saya sama ohno. Kok pinter banget dia bisa tahu selera saya. Ini namanya nimpuk dua pake satu. Saya suka ohmiya sama artinya saya suka ohno dan nino di saat bersamaan. Thanks to everyone yang bikin mereka ada; kredit utama tetap pada ohno dan nino yang konsisten dengan gimmick mereka.



Ohmiya di paradox (yeah)
    I mean, ohmiya is so natural. Pengalaman mengajarkan saya, nggak semua pairing itu nyata alias official. Fans made them up buat kepuasan mereka sendiri, kayak masangin matahari sama bulan. Yang model begini nggak tahan lama. Seems forced. On top of that, bias jarang interaksi sama that said member. Bagi saya itu mematikan minat. Mereka hidup di fanfiction selama ada yang bikin fanfic tapi selama saya nggak nemu interaksi yang nyata, ceritanya jadi make believe doang. Soal interaksi pun, saya nggak membicarakan mereka berdiri sisi-sisian, jalan bareng, ngobrol, atau ketawa saling berhadapan.. di foto. Saya butuh sesuatu yang hidup, alami, dan ada cerita di baliknya. Ohmiya ngasih itu semua. Semua pair yang saya dukung terlupa gitu saja. Saya lupa bagaimana saya dulu berbunga-bunga nemu momen bias dengan OTP-nya yang nggak natural itu.



Lihat betapa nino nggak menghargai space-nya ohno?

Ohno emang nggak selalu di samping nino. Bukankah malah bikin atmosfir jadi aneh kalau dua itu selalu nempel ke mana-mana? Nggak adil buat member lain. Plus, bukankah menghidupkan semakin banyak pairing artinya membagi perhatian pada shipper-shipper yang lain. Kalau bisa dua, tiga, empat, dst, kenapa enggak? Membunuh dua pake satu (elah). Kayak misalnya ohno ditaruh di tengah nino dan jun. Kalau ke kiri, kita bakal nemu ohmiya. Kalau ke kanan, kita bakal nemu juntoshi. Tuh, ada dua shipper yang udah ke-cover sama penempatan ini. Tinggal diacak-acak aja dan makin banyak pairing yang bakal kebagian kesempatan tampil. Tinggal bergantung imajinasi masing-masing yang lihat aja. Makin banyak yang seneng, makin bagus, kan? Kalau itu berarti duit, makin banjir aja kantong jonnhy-san. Poin plus karena arashi jago banget ngelakuin itu. Mereka nggak awkward satu satu sama lain buat interaksi semacam itu-kecuali mungkin sakumoto, but note that kalau mereka tampil 4 dimensi saja soalnya saya lihat kadang-kadang ada kok mereka interaksi di majalah.

Ada momen tertentu yang di mana saya meyakini kalau ohmiya itu lebih dari sekedar fanservis. I’m going uff exactly. Nope, saya nggak nyebut mereka going out with each other as you know what i mean about. Romantically, atau... gasp, sexually? Itu ranahnya fanfic dan apa yang ada di dalem kepala saya dan mungkin fans lain juga yang imajinasinya berkembang lebih dari seharusnya. But everything’s possible, uff. Tapi ya itu, saya rasa (nulis kata ‘yakin’ di sini kesannya saya betul-betul delusional) kalau ada sesuatu antara ohno dan nino.

*

Jeli nino.

