Yamajima

Aug 02, 2010 00:08

 Title : don't leave me
Rating : G
Pairing : Yamajima
Genre : Angst
Summary : Yuto yang menderita kanker darah dan ia tidak pernah memberitahu Yamada tentang kondisinya.
                    Sampai akhirnya Yuto meninggalkan Yamada selamanya.

"Ryosuke !!! "
"Bangun !!! " teriak ibunya.

Sebentar lagi kaa-chan..."
Aku masih..." belum sempat melanjutkan perkataannya Yamada sudah disiram dengan air.

Sudah terlanjur basah, Yamada pun segera bergegas menuju kamar mandi.

Setelah Yamada mengganti pakaiannya dengan seragam. Yamada segera membereskan buku pelajarannya dengan cepat, sampai ia lupa membawa tugas dari gurunya.

Tepat pukul 07.28 Yamada sampai di kelas dengan nafas terengah-engah karena ia berlari dari gerbang sekolah menuju kelasnya.

"Yama-chan.."
"Mengapa beberapa hari ini kau sering terlambat ? " tanya Yuto
"Mm, Kemarin aku tidur larut malam"
"Drama ? " tanya Yuto, yang hanya dibalas anggukan oleh Yamada.

Bel tanda jam pelajaran dimulai sudah berbunyi. Semua guru sudah berada di dalam kelas.

"Kumpulkan tugas yang saya berikan minggu lalu " tegas guru mereka.

Yamada segera mencari buku tugasnya, hingga ia menyadari bahwa buku tugasnya tertinggal di kamarnya.Panik, itu yang Yamada rasakan.Terlihat wajahnya menjadi pucat.

"Yamada-san. Mana tugasnya ? tanya gurunya.
"Sa-saya lupa sensei"
"Ambil kertas ini dan kamu bisa mengerjakannya di luar "

Yamada mengambil kertas kosong tersebut lalu segera pergi keluar kelas. Tiba-tiba Yuto berdiri.

"Sensei, saya juga lupa membawa tugas " ucap Yuto.
"Baik. Kalian berdua bisa mengerjakannya di luar ! "

Yamada mengernyitkan dahinya, ia tahu bahwa Yuto sudah mengerjakan tugasnya. sampai akhirnya ia menanyakannya pada Yuto.

"Yuu-kun. Pasti kau sudah mengerjakannya kan ?"
"Memang. Tapi kapan lagi kita bisa keluar saat jam pelajaran..."
Lagi pula aku sedang bosan"

Akhirnya mereka berdua mengerjakan tugas bersama-sama.

Saat menaiki tangga menuju kelas, tiba-tiba Yuto mimisan. Yamada menjadi panik.

"Yuu-kun..."
"Kau mimisan" ujar Yamada

Yuto hanya berlari ke arah toilet yang diikuti oelh Yamada.

"Yuu-kun. Kenapa akhir-akhir ini kau sering mimisan" selidik Yamada
"Aku hanya kelelahan saja."
"Benar ?"
"Tentu saja. Aku tidak pernah bohong padamu kan?"
"Baiklah. Ayo kita ke kelas"

Terlihat noda darah pada seragam Yuto dan kini wajahnya terlihat pucat, Yamada yang melihatnya langsung meminjamkan jaketnya.

"Yuu-kun pakai ini " sembari memasangkan jaket pada tubuh Yuto
"Tidak perlu.Aku baik-baik saja"
"sudah pakai saja "

Bel tanda berakhirnya pelajaran berbunyi. Saat Yamada hendak keluar kelas Yuto menarik tangannya.

"Yama-chan. Hari ini kita pergi bermain . Bagaimana ? " ajak Yuto
"Maaf Yuu-kun, tapi hari ini aku tidak bisa"
"Drama lagi ?"tanya Yuto yang lagi-lagi dijawab dengan anggukan oleh Yamada.

Akhirnya Yamada berjanji pada Yuto jika ia bisa pergi bersamanya pada hari sabtu, Yuto pun menyetujuinya.Tepat pukul tiga sore drama mereka akan bertemu di tempat yang sudah mereka rencanakan.

Setelah percakapan singkatnya dengan Yuto, Yamada segera pergi latihan drama.

Setibanya dirumah, Yuto mendapati hidungnya mengalami pendarahan lagi, saat ia hendak pergi ke toilet ia berpapasan dengan tantenya.

"Yuto. Kamu mimisan lagi ?"
"Itu sudah biasa kan " jawabnya santai sembari mengambil tissue.
"Cepat ganti pakaianmu, Kita harus ke dokter " perintah tantenya.
"Untuk apa ? aku hanya butuh istirahat saja " sembari berjalan menuju kamarnya.

Matahari sudah menampakan dirinya, tanda bahwa malam telah bergati pagi.Yuto sudah bersiap-siap untuk mandi, tapi niatnya terhenti karena rasa sakit pada kepalanya.

"Tuhan. Jangan sekarang " batin Yuto

Ia segera menacri obat yang diberikan dokter untuknya dan langsung meminumnya agar rasa sakit yang dideritanya bisa segera sembuh dan ia bisa pergi bersama Yamda sore ini.

