My Scary Boss 6

Dec 02, 2015 22:14


Title : My Scary Boss

Authour : ryofin30

Pairing : YutoYama & YamaChi

Rating : PG - 13

Genre : AU, BL, Fantasy & COMEDY


Pagi hari Di sebuah gedung besar Bertuliskan Mayoka Group terlihat para karyawan yang baru datang tiba di kantor, mereka terlihat memasuki gedung itu dengan tenang. Ketika banyaknya orang-orang yang berlalu lalang, kita juga dapat melihat sosok pria pendek yang menelusuri gedung itu.

Ketika sedang berada di sebuah lift ia terlihat menunggu gilirannya, setelah beberapa lama ia menunggu. Ia terlihat mulai memasuki lift. Lantai demi lantai ia lalui, hingga pada angka lantai tujuannya ia terlihat mulai keluar dari lift itu.

Langkah demi langkah ia lalui, ketika sudah berada di sebuah pintu dengan bertuliskan papan diatasnya yaitu " Ruang Markom" Ia terlihat menelan ludah dan...

' Yoshh ' Ia terlihat membuka pintu itu dan masuk, ketika sudah di dalam ia dapat melihat sosok bossnya sudah ada di dalam ruang aquarium itu. Ketika melihat itu entah mengapa wajah pria pendek itu terlihat memerah,

Ya pria pendek itu adalah Yamada Ryosuke, ia terlihat terdiam dan merona ketika melihat sosok boss di hadapannya di ruang kaca itu.

Semenjak kejadian semalam entah mengapa telah mulai membuat jantung Ryosuke merasakan sesuatu, kenapa? Ya, karena bossnya kemarin telah membawakan sebuah makanan 1 set sushi super mahal. Ia merasa bahwa bossnya perduli dengannya, ketika sedang terus menerus menatap bosnya dari kejauhan tanpa di sadari Ryosuke. Yuto terlihat menoleh ke arahnya, sementara Ryosuke ketika mendapatkan itu terlihat tersadar dan mulai memberi hormat kepada Yuto dengan kikuk.

Setelah memberi hormat, Ryosuke terlihat melangkahkan kedua kakinya tetapi ketika ia ingin menghampiri mejanya. Kakinya terlihat terpentok kursi keito.

Ryosuke terlihat kesakitan, tetapi ia terlihat melanjutkan langkah kakinya dengan kikuk. Sementara di ruang kaca itu terlihat Yuto yang terlihat heran dengan tingkah Ryosuke.

' Mouu, aku harus fokus ' Seru Ryosuke di benaknya dan mulai menyalakan komputernya ketika sudah di meja kerjanya.

Setelah beberapa lama kemudian, Keito dan Daiki terlihat tiba. Ryosuke  terlihat terkejut dengan panggilan tiba-tiba Keito,

Keito mengatakan Bahwa hari ini atau jumat ini  adalah hari ulang tahun perusahaan Mayoka Group, ia mengatakan bahwa nanti setelah jam kerja akan diadakan pesta besar di salah satu hotel kelolahan mayoka Group.

Ketika itu Ryosuke terlihat mendengarkan semua perkataan Keito, ia mengatakan acara nanti malam akan sangat mewah dan menyenangkan yaitu semua pegawai di beri kesempatan untuk menginap disana. Ketika mendengar itu Ryosuke membayangkan bahwa ia akan bertemu dengan makanan-makanan mewah dan menikmati fasilitas hotel itu.

" Wakatta, kita kerjakan pekerjaan kita hari ini " Seru Ryosuke terlihat bersemangat.

" Un, yosh ! " Seru Keito terlihat bersemangat.

Jam demi jam terlihat berlalu, hingga kini jam menunjukan jam makan siang. Pada saat itu Ryosuke terlihat bersiap-siap ingin mengambil bekalnya. Keito dan yang lainnya sudah duluan ke kantin karena sudah menyelesaikan pekerjaannya, Ryosuke sebelumnya belum selesai sehingga ia mengatakan akan menyusul ke kantin.

' Uwaa, nanti malam aku akan makan enak ' Seru Ryosuke terlihat tersenyum dan sudah mengeluarkan bentonya sambil mengeces membayangkan makanan lezat.

Ketika Ryosuke membawa bentonya, matanya terlihat menatap Yuto yang masih di dalam ruangan itu. Entah mengapa Ryosuke terlihat terdiam, ia berfikir kenapa Yuto selalu terlihat kaku dan selalu bekerja sangat keras. Ini bukan pertama kalinya ia melihat Yuto belum makan siang ketika jam istirahat, Ryosuke terlihat masih menatap Yuto tetapi perlahan ia mulai tersadar ketika tiba-tiba Yuto menoleh kerahnya dan menyebabkan mereka berdua bertatapan mata.

' EEE ' Teriak Ryosuke di benaknya dan kepalanya reflek menoleh ke arah lain.

Ryosuke terlihat kikuk pada saat itu, ia segera membawa bentonya dan jalan sedikit cepat untuk keluar dari ruangan markom.

Langkah demi langkah ia lalui hingga ia tiba di luar ruang markom, pada saat itu Ryosuke terlihat bersender di pintu itu dan menundukan kepalanya.

Ia terlihat terdiam tetapi perlahan ia mulai mengangkat wajahnya, kita dapat melihat wajah Ryosuke pada saat itu sangat terlihat merona dan ia menepatkan bento di dadanya merasakan detak jantungnya yangberdebar.

' Mouu ' Rengek di benaknya.

----

Jam terus menerus berlalu hingga matahari sudah terbenam, semua pegawai Mayoka Group terlihat bersiap-siap untuk pergi. Mereka terlihat pergi per- unit, sama halnya dengan unit markom mereka kini terlihat memasuki mobil Yuto. Kok muat padahal mobil Yuto sedan sebelumnya? , ya hari ini Yuto sengaja membawa mobil yang cukup besar agar muat menampung anak buahnya. Siapa yang menyetir? Yuto? Mang mau ?, ya sudah jelas bukan dia, yang menyetir kali ini adalah Yabu. Yuto terlihat hanya duduk di kursi penumpang depan , selama perjalanan keadaan mobil sangat sepi dan Sunyi. Ya, karena boss mereka hanya terus menerus terdiam dan menampilkan aura kegelapan.

' Ada apa dengannya ? ' Tanya Ryosuke yang kini. Duduk tepat di belakang Yuto.

' Auranya sangat menganggu ' Rengek Ryosuke ketika melihat aura Yuto menggelap dan hantu yang  mengelilinginya mulai menganggunya.

Ryosuke merasa Yuto terlihat sangat gelap , awal Ryosuke bingung. Tetapi perlahan Ryosuke berfikir bahwa Yuto mungkin malas untuk menghadiri pesta besar itu.

Sekitar 30 menit mereka berada di perjalanan, mereka kini telah tiba di hotel hashi salah satu kelolah Mayoka Group.

Semua unit markom terlihat menuruni mobil, mereka kini mulai memasuki hotel tersebut. Sebelumnya hotel ini sedang ditutup sementara untuk  umum, karena malam ini merupakan hari memanjakan para pegawai mayoka group. Para pegawai di berikan izin menginap di hotel ini, mereka dimanjakan oleh fasilitas hotel tersebut, karena hari ini special ulang tahun Emas Mayoka Group yang ke 50 Tahun.

Ryosuke terlihat takjub dengan ramainya acara kantornya ini, ini benar-benar sangat mewah menurut Ryosuke. Ia membayangkan Makanan semuanya telah tersedia, Ryosuke tidak menyangka bahwa dirinya kini bekerja di perusahaan besar.

Tetapi kedua matanya terlihat terkejut ketika melihat sosok yang tidak ingin dia lihat yaitu Shirota Yu, Yu terlihat tersenyum ketika sudah berhadapan dengan Ryosuke.

'K-kenapa dia disini, diakan bukan pegawai Mayoka' Seru Ryosuke di benaknya terlihat sedikit menjaga jarak.

" Konichiwa Nakajima-san " Seru Yu kepada Yuto.

" Konichiwa, arigatou kau sudah mau datang " Seru Yuto terlihat tersenyum.

" Un, suatu kehormatan dapat hadir ke acara penting ini " Seru Yu tersenyum kembali tetapi matanya tidak lupa melirik Ryosuke.

