[vidoll fanfic] Poison of chocolate part 4

Mar 12, 2012 02:01


Title     : Poison of chocolate

Rating  : PG

Author : Ryoto79

Genre   : fiction, drama, YAOI, roman

Artist    : Vidoll

Disclamer: im not the owner of those chara…

Warning: Indonesian, Typo, flat prolog, YAOI

Chapter : 00

04/ xx

Summary :

“ you’re my savior… I would never love someone else….”




He tries me…

“okay? Hanya sebentar… atau akan ku beri tahu Giru, soal kissing kita itu…”

“what the….”

“hmpf… you really a good boy Shun….”

………

Detak jarum masih kudengar, kuraih selimutku tutupi tubuhku… ia masih nampak sibuk benarkan pakaiannya

“kenapa? Bukannya menikmatinya?”

Aku hanya diam

Dia beriku sebuah kecupan lagi tiba tiba

“menjauh!” bentakku sembari bangkit dari bawah selimutku

“hmpf… kau benar - benar menyenangkan Shun… pantas saja Giru menyukaimu”

“itu bukan alasannya”

“lalu? Sudahlah, aku juga tidak peduli… “

Ia menjauh dan nampak menelepon seseorang,

“moshi moshi, Giru? Kau dimana? Ah… mau temani aku minum?”

Apa yang ia lakukan buat jantungku terasa hampir berenti

“ahahahaha.. baik baik, aku tunggu kau”

Ia menutup teleponnya dan tersenyum ke arahku

“kau… akan mati” ucapku

Ia hanya tersenyum dan pergi

Lama kududuk di atas ranjang, Hime masuk ..

“Tuan?” panggilnya

“hm? Aku tidak apa - apa”

Hime memelukku, aku tahu apa yang ia pikirkan….

Hampir lewat tengah malam, dan aku masih terduduk disudut kamar bersama persiaku… ranjang itu masih berantakan… Hime mengganti semuanya… tak biarkan parfum jui tertinggal….

Pintu terbuka, seorang berambut hitam itu masuk

“Shun” ia panggil namaku

Aku beranjak dari dudukku, dekatinya yang baringakan tubuhnya di ranjang

“hmm?” kuraih kemejanya berikannya sebuah kecupan…

Aku hanya ingin pastikan Jui tak lakukan sesuatu dengan kekasihku

Ia pelukku tiba - tiba dan berbisik

“aku mabuk”

“….. aku tahu…  ayo tidur”

Dia mulai jatuh dalam alam mimpinya…  aku kembali lepaskan pelukkannya,

Mulai kubuka pakaiannya…

“Giruo… maaf….”

Kuberikan ia sebuah kecupan hangat

“aku lebih tidak ingin buatmu membenciku….”

……………………..

“shun..” panggil Giru

“eehmmp?” kubuka mataku dengan berat

“ayo bangun….” Ucapnya lembut

“aku masih mengantuk…. “

“ayolah.. temani aku sarapan”

Dengan berat kubuka mataku... bangun dari tempat tidur

“aku segera turun” kumulai ambil pakaianku

Giru turun lebih dulu,

Tak ada pertanyaan lihatku tidur tanpa pakaianku…

Dia percaya

Ini semua salah Jui, ini salahnya hingga buatku harus berbohong pada Giru….

Segera kuselesaikan ini dan ikuti Giru turun…

“shun…” panggilnya saat aku taruk kursiku

“hm?”

“aku tidak ingat soal semalam”

Aku terdiam… semalam memang tidak terjadi apa apa….

“hmpf… aku juga”

Ia tersenyum… menyerah untuk membuatku mau coba ingatkannya

Namun sesaat ia raih daguku, dan berikan sesuatu …

“aku hanya ingat saat kau berikanku kecupan seperti ini “

“….. kau mau lagi?”

Tak peduli dengan mereka yang berlalu lalang di sekitar kami, kami hanya lanjutkan itu….

………

Kuambil ponselku…

“Eliza-san?”

Ia tak menjawab terllau cepat

“Shun-kun?”

