Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk tulisan ilmiah, hanya berbagi pengalaman dan pertanyaan juga curhat mengenai apa yang menimpa terhadap salah satu orang yang saya sayangi. Kalau ada kesalahan informasi mohon dikoreksi.
Sedikit research di inet nyari info ttg penyakit Herpes zoster (cacar syaraf).
Info yang bisa kucerna:
Penyebab:
Penyakit ini disebabkan oleh virus bernama Varicella zoster virus, virus yang sama penyebab cacar air (chicken fox). Individu yang pernah terserang cacar air, di bawah kondisi tertentu* di kemudian hari bisa terkena cacar lagi. Serangan cacar ini yang disebut sebagai cacar syaraf (Herpes zoster)
Kondisi tertentu yang bisa memicu aktifnya kembali virus Varicella tersebut:
- stress emosional
- kelelahan fisik
- usia lanjut
- sistem imun tubuh sedang menurun
Gejala:
- Timbul ruam (penulis: bener ga sih istilahnya?): sekumpulan lepuhan kecil berisi cairan dikelilingi daerah kemerahan. Lepuhan hanya munncul di daerah yang dipersyarafi oleh syaraf yang terkena, pada umumnya terdapat pada bagian belakang tubuh, dada, atau pada muka. Seringkali hanya mengenai satu sisi (kanan atau kiri saja)
- Beberapa hari sebelum terserang cacar syaraf, penderita merasa tidak enak badan, demam, mual, diare, badan menggigil
- Merasa nyeri, kesemutan, gatal di bagian kulit yang terkena ruam
(dari berbagai sumber)
Kalau engga salah ngitung, sekarang ini mama sudah masuk minggu ketiga terkena Herpes zoster.
Kronologi gejala yang terjadi pada mama, awalnya ngerasa tidak enak badan, pusing-pusing, mual (muntah-muntah terus), demam, Terasa nyeri di bagian kepala (kalo ga salah sebelah kanan yang paling terasa nyeri).
Tadinya ngiranya mama sakit biasa karena kecapean (kecapean fisik dan pikiran), trus pergi ke dokter untuk diperiksa.
Pas awal gejala ini, dokter bilangnya sakit mama karena tekanan darah tinggi (pas diperiksa tensi darahnya tinggi). mama disuruh istirahat dan dikasi obat.
di rumah, karena nyeri di kepala-nya teramat sangat, mama nempel koyo dan ngasi minyak angin.
Keesokaan harinya di tempat mama pasang koyo (bagian dahi kanan) itu muncul kaya semacam lepuhan-lepuhan kecil berisi cairan.
Udah panik aja, dan bingung... tadinya ngira lepuhan tersebut muncul gara-gara ada yang salah dengan nempelin koyo dan minyak angin sekaligus.
Akhirnya pergi ke dokter lagi (dokter yang berbeda).
Hasil pemeriksaan yang kedua ini, dokter bilang mama kena herpes zoster.
Awalnya saya juga bingung, trus dikit searching di inet tg penyakit ini,,, tapi tetep masi bingung juga gimana meghadapi penyakit ini di kondisi real.
Ada saudara yang bilang lepuhannya ini katanya dikompres aja atau dibersihin pake air. Saran itu diikuti, mama juga masi mandi (pake air hangat) seperti biasa.
Keesokan harinya lepuhannya makin parah (lupa waktu itu hari ke- berapa yah setelah ruam-nya muncul). Itu yang saya engga ngerti. Emang bener yah bagian yang terkena cacar itu boleh dibersihkan atau terkena air atau dikompres. Trus yang kena Herpes zoster ini selama masa sakit boleh mandi?
Keesokannya lagi (kalo ga salah) ruamnya makin parah (basah, melebar) dan pastinya terasa nyeri, seluruh muka mama juga bengkak, mata kana udah ketutup (ini yang bikin saya panik banget soalnya baca -baca di inet katanya kalo terkena ke mata bisa menimbulkan kebutaan, pas baca artikel yang nyebut2 hal itu saya sempet nangis, shock, takut. Tapi saya ga bilang ke mama ttg hal itu, cuma wanti2 aja dan terus nanyain kondisi mata mama gmn).
Beberapa hari kemudian kontrol ke dokter, dokter bilang memang prosesnya (ruam, ruamnya pecah/jadi basah trus nanti bakal mengering) seperti itu.