" Ikou, kita masuk " Seru Yuto dan mempersilahkan Yu masuk ke sebuah aula tempat pesta.

Mereka terlihat memasuki sebuah ruangan besar lengkap dengan sebuah panggung besar, di depan panggung terdapat banyaknya kursi dan meja makan bundar yang tersedia disana. Acara terlihat di mulai,  Ryosuke dan team Markom terlihat duduk di kursi khusus markom. Sementara Yu terlihat duduk bersampingan dengan Yuto, mereka terlihat saling berbicara mengenai acara ini.

Ryosuke terlihat hanya terdiam ketika melihat Yuto dan Yu berbicara, tetapi perlahan kedua matanya mulai memfokus ketika terdengar suara yang tidak asing baginya yang sedang menggunakan mic. Pada saat itu Ryosuke terlihat menoleh kearah panggung dan mendapatkan Zaki berada di sana bersama dengan sosok pria tua yang mengenakan kursi roda.

Semua penonton terlihat bertepuk tangan pada saat itu, Ryosuke terlihat sangat takjub ketika mendengarkan semua yang di katakan oleh zaki. Aura berwibawa emas tampak jelas terlihat olehnya, ketika merasakan itu entah mengapa sebuah aura hitam mulai mengganggunya dan membuatnya terkejut. Ryosuke mencoba untuk menoleh kearah aura itu dan mendapatkan bahwa itu Yuto.

' Mou, dia berbeda sekali dengan Zaki-san ' Seru Ryosuke terlihat heran ketika menatap Yuto yang sedang menatap Zaki sedang berbicara di panggung.

Tetapi Ryosuke terkejut ketika mendapatkan Yu yang berada di samping Yuto menoleh kearahnya dan menatapnya.

' Gehh ! ' Ryosuke terlihat reflek membuangan muka dan menoleh kearah panggung dengan keadaan kikuk.

Ryosuke merasa Yu masih menatapnya, ketika ia mencoba untuk melirik ia dapat melihat Yu tersenyum kepadanya dan menyebabkan Ryosuke menatap lurus kembali ke arah panggung dengan berkeringat dingin.

' Bodoh '

Setelah Zaki berbicara terlihat sosok pria tua mengenakan kursi roda mulai berbicara, Ryosuke berfikir bahwa pria tua itu pasti ayah Zaki. Kue besar terlihat tiba dan mulai mereka potong secara bersamaan.

" Yosh arigatou minna, selamat berpesta " Seru Zaki terlihat tersenyum dan membungkuk, semua penonton terlihat bertepuk tangan.

Ryosuke berfikir bahwa keluarga Yamazaki benar-benar baik dan berwibawa kepada karyawannya, ia sangat mengagumi keluarga Yamazaki.

' Hebat ' Ryosuke terlihat terharu akan tetapi ia terkejut ketika melihat Yuto bangkit berdiri dan pergi dari kursi itu.

Ryosuke terlihat menoleh kearah Yuto pergi, ia dapat melihat aura Yuto sangat gelap dan hantu-hantu itu berwajah muram.

' Ada apa dengannya ' Tanya Ryosuke di benaknya.

Setelah beberapa lama kemudian mereka terlihat meminum sebuah wine yang di sediakan oleh para pelayan, ya  pesta minum telah dimulai. Awal Ryosuke tidak ingin meminum itu karena ia tidak pernah meminum minuman berakohol, akan tetapi Daiki terlihat menyedukan minuman itu di gelas Ryosuke dan memaksanya untuk minum. Ryosuke terlihat bingung tetapi hingga akhirnya ia meminum minuman itu dan ..

" Huaaa .. " Ryosuke terlihat terkejut dengan rasa minuman itu yang membuatnya merasa segar dan hangat.

" Yo Yamachan tambah lagi minuman ini " Seru Daiki dan mulai menambahkan minumannya kembali.

Sekitar 30 menit kemudian mereka masih minum, Ryosuke terlihat sudah tergeletak di meja itu dan sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri.

" Uwa Yamachan sudah mabuk hahahs " Seru Keito terlihat tertawa.

" Apa tidak sebaiknya ia tidur di hotel ini saja " Seru Daiki terlihat sedikit mabuk.

" Ya, kita di perbolehkan menginap ne ? " Seru Yabu terlihat mengangguk ketika sedang minum.

Yu yang pada saat itu sedang minum ia terlihat menatap Ryosuke yang sudah tidak sadarkan diri, ia terlihat tersenyum lebar dan mulai meletakan gelasnya.

" Minna, aku rasa ia memang harus menginap disini " Seru Yu dan mengejutkan team markom.

" Aku akan bantu membawanya ke kamar "Seru Yu.

" Ee, hontou ? " Tanya Daiki terlihat salah tingkah karena tidak enak.

" Iie, Daijoubu. Aku juga lelah ingin berbaring " Yu terlihat bangkit dan mulai mengampiri Ryosuke.

" Shirota-san iee, aku saja yang membopongnya" Seru Daiki bangkit dan terlihat menahan ketika melihat Yu sudah membopong Ryosuke.

" Daijoubu, kalian berpesta saja. Aku akan menjaganya " Seru Yu dan mulai meninggalkan mereka.

" wakatta, A-arigatou " Seru team markom berdiri dan memberi hormat kepada Yu.

----

Awal Yu terlihat mengambil kunci di tempat check in, ketika kunci sudah di ambil ia mulai melanjutkan jalannya dan membopong Ryosuke untuk mengarah ke arah lift.

" Akhirnya kau menjadi milikku Ryosuke" Seru Yu dan tersenyum menyeringai.

---

Kita dapat melihat sebuah istanah besar penuh dengan bunga-bunga mekar, disana terlihat pria pendek dan cantik di taman itu sedang bermain. akan tetapi ketika pria itu sedang bermain terlihat sosok monster Niku (daging) menginjak bunga-bunga itu. Setelah menginjak, monster itu terlihat menarik tangan Pria pendek itu dan membuangnya kesebuah keranjang yang terdapat rante disana.

Siapa pria itu? Sudah jelas Yamada Ryosuke.

Ruangan itu sangat gelap, Di  ruang gelap itu,  Ryosuke dapat melihat monster niku itu menciumnya sangat mendalam dan menjilati tubuhnya salah satunya kedua putingnya yang menyebabkan ia terkejut, ketika menjilati tubuhnya ia dapat merasakan ia mulai menjilati bagian sensitivenya, ketika merasakan itu telah menyebabkan Ryosuke ketakutan dan merasakan rasa nyaman hingga ia dapat merasakan cum hadir dari arah sensitivenya itu.

Setelah ia terus menerus merasakan hal tersebut, perlahan ia dapat merasakan pinggulnya di angkat dan sebuah jari masuk di dalam lubang bokongnya.

Ketika mengetahui itu ia terlihat bertambah terkejut dan menoleh kearah monster itu.

'Iee Taskette, lepaskan aku  kau monster niku ' Teriak Ryoske kepada daging sapi itu, akan tetapi daging sapi itu mengacuhkanya dan ....

' AGHHH!! ' Teriak Ryosuke ketika niku atau daging itu sudah memasukan miliknya di lubang bokongnya  itu dan..

Cahaya mulai terlihat...

" AGHHHHHHHHHH!!!! " Teriak Ryosuke  terlihat terbangung duduk di dalam sebuah kamar Hotel.
Ryosuke terlihat bernafas berat akibat mimpi yang ia dapat, akan tetapi wajahnya perlahan berubah dan..

" ITAIIIII !! " Teriak Ryosuke menangis dan mulai kesakitan di lubang bokong  dan pinggangnya.

Ia terlihat terbaring meringkuk kesakitan, akan tetapi perlahan ia terlihat mulai tersadar dengan mimpi yang sebelumnya ia dapat dan keadaan tempat yang ia tiduri sekarang. ia dapat merasakan beberapa cairan lengket di kulitnya dan melihat lengannya terdapat tanda berwarna merah.

" Mouu, dimana aku ? Hiks " Tanya Ryosuke terlihat masih kesakitan.

" Apa yang terjadi? Kenapa pantatku sakit ? " Tanya Ryosuke kembali.