“aku ingin bertemu”

“eh.. sekarang?”

“aku tidak bisa terlalu lama pergi…”

“aa.. ba.. baik.. aku ada di apartemenku.. akan kukirimkan alamatnya”

Kututup teleponku… tak sulit untuk mengambil nomor dari ponsel orang lain bukan? Segera kulanjutkan langkahku menuju tempat Eliza….

……

“shun-kun.. senang kau mau datang menemuiku” ucapnya bahagia lihatku datang

Tanpa menjawab, kuberikan sesuatu yang harusnya kuberikan pada Giru

“eeehmmp….”  Ia nampak menikmatinya

“Wanna some more?”

Dan ia mengangguk….

Giruo.. aku minta maaf…. Maaf….

…….

Segera kupakai lagi pakaianku, dering ponsel itu buatku takut

“shun-kun kenapa buru - buru?”

“aku harus segera pulang, kalau tidak, Giru bisa….”

“shun-kun.. apa Giru-san menyakitimu?”

Aku mengangguk

“…. Andai aku bisa berbuat sesuatu untuk Shun-kun”

“… kau bisa Eliza-san”

“eh? Apa ? aku akan melakukan apa saja untuk Shun-kun”

“….. kemari.. akan kubisiki kau sesuatu”

Kubisiki dia rencana yang cukup panjang….. raut wajahnya nampak ragu.. tapi aku tersenyum.. coba buatnya yakin

“kau bisa?”

Ia nampak berpikir dan lalu… mengangguk

“bagus… setelah itu nantinya kita bisa hidup bahagia berdua… ya….” Kukecup keningnya

Ia tersenyum senang

Ini memuakkan….

…….

Kubuka pintu kamarnya,

“Giruo?” panggilku

Aku terdiam… coba cari ditiap sudut itu, lalu berlari masuk kamar mandi..

“.. Giruo…?” kuturuni tangga dan kuraih pundak Hime

“mana Giruo?”

“eh? Tuan Giru tadi …. Pergi… “

Pergi?

Aku kembali masuk ke dalam kamar, naik ke atas ranjangku dan meringkuk…

Kenapa dia pergi tanpa pamit? Kenapa dia tidak menunggu? Kenapa Giru pergi….

Aku kembali tenggelam dalam kenangan kenangan lama itu….

…..

Entah sejak kapan aku telah jadi penghuni tetap rumah ini… semua orang disini sangat baik padamu.. sesuatu yang hampir tak pernah lagi kurasakan….

Pagi itu aku terlalu malas untuk buka mataku

“shuchan” bisiknya

“eemph?” aku bangun dari dalam selimutku

Nampak seorang dengan blazer coklatnya tersenyum manis padaku

“kau berangkat hari ini?” tanyanya

“… tidak…aku lebih ingin tidur”

Ia tersenyum

“Ini kali terakhirnya kau untuk membolos, besok kau harus berangkat ya?”

Aku mengangguk

“baik.. ittekimasu Shuchan”

Aku kembali tidur….

Tak banyak yang bisa kulakukan kecuali tidur, mandi, makan dan bersama Giru….

Setidaknya Giru tidak pernah protes dengan hal itu…

Hampir seharian aku tak bergerak dari dalam kamar Giru … aku hanya turun dari ranjang untuk mandi dan makan…. Aku lebih mirip orang sakit….

Berulang kali mereka coba hubungiku namun aku terlalu malas untuk mengangkatnya… toh... Mereka pasti hanya akan berteriak padaku... Menyuruhku pulang dan membuat hidupku makin terasa tak berarti…

Giru pulang … kedengar suara langkah mendekat dan berbaring di sampingku… kubuka selimutku…

“Giruo?” panggil lihatnya nampak lelah

“hm? Ada apa?”

“kau sakit? Atau ada apa?”

