Vidoll fanfic " love ..." part 1

Jul 30, 2012 21:34




Title     :  love ...

Ratting : PG 15

Genre  : YAOI, fluffy, family

Disclamer: im not own those chara

Artist   : Vidoll

Part      : 1/ on going
warning : typo, indonesian

Prolog  :

“musim dingin ini... salju turun....”

Ia terdiam menatap seorang yang tertimbun salju di depannya, pemuda dengan mantel coklat itu berjalan dekati seseorang yang tertimbun itu..

“hei... hei.. bangun..kau mabuk?” ia coba bangunkan orang itu

“eehhmm.... apa?” orang itu mulai buka matanya, menatap pemuda itu

“give me your sweet kiss...” and sudenlly he pulls the guy with brow mantel , kisses him gently... and falls asleep then...

“et...to.... dia mabuk ya.....”

Salju makin deras hujani kota.... penuhi lantai lantai yang masih kosong...

“hm? Eh? Ak..ku... dimana?” pemuda yang tidur dengan salju itu bangun dalam selimut tebal

“sudah bangun?”

“siapa kau?”

“..... Tero.. kau benar benar mabuk ya?”

“eh? ... etto... maaf.... aku mabuk tadi, apa aku melakukan hal buruk?”

Tero hanya diam, menatap pemuda sembari mulai tersenyum penuh arti...

“hei... ada yang sal...” Tero pulls him back, staring at his eye so close

“hmpf... you started something tonight, so you need to finish it”

“ha? Hei hei.....” seems Tero wont to give him another choice...

...........

“eeuhmm.. se...lamat pagi... aduh... badanku masih sakit.. ehm? Eh? Jam 10? Te...Te...ro! bangun!”

“apa?”

“bar...rang barangku mana? Aku harus segera pulang...”

Pemuda itu segera melompat dari ranjang Tero, pakai segera pakaiannya

“..... tasmu di sofa depan... kenapa buru buru?”

“ah iya... kalau begitu sampai nanti..”

“sampai nanti? Ju...i... kenapa kau buru buru?”

“tidak apa apa.. aku hanya ada acara pagi ini, sudah ya..”

Jui bergegas menuju pintu diikuti langkah malas Tero, dan berhenti ia di depan pintu

“.... Tero.. mana kuncinya?”

“kau ini... tidak sopan sekali ya.. baru tadi malam bertemu sudah seperti ini..”

“...cerewet kau... berikan kunci rumahnya”

“hmpf... kau bilang sampai nanti kan tadi? “

“iya iya... aku akan kesini lagi”

Tero tersenyum lalu berikan kunci pintunya,

“... thanks for the game last night...eheheheh” ucap jui sambil lempar kuncinya balik pada Tero..

.........

Jui buka pintu kamarnya pelan pelan, berharap sang ibu tidak sapanya... namun langkah pelannya terhenti , liat seorang tidur di atas mejanya

“...hei! bangun! Bangun!” teriak Jui sambil tepuk punggung orang itu

Orang itu mulai bangun dari tidurnya, ia udap kedua matanya

“ah,... Ojui.. okaeri.... kau sudah pulang? Eehmpp” orang dengan wajah mengantuknya itu tersenyum sambut Jui

“kau ini pemalas sekali baru bangun jam 11 lewat” ucap Jui kesal

“maaf.... Shun menunggu Ojui, tapi Ojui tidak pulang pulang dan Shun ketiduran..” ucapnya masih coba hilangkan wajah mengantuknya

“menungguku lagi? Gess... sudah kubilangkan tidak perlu menunggu, kau tidur jam berapa?”

“jam... ehm? Ibu, selamat pagi”

Sapaan Shun buat Jui balik tubuhnya

“kau darimana Juichi?”

“eetto.....aku menginap di rumah teman.. tadi malamkami mabuk, jadi... tolong jangan bilang ayah” pinta Jui

“heeh.... dasar, ibu sudah bilang berapa kali? Jangan mabuk, kali ini yang terakhir, sampai kau mabuk lagi... ibu tidak mau tahu”

“hai hai.. terima kasih ya bu ehehehehe

“jangan main main dengan aturan ayahmu! hm? Shun, selamat pagi, oh iya, nanti guru barumu datang jadi siap siap ya”

“eh? Hari ini? Tapi Shun.. aaah.. baik....eh? Jun-kun, selamat pagi” Shun kembali sapa seorang lain di lorong rumahnya

“oh Shun-kun, selamat pagi .. Rametan-san, Kisaki-san mencari anda barusan” ucap Jun

“oh iya.. Jui, kau mau pergi lagi? Kalau iya, temui ayahmu dulu sebelum pergi, dan Shun kau tidur lagi dulu nanti ibu bangunkan”

Selesai katakan itu Rametan segera ikuti langkah Jun temui Kisaki….

“..Ojui mau pergi kemana?”

“hm? Ke pameran, kenapa?

“tidak.. eheheheheh.. Shun juga mau pergi pergi seperti Ojui … ahahahaha”

Shun beranjak dari duduknya dan beralih ke tempat tidur

“kubelikan oleh oleh nanti”

“Ojui mau? Hore ahahahahahahaha”

Jui hanya tersenyum kecil tanggapi reaksi sang adik…

………..