" Dan mimpi itu.. " Imaginasinya penuh dengan kejadian seorang monster Niku yang memakannya dan memasukan sebuah bagian dagingnya ke dalam bokongnya  dan...

" IEEEEE !!!! " Teriak Ryosuke terlihat teriak dengan kencang hingga alien di pluto mendengarnya.

Ketika ia teriak sangat kencang terdengar sebuah suara ketukan pintu,

" Yamachan kau baik-baik saja ? " Tanya sosok di luar yang Ryosuke ketaui yaitu Daiki.

Ketika mendengar itu Ryosuke terlihat panik dan kebingungan karena keadaanya kini sedang telanjang bulat, Ryosuke terlihat melilit tubuhnya dengan menggunakan selimut.

" Yamachan ? " Tanya Daiki.

" Iee, Aku baik-baik saja Daichan " Ryosuke terlihat bangkit berdiri ketika menahan sakit di bokongnya, sungguh sakit di bokongnya benar-benar sangat menyiksanya.

" Wakatta, kau nanti ke kamarku ne di no. 23 " Seru Daiki.

" U-un wakatta " Seru Ryosuke kini terlihat mulai berjalan ke arah kamar mandi bagaikan robot.

Ketika sudah di kamarmandi, Ryosuke terlihat berlari ke sebuah wastafel dan bercermin di kaca  hadapannya. Ia dapat melihat berbagai tanda kemerahan di leher, dada , dagu atau lebih tepatnya di seluruh badannya.

" Nanni kore ?! ! " Tanya Ryosuke terlihat panik dengan semua tanda yang ada di badannya.

" M-m-... " Ryosuke terlihat kebingungan dan..

" M-mou, siapa yang melakukan ini kepadaku ? " Tanya Ryosuke kini terlihat mulai jatuh duduk di lantai dengan lemas.

Ia terlihat masih terpaku dan terdiam dengan apa yang terjadi hari ini, virginnya sudah di ambil oleh sosok orang yang tidak ia ketahui. Ketika Ryosuke berusaha mengingat ia semakin tidak mengingat kejadian tadi malam. Siapa yang sudah menyentuh tubuhnya? Siapa? Siapa?

" Hikss aku tidak tau " Ryosuke terlihat menangis dan terlihat melipat kedua kakinya. Kejadian ini benar-benar sangat memukulnya,

-----

Terlihat sosok pria pendek berjalan bagaikan robot  di lorong hotel dengan terburu-buru, ketika ia melihat kamar no.23 dengan segera ia sedikit berlari untuk melewatinya berharap bahwa penunggu kamar itu tidak keluar.

Ketika sudah melewatinya Ryosuke terlihat berjalan ke arah lift, ketika sudah di depan lift. Lift terlihat terbuka dan dengan segera ia memasuki lift itu, lantai demi lantai ia lalui, tetapi ketika di lantai 4 ia terlihat terkejut karena ia melihat Yuto memasuki lift itu.

" O-ohayou " Seru Ryosuke menyapa Yuto dan sedikit menyembunyikan wajahnya ke samping.

Yuto terlihat tidak membalasnya, ketika mengetahui itu Ryosuke terlihat ketakutan dan mengigit bibir bawahnya.

' Hiksss dan kenapa sekarang aku bertemu dengannya ' Rengek Ryosuke di benaknya.

" Kau ingin pulang " Tanya Yuto dan mengejutkan Ryosuke.

" Ee " Tanya Ryosuke menoleh kearah Yuto terlihat terkejut.

" H-hai " Tambah Ryosuke ketika sudah tersadar.

" Wakatta, nikmati liburanmu " Seru Yuto dan terlihat keluar dari lift ketika pintu lift terbuka di lantai Ground.

" H-hai arigatou " Seru Ryosuke terlihat mulai ikut keluar dari lift itu, jalan Ryosuke masih terlihat seperti robot.

' Hikss sial sekali nasibku ' Rengek Ryosuke ketika berjalan seperti robot.

----

Hari sudah berganti menjadi hari minggu, Di sebuah apartemen berukuran sedang terlihat Ryosuke yang terus menerus menangis di atas kasurnya. Wajahnya terus menerus di benamkan di atas bantalnya, akan tetapi tangisnya terhenti ketika ia mendengar suara bel pintu.

Ryosuke terlihat mulai bangkit berdiri, jalannya kini mulai tampak tidak seperti robot akan tetapi tanda di leher dan semua badannya terlihat mulai berwarna keunguan. Ketika ia sudah di dekat pintu ia terlihat membuka pintu itu dan..

" Taraa, ohayou Yamachan " sapa Chinen dengan ceria. Sementara Ryosuke ketika melihat Chinen ia terlihat mendekat dan memeluk Chinen.

" Chii~" Ryosuke terlihat memeluk Chinen sambil menangis.

" Eee, ada apa dengan kau ? " Tanya Chinen terlihat terkejut.

----

" EEEEEE !!!! " Teriak Chinen yang kini sedang duduk di hadapan Ryosuke.

" Hikss bagaimana ini ? " Tanya Ryosuke terlihat menangis.

" K-kau t-tidak mengingatnya ? " Tanya Chinen dan mendapatkan Ryosuke mengangguk sambil menangis.

" Uso ! " Teriak Chinen masih dalam keadaan terkejut.

" Hikss huwaaaa, aku tidak tau harus bagaimana  Chi " Ryosuke kini mulai mebenamkan wajahnya di atas kokatsu.

Chinen terlihat berwajah khawatir ketika melihat sahabatnya sedang menangis, ia tau bahwa ini benar-benar kejadian yang membuatnya syok. Dimana dirinya di makan oleh sosok yang tidak ia ketauhi terlebih sosok yang memakan tubuhnya itu adalah laki-laki yang sudah memasukan penis di dalam lubang bokongnya.

" Yamachan, tenang jangan seperti ini aku jadi sedih " Seru Chinen kini terlihat mulai menangis juga.

" Hikss bagaimana mungkin ini terjadi " Ryosuke terlihat berbicara pelan dan masih membenamkan wajahnya.

" Daijoubu yamachan, angkaplah semua ini tidak pernah terjadi dan mimpi" Seru Chinen kini memeluk Ryosuke, ketika merasakan Chinen memeluknya. Ryosuke terlihat terhenti dari menangisnya.

" Arigatou Chi " Seru Ryosuke terlihat mulai menoleh kearah Chinen dan membalas pelukannya dan mereka berdua menangis bersama-sama.

----

Hari sudah berganti menjadi hari senin, Ryosuke terlihat masih terlelap di atas kasurnya. Ketika jam menunjukan jam 6 pagi, kedua matanya terlihat. Terbuka dan memandang langit-langit kamarnya.

Ia terlihat hanya terdiam terus menerus, akan tetapi perlahan ia mulai bangkit duduk ketika mengingat perkataan Chinen yang mengatakan bahwa semua yang terjadi hanyalah mimpi dan ia harus selalu berusaha jangan menyerah.

" Un, kau tidak boleh menyerah Ryo. Anggap semua itu mimpi " Seru Ryosuke kepada dirinya sendiri.

Ketika berkata itu ia terlihat mulai bangkit dan berjalan ke arah kamar mandi,

" Ganbatte ! " Teriak Ryosuke dan masuk kedalam kamar mandi.

Setelah 15 menit kemudian Ryosuke terlihat keluar dari kamar mandi, ia terlihat mulai memakai pakaian kerjanya. Akan tetapi ia terhenti ketika kedua matanya menatap cermin dirinya, yaitu pada bagian leher terdapat tanda ciuman pada malam itu yang masih menghiasinya.

" Ieee, kau harus melupakannya ! " Teriak Ryosuke terlihat mulai menggelengkan kepala dan memakai pakaiannya kembali.

Setelah selesai berpakaian, Ryosuke terlihat memasak bekalnya. Ketika sudah selesai ia mulai jalan keluar dari apartemennya, akan tetapi ketika sudah di depan apartemen ia melihat Shirota Yu dengan motor besarnya.

" Yo, ohayou Ryosuke " sapa Yu, akan tetapi Ryosuke mengacuhkannya dan mulai melangkahkan kedua kakinya.