Ia hanya diam…

Jika aku sakit, aku hanya akan diam… karena tak seorangpun peduli padaku… aku tidak tahu harus apa…

Giru menutup matanya, dia membalikkan badannya…

Aku turun ke bawah, coba cari Hime

“Hime” panggilku

“ah Tuan Shun? Ada apa? Anda ingin makan? Atau ada yang lain?”

“… Gi….ruo.. sakit….”

Hime diam, lalu tersenyum

“mungkin tuan hanya lelah, biarkan saja dia tidur”

“…. Aku tidak perlu melakukan sesuatu?”

“tuan ingin melakukan apa?”

“…. Aku lupa harus melakukan apa ….. sejak mereka meninggal… aku hampir tidak pernah mengurusi orang lain…. Aku tidak harus melakukan apa…”

“lakukan saja yang menurut Tuan itu benar… toh Tuan Giru juga tidak akan marah kalau tuan sudah berusaha”

Hime tersenyum… dan aku masih tidak tahu harus melakukan apa, aku kembali ke kamar, Giru tertidur dengan wajah lelahnya,

Aku berjalan mendekat….

“Giruo….”

Kucoba singkirkan rambut yang tutupi wajahnya… ia nampak seperti malaikat bagiku…

Jika aku mengenalnya lebih cepat…

Kuraih selimutku dan selimutinya… tak ada yang bisa kulakukan bukan? Aku akan disini, menjaganya sampai ia bangun….

……..

Itu bukan suara yang biasa kudengar, kubuka mataku.. selimutku telah berpindah tempat

“Giruo?” kucari sosok yang harusnya tidur disampingku

“kau tidak perlu pulang, mulai hari ini kau tinggal disini, dan jangan pernah ingat ingat soal bibi atau siapapun itu “

Aku terdiam… pandanganku teralih pada ponselku yang telah berserakan

“akan kubelikan yang baru nanti”

Wajahnya nampak lebih baik, tapi… dia terlihat marah

“baik” dan aku tidak ingin membuatnya merasa makin buruk

“oh iya shun… terima kasih sudah menjagaku.. Maaf kalau tadi aku menyebalkan ehehhehehe”

Ia tertawa…

“Giruo.. . Tolong jangan sakit lagi.. Aku tidak tahu harus berbuat apa”

Ia kembali hanya tersenyum

Suddenly he kissed me gently…

“Eeehmpp….” He pressed my body to him

“tuan?”

Hime datang dan Giru segera lepaskan pelukannya

“mandilah , aku juga akan segera mandi”

Aku mengangguk… beranjak dari lantai yang mulai dingin itu dan biarkan selimutku jatuh…

Aku mengangguk… beranjak dari lantai yang mulai dingin itu dan biarkan selimutku jatuh…

I just fell on my bed… I felt very sleepy as usual….

I closed my eyes slowly….But, suddenly I felt something warm touched me gently…. I know who he was…

“Giruo?” I tried to open my eyes.

“Hey darling,” he whispered

He smiled gently…. Kissed me deeply then….

His tongue travelled around my mouth…. He sucked my lips wildly…

I tried to reject him…

“Please,” I asked.

“Let me do it, shun…“ He asked me then.

He pushed me back and played with his tongue. He licked every inches of my skin…. Yet, he stopped at my hips…

He groped my pants; tried to find my tight underwear…

“eeempph.. giruo…..” I moaned

He smirked like a devil… he exactly knew that I enjoy it…

He came back to kissed me…. Sucked my lips…

Without my t-shirt, he easily played with my nipple…

“eehmp.. aaah… ya…me…te….”

He turned over my chest, sucked my nipple, play with it… Looking for a satisfaction, he licked around my chest and stomach.

He stopped…

“c’mon shun” he said

I tried to open his Shirt, kissed his chest and neck…

Giru put off my pants quickly, and then licked my thigh

“Aaah.. aaah.. Giruo.. yamete… aaah.. onegai….”

“You are getting wet and hard here…”

I swept his shoulder up… made him stop, and gave him a sweet kiss as my part…

I played with my tongue, created a little battle with his tongue..

His hand played again with my nipple..

I sucked his lips and neck.. His hand groped mine under my tight underwear…

“uummph….“ I enjoyed it.

