[canon-verse] 004 ★ The Cruise-ship Vacation

Feb 23, 2010 03:24

Terik matahari musim panas menyambut mereka semua di pelabuhan. Para Exorcist dan beberapa anggota divisi di Black Order berkumpul semua di sana. Bukan karena ada invasi para akuma dan Noah atau hal-hal penting lainnya, melainkan acara liburan bersama yang selama bertahun-tahun terakhir belum pernah mereka rasakan, jadi wajar saja jika mereka semua ( Read more... )

event, canon-verse

Leave a comment

Comments 34

soba_addicted February 23 2010, 14:35:46 UTC
Di antara semua senyuman dan tawa di atas cruise itu, cuma satu orang yang masih bertampang masam dengan aura membunuh tingkat tinggi. Siapa dia? tak lan dan tak bukan Kanda Yu. Tapi kalau dia tak suka, kenapa dia ada di kapal itu? Gampang aja jawabnya..

"Kanda, jika kamu gak mau ikut, terpaksa aku sita mugen-mu." kata Komui beberapa hari yang lalu dengan tampang serius. Kanda yang gak mau berantem lebih lama dengan si mad scientist, dengan kesal ikut naik ke cruise-nya.

Dia masuk ke kamarnya dan menata barang-barangnya. Lalu dia keluar dari kamar dan mencari sesuatu yang bisa menenangkan pikirannya. Kanda berjalan mengitari kapal raksasa itu sampai menemukan ruangan yang menarik.

Ruangan kosong tanpa perabot yang seluruh lantainya terbuat dari tatami dan lampion yang hanya menerangi ruangan remang-remang itu. 'Apa ini ruang untuk meditasi?' tanpa pikir panjang, Kanda duduk di sudut ruangan dan mengistirahatkan pikirannya.

Reply

redlapin February 23 2010, 14:54:00 UTC
Sudah hampir 30 menit Lavi mengelilingi kapal The King Komurin I namun ia tak kunjung menemukan kamarnya. Komui bilang, kamarnya yang berpintu warna coklat, TAPI KAN MEMANG SEMUA PINTU DI KAPAL ITU WARNANYA COKLAT?!

Dasar Komui... Kenapa dia harus membuat kapal sebesar ini?! Ini sih terlalu besar!Ia melihat deretan pintu-pintu tertutup. Tak ingin terus-terusan menenteng tas-tasnya yang berat (45% pakaian, 40% buku dan peralatan menulis, 15% lain-lain) dan ingin segera menemukan kamar agar ia bisa cepat bersenang-senang, ia membuka pintu tersebut satu persatu ( ... )

Reply

soba_addicted February 23 2010, 15:12:00 UTC
Kanda merasa kalo pintu ruangan ini dibuka, dia membuka mata sedikit dan melihat Lavi datang lalu dia memejamkannya kembali. Oh tak bisakah dia benar-benar 'liburan'?

Lavi berdehem agar Kanda tau dia disana. Lalu? kalau kamu disini kamu mau apa? ganggu aku? Apa dia tak cape ku ancam dengan mugen?

Sejauh ini dia belum ganggu aku. Aneh..

Reply

redlapin February 23 2010, 15:17:12 UTC
Hmm... Untuk sementara Kanda tidak bereaksi apa-apa. Aneh. Apa dia terlalu menghayati meditasinya atau malah ketiduran ya?

"Ehem ehem..."

Silence...

"Ehem ehem uhuk..."

Still...

"Ehem... AHAK IHIK UHUK EHEK OHOK HOEK UHUKKK....!!!!" jadi batuk beneran....

Reply


redlapin March 9 2010, 13:13:22 UTC
Lavi terbangun saat merasakan sesuatu yang dingin berada di atas dagunya. Ia membuka mata dan dengan pandangan yang masih berkabut dan samar-samar melihat seberkas cahaya tepat di depan---atau mungkin di atasnya. Begitu matanya bisa beradaptasi dengan keadaan sekitar, ia bisa melihat dengan jelas langit-langit kamarnya dan segala di sekitarnya. Lavi pun sontak bangun ( ... )

Reply

soba_addicted March 17 2010, 14:01:08 UTC
Kanda sudah berjalan mengitari kapal yang berdiameter sebesar stadion bola itu. Muka nya blushing namun matanya mengeluarkan death glare, membuat orang-orang bingung. Dia mengingat kejadian tadi dimana Lavi-the-oh-foolish-human telah melakukan kesalahan fatal. Di depan Allen dan Lenalee.

Sigh.

Kanda refleks menonjok Lavi. Mau gimana lagi? Bahkan cewe juga bakal nampar dia kalau di tarik celana nya. Tadi Lavi pingsan.. hmh.. sudahlah.

Kanda kembali ke kamar dengan perasaan tak tenang. Dia masuk ke kamarnya dan mendengar suara air di kamar mandi.

"Baka usagi?"

Reply

redlapin March 18 2010, 14:12:25 UTC
Ia sedang keramas saat mendengar suara pintu terbuka dan langkah kaki yang masuk ke dalam ruangan, namun tidak menggubrisnya. Paling-paling cuma Kanda.

Ketika sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk, ia mendengar nama ejekannya di panggil. Sambil masih mengeringkan rambutnya dengan handuk dan hanya mengenakan handuk besar di sekitar pinggangnya, Lavi keluar dari kamar mandi.

"Ya?"

Reply


Leave a comment

Up