Ketika melihat itu Yu terlihat turun dari motornya dan berlari menahan Ryosuke, Ryosuke terlihat terkejut ketika tangannya di pegang oleh Yu karena mimpi buruk itu hadir kembali di benaknya.

" Iee! " Teriak Ryosuke melepas paksa tangan Yu dan menatapnya dengan nafas berat seperti takut.

" Ryosuke? Nande ? " Tanya Yu terlihat heran.

" J-jangan menyentuhku " seru Ryosuke terlihat ketakutan.

Yu awal terdiam, tetapi ketika kedua matanya melihat sebuah tanda keunguan di leher Ryosuke ia terlihat terkejut dan  tertawa.

Ryosuke terlihat heran ketika melihat Yu tertawa karena tidak ada hal lucu menurutnya,

" Ano ne, Gomen ne Ryosuke " Seru Yu dan terlihat mulai tersenyum menyeringai.

" N-nanni? " Tanya Ryosuke tetapi Yu terlihat mendekat dan mulai menyentuh lehernya yang terdapat sebuah tanda. Tetapi Ryosuke yang mengetahui itu ia terlihat melepas tangan Yu dan lari meninggalkannya.

Shirota Yu ketika di tinggal Ryosuke ia terlihat tertawa melihat Ryosuke yang lari menjauh darinya. Ketika Ryosuke tidak terlihat lagi, Yu terlihat mendongak keatas. Tangannya yang sebelumnya menyentuh leher Ryosuke  terlihat di ulurkan keatas dan mencoba menggapai matahari,

" Sial " Gumam Yu terlihat tersenyum pahit.

-----

Di sebuah gedung mayoka group terlihat Ryosuke sedang berusaha mengerjakan tumpukan kertas di mejanya, akan tetapi wajahnya terlihat tidak fokus dan di tekuk. Keito yang berada di sampingnya terlihat khawatir melihat Ryosuke yang seperti itu, keito terlihat melirik kearah Yuto yang sedang sibuk dengan komputernya. Ketika sudah melihat itu ia terlihat mengambil telepon dan memencet nomor tujuannya.

Ryosuke yang sedang serius terlihat terkejut dengan suara telepon dan mulai mengangkatnya.

" Mayoka Group moshi moshi " Sapa Ryosuke dengan wajah depresi.

" Yamachan ada apa denganmu?" Tanya sosok suara yang Ryosuke kenal dan Ryosuke menoleh kearahnya yaitu Keito.

" A-aku baik-baik saja " Seru Ryosuke.

" Setelah acara pesta itu kau menjadi aneh, kau pergi kerumah terlebih dahulu dan ketika aku telepon kau tidak pernah mengangkatnya " Seru Keito terlihat khawatir.

Ryosuke terlihat terharu ketika mendengar itu, karena temannya sangat mengkhawatirkannya.

" Gomen,A-aku hanya kelelahan saja kemarin " Seru Ryosuke.

" Souka, itu efek karena kau mabuk ne. Gomen padahal aku tau kau tidak minum, kami malah menyuruhmu minum" Seru Keito meminta maaf.

" Dan ketika kau mabuk kami tidak mengantarmu ke kamar malah dibantu dengan Shirota-san " Seru Keito kembali, tetapi Ryosuke di sana ketika mendengar itu ia terlihat terdiam dengan perkataan Keito tadi.

"...... " Ryosuke terlihat masih terdiam, karena tiba-tiba imaginasinya penuh dengan kejadian malam itu yaitu sosok Monster niku atau yang memakan tubuhnya berubah menjadi shirota yu.

' I-ieee ... ' Gumam Ryosuke di benaknya.

' I-iee ' Telepon  di tangan Ryosuke terlihat terjatuh dan mengejutkan Keito.

" I-iee " Ryosuke kini terlihat bangkit berdiri dan air matanya mulai keluar.

Keito yang berada di sampingnya terlihat terkejut ketika melihat temannya berdiri dengan keadaan menangis,

Ryosuke Benar-benar syok, karena tidak mungkin hal itu terjadi. terlebih melakukannya dengan orang yang ia tidak sukai.

otaknya kini penuh dengan Yu, Ryosuke yang dalam keadaan berdiri penglihatannya perlahan mulai memudar dan menghitam. Keito yang melihat badan Ryosuke bergerak sempoyongan dengan segera menghampirinya dan..

" Yamachan ! " Teriak Keito ketika menopang badan Ryosuke yang sudah tidak sadarkan diri, semua team markom terlihat panik menghampiri Ryosuke. Sementara Yuto yang di dalam ruang kaca terlihat mulai terkejut dengan kegaduhan di luar ruangannya, ketika melihat Ryosuke di gendong oleh keito ia terlihat keluar.

" Ada apa dengannya ? " Tanya Yuto dan Keito terlihat mulai meletakannya di atas sofa.

" Yamachan tiba-tiba saja pingsan Nakajima-san " Seru Daiki kepada Yuto.

Yuto terlihat mulai mendekat dengan Ryosuke memeriksa keadaan Ryosuke, akan tetapi ketika ia mengecek suhu di lehernya matanya terlihat menatap sebuah tanda di lehernya. Ketika melihat itu kedua alisnya terlihat di tekuk dan mulai tidak memegang Ryosuke.

" Beri ia minyak angin dan teh hangat " Seru Yuto kepada teamnya dan mulai bangkit berdiri.

" Wakatta " Seru Hikaru kini terlihat mulai berlari keluar mengambil yang disuruhkan oleh Yuto.

Sementara Yuto kini terlihat hanya berdiri memandang Ryosuke dengan alis di tekuk,

" Menjijikan " Gumam Pelan Yuto.

----

Setelah 1 jam kemudian Ryosuke terlihat tersadar, teman-temannya terlihat terkejut dan memberi minum teh hangat kepadanya.

" Yamachan kau membuat kami khawatir , yokatta " Seru Daiki terlihat memeluknya.

" G-gomen, aku sudah menyusahkan kalian " Seru Ryosuke terlihat meminta maaf.

" Daijoubu, yang penting kau sudah sadar sekarang Yamachan " Seru Yabu terlihat tersenyum.

" Arigatou " Seru Ryosuke kepada teman-temannya, tetapi perlahan Ryosuke menoleh kearah ruangan Yuto. Ia dapat melihat Yuto sedang sibuk dengan komputernya, ia menganggap bahwa Yuto tidak perduli dengannya atau hanya menyusahkannya.

" Yamachan, kata Nakajima-san kau boleh pulang bila badanmu tidak enak " seru Takaki menjelaskan kepada Ryosuke.

" Un, itu betul " Seru Daiki setuju.

" I-iie , aku harus menyelesaikan pekerjaanku " Seru Ryosuke kini terlihat bangkit berdiri dan mulai membungkuk minta maaf.

" Yamachan, kau yakin tidak ingin pulang " Tanya Daiki.

" Un, daijoubuu. Arigatou sudah mengkhawatirkanku " Seru Ryosuke kini terlihat tersenyum lebar.

-----

Malam Terlihat sudah menghiasi kota Tokyo, Ryosuke pada saat itu masih mengerjakan pekerjaannya. Tetapi perlahan ia terkejut dengan Yuto yang keluar dari ruangannya.

" Hati-hati dijalan " Seru Ryosuke tetapi Yuto mengacuhkannya dan tetap melangkahkan kakinya hingga keluar dari ruang markom.

Ryosuke yang mengetahui itu terlihat berwajah sedih, dan ia terlihat mulai bersender di kursinya.

" Mou kenapa seperti ini ? " Gumam Ryosuke terlihat melamun, tetapi ia terlihat mulai menggelengkan kepalanya dan mulai bangkit berdiri mematikan monitor PC nya.

" Lebih baik aku pulang " Seru Ryosuke terlihat mulai memakai jaket dan membawa tasnya.

Ketika sudah di loby ia dapat melihat Mobil Yuto disana dan Zaki masuk ke mobilnya itu. Ryosuke terlihat terdiam ketika melihat itu dengan wajah sedih, ia dapat melihat mobil itu sudah jalan dan menjauh darinya.

Ryosuke terlihat mulai tersadar kembali dan  keluar dari pintu loby, ketika di jalan trotoar depan  kantor langkah demi langkah ia lalui. Ia terus menerus melangkahkan kakinya dan terlihat terus menerus melamun.