He turned down, and put off my underwear

“Cant wait, Shuchan?” he asked me

I nodded

“open up your legs”

I opened my legs…. Then he licked my thigh… and continued to lick mine….

“aaah… Gi…rou… I feel… good…. Aaah…”

After finished with mine, he put his finger slowly into my hole….

“aah….. Giruo.. Stop…. It…tai…..” my tears suddenly fell down

I bitted my blanket

“It’s so tight right here….” He smiled

Giru continued to put his fingers ….

My breath became so heavy….

“ok, I finish this exercise” he pulled off his fingers

He kissed me again... Softly…

I really enjoyed this scene…

He opened his jeans and boxer as he showed me his own….

“Are you already at your limit?” he asked

I nodded again,

“Just prepare yourself once again,“ he whispered

I laid on my back…

“aishiteru shun” he whispered on my ear,,,

I closed my eyes…

He put his into my hole slowly…

“aaaaah.. aaaah… its so….. aaah. Gi…ruo…” I felt hurt…

My tears felt down again, I bitted my pillow…

“Giru… please…. Aaaaah..”

He stroked mine…..

“ah, you’re already come, shun” he said happily

I reached my limit…, my breaths was so heavy…. I heard his breaths too…

“aaaaah….. gi…ru..”

I felt something warm full into my hole….

Giruo moaned …. I heard his erotic voice finally….

“it feels good, shun”

He kissed my neck, sucked it a little, softly…

I turned back again…

He tenderly kissed my lips…

I felt really tired… I closed my eyes at the same time as I hugged my lover…

“Thanks for tonight “ he said…

I just fell asleep then…

………….

………….

I felt some warm touched my hair

“eemhp??” kuangkat kepalaku

“hey… ada apa? “ tanyanya

“… aku pikir kau pergi…”

Ia tersenyum dan pelukku

“maaf ya Shun…”

……..

Keselesaikan gambarku…. Ini memang tidak bagus… tapi setidaknya aku belajar…

Coba kuperbaiki beberapa bagian lagi , hingga seorang sentuh pundakku tiba - tiba…

“Jui?”

Ia tersenyum….

Dan aku juga

“aku merindukanmu” kupeluk laki laki itu

Da ia membalasnya dengan sebuah kecupan hangat…

“aku juga.. Giru tidak dirumahkan?”

Aku menggeleng, dan tersenyum…

“bagus.. kalau begi…..tu.. aah..ahh…”

“ju..i…..”

Tetes demi tetes itu hiasi kertasku….. sesaat aku hanya diam dan coba panggil namanya…

“el…iza….?” Jui coba balik tubuhnya

Darah itu menetes makin cepat

“jangan sentuh Shun-kun!” wanita itu berteriak keras dan coba benamkan pisaunya ke arah Jui lagi

“matt…tee….. menyingkir!” tanpa sadar aku mendorong tubuh eliza

Semua ingatan buruk itu menyeruak…. Semua potongan kenangan itu muncul…. Hal yang selalu ingin aku lupakan….

Alu pergi dari mereka, Jui ikuti langkahku tahan rasa sakitnya

Tak banyak yang bisa kami temui… hampir semua maid libur….

Aku tidak peduli

Eliza kejar kami, kumasuki sebuah kamar….

“shun…? Kau tidak apa - apa?” tanya Jui

Tangaku mulai gemetar…

Aku benci drama ini…..

“Shun?” panggil Jui lagi

Ia tepat ada di depanku….

“menyingkir!” ku dorong tubu h Jui juga

Dan… Eliza mengenainya lagi…

Darah..

Aku beranjak dari tempatku…coba pergi ke balkon…

Eliza datangiku….. pisau itu masih basah dengan darah Jui…

Laki laki itu jatuh… darahnya basahi lantai ruangan

Aku hanya bergerak sedikit demi sedikit….  Dan Eliza makin mendekat…….

To be continuing…



giru x shun, fanfic, vidoll

Previous post Next post
Up