Ada yang ngebahas ini di tumblr. Jeli nino adalah salah satu momen yang ditunggu-tunggu fans ohmiya di segala penjuru dunia. Nino jealous kalau ada yang menginvasi his ohno. Ohno punya dia jadi yang lain minggir! Jangan berani deket-deket atau dihajar death glare a la nino. Ada yang bikin postingan soal ini; di tumblr ada, di lj juga. Saya pun melakukan peneletian kecil buat negebuktiin gif atau gambar yang diposting di bawah judul jealous nino itu. Positif. Kayak di shiyagare pas gackt dateng, vs arashi pas juunichi okada ikut main, atau yang terbaru di shiyagare segmen dating arashi-arashi member mempresentasikan kencan ideal bersama bintang tamu-dengan ishihara satomi (pasangan jun di cholatier) dan kasumi arimura (muridnya nino di yowakutemo dan adiknya jun di chocolatier). Lainnya, saya juga dapet, buah dari pengamatan dan pemaksimalan fungsi replay berulang kali, saya temukan di acara-acara arashi dan konser. Ekspresi nino kelihatan nggak nyaman dengan apa yang terjadi di depan dia-member atau guest berinteraksi sama oh-chan. Sama. Rata-rata ekspresi yang nino pake konsisten dan hanya muncul kalo ohno nggak musatin perhatian ke nino. Nino’s ohno. Obviously, he owns ohno.

Lawan main ohno kalau di arashi biasanya jun, yang nyiptain juntoshi. Hidup banget nih pairing kalau di konser. Keyakinan saya sih, ni kan konser, di mana seluruh fans bela-belain bayar mahal, dateng dari jauh, dan kepanasan ampe keujanan, yang beberapa banyak di antara mereka adalah juntoshi shipper. So, why not? Pas rehearsal dibicaraain dulu mereka mau ngapain dan itu udah dapet approval dari nino selaku pemilik (ho). Di luar rencana, terpengaruh adrenalin yang tinggi, ada sih yang impromptu. Nino nyindir juntoshi soal ini. Saya baca gimana nino mempermasalahkan ohno dan jun yang bertukar senyum pas mereka nyanyi. Bertukar senyum doang, ya ampun.





Juntoshi on action ft. jeli nino

Kita ke jeli nino di shiyagare bareng kasumi arimura itu, di segmen simulasi dating, pas kepilih jadi giliran kedua, ohno berulang kali nanya ‘is it real?’. Sama diri dia sendiri dua kali, satu kali ke nino yang jadi suntuk, dan satu kali sama staff. Uff, kenapa ohno sampai perlu nanya ke nino dulu seakan minta ijin? Kamu bisa dengar nino ngomong ‘ikou yo’ atau ‘go for that’ ngasih persetujuan. Untuk dating mereka ohno pilih area matsuri; di sana dia nangkep ikan dan makan gula-gula. Pokoknya si arimura-san enjoy her dating bareng ohno. Jeli nino muncul. Muka dia gondok banget. Kenapa, nino, nggak pernah bisa dating di tempat terbuka sama oh-chan?



Ohno's sweet dating ft. jeli nino

Beralih ke segmen yang sama di shiyagare bareng ishihara satomi. Giliran ohno terahir. Dia pilih dating di rumah dan ngisi kegiatan dengan melukis. Ohno banget. Reaksi nino sama gondoknya, kayak deja vu aja. Dan pas ohno selesai, nino nyambut kembalinya ohno bareng arashi dengan nada harsh. Karena nggak tahu dia persisnya ngomong apa, tapi saya nangkep nino ngomong ‘OMAE’ di ujung kalimat, dengan diakhiri tiga tanda seru. Uff.

Jeli nino juga muncul di shiyagare pas shinji kagawa dateng. Pesepakbola jepang yang main di MU itu punya keinginan membintangi dorama romatis. Kebetulan, dorama yang dia suka HYD matsumoto. Jun disuruh MC re-enact salah satu adegan romantis antara doumyoji dan makino, ceweknya doumyouji. Jun tinggal ditunjuk, sekarang siapa yang jadi pemeran cewek? MC nunjuk ohno. Well, ohno saya akui pinter ngebawain karakter begini. Adegan yang dimaksud, diakhiri dengan pelukan. Sebagaimana ohno selalu nikmatin momen juntoshi, dia meluk jun sambil pasang muka ‘it’s-just-us-baby’. Saat disudahi, nino memalingkan muka seolah nggak sudi ngeliat muka ohno berbunga-bunga, kemudian tepuk tangan setengah hati. Mukanya: bete. Jelous? Lalu, giliran kagawa. Ohno didapuk untuk kedua kalinya jadi makino. Nino nggak mau lihat adegan yang sama nyakitin mata dia sehingga dia voluntering megangin papan klu yang berisi percakapan yang harus kagawa lakuin. Selama adegan itu, nggak ketahuan deh reaksi nino gimana. Haha, pinter.