Apa yang ia lamuni, ia dapat melihat zaki masuk ke mobil Yuto. ia berfikir Yuto mungkin sedang mau kencan dengan Zaki.  Tetapi, Ketika ia terus menerus melamun tiba-tiba terdapat tangan besar yang menghentikannya dan menyebabkan Ryosuke terkejut dan menoleh kearah tersebut.

" Kau ingin mati huh ?! " Teriak sosok pria besar dan tinggi itu dan terlihat memeluk Ryosuke, sementara di belakang Ryosuke terlihat mobil-mobil yang jalan dengan cepat. Ya kini mereka berada di pinggir lampu merah yang keadaannya lampu hijau untuk kendaraan.,

" .... " Ryosuke terlihat terdiam ketika sedang dipeluk sosok itu, tetapi ketika ia tersadar ia terlihat melepas pelukannya itu dan mendapatkan bahwa itu adalah Yu.

" K-kau .. " Tiba-tiba imaginasi Ryosuke hadir kembali dan...

" Menjauh dariku ! " Teriak Ryosuke mendorong Yu dan lari meninggalkan Yu. Sementara Yu yang melihat Ryosuke lari, ia terlihat mulai lari mengikuti Ryosuke.

Ryosuke terlihat terus menerus berlari sekuat tenaga ketika mengetahui Yu mengikutinya, akan tetapi ketika ia melihat sebuah taman ia terlihat lari ketaman itu dan bersembunyi di semak-semak rumput tebal taman itu.

" Ryosuke, dimana kau ? " Tanya Yu dan Ryosuke masih bersembunyi.

Yu terlihat terus menerus mencari Ryosuke, akan tetapi ketika Yu meninggalkan taman itu Ryosuke terlihat keluar dari persembunyiannya.

Pada saat itu Ryosuke terlihat terdiam, ketika sedang terdiam tiba-tiba entah mengapa air matanya terlihat mengalir keluar dari kedua matanya.

Ia merasakan sesuatu aneh di jantungnya ketika melihat Yuto dengan Zaki tadi dan ketika menerima kenyataan bahwa Yu sudah memakan tubuhnya.

" Kamisama, nande ? " Tanya Ryosuke kini masih menangis, ketika tangisnya semakin menjerit  Ryosuke mulai menghapus air matanya dengan menggunakan kedua lengannya.

" Nande? Nande ? " Tanya Ryosuke kembali kini tangisnya semakin menjerit.

" Apa aku menyukainya? " Tanya Ryosuke kini masih menangis, Ryosuke berfikir apakah ia tertarik dengan Yuto karena ketika ia melihat Yuto mengacuhkannya dan pergi dengan Zaki telah membuatnya sedih.

" Hikss nande ? " Tanya Ryosuke kembali,pada saat itu Benak Ryosuke terlintas kembali kejadian pada saat Yuto kejam dengannya , pada saat ia baik dengannya dan pada saat Yuto menciumnya.

Ketika terus menerus terbayang kejadian pada saat lalu tiba-tiba terdapat sebuah tangan yang menariknya. Ryosuke terlihat menoleh kearah sosok itu akan tetapi sosok itu terlihat menunduk menangkup dagunya dan menciumnya.

Angin terlihat berhembus dan lampu taman terlihat menyinari mereka,

Ya, Yu yang mencium Ryosuke dengan mendalam. Yu terlihat masih menciumnya dan memeluknya. Ketika Ryosuke tersadar ia terlihat mulai melepas paksa ciuman itu, tetapi Yu terlihat menciumnya kembali dan memperdalam ciuman itu hingga membuat Ryosuke sangat mendongak karena tubuh tinggi Yu walaupun Yu sudah menunduk. Lidah Yu terlihat mulai menembus mulut Ryosuke, ketika mendapatkan itu Ryosuke berusaha untuk melepasnya tetapi Yu terus menerus menahannya dan tetap menciumnya dengan sedikit kasar.

Sekitar 2 menit ciuman itu usai, Ryosuke terlihat terdiam lemas mengambil nafas. Sementara Yu terlihat mulai mencium kedua tangan Ryosuke. Ryosuke yang sudah cukup menarik oksigen di paru-parunya, ia mulai menatap sinis Yu.

" Lepaskan aku " Seru Ryosuke melepas paksa kedua tangannya.

" Nande Ryosuke ? " Tanya Yu terlihat tersenyum.

" Jangan pernah menyentuhku lagi! " Teriak Ryosuke dan menyebabkan Yu mulai menatap Ryosuke dengan serius.

" Kau sudah menyentuh tubuhku seenaknya  ketika aku sedang mabuk, jadi sekarang jangan pernah menyentuhku lagi ! " Teriak Ryosuke kembali kini terlihat mulai menangis dan kesal.

Yu terlihat terkejut ketika mendengar itu dan melihat Ryosuke menangis,

" Ryosuke " Seru Yu kini terlihat sedih dan ingin menghampiri Ryosuke.

" Iee ! " Ryosuke terlihat menghindar.

" Aku benci kau ! " Teriak Ryosuke dan mulai lari meninggalkan Yu.

" Ryosuke " Yu terlihat mengepalkan kedua tangannya.

" Lupakan " Gumam Ryosuke ketika sedaberlari.

----

1 minggu telah berlalu, Ryosuke melewati hari  dengan selalu bekerja dan Terdiam. Teman kantor dan Chinen merasa khawatir dengan keadaan Ryosuke yang selalu terus menerus melamun dan terdiam.

Ketika waktu terus menerus berlalu entah mengapa ketika melihat Yuto, Ryosuke selalu merasakan hal aneh dihatinya. Padahal sebelumnya ia sangat membenci boss nya itu.

Ya, Ryosuke mulai merasakan suka dengan bossnya itu. Ia berfikir apa yang menyebabkan ia suka dengan bossnya itu, ia juga tidak tau ? Apa karena makanan yang di bawa Yuto? Atau kekejaman bossnya itu? Dia juga tidak tau, ketika ia melihat Yuto selalu bersama dengan  Zaki . Ryosuke selalu merasa sedih, Hal itulah yang menyebabkan Ryosuke tersadar bahwa ia benar menyukai Yuto. ia sangat benci dengan dirinya sendiri karena yang menjilat ludahnya sendiri. Padahal ia sebelumnya mengatakan ia sangat benci dengan boss nya itu Yuto, tapi sekarang malah menyukainya dan mungkin dirinya kini menjadi seorang gay.

Pada suatu malam Chinen dan Ryosuke sedang berada di sebuah cafee, Ryosuke terlihat terus menerus terdiam sementara Chinen terlihat khawatir dengan keadaan sahabatnya itu.

" Yamachan ada apa denganmu ? " Tanya Chinen kini terlihat khawatir. Ryosuke terlihat tersadar pada saat itu, dan mulai tertawa.

Chinen terlihat heran dengan tawa temannya itu, karena tawa itu terlihat sangat berat atau terlihat seperti berbohong.

" Chi, aku memang baka ne " Seru Ryosuke kini terlihat tersenyum.

" Nanni ? " Tanya Chinen terlihat serius.

" Aku ternyata seorang gay hahaha " Seru Ryosuke dan tertawa, Chinen terdiam dan terkejut ketika mendengar itu. Tetapi ia mulai tersadar ketika melihat Ryosuke berhenti tertawa.

" Yamachan " Chinen terlihat memegang tangan Ryosuke, ketika merasakan itu Ryosuke terlihat mulai menangis kembali dan membenamkan wajahnya di atas meja.

---

Hari telah berganti Ryosuke masih menjalankan aktivitasnya seperti biasa yaitu bekerja, keadaan kantor pada saat ini cukup sibuk. Karena markom mendapatkan kerjaan event besar, semua team markom saling bekerja sama untuk mengejar deadline pada tanggal 23 yaitu 2 minggu lagi.

Yuto terlihat selalu memberi brief kepada bawahannya salah satunya Ryosuke, Ryosuke sedikit deg deg an ketika Yuto dekat dengannya.

'. Mouu fokus bekerja ' Teriak Ryosuke di benaknya dan mulai mengeleng-gelengkan kepalanya.

Ketika Ryosuke sedang sibuk dengan dirinya sendiri, Yuto terlihat memanggilnya untuk masuk keruangannya.

