Vidoll fanfic "You are my memories"

Oct 08, 2012 22:45


 title :"You are my memories"

artist : Vidoll, OFC

disclaimer: those chara is not mine

rating : PG 15

genre: angst, romance, YAOI

original story : from  Mou Hitori no Hanayome by Matenrou Opera's (PV and song)

waring : typo, indonesian, grammar error,

oneshot



Riuh sesaat saat decak kagum terdengar diantara mereka yang berdiri… sunyi yang terasa tak jadi halangan bagi mereka untuk terus tersenyum….

Altar suci itu mulai penuh taburan bunga… seorang dengan gaun putihnya berjalan…. Berjalan pelan seakan  ingin agar semua orang lihat tiap detail ornament indah yang hiasi gaunnya itu…

Langkahnya terhenti... tangan yang berbalut kain putih itu raih seorang dengan taxedo hitam…

Mereka tersenyum… saling pandang tanpa biarkan  seorangpun rebut kebahagian mereka…

Ambil langkah bersamaan, berbalik dan mulai ucapkan janji suci ….

Senyum itu masih terus terlihat… tak hilang oleh tepuk ataupun decak kagum orang orang disekitarnya….

Semua Nampak senang.. semua tersenyum… semua bahagia dengan pernikahan ini…. Ya.. semua…. Hanya aku yang diam tanpa ikut tersenyum…

…..

“gaun? Giruo kau mau pakai gaun?ahahhahah” tanyaku saat giru minta sebuah desain gaun putih

“bukan.. tapi temanku… kau mau?” ia mulai dekapku

“siapa? Ini gaun pengantin kan?”

Giruo tak jawab, dia hanya tenggelamkan kepalanya diatas bahuku

“Giruo?”

“onegai?” bisiknya sembari beri sebuah kecupan kecil….

Aku hanya mengangguk…. Tersnyum kecil dan balik pandanganku

“kau tinggal mala mini?” tanyaku lagi

Ia mengangguk lalu lepas dekapannya

“aku mau mandi dulu ya, setelah ini akan kubuatkan makan malam”

Seorang yang buat hidupku lebih berarti… ia tak selalu ada disini.. tapi hampir tiap hari ia kunjungiku…

Beberapa tahun berlalu dan hubungan kami makin dekat… orang yang selalu bisa temukanku dimanapun aku tersesat… orang yang selalu  tahu cara buatku tersenyum…..

……

Mulai kukeluar dari selimutku, hidupkan lampi disamping ranjang kami….

“eeehmpp…”kusandarkan kepalaku diatas tubuhnya

“ada apa?” Tanya Giru

“nee.. Giruo… aku dengar dari beberapa orang kau punya tunangan?”

“siapa yang bilang?”

Ia mulai usap lembut rambut coklatku

“be…berapa orang…. “

“siapa? Tidak… aku tidak punya… kalau kau mau lebih oercaya mereka itu tidak apa apa”

“bukan.. aku hanay bertanya…. Eheheh”

“….. my dear is only you shun”

Aku tersenyum… entah ia berbohong atau tidak, aku merasa benar benar bahagia dengan tiap pujiannya….

Waktu berlalu.. musim berganti .. salju buat bunga sakura mulai berwarna…

“Giru, lihat!”

Tepat saat ia masuki ruanganku, kubentangkan gaun putih itu

“cantik….”

“terima kasih… aku harap temanmu suka dengan gaun ini”

“tentu saja, aku yakin….”

Ku ambil kursi, duduk sambil oerhatikan Ia yang putari tiap detail gaun itu… tersenyum puas dengan hasil kerja kerasku itu…

“aku berharap kau bisa pakai yang begini ahahahhaha”

“what the? Kau bercanda giru… itu gaun untuk perempuan, aku masih laki laki ahaahhaha”

“yaa… siapa tahu kau bisa terlihat lebih cantik dengan gaun itu”

Ia putar langkahnya, balik dekatiku…

“ini” berikan sesuatu yang dibungkus rapi

“apa? Eehm….. Piercing?”

“iya…. Terukir naga di piercing ini…. “

“hmpf…. “ kuraih dagunya dan berinya sebuah kecupan hangat…

He started to kiss me back wildly….. push my body, plays with his hand travelling around my chest…..

“lets play something” he said….

……….