Doumyouji dan makino re-enactment ft. jeli nino.
    Buat nyeimbangin jeli nino, kita punya jeli ohno. Jarang banget ni karakter muncul. Nangkep pertama kali sih waktu ada yang ngebahas kalau maruyama ryuhei dari kanjani 8 ngaku nyimpen rasa kagum sama nino pas grup hiperaktif itu datang ke shiyagare full member. Ohno langsung pasang muka bete (gambar). Kata si maru, nino itu multitalenta; ekspert segala bidang mulai dari bikin lagu, main alat musik, akting, sampe gaming. Meski sama-sama kelahiran 1983, maru ngalamatin nino sebagai ninomiya-san. Penuh respek pokoknya. Terus, gimana kesan maru soal ohno yang main bareng dia di uta no oniisan? Belum apa-apa, maru udah bikin studio meledak dalam tawa karena manggil ohno ‘oh-chan’. Nino beda sama ohno cos sama nino maru nggak bisa ngelihat mata ke mata-itu juga kenapa si maru jadi histeris pas disuruh duduk sebelah nino. What? Maru suka sama nino? Kagum nggak bakal sampe segitunya, kan? Ohno snapped, ‘Lihat (nino), kenapa? Buruan, ah, elu ngabisin waktu aja!’. Sekali. Dua kali. ‘Buruan lihat (nino)! Kamu ini menjijikkan!’. Haha.. ketiga kalinya, dengan suara yang crack sakin keselnya, baru deh si maru memberanikan diri, meski cuma melirik.



Reaksi ohno saat tahu maru adalah fanboy-nya nino.

Maru kembali datang sebagai guest di shiyagare baru-baru ini buat promosiin dorama dia. Settingnya di gym tempat maru biasa exercise otot. Alat pertama yang bakal mereka pake adalah pijakan getar (entah apa namanya), yang bisa bergetar cepet banget tapi nggak kelihatan saking cepetnya. Maru diingetin sama member soal admiration dia sama nino dan maru ngaku masih nyimpen perasaan yang sama (what!) makanya dia minta nino nyobain. Ohno nyeletuk, ‘apa-apaan sih. Menjijikkan tahu!’ bersamaan saat nino berniat naik ke alat. Haha.. apalagi pas nino dipegang-pegang sama maru, ohno nggak bergeming. But the tables turn kala ohno disuruh pake alat tarik beban buat ngebentuk otot dada. Awalnya aman-aman aja sampai kemudian maru melandaskan tangan ke ohno. Nino pasang muka suntuk dia yang biasa itu. Jeli nino on the way!



Maru & ohno ft. jeli nino.

Jauh sebelum shiyagare, di D no arashi, jeli nino udah muncul. Perhatiin aja di episode pas ohno ditandemin ama sho dan jun. Silakan cari jeli nino di kotak VTR studio di kanan atas layar. Nino pasang muka bete, hardly smile apalagi ketawa. Salah satunya di episode tanggal 050420, dengan tema backward act-skit komedikal yang biasa dibintangi ohno dan nino-tapi ini ohno ama jun. Susah capture momen itu apalagi kualitas video-nya nggak begitu membanggakan jadi silakan simak sendiri.

Saya tekankan, i might made up something, haha. Ohmiya ngasih bahannya dan saya yang mengembangkannya. Some of these are part of my imagination-some... because i believe they spoke their own word dan saya cuma menyampaikan.

*

I have to mention this.