Ryosuke terlihat memerah ketika mengetahui itu, tetapi perlahan ia mulai menghampiri Yuto di ruangannya.

" A-ada apa N-nakajima-san ? " Tanya Ryosuke terlihat kikuk.

Yuto terlihat menatapnya dengan tajam dan di tekuk, Ryosuke ketika melihat itu terlihat terkejut karena aura bossnya itu sangat menyeramkan.

" Kau siapkan pakaianmu nanti malam " Seru Yuto.

' Eee ' Tanya Ryosuke terlihat terkejut.

" N-nanni ? " Tanya Ryosuke terlihat masih terkejut dan bingung.

" Kau ikut aku ke osaka nanti malam " Seru Yuto dan membuat Ryosuke bertambah terkejut. Karena tidak mungkin ia pergi berduaan dengan Yuto, terlebih keadaan hatinya kini yang mulai merasakan rasa suka.

" C-choto, m-memang kita ada acara apa disana ? " Tanya Ryosuke terlihat bingung dan merona.

" Aku ingin liburan kesana, tetapi Zaki meminta aku untuk mengajakmu pergi  dan temanmu itu yang bernama Chi-" Seru Yuto dan berusaha mengingat nama teman Ryosuke.

" C-chinen " Seru Ryosuke terlihat bingung.

" Ya dia " Seru Yuto.

" D-demo- " Seru Ryosuke terhenti.

" Kalau kau bilang tidak aku akan menghukummu " Seru Yuto menatapnya dengan sinis.

" W-wakatta " Ryosuke terlihat mengangguk.

----

Malam terlihat mulai menyelimuti tokyo, Ryosuke , Chinen. Zaki dan Yuto kini sudah berada di sebuah airport.

" Yamachan, bagaimana mungkin mereka mengajaku juga dan untung hari ini aku tidak ada lembur" Tanya Chinen berbisik dengan Ryosuke.

" Aku juga tidak tau, gomen bila ini tiba-tiba " Seru Ryosuke terlihat bingung ketika dalam perjalanan di lorong ke pesawat.

" Aneh sekali 2 boss mu itu " Seru Chinen dan mulai lanjut mengikuti Yuto dan zaki yang berada di depannya.

Perjalanan mereka tempuh sekitar 2,5 jam an tiba di osaka, Ryosuke dan Chinen terlihat masih mengikuti Yuto dan Zaki.

Mereka terlihat tiba di sebuah hotel di perkotaan osaka, Ryosuke dan Chinen berada di dalam 1 kamar sementara Yuto bersama dengan Zaki.

Ryosuke terlihat sedih ketika mengetahui Yuto berasama dengan Zaki, tapi ia tidak bisa berbuat apapun karena wajar bila mereka satu kamar. Karena mereka pasangan,

" Yamachan, kau tidak bertemu dengan tantemu ? " Tanya Chinen ketika melihat Ryosuke hanya duduk di atas kasur.

" .... " Ryosuke terlihat hanya terdiam dan menyebabkan Chinen terlihat khawatir dengan sahabatnya itu.

" Yamachan apa kau menyukai Zaki-san ? " Tanya Chinen dan Ryosuke menggelengkan kepalanya, ketika melihat itu Chinen terlihat menelan ludah karena pertanyaan selanjutnya ia menganggap itu tidak mungkin.

" N-nakajima-san ? " Tanya Chinen dan menyebabkan Ryosuke menoleh kearahnya dan merona.

' Yapparri ' seru Chinen di benaknya.

"Kau menyukai bossmu yang menyebalkan itu ? " Tanya Chinen dan menyebabkan Ryosuke terkejut dan masih memerah. Chinen ketika melihat wajah Ryosuke ia terlihat terkejut dan..

" Usoo ! Kau benar menyukainya ?!! " Teriak Chinen terlihat benar-benar terkejut tetapi Ryosuke dengan segera membekap mulutnya dengan menggunakan tangan.

" Stttsss, jangan berisik " Seru Ryosuke terlihat panik.

Ketika Ryosuke masih membekap Chinen terdengar suara ketukan pintu yang mengejutkan mereka, dengan segera Ryosuke menghampiri pintu itu. Ketika pintu itu terbuka Ryosuke terlihat terkejut,

" Z-zaki san ? " Ryosuke terlihat terkejut ketika melihat zaki sudah di depan pintu.

" Ohayou " Sapa Zaki dan Ryosuke terlihat tersenyum membalas sapaannya.

" Kalian sudah siap untuk sarapan?" Tanya Zaki, Chinen kini terlihat sudah di belakang Ryosuke.

" hai" Jawab Ryosuke dan Chinen.

" Ikou " Seru Zaki terlihat tersenyum.

---

Di sebuah restauran hotel, terlihat Ryosuke, Yuto, chinen dan Zaki sedang melahap makanan mereka. Mereka makan dengan keadaan terdiam, Ryosuke terlihat memotong makanannya dengan sambil melamun. Ia tidak menyangka bahwa kini ia menyukai bossnya, ketika berfikir itu Ryosuke terlihat menatap Yuto yang sedang makan.

Chinen terlihat memandang Ryosuke, ia merasa sedih ketika melihat wajah Ryosuke. Tanpa di sadari mereka, Zaki terlihat menatap Ryosuke dan tersenyum.

" Minna, setelah ini kita pergi ke area ski ne " Seru Zaki terlihat tersenyum.

" Eee ? Main ski? " Seru Chinen terlihat terkejut.

" Un, kita main ski " Seru Zaki kembali.

" Kalian bisakan ? " Tambah Zaki.

Ryosuke dan Chinen terlihat saling memandang, menanyakan apakah mereka bisa. Ketika sudah saling mengangguk mereka mengatakan tidak bisa.

" Daijoubu, kami akan mengajarkan kalian " Seru Zaki dan tersenyum.

" Arigatou " Seru Serempak keduanya.

Setelah selesai makan mereka kembali ke kamar mereka yaitu mengganti pakaian hangat dan kupluk. Ryosuke memakai swetter warna merah dan Chinen berwarna pink. Setelah selesai mereka mengikuti Yuto dan Zaki memasuki sebuah mobil mini bus, sekitar 30 menit mereka sampai di tujuan mereka.

Ryosuke dan Chinen terlihat derdetak kagum bahwa baru pertama kali ini ia pergi bermain ski , walaupun Ryosuke berasal dari osaka tetapi dia tidak pernah ketempat ini.

Yuto, Zaki, Ryosuke dan Chinen terlihat sudah lengkap mengenakan pakaian ski. Mereka terlihat mulai berada di atas arena salju.

" Uwaa sugoii " Chinen terlihat berjalan seperti robot ketika berusaha jalan di atas salju begitu juga dengan Ryosuke.

" Kau jangan jau-jauh dariku Chi " Seru Ryosuke meminta dan berpegangan di lengan Chinen.

" Aku juga tidak bisa bermain ski bodoh " Seru Chinen terlihat kikuk dan ketika berada di sedikit jalanan yang menurun ia terlihat terpeleset dan menyebabkan Ryosuke ikut terjatuh.

" Kenapa kau jatuh " Rengek Ryosuke.

" Gomen, aku juga tidak bisa masalahnya " Seru Chinen kini berusaha bangkit, akan tetapi terlihat Zaki yang menghampiri mereka.

" Hahaha kalian baik-baik saja ? " Tawa Zaki dan terlihat membantu Chinen dan Ryosuke untuk bangkit.

" Nande, kenapa kau tertawa. Kami memang tidak bisa " Seru Chinen terlihat cemberut.

" Wakatta, kami akan mengajari kalian " Seru Zaki dan terlihat mulai memanggil Yuto.

Setelah Yuto sudah berada di hadapan mereka, Zaki menjelaskan bahwa dirinya dan Yuto akan mengajari mereka bermain ski sambil mengitari rute bermain ski hingga finish yang memiliki jarak 5 km. Ketika mengetahui itu entah mengapa telah membuat Ryosuke merona, karena apabila ia di ajari Yuto ia akan...

' Uwaaaa ' Teriak Ryosuke di benaknya dengan wajah merona.