Setelah rasa sakit di kepalanya berkurang, Yuto segera bergegas menuju kamar mandi. Yuto menyadari bahwa hidungnya mengalami pendarahan lagi, sebelum ketehuan oleh tantenya ,Yuto  segera mengambil tissue. Tanpa disadari olehnya ternyata adiknya melihatnya.

"Nii-chan.."
"Nii-chan mimisan lagi ?" tanya adiknya
"Raiya. Kemari ! "panggil Yuto

Saat adiknya mendekat, Yuto segera memeluknya dengan erat.

"Raiya. Yuto-nii sayang Raiya " ucap Yuto
"Aku juga sayang Nii-chan."

Yuto melepaskan pelukannya dan kali ini ia memandangi wajah adiknya. Tanpa sadar Yuto meneteskan air matanya.

"Nii-chan, jangan menangis.."
"Cepat mandi. Ryosuke-nii nanti menungu" ucap Raiya
"Raiya. Kamu tahu dari mana Nii-chan akan pergi dengan Yamada-nii" tanya Yuto
"Hehehe. Aku membaca di handphone Nii-chan"
"Dasar." sembari mengacak rambut adiknya.

Setelah siap.Yuto segera meminta izin pada tantenya untuk pergi bersama Yamada pada sore ini.

Tepat pukul tiga sore keduanya sudah berada di tempat yang mereka rencanakan.Keduanya larut dalam kegembiraan.

Setelah berjalan-jalan keduanya memutuskan untuk pergi ke taman dekat rumah mereka.

"Yuu-kun. Ini " sembari memberikan selembar tiket.
"Apa ini?"
"Tiket pertunjukan drama musikalku. Kau harus datang"
"Aku pasti menontonnya"

Sore telah menjadi malam.Yuto segera mengantar Yamada samapi depan rumahnya.

"Yuu-kun.."
" Kau harus datang.." teriak Yamada dari balik pagar rumahnya.

Yuto hanya tersenyum dan berjalan menuju rumahnya yang letaknya  tidak jauh dari rumah Yamada.Saat diperjalanan Yuto mendapati hidungnya megalami pedarahan dan rasa sakit dikepalanya mulai terasa kembali.

Yuto memaksakan tubuhnya untuk berjalan semabri menahan rsa sakit dikepalanya.Setelah sampai dirumahnya, ternyata tante dan adiknya sedang pergi, ia pun segera menuju kamarnya untuk mencari obat, tapi belum sempat menemukan obatnya Yuto sudah tak sadarkan diri.

Pada saat tante dan adiknya pulang, mereka kaget melihat Yuto tergeletak di depan kamarnya.

"Yuto ! " teriak tantenya.

Segera tantenya menelepon ambulan. Tidak berapa lama ambulan pun datang dan Yuto segera di larikan ke rumah sakit.

Diperjalanan menuju rumah sakit, Raiya terus menggenggam tangan kakaknya.

"Nii-chan, harus sembuh..."ucap Raiya sembari menyeka air matanya

Setelah sampai rumah sakit Yuto langsung dibawa ke ruang ICU karena kondisinya yang sudah kritis.

Keesokan harinya, drama musikal Yamada akan dimulai.Mata Yamada tak henti-hentinya mencari keberadaan Yuto, namun ia tak menemukannya juga.

Sampai akhir acara Yamada tidak juga melihat Yuto, sampai akhirnya handphonenya berdering.Saat Yamada melihat layar handphonenya terlihat nama Yuto, dengan cepat ia mengangkat telepon dari Yuto.

"Yuu-kun. Kau Jahat " ucap Yamada
"Yamada-nii.." ucap seseorang dari seberang telepon.
"Raiya ?"
"Yuto-nii. Ada di rumah sakit. Keadaanya kritis."

Seketika Yamada merasakan hawa dingin di sekitar tengkuknya tanpa sadar ia meneteskan air matanya.

Setelah mengetahui di mana Yuto dirawat, Yamada segera pergi ke rumah sakit tersebut.

Namun keaaan jalan sedang macet yang membuat mobil tidak dapat melaju cepat dan membuat Yamada membuka pintu mobilnya dan berlari menuju tempat Yuto dirawat.

"Ryosuke-sama ..." teriak supirnya

Yamada tidak menghiraukan teriakan supirnya dan terus berlari, sampai akhirnya ia sampai di mana Yuto dirawat.Yamada segera mencari ruangan tempat Yuto berada.

Sesampainya di ruangan Yuto dirawat, Yamada mendengar suara elektrokardiografi berbunyi dan terbentuk garis lurus pada layarnya.Yamada terdiam beberapa saat, hingga ia menyadari bahwa Yuto telah pergi, pergi untuk selamanya.

Yamada mendekati Yuto, berdiri di samping tempat tidurnya.

"Yuu-kun..." teriak Yamada sembari air mata mengalir deras dari matanya.

Maaf kalo agak ga nyambung hehehehehe ^^ v

fandom : hey! say! jump, pairing : yamada x yuto, type : oneshot, rating : g, genre : angst

Previous post Next post
Up