Title: Memudar
Cast: Inoo Kei x OC
Genre: Hurt/Comfort, Romance
Disclaimer: Story by Hanaxyneziel
Warning: 16+
“MEMUDAR”
Pria paruh baya berambut kelam itu berjalan sepoyongan tak tentu arah. Sesekali ia menyenggol pembatas jalan, menabrak pejalan kaki yang mencercanya dengan makian, tapi ia terus berjalan. Walau sesekali kaki kokohnya terhenti tiba-tiba, kepalanya mendongak tiga senti seakan menatap kelamnya langit---tampak sedang berpikir, lalu tak lama ia berputar-putar di antara keramaiaan, pepohonan ataupun lampu jalan. Ia layaknya melayang, ia merasa ringan.
Karena pria itu sedang mabuk.
Bukan kata kiasan---tidak! Ia tidak sedang mabuk asmara. Semburat kemerahan yang terlukis di pipinya juga bukan merupakan hal yang membuktikan jikalau hatinya sedang berbunga-bunga. Alkohollah penyebabnya. Ia mabuk dan hal itu tidak perlu diragukan lagi.
Kemejanya berantakan bukan main, ikat pinggangnya juga tidak lagi menyatu pada pangkal yang seharusnya dan mungkin sehabis berpesta ia lupa untuk menutup resleting celana kainnya. Aroma parfum feminim yang menyengat menguar dari setiap senti tubuh maskulin pria tersebut. Mungkin sentuhan-sentuhan yang tercipta beberapa saat yang lalu masih meninggalkan jejak di sana, entah itu aromanya atau lawan jenisnya. Semuanya telah membaur, berpadu dalam ruang kenikmatan sesaat.
Andaikan ia bisa, ia tak ingin seperti ini. Menegak alkohol ataupun bercumbu dengan wanita tidak jelas dalam gemerlapnya lampu diskotik malam. Tapi ia tak bisa. Ia ingin melayang, ia ingin tenggelam.
Karena pria itu sudah mencapai titik di mana kesehariannya tidak lagi menyenangkan. Terasa hambar dan membosankan. Dan hiburan malam merupakan pilihannya.
Bruk.
Pria itu menubrukkan tubuhnya pada pintu salah satu apartemen elit di distrik Nagayo. Tubuhnya seakan melemas, ia jatuh terduduk membelakangi pintu dengan helaian rambut hitam yang menutupi bingkai wajahnya. Ia sama sekali tak berniat untuk membunyikan bel, bahkan sejujurnya ia tidak berniat untuk melangkahkan kaki ke tempat ini. Tempat yang ia sebut rumah.
Karena ia tidak sanggup..,
Cklek---dhuk, pria itu jatuh terlentang kebelakang pintu yang terbuka, kepalanya tepat mendarat di antara sela-sela kaki ekstistensi yang membuka pintu.
Seorang wanita paruh baya tampak muncul dari balik pintu apartemen tersebut. Sosok itu menatap ke arah wajah pria yang tengah di liputi alkohol tersebut dengan ekspresi yang sulit untuk dimengerti.
Karena ia tidak sanggup..,
...menatap kedua manik sayu tersebut, melihat manik itu kembali meneteskan buliran bening.
“Okaeri... Kei.”
Ia tidak sanggup untuk menunjukan bahwa perasaannya tak sama lagi seperti dulu, bahwa sedari lama..,
...cintanya kepada sang istri telah memudar.
*The End*