Tetapi,

" Yup, Ryo-chan aku akan bersama denganmu " Seru Zaki dan mulai menepuk bahu Ryosuke. Dan membuat Ryosuke terkejut,

" Dan Chinen dengan Yuto " Seru Zaki dan menyebabkan Chinen terkejut.

Ketika mengetahui itu wajah Ryosuke terlihat sedikit sedih, Chinen mengetahui bahwa Ryosuke pasti menginginkan dengan Yuto,

" E-eto A-aku-" Seru Chinen terhenti ketika Yuto terlihat memanggilnya dan menariknya.

" C-choto N-nakajima-san " Seru Chinen ketika sudah di tarik Yuto.

Sementara Zaki terlihat menepuk Bahu Ryosuke yang sedang melamun,

" Ikou Ryo-chan " Seru Zaki dengan tersenyum, ketika melihat senyum Zaki Ryosuke terlihat mengigit bibir bawahnya. Karena tidak seharusnya ia menganggu hubungan Zaki dengan Yuto, dan ia harus melupakan rasa di hatinya untuk Yuto. Terlebih Ryosuke melihat mereka berdua saling mencintai.

" Un " Ryosuke terlihat mengangguk dan mulai melangkahkan kakinya dengan di bantu Zaki.

Ryosuke terlihat terus menerus menelusuri salju itu dengan Zaki, kadang Ryosuke terjatuh dan Zaki selalu menertawakannya. Ketika pada saat itu Ryosuke hanya cemberut dan melemparkan es salju ke arah Zaki.

" Mou kau jahat " Seru Ryosuke ketika masih melemparkan bola salju.

" C-choto, berhenti melempariku hahaha " Seru Zaki terlihat menghindari lemparan Ryosuke.

Ketika melihat itu Ryosuke terlihat ikut tertawa, karena menurutnya zaki sangat lucu padahal dia seorang leader perusahaan besar seperti Mayoka Group. Tetapi Zaki sangat ramah dan baik dengan orang lain walaupun bawahan ia sendiri.

" Sudah, sudah lebih baik kau bangun " Seru Zaki dan terlihat mendekat dengan Ryosuke untuk membantunya, Ryosuke terlihat menerima bantuan Zaki dan tersenyum. Akan tetapi ketika pada posisi berdiri dan berhadapan, Zaki terlihat tersenyum lebar dan..

...
....
...

------

" Nakajima-san Choto " Seru Chinen terlihat memanggil sosok di depannya yang tidak jauh darinya.

" Nakajima-san ! " Teriak Chinen kini terlihat kesal, Yuto terlihat terhenti dan menoleh kearah Chinen.

" Kau kan sudah bisa, jadi tanpa harus aku bantu kau bisa sendirikan " Seru Yuto terdengar nada santai.

' Tsk, menyebalkan sekali orang ini ' Teriak Chinen dibenaknya, karena tatapan matanya itu terlihat sangat merendahkannya.

" Wakatta" Seru Chinen terlihat menatap Yuto dengan tajam.

" Kita tanding hingga finish " Seru Chinen terlihat mengobarkan aura api.

" Siapa takut " Seru Yuto terlihat tersenyum menyeringai.

' Tsk ' Decak Chinen di benaknya.

" Wakatta, aku tantang kau !! " Teriak Chinen dan mulai menghampiri Yuto.

Mereka terlihat dengan segera bersiap-siap untuk memulai pertandingan, Chinen terlihat menoleh kearah Yuto dan memancarkan aura kematian sementara Yuto menatapnya dengan santai.

" READY !" Teriak Chinen dan mulai memulai pertandingan.

Mereka berdua terlihat mulai bermain ski dengan cepat, kalian pasti heran kok chinen jadi bisa. Sebelumnya ia memang di ajari Yuto akan tetapi ketika Yuto menyadari Chinen sudah bisa ia mulai meninggalkannya. Dan ketika Chinen memuncak amarahnya ia menjadi sangat yakin bahwa dirinya bisa mengalahkan Yuto.

----

Di sebuah lintasan 1 km terlihat sosok pria tinggi yang sedang mencium pipi sosok pria pendek di hadapannya, siapa mereka? Ya, sebelumnya mereka adalah Zaki dan Ryosuke. Ryosuke terlihat hanya terdiam dan membeku ketika Zaki mencium pipinya,

Angin salju terlihat berhembus di antara keduanya, setelah Zaki melepas ciuman itu ia terlihat menatap Ryosuke dan tersenyum.

" Aku menyukaimu " Seru Zaki terlihat tersenyum dan menyebabkan perkataan Zaki tadi mulai terngiang di otaknya dan ketika Zaki mencoba untuk mencium bibirnya...

" UWAA !! " Teriak Ryosuke terlihat mulai mendorong Zaki dengan menggunakan tangannya, ia terlihat terkejut dan terdiam.

" H-hahaha, bercandamu tidak lucu Z-zaki-san " Seru Ryosuke terlihat tertawa pahit dan sedikit memundur.

" Tidak, aku serius " Seru Zaki terlihat serius, Ryosuke terlihat terkejut pada saat itu dan ia terlihat bingung.

" Ryo-chan " Seru Zaki berusaha mendekat tetapi Ryosuke terlihat memundur cukup jauh dan mencoba untuk lari akan tetapi papan skinya terlihat menurun ketika di sisi pinggir jalur ski yang menjulur kebawah.

" Eee " Ryosuke terlihat terkejut ketika papan skinya sedang meluncur terbalik di turunan salju.

" Ryo-chan! " Seru Zaki mengejar Ryosuke, akan tetapi ketika Ryosuke sedang melaju kencang terlihat sebuah pohon di belakangnya dan Ryosuke tidak dapat memberhentikan papan skinya itu dan..

Braakk

Pohon cemara itu terlihat bergerak akibat tabrakan tadi, Ryosuke terlihat berada di pelukan seseorang yaitu Zaki, sementara punggung Zaki sebelumnya terbentur dengan pohon cemara itu.

" Zaki-san" Ryosuke terlihat mulai membangunkan Zaki yang terlihat pingsan, tetapi ketika ia berusaha membangunkan Zaki.

" Zaki-san, Zaki-san " Ryosuke kini terlihat panik dan mulai membangunkan Zaki tetapi Zaki terlihat masih pingsan.

" Taskette, Taskette !! " Teriak Ryosuke terlihat memanggil meminta tolong tetapi pada saat itu keadaan sangat sepi.

" Zaki-san , bangun Zaki-san " Ryosuke terlihat panik pada saat itu.

----

Di sebuah garis finish 5 km terlihat Chinen yang tiba terlebih dahulu dan setelah itu Yuto, Chinen terlihat sangat senang dan sementara Yuto menekuk kedua alisnya.

" Makanya, kau jangan merendahkan orang lain ! Rasakan itu " Seru Chinen dengan memeletkan lidahnya.

" .... " Yuto terlihat terdiam dan menekuk kedua alisnya, karena ia sudah kalah dari Chinen. Memang tadi ia merendahkannya, tetapi tidak di sangka Chinen sangat genius memainkan papan ski itu.

" Weeek " Chinen masih memeletkan lidahnya.

Akan tetapi mereka terkejut ketika merasakan angin kencang menghembus mereka, Chinen ketika merasakan itu terlihat mendapatkan kelilipan dimatanya karena angin dengan salju menghampiri mereka. Ketika merasakan Itu Yuto terlihat dengan segera terkejut dan mulai jalan melewati jalan tadi,

" Kemana mereka" Gumam Yuto dan terlihat mulai melaju dengan kencang, sementara Chinen terlihat heran dan mulai teringat Ryosuke.

" Ryosuke masih disana " Seru Chinen terlihat khawatir.

" Tsk, aku harus kesana " Seru Chinen dan terlihat mulai mengikuti arah Yuto tadi pergi.

----

Terlihat sosok pria pendek sedang membopong pria tinggi di sampingnya, ia terlihat berusaha menaiki tundukan salju cukup tinggi. Dikarenakan ia tidak kuat membopong pria disampingnya, menyebabkan ia terperosot kembali ke bawah.

" Mouu, bagaimana ini " Ryosuke terlihat mulai membopong Zaki kembali.