Pagi datang lalu berganti dengan siang dan berubah jadi sore…. Salju masih turun, seorang dengan rambut coklat pendeknya duduk sendiri sandarakan kepalanya di atas meja …

“Shun bosan…..” ucapnya

Sebuah suara dari baliknya buat Shun terbangun

“silahkan” ucap orang dengan jas biru pada pemuda dengan rambut hitam dan masker

“….. siapa?” Tanya Shun

“eh? Shunsuke kan?” tanyanya balik

Shun hanya mengangguk

“Gi….Giruo… aku gurumu yang baru”

“ah! Sensei! Ahahahaha, yoroshiku sensei” ucap Shun senang

“hai.. yoroshiku..”

Sang sensei segera duduk di depan Shun dan mulai keluarkan buku bukunya

“sensei…”

“iya? “

“kenapa sensei memakai masker?”

“oh, aku sedang flu.. aku tidak mau muridku ikut tertular”

Shun tersenyum kecil

“sensei orang baik”

“he? “

“tidak.. ayo mulai.. Shun lama tidak belajar”

“sudah berapa lama memang sejak Kageyama-san berhenti mengajarmu?”

“seminggu….. tapi.. tapi.. Shun anak baik kok….”

Giru menatap Shun dari balik kacamatanya

“hmpf.. tidak apa apa.. aku sudah biasa menjadi guru pengganti Kageyama-san eheheheh”

Keduanya Nampak cepat akrab, lesson hari itu hanya berjalan sebentar , selesai beresi buku bukunya Giruo bersiap pulang

“Sensei… bagaiamana?”

“eh apanya?”

“Shun”

Giru terdiam, mimik wajahnya berubah tiba tiba dengan kata kata Shun

“Sensei…” panggil Shun lagi

“Shu…shun kenapa?”

“Shun anak baik kan?” Tanya Shun sambil tersenyum lagi

“oh..oh.. iya.. kau anak baik, kalau begitu aku permisi. Besok… siang aku kembali lagi dan…”

Suara pintu yang terbuka buat keadaan hening sejenak

“Ojui~ kau sudah pulang? Okaeri” ucap Shun

“…ta…daima.. sensei?” Tanya Jui ragu

“ah.. iya.. aku guru Shunsuke yang baru, yoroshiku”

“hai..jai.. aku juichi, kakak Shun.. yoroshiku. Kalau begitu lanjutkan saja” jui segera putar balik badannya dan menutup pintu

“…Ojui tidak suka berlama lama dengan orang asing”

“ooh… baiklah aku pulang, sampai jumpa besok Shun-kun”

“sial… kakak anak ini cukup menarik.. kenapa dia malah pergi”  ucap Giru dalam hatinya saat berjalan tinggalkan rumah mreka…

......

Beberapa hari berlalu.... dan salju makin sering turun...

“Tero-kun.....” panggil manja Jui

“hm? Kenapa?” Tero nampak sibuk kancingkan kemejanya

“kau mau kerja? Libur saja hari ini....” Jui raih tubuh Tero, peluknya hangat dari belakang

“kalau aku libur aku mau makan apa.. sudahlah, besok lagi aku temani kau melukis”

“janji?”

“iyaa... hmpf.. sudah sana pakai lagi bajumu aku harus segera berangkat”

“kiss?”

“what a naughty prince... “ he give his lover a sweet kiss scene

“Jui.. etto.... kau punya adik perempuan?” tanya Tero setelah selesaikan bagaiannya

“eh? Tidak .... adik perempuan apa?”

“itu.. yang meneleponmu siapa?”

“ah.. itu adik laki lakiku.... sebentar,moshi moshi?”

“Ojuui... kau pulang?”

“iya, aku baru di jalan, kenapa?”

“hanya bertanya, ibu tadi menyuruh Shun bertanya”

“oh.. iya.. aku pulang, sudah?”

“iya.. hati hati di jalan Ojui.. ehehehhe”

Dan Jui segera menutup teleponnya

“datar sekali kau...”

“dia sudah biasa dengan itu dari dulu...”

“hmpf... dia manis...”

“urusai...”

“eh? Kenapa? Aku hanya bilang dia manis... tenang juuchan.. kau lebih manis daripada dia, hmm?”

“jangan bandingkan aku dengan anak itu”

“tidak akan.. aku hanyaberkomentar.. sudah sudah... ayo cepat, aku tunggu kau diluar”

“iya”

“jangan pernah.......” ucap jui dalam hatinya

........

Butiran salju turun dengan pelan, menumpuk di kota...

“ke...ke...napa...?” tanya Giru saat buka pintu

“siapa?” tanya Shun polos

“Gi...ruo...... kenapa menatapku begitu?”

“sensei?! Hooh... kemana maskermu?”

“aku sudah sembuh, jadi tidak perlu masker lagi..”

“ooh.. shun pikir guru Shun diganti lagi ehehehehe”

“hmpf.. tidak ... kau ini aneh...”