“Piercing ini keliatan lebih besar setelah dipakai…” ucapku saat selesai pakai piercing dari Giru

“tapi cocok kok, Shun lebih  cocok dengan yang itu daripada yang sebelumnya” jawab Giru selesai kancingkan kemejanya…

“ huuhm….. benar? Aku merasa agak aneh”

“kau hanya belum terbiasa shun… hmpf”

“ng? kau mau pergi sekarang?”

Aku berbalik, peluknya dari kursiku

“eh? Kenapa? Iya.. aku harus mengantarkan gaun itu”

“kalau besok?”

“aku harus mengantarkannay sekarang shun…”

Kubenamkan kepalaku

“hei hei.. apa apa? Tidak biasanya kau begini…”

“kau mau berjanji sesuatu?”

“iya… apa?”

“kau akan tetap disinikan? Bersamaku? “

“…. Kenapa?”

“kau tidak mau berjanji ya?”

“hmpf… mana mungkin… apapun itu asal my dear prince ini senang..”

Kuangkat wajahku

“besok kau datang jam berapa?”

“ehmmpp.. entah, aku sedikit sibuk besok… akan kucoba datang secepatnya.. ya?”

“masakan aku sesuatu?”

Ia mengangguk,perlahan buat aku lepaskan pelukanku… raih tanganku dan kecup keduanya lalu pergi…..

…….

Hari berganti… lalu kembali berganti…… dan kembali berganti….

Beberapa tetes darah basahi lantai…..

“Giruo? Kau kemana?”

Beberapa hari berlalu dan ia menghilang… tanpa tinggalkan pesan ataupun surat….

Ponsel yang tadinya bisa dihubungi itu mati… rumah yang harusnya bisa kubuka kini terkunci….

Aku hanya duduk di ruanganku… menatap lembaran desain yang tak bisa kuselesaikan…. Semua Nampak abu abu sampai seorang datang dan berikanku sesuatu…..

“undangan.. pernikahan?”

Semua hampir gelap saat kuliat gaun putih yang kubuat itu dikenakan seorang yang duduk manis disebelah .. Giruo?

Pernikahan Giru? Siapa? Dia bercanda? In bukan ulang tahunku tapi… in ibukan hari penting apapun bagi kami…..

Ini… kenyataan?

Tak banyak yang bisa kuraih selain gunting gunting itu……

……………………

Hanya aku yang diam tanpa ikut tersenyum…

Luka luka yang kugores itu masih terasa sakit saat kugerakan lenganku….

Kucoba angkat wajahku, ia Nampak benar benar bahagia…

Terpuas polos ….

Ia terasa begitu jauh…. Semua ingatan ingatan tentang kami dimasa lalu mulai pudar… seakan hilang bersamanay yang mulai menghilang dari hidupku….

Kututup mataku sesaat saat mereka saling minumkan anggur merah itu….

Tarik napas panjang dan buka mataku….

Ia jatuh…. Jatuh dalam kesakitan…. Tepat dihapadan semua orang… dihadapan seorang yang rebut semua dariku……

Semua orang berdiri…..kembali kututup mataku, dengarkan dalam kesunyian suara suara riuh itu….

Adakah seorang yang tahu perasaanku sekarang?

Kutarik napasku panjang…. Lalu buka mataku llagi…

Mereka telah pergi, kedua pengantin yang bahagia itu telah pergi…… bersama tamu tamu yang lain .. meraka yang  tadinya telah penuhi altar kini pergi… dan tinggallah aku sendiri duduk disini… genggam sebuah botol yang harusnya kutuangkan tadi…

Tapi… aku takmungkin bisa tuangkan itu.. aku sama sekali tak ingin liat giru sakit…. Aku hanya ingin.,. aku hanya ingin ia kembali.. tepati janjinya…..

Air mata yang telah kering itu jatuh,.. dan sesuatu yang hangat sekanya…

“Shun?” panggilnya

“Gi,.,,giru?”

Napasku mulai tak beraturan liat seorang yang tiba tiba ada disampingku, ia masih terengah engah.. namun coba atur napasnya

“maaf…. Maaf…. Aku benar benar minta maaf” ucapnya

Ia genggam tanganku erat

“Shun…. Aku… aku… “

Belum sempat dengarnya selesaikan kalimatnya , sesuatu  yang dingin terasa tembus kulitku…

“Gi..ru?”

“kalau aku harus berakhir dipernikahan dengan orang yang bahkan aku tidak tahu siapa… aku lebih ingin mati bersamamu…”

Kucoba liat sekeliling , semua mulai Nampak kabur.. namun noda darah yang basahi taxedo hitam dan menetes di lantai itu jelas terlihat……..

owari



Previous post Next post
Up