Pada nonton Himitsu no arashi-chan edisi share house tanggal 130228 pas tamunya itu Kou Shibasaki? Pertama kali lihat cewek ini sih di Tantei Galileo jadi polisi rookie lawan mainnya Fukuyama masaharu. Cewek ini meranin pasangan nino di film O-oku. Buat yang belum nonton, o-oku itu bercerita soal kepunahan laki-laki di bumi jepang karena wabah penyakit mematikan jadi laki-laki yang tersisa bener-bener disayang-nggak boleh kerja berat, ditaruh di etalase pajang gitu buat jadi bahan jualan mahal yang nggak semua orang bisa punya, sampai diperlakuin seperti cewek. Demi melindungi dari lebih banyak kematian, kaum minoritas alias cowok-cowok yang tersisa ini ada yang dikumpulkan buat ditaruh dalam istana, buat ngelayanin kaisar. Kaisarnya itu cewek nah si shibasaki-san ini yang main, n nino yang jadi salah satu dari haremnya. Udah kebayang, kan, film o-oku ini kayak gimana. Eits, jangan ngarep terlalu tinggi banget karena adegan main antara kaisar sama haremnya nggak seintens yang saya bayangin pas baca resensi. Ada sih adegan ranjang tapi... itu bukan sama shibasaki-san. Sama siapa? Nah, nonton sendiri saja. Betewe, nino sama shibasaki-san ngelakuin beberapa adegan romantis. Sesuai kebutuhan cerita. Light sih, cuma kissing, hugging, and cuddling doang. Seperti yang saya bilang, nggak intens banget ampe dikasih rating NC-17 (ini bedanya film jepang ama korea atau hollywood yang detil banget soal begituan). Nah, mungkin, mungkin ya, ohno kayaknya nyimpen dendam ama shibasaki cos udah berani menyentuh nino-nya.



Jeli ohno makes appearance.

Well, gini ceritanya. Di share house, di depan tayangan digambarin kalau guest bakal mencet bel, ngomong di interkom, buat arashi yang lagi jaga rumah ngebukain pintu. Di episode ini, it’s ohmiya time! Awalnya sih mood-nya santai-santai aja. Ohmiya mainin... itu lho, palu yang ada bolanya (yang warna bolanya sesuai warna otentik ohmiyaSK; ohno merah, nino biru; plus nino pake kaos kuning didobel kemeja biru di luarnya, kyaa!!). Terus bel berbunyi. Ada tamu, tuh, kata nino sambil ngasih gestur ke arah pintu. Ohno ogah-ogahan bangun dan menjawab dengan ketus/dingin/tanpa nada ‘siapa di sana?’. Balesannya nggak kalah ketus/dingin/tanpa nada. Ha, ada apa dengan permulaan yang awkward ini? Dan pintu pun dibuka. Shibasaki-san masuk pintu utama dan saya lihat muka ohno udah nggak enak aja kayak ‘ngapain lu ke sini?’. Sebagai tuan rumah yang baik harusnya ohno ngebukain pintu lebar-lebar, minimal sampai tamunya masuk. Boro-boro, dia bahkan ngelepasin pintu namun untungnya shibasaki-san cekatan menahan pintu sama sisi badannya. Shibasaki-san pun masuk ke pintu ruang tengah dan menyapa nino dengan hangat pake senyum lebar yang sumringah, langit dan bumi sama sikapnya dia ke ohno. Di sini ohno, yang mukanya masem banget, sempat tuker pandang sama nino.

Dan... daaaaaan... ohno NGEBANTING PINTU.

Perlu digaris bawahi, dicetak tebal, pake huruf kapital kalau perlu, ohno ngebanting pintu! Satu hal yang nggak pernah dilakuin dia sepanjang share house yang ada dianya yang saya lihat. Sebelum itu, nino yang awalnya duduk, menghampiri pintu, buat nyapa shibasaki-san juga sih, tapi saya rasa nino berniat menghentikan sesuatu yang dia tahu bakal terjadi. Nino terlambat selangkah dan BLAR, pintu terbanting dengan megahnya. Ohno yang mungkin kaget sendiri sama hasil perbuatannya ngeliat ke kru dan berlagak pilon gitu. Suasananya jadi makin awkward. Nino yang berinisiatif memecah kebuntuan, ngingetin dulu di acara yang sama tapi model VIP room, shibasaki-san pernah milih ohno sebagai cowok impian(?) dia. Sedikit demi sedikit masing-masing loosen up a bit; ohno udah mulai bisa melunakkan sedikit ekspresi dia ke shibasaki-san-meski kebanyakan mata dia ngarah ke nino pas ngomong-dan shibasaki-san ketawa karena kata-kata ohno. I have no idea, exactly, what were they talking about karena nggak ada sub-nya T_T.