Shun masih menatap Giru saat Giru keluarkan buku bukunya

“apa lagi?” tanya Giru mulai kesal

“Shun boleh pinjam kacamata sensei?”

“hee? Kau ini.. dasar.... ini”

“eheheheheh... eehmmp.. bagaimana sensei?”

Shun segera pakai kacamata itu dan buat Giru terdiam

“ett...to....anak ini kenapa juga.. jadi terlihat manis.....”

“senseei.....”

“bagus kok.... cocok”

“kalau begitu besok Shun mau pakai kacamata saja”

“eh? Kenapa?”

“Shun juga minus, tapi Shun tidak yakin Shun terlihat bagus dengan kacamata makanya Shun tidak pakai”

“ooh.... wak..katta.... “ “itu tidak bagus sama sekali nak..... ehhmp…”

Beberapa jam berlalu dan pelajaran Shun hari itu selesai…

“otsukaresama sensei….”

“hai… jangan lupa kerjakan pekerjaan rumahmu untuk besok”

“baik….” Shun mulai ikut beresi buku bukunya

“eh Shun…”

“iya?”

“toiletmu dimana? Aku perlu toilet…”

“ooh.. dari sini sensei ke kiri lalu masuk ke taman, nanti ada tulisan toilet kok…”

“ah iya.. aku ke toilet dulu ya…”

…….

“huff.. rumah ini besar… malas sekali kalau ke toilet harus melewati taman…ehm?”

Giru sadar seseorang ada dalam toilet itu

“kau manis juga sensei…”

“Juichi-kun?” Giru balik badannya dengar seseorang pujinya

“sudah selesai sensei?”

“hmpf? Kenapa? Kau juga mau belajar sesuatu..dariku?”

Giru atur langkahnya dekati Jui perlahan

“eehmp.. kau memang bisa apa sen…sei?” Jui makin dekati giru

“senseei!” dan sebuah panggilan buat keduanya mundur

“i..yaa?” giru jawab panggil muridnya itu

“ooh.. shun pikir sensei tidak menemukkan toiletnya…” Shun muncul dari luar toilet

“ti…tidak.. sudah kok… ayo kembali…”

“iyaa… sensei duluan saja, shun mau ke kamar dulu”

“ah ya… baik…” Giru perhatikan Shun yang berlalu “adikmu sudah pergi.. kenapa kau malah bersembunyi?”

“huuf? Ini akan jadi panjang kalau dia tahu aku disini” Jui pelan pelan keluar dari salah satu toilet itu

“hmpf.. sepertinya kita harus memulai pelajaranmu lain waktu..”

“sepertinya… cepat kembali sana, dia bias ribut kalau kau tidak kembali”

Giru hanya tersenyum dan keluar dari toilet itu diikuti Jui

Ranting ranting mulai jatuh…. Daun daun tak tumbuh terselimuti salju….. musim dingin mulai dekati akhir…

“sensei tidak pakai mantel?”

“eh? Tidak… sedang aku cuci yang biasa aku pakai”

“tapikan diluar dingin….”

“….. kau tidak perlu mengatakannya aku juga sudah tahu shun”

“hee… ah! Tunggu, shun ada mantel”

“eh? Tidak perlu, toh tadi aku kemari tidak pakai juga tidak apa apa”

“ah ketemu.. ini…”

Shun berikan sebuah mantel yang masih dalam bungkusan

“baru?”

“iya,… shun beli ini awal musim dingin kemarin, tapikan… sensei saja yang pakai”

“tapikan…. Ini…”

“daijoubu… pakai saja sensei….”

“baik baik… “ Giru ikutin kata Shun dan pakai mantel hitam itu

“hangatkan sensei?”

“iya.. terima kasih ya”

“ehmp, tidak perlu dikembalikan lho”

“heh? Maksudmu? Ini untukku? Tapi tapikan..”

“itu sudah sensei pakai.. shun tidak mau pakai ahahahahaha”

“hei.. kau curang”

Shun hanya tertawa kecil liat ekspresi bingung Giru

“ya sudahlah.. terserah saja… kalau begitu aku pulang ya.. “

“iyaa…. Hati hati ya sensei”

“iya”

“hangatkan sensei.. seperti dipeluk Shun ehehehehe “ canda Shun

“bukannya seperti ini”

“eh..” tawa kecil Shun berhenti saat Giru tiba tiba memeluknya…

“hangatkan? Ahahahahahaha”

“sensei menyingkir!”

“hmpf….. leluconmu tidak lucu tahu… aku pulang ahahahahah”

Tak peduli dengan wajah Shun yang memerah , Giru segera lepaskan pelukkannya dan pergi

……..

“kau kenapa Shun” Tanya Jui saat masuki kamar meraka

“eh? Ojui.. o..okaeri.. tidak.. tidak… hanya.. Shun tidur duluan”

Jui sedikit kerutkan dahinya liat Shun yang bertingkah aneh

“ya.. oyasumi”

“iya.. selamat malam Ojui” Shun masuk ke dalam selimutnya dan tidur…

Walau pikirannya masih ada dalam scene sebelum senseinya pergi itu…..

To be contiune



fanfic, vidoll

Previous post Next post
Up