Tetapi ketika ia mencoba kembali, ia merasakan angin dan salju mulai berhembus sangat kencang. Ketika pada saat itu Ryosuke terlihat memandang langit dan terlihat mendung,

" Kamisama, aku mohon bantu aku " Seru Ryosuke memohon dan mulai berusaha mendaki tundukan salju itu di bantu dengan alat penancap ski.

Ketika berusaha memanjat, ia mendengar suara yang tidak asing baginya.

" Zaki ?! Dimana kau ?! " Teriak kembali sosok pria itu dan menyebabkan Ryosuke terkejut dan mulai memanggil sosok itu yaitu Yuto.

" N-nakajima-san, kami disini ! " Teriak Ryosuke dan menyebabkan Yuto mulai berjalan kearah mereka yang berada di bawah arena jalan rute ski.

Ketika melihat Zaki di bopong Ryosuke, Yuto terlihat terkejut dan segera menghampirinya. Terlebih ketika melihat Zaki tidak sadarkan diri,

" Ada apa dengannya ? " Tanya Yuto terlihat panik dan mulai mengambil Zaki dari Ryosuke.

" G-gomenn Zaki-san tadi ingin menolongku ketika aku ingin jatuh, tetapi ia malah terluka " Seru Ryosuke terlihat ketakutan .

" Tsk, bodoh. Jadi ini gara-gara kau?! " Tanya Yuto terlihat kesal dan Ryosuke mengangguk.

" Dari awal aku tidak ingin mengajak kau, karena aku tau pasti kau membawa sial ! " Teriak Yuto dan membuat Ryosuke terkejut dan terpaku..

" Tsk, lebih baik aku pergi " Yuto terlihat mengendong Zaki piggy back dan meninggalkan Ryosuke sendirian.

Sementara Ryosuke terlihat masih berdiri terdiam, kata-kata Yuto tadi mulai terngiang di benaknya. Bagaimana Yuto menganggap dirinya pembawa sial,

" Hikss " Ryosuke kini terlihat menangis, semakin ia terus menerus teringat perkataan tadi menyebabkan ia menangis menjerit. Ryosuke kini terlihat jatuh duduk di atas salju itu dan terus menerus menangis.

Tetapi setelah lama kemudian terlihat Chinen yang menghampirinya, awal Chinen terdiam tetapi ia terlihat mulai memeluknya.

" Chii hikss " Ryosuke terlihat terus menerus, sementara Chinen berusaha menenangkannya.

----

Di dalam sebuah kamar Hotel, terlihat Ryosuke yang terus menerus terdiam di atas kasurnya. Ia terlihat hanya membenamkan diri di dalam selimut, Chinen yang melihat itu ia terlihat khawatir. Walaupun ia tidak tau permasalahan apa yang terjadi tadi, tadi ia hanya bertemu dengan Yuto yang sedang menggendong Zaki yang tidak sadarkan diri. Dan ketika berusaha mencari Ryosuke, ia mendapatkan Ryosuke menangis disana.

" Yama-chan kau baik-baik saja ? " Tanya Chinen terlihat menghampiri Ryosuke.

Awal Ryosuke terdiam, tetapi Ryosuke kini terlihat menatap Chinen.

" Aku ingin kerumah Oba-chan " Seru Ryosuke dan menyebabkan Chinen terkejut, tetapi perlahan Chinen terlihat tersenyum.

" Wakatta, aku akan mengantarmu " Seru Chinen terlihat menepuk kepala Ryosuke.

------

Di depan sebuah hotel terlihat Ryosuke sedang menunggu di dalam sebuah taxi, sementara Chinen tidak ada disana. Karena sebelumnya Chinen berpamitan dengan Yuto dan Zaki di kamar mereka. Ryosuke menyuruh Chinen mengatakan bahwa dirinya tidak enak badan sehingga langsung ke taxi. Setelah beberapa lama kemudian, Chinen terlihat tiba dan masuk ke dalam taxi.

" Yosh, kita masih memiliki 1 hari libur. Ikou kita kerumah bibi " Seru Chinen terlihat tersenyum.

" Un " Ryosuke terlihat tersenyum juga.

" Saa, jalan pak " Perintah Chinen dan mobil jalan.

-----

Sekitar jam 9 malam mereka tiba di sebuah rumah sederhana berlantai 2, pada saat itu Ryosuke dan Chinen mulai turun dari taxi dan berjalan kearah pintu utama rumah itu. Ketika pintu di buka, terlihat sosok wanita tua memeluk Ryosuke dengan erat.

" C-chotoo Oba-chan, aku sesak " Seru Ryosuke terlihat kesesakan karena di peluk wanita cukup gemuk itu.

Tetapi..

" Okachan apa itu Ryosuke- " Seru sosok pria terhenti ketika melihat Ryosuke di peluk dengan ibunya.

" Ryo-chan !" Sosok pria cantik dan kurus itu terlihat ikut memeluk Ryosuke.

" Ryo-chan aku rindu kau " Seru Pria kurus itu.

" Kei siapkan Ryo-chan makanan " Seru wanita tua memerintah.

" Hai !" Seru yang kita ketaui Inoo kei sekarang, ia terlihat berlari masuk

" Ini temanmu? " Tanya Tante Ryosuke.

" Ya, dia teman aku ketika aku kuliah hingga sekarang " Seru Ryosuke kini mengenalkan Chinen.

Chinen terlihat ingin menjabat tangan tante Ryosuke, tetapi Chinen mendapatkan merinding ketika tante Ryosuke menatapnya dari ujung kaki hingga kepala.

" Hmmm, Kau Uke ne " Seru Tante Ryosuke, Ryosuke yang mendengar itu dengan segera menarik Chinen untuk masuk. Tante Ryosuke ketika melihat Ryosuke menarik Chinen terlihat tertawa,

" Sugoi, kau mencoba untuk jadi seme ne hahaha " Tawa Tantenya dan terlihat mulai ikut masuk ke dalam rumah.

Ketika di dalam mereka terlihat sedang memakan hidangan yang disiapkan oleh tante Ryosuke, Chinen terlihat melahap makanan itu dengan lahap. Mereka juga terlihat saling bercerita mengenai Ryosuke ketika sedang di tokyo, pada saat itu Ryosuke terlihat mulai terdiam ketika Chinen memberitahukan bahwa Ryosuke bekerja di perusahaan besar Mayoka Group.

" Aku kekamar ne " Seru Ryosuke terlihat bangkit berdiri dan mulai meninggalkan mereka.

" Ryo-chan, aku masih ingin mendengar ceritamu " Seru inoo terlihat cemberut tetapi Ryosuke sudah menaiki tangga untuk kekamar.

" Ada apa dengannya Chinen-kun ? " Tanya Tante Ryosuke terlihat khawatir.

" E-eto .. " Seru Chinen terlihat menatap Inoo dan tante Ryosuke.

----

Di dalam kamar berukuran sedang terlihat Ryosuke sedang tertidur di atas kasurnya, wajahnya benar-benar sangat terlihat lemas.

" Bagaimana bisa dia menyukaiku ? " Tanya Ryosuke terlihat masih melamun, ia dapat mengingat ketika Zaki mencium pipinya dan mengatakan suka.

" Aaaaaa, kenapa semua pria tertarik denganku " Ryosuke terlihat mengacak-acak rambutnya, karena sekarang 2 laki-laki sudah menyatakan cinta dengannya. Terlebih 1 diantara mereka sudah menidurinya dan memakan Tubuhnya.

" Mouuu ieeee " Ryosuke terlihat lebih mengacak-acak rambutnya kembali, kenapa seperti itu pikirnya. Kenapa dunia gay kini mulai menghantuinya, Terlebih ketika ia mulai menyukai laki-laki yaitu Yuto. Orang tersebut tidak menyukainya dan malah  membencinya.

Ryosuke terlihat memegang bibirnya , ia dapat mengingat kejadian ketika Yuto menciumnnya dengan mendalam. Tetapi tiba-tiba perkataan Yuto mulai terngiang di pikirannya yaitu yang mengatakan dirinya pembawa 'sial'.

" .... " Ryosuke terlihat mulai memejamkan kedua matanya dan berusaha untuk melupakan yang terjadi hari ini.

Bersambung...

(A/N) : gomen makin sibuk, beginilah nasib anak markom~ --.--


Previous post Next post
Up