Setelah kontrol ketiga ini, mama juga minta surat pengantar ke dokter kulit, trus juga ke dokter mata.
Sekarang sudah minggu ketiga/keempat mama sakit. Ruam di kepala bagian kanannya sebagian udah mengering. Tapi rasa nyerinya (asumsi saya: nyeri di bagian syaraf yang terkena virus) masi terasa. Kalo pengaruh obat sudah habis rasa nyeri itu dateng, selang waktu 3-4 jam nyeri di kepalanya kerasa.
Obat:
Karena satu dan yang lain hal, saya ga bisa nganter mama ke dokter, padahal banyak yang pengen ditanyain langsung ke dokter.
Yang jelas pas hari2 pertama didiagnosis Herpes zoater mama dikasi beberapa macam obat dari dokter.
Asumsi saya dari beberapa obat itu ada yang berupa antivirus, pengurang rasa sakit trus ada satu macam lagi ga tau apa.
Dari saudara/kerabat2 yang ngejenguk mama, ada juga yang ngasi obat kampung.
Yang saya (agak) approve: cacing (ekstrak cacing tanah yang dioles ke bagian ruam. Katanya sih untuk mempercepat penyembuhan ruamnya. Trus pas nanya ke mama gimana rasanya, kata mama sih pas diolesi ekstrak cacing itu bagian ruamnya terasa dingin, biasanya panas.
Alasan kenapa setuju, soalnya seingetku ekstrak cacing memang banyak khasiat, tapi harusnya skr saya nyari info lebih jelas lagi ttg hal itu.
Makanan:
Saran dari dokter sih banyak makan sayuran, buah-buahan (asumsi saya: makanan kaya vitamin untuk mempercepat masa penyembuhan?)
Yang saya engga ngerti untuk daging2 atau ikan boleh ato engga.
Waktu itu sekali mama makan ikan, efeknya langsung gatal-gatal di bagian yang cacar itu. Abis itu udah ga makan hewani lagi.
Ke depannya:
Ga tau , sampai berapa lama rasa nyeri di bagian yang kena penyakit akan terus ada.
Ngutip dari salah satu artikel kesehatan
Kumpulan Artikel: Varicella/Cacar Air/ Herpes zoster :
Neuralgia pasca-herpetik adanya nyeri di daerah kulit yang dipersarafi oleh saraf yang terkena. Nyeri ini bisa menetap selama beberapa bulan atau beberapa tahun setelah terjadinya suatu episode herpes zoster. Nyeri bisa dirasakan terus menerus atau hilang-timbul dan bisa semakin memburuk pada malam hari atau jika terkena panas maupun dingin. Nyeri paling sering dirasakan pada penderita usia lanjut; 25-50% penderita yang berusia diatas 50% mengalami neuralgia pasca-herpetik. Tetapi hanya 10% dari seluruh penderita yang mengalami neuralgia pasca-herpetik. Pada sebagian besar kasus, nyeri akan menghilang dalam waktu 1-3 bulan; tetapi pada 10-20% kasus, nyeri menetap selama lebih dari 1 tahun dan jarang berlangsung sampai lebih dari 10 tahun. Pada sebagian besar kasus, nyeri bersifat ringan dan tidak memerlukan pengobatan khusus.
Mama bilang sih kalo malam suka kebangun gara-gara rasa nyeri, atau misal kalau terkena hembusan angin suka kerasa juga nyerinya.
Masi banyak pertanyaan yang nyangkut di kepala...
Sekarang sih saya sudah bisa sedikit bernafas lega, engga secemas, panik, takut kaya pas awal-awal sakit. Soalnya kondisi mama sudah lebih baikan , meski belum sembuh sepenuhnya.
Maaf ya Ma, ga banyak yang bisa saya lakukan tuk mengurasi rasa sakit yang mama alami, juga ga bisa ngerawat dan nemenin mama selama sakit.
Cepet sembuh yah Ma....
Satu lagi kabar duka, beberapa hari yang lalu paman (adik bapa) kecelakaan. Kepala, salah satu matanya kena paku, pakunya udah karatan lagi (nauzdubillah himindalik, pas pertama ngedenger beritanya terasa merinding). Kemarin udah dioperasi, tapi katanya kemungkinan perlu dioperasi lagi.
Mudah2an paman dan keluarganya diberi kekuatan lebih menghadapi cobaan ini.