Artikel Takamasa Sakurai di The Japan News

Jul 20, 2014 17:11

Sebelumnya aku udah pernah post terjemahan artikelnya Takamasa Sakurai di sini, soal Alice Nine. Sekarang aku mau post lagi, soal Jepang-China tapi nyerempet2 Alice Nine gitu. Hahahaha, kebetulan aku suka tulisan dia.

Artikel aslinya bisa diliat di sini, aku ga akan post fotonya takut terkait hak cipta *tsssah*


LIHAT KE TIMUR / Penggemar Wanita di China Menyambut Band Jepang dengan Tangan Terbuka
Tulisan oleh Takamasa Sakurai, spesial untuk The Japan News.

Bulan lalu Saya hadir di beberapa konser band Jepang Alice Nine di China. Saya rasa tidak berlebihan menyebut band yang sudah berjalan satu dekade ini sebagai salah satu dari 5 band Jepang paling populer di luar negeri. Ratusan wanita muda di China menghadiri konser mereka membuat Saya yakin akan hal itu.
Saya memulai kegiatan diplomasi budaya Saya di China sejak Januari 2010. Sejak saat itu Saya bertemu dengan banyak wanita muda di sana yang benar-benar mencintai anime, musik, serta fashioin Jepang. Saya pernah menghadiri fashion show di China dan acara-acara tersebut tidak bisa terselenggara tanpa dukungan dari mereka.

Saya rasa sebagian besar orang China yang les Bahasa Jepang adalah wanita. Ketika Saya mengajar di Departemen Bahasa Jepang di salah satu universitas di sana, sering kali pesertanya didominasi oleh mahasiswi.

Benar, beberapa dari mereka tumbuh besar dengan anime dan manga Jepang. Yang lainnya membeli majalah wanita soal fashion Jepang dalam edisi Bahasa China setiap bulannya. Mereka adalah jembatan yang sangat penting antara Jepang dan China. Namun, media Jepang jarang meliput tentang para wanita ini sehingga tidak banyak yang tahu soal mereka.

Saya menyayangkan telah memutuskan untuk menerbitkan “Nihon ga Sukisugiru Chugokujin Joshi” (Wanita muda China yang terlalu mencintai Jepang) di halaman belakang PHP Shinsho tahun lalu. Wanita-wanita yang datang ke konser Alice Nine setipe dengan wanita-wanita yang Saya gambarkan di buku tersebut.

Saya berteman baik dengan para member Alice Nine, dan Saya menerima banyak pesan di Twitter dari penggemar mereka di seluruh dunia, mereka semua menyampaikan betapa cintanya mereka pada Alice Nine dan betapa mereka ingin band ini tampil di negara mereka.

Konser Alice Nine di China adalah bagian dari tur Asia mereka dan mungkin merupakan pertama kalinya dilakukan oleh artis besar Jepang. Saya menonton konser mereka di Beijing dan Shanghai dan terus bersama mereka dari pagi hingga malam, melihat seperti apa konser mereka.

Tanggal 5 Juni, Saya berada di depan sebuah tempat pertunjukan di Beijing, tempat mereka akan tampil. Walaupun masih berjam-jam sebelum jadwal pintu dibuka, Saya lihat ada banyak penggemar yang sudah berdatangan. Ketika Saya meminta teman Chinese Saya bertanya pada para penggemar tersebut, mereka mengatakan mereka sudah familiar dengan nama dan wajah Saya. Saya terkejut. Saya pernah mengalami hal serupa ketika datang ke negara lain untuk menonton pertunjukan artis Jepang lainnya dan hal ini mengingatkan Saya bahwa dunia ini berbagi informasi lewat internet. Mereka membaca artikel dan kicauan Saya lewat internet, di luar Jepang.

Di China, band belum begitu trend seperti di Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat. Walhasil, fasilitas livehouse di China masih terus dikembangkan, termasuk peralatan dan pendingin ruangannya. Ketika tempat pertunjukan penuh, udara di atas panggung dan di antara penonton jadi sangat panas. Namun band serta penggemar mereka tetap antusias sepanjang acara yang bahkan berjalan hingga dua jam.

Saya juga menyadari beberapa wanita China di konser tersebut mengerti ketika para awak band berbicara Bahasa Jepang. Saya sangat ingin melihat momen ini, Saya merasa tak percaya ketika akhirnya melihatnya sendiri.

Untung muda-mudi di China, menonton anime Jepang mungkin adalah cara terbaik untuk mempelajari Bahasanya. Sulih suara di Jepang sangat, sangat maju dibandingkan dengan di tempat-tempat lainnya. Penggemar di seluruh dunia untun menonton anime dengan suara asli Berbahasa Jepang ketimbang diisi suaranya dalam bahasa mereka. Karena anime lebih banyak dialog ketimbang film live action, sangat membantu memperbaiki kemampuan komprehensi mendengarkan percakapan penontonnya.

Kembali ke konser Alice Nine di China. Bagaimanapun, sepertinya para penonton berbeda dengan penonton yang datang ke acara yang didatangi aktor pengisi suara dan penyanyi lagu anime, yang biasanya menarik minat banyak sekali pengunjung dibandingkan dengan genre artis Jepang lainnya. Teman Saya yang sudah sering menyelenggarakan sejumlah acara terkait aktor pengisi suara Jepang di Beijing mengatakan dia belum pernah melihat penonton-penonton band di acara apapun sebelumnya.

Menurut kabar, lagu anime merupakan jembatan musikal terbesar antara Jepang dan China. Namun ada juga tipe musik Jepang yang bisa meraih massa di luar negeri.

Saya harap banyak artis Jepang akan mengikuti langkah Alice Nine yang membuka jalan di China. Ini merupakan titik yang pentong dalan perkembangan musik Jepang juga, dan mungkin saja jadi jembatan baru bagi kedua negara.

(Artikel berikutnya tanggal 26 Juli.)

Sakurai adalah pengisi rubrik yang menggunakan event dan seminar untuk menjalankan "diplomasi budaya pop"
Ikuti Takamasa Sakurai di akun Twitter-nya http://twitter.com/sakuraitakamasa

alice nine

Previous post Next post
Up