*

Ada satu gif, biasa.. dari tumblr. Di versus arashi, dateng duo komedian yang ngolok-olok arashi. Sho berbahu slop, Jun selalu awesome, Aiba si baka, dan Ohmiya digabung. Di sana mereka mimicking gimana gaya nino trolling ohno-oh, you know, like.. everybody, listen to me, he’s ohno and he’s mine alone-pas nginvasi area pribadi leader. Semua ketawa, arashi member juga, ohno juga, nino juga. Tapi cuma nino yang matanya berkaca-kaca. Kamera pas banget nyorot ekspresi dia yang hurtful. Ohno, yang duduk di belakang, ngelirik ke nino, namun dari segi posisi kayaknya dia nggak nangkep persis apa yang kegambar di muka nino. Silakan lihat gif-nya. Ninooo! Setiap sentuhan kamu itu nggak se-shallow yang orang-orang bilang. Kamu butuh itu sebagai pendukung moriil. You mean it, setiap sentuhan, setiap gestur, dan reaksi yang kamu dapet setelahnya... hanya untuk ohno seorang. Kamu mungkin aware sama opini publik soal itu tapi kamu bergeming karena momen itu berarti bagi kamu. Curse that comedians!



See, nino's hurtful look T^T..

Ada yang ngebahas ohmiya secara depth dari masing-masing komponen. Dan, saya ngerasa sebagian besar opini dia bener adanya. Nino membutuhkan sesuatu-seseorang untuk berpegang-dan ohno is just being there all the time for him. Nino is craving for attention from his touch from his trolling, but only his ohno yang ngasih reaksi yang proper dan nggak menakuti nino untuk kesempatan kedua, ketiga, dan selanjutnya. Nino tumbuh tanpa ayah (saya baca postingan blog) karena orang tuanya bercerai. Dia... butuh figur seorang dewasa untuk menyokong hidup dia dan, lagi, hanya ohno yang mau meluangkan waktu dia untuk apa yang nino mau sebab yang lain terlalu sibuk dengan milik mereka masing-masing-not said that they’re selfish but let’s say they care for nino then nino is taking more and more and more and only ohno that gave him the oasis.

Lainnya, ada yang ngebahas dari sisi relationship. Nino... in denial. Both if he likes a man or the man that is ohno. Nino terlalu takut menghadapi apa yang bakal terjadi seandainya semua tahu keistimewaan ohno bagi dia, yang nggak pantes lagi dimuatkan dalam istilah ‘teman’, jadi dia terus memainkan games dia yang dilegalkan dengan istilah fanservis. Pembenaran bahwa semua sentuhan dan apapun yang dia lakuin ke ohno bagian dari pekerjaan, membuang fakta kalau dia ikut menikmati setiap detiknya atau membodohi diri soal ketidakrelaannya menyaksikan ohno dekat dengan yang lain. Gila, angst banget. Pengindaran dia itu suatu kesia-siaan karena sesungguhnya ohno is passive as hell-as she, that tumblr owner, called him panseksual atau simpelnya no prob if his partner man or the other, kayak yasu di acid black cherry yang nggak peduli cowok pa cewek selama mereka beautiful (dari wiki: gender blind; asserting that gender and sex are insignificant or irrelevant in determining whether they will be sexually attracted to others)-artinya nerima segala sesuatu yang disodorin. Yang ohno tunggu mungkin tinggal persetujuan dari ‘lawan main’ dia untuk go with this ship. Materi emas buat nulis fanfic banget dah.

(part 2)

arashi, my interpretation, ohmiya

Previous post Next post
Up