Title : “only you…”
Rating : PG 15
Genre : fluffy, yaoi, friendship, daily life
Disclaimer: I don’t own those chara
Artist : ex Vidoll, Gotcharocka, ex Phantasmagoria, TRICK
“My sinful body, Can you love it one more time?”
Jui duduk sendiri di sudut studio, menatap hampa studio yang sepi itu… tak lama ia beranjak dari duduknya dan berjalan malas menuju pintu….
Langkahnya terhenti sebelum ia keluar dan tutup pintu itu
“nee… chotto matte!” teriak Rametan
“Rame-kun menyingkir darikun! Aku hanya ingin melihatnya: teriak balik Giru
“sensei…. Ayo makan… “ ajak Shun manja lihat Giru masih sibuk dengan Rametan
“hey! Jangan melamun, ayo pulang.. aku duluan ya Juicy” Tero tepuk pundak Jui dan berlalu
Jui hela panjang napasnya, telan beberapa tengguk air mineralnya, rautnya wajahnya nampakmakin muram…
Bayangan bayangan itu muncul tiap ia merasa sendiri…. Entah kapan lagi ia akan bisa lihat pemandangan seperti itu…
Memang belum lama… namun itu terasa sangat lama…..
Sedikit rindu terbesit tiap ia sendiri….
Tak lama berdiam ia segera tutup pintu studio dan pergi…
Hari itu tak ada banyak kegiatan, dan ia bisa pulang lebih cepat ….
Jui berdiri diantara orang orang lain , tunggu kereta dalam sepinya….
“Jui-kun!” seorang tiba tiba sapanya
Jui palingkan wajahnya dan berbalik….
“hei! Lama tidak bertemu, kau mau pulang?” tanyanya saat Jui masih terdiam
Ia lepas masker putihnya dan tersenyum manis pada Jui
Detak jantung dan napas Jui tiba tiba berubah cepat…
“etto? Jui-kun?” panggil orang itu bingung
“a…aku… i..ya.. aku mau pulang” jawab Jui akhirnya
“kau sakit?”
Jui menggeleng, tak berani tatap mata orang itu
“kau sibuk hari ini? Bagaimana kalau kita minum? Kita lama tidak pergi bersama” ajaknya
“he? Bo…leh…. Iya….”
Jui spontan angkat wajahnya dan iyakan tawaran itu….
……………………
Hari makin larut dan kedua orang itu masih sibuk bertuakr cerita…
“ara ara… Jui-san…” seorang dengan rambut merah jambu dan topinya muncul tiba tiba
“Jun-san?!” Jui Nampak kaget dengan temannya itu
“boleh aku bergabung?” Tanya Jun sembari duduk di kursi tersisa “naah… ah! Lama tidak melihat Jui-san yang tertawa”
“ha? Tapi bukannya kita sering tertawa bersama?” Tanya Jui bingung
“tidak selepas ini ahahahahah” jawab singkat Jun
“ah ya. . Jun-san Ohisashiburi” sapa seorang di samping Jui
“ohisashiburi Tero-san, kau memungut Jui-san dimana? Ahahahha” canda Jun
“tidak, kami hanya bertemu di stasiun, kau darimana?” Tanya balik Tero
“hanya berputar putar bersama teman baru.. ehehhehhe… iyakan Jui-san?”
Jui hanya tersenyum kecil dan mengangguk
“bagaimana bandmu? Kudengar kalian akan vakum” Tanya Tero lagi
“ah! Jui-san belum cerita? Aku dan Jui-san akan .. eehm.. membentuk.. tidak… merilis… bukan.. apa ya…. Pokoknya kam akan punya band bersama!” jawab Jun senang
“hountou? Jui-kun omedetou! Ahahhahhhah.. mari bersulang” Tero dengan semangat tuangkan sake ke masing masing gelas itu
“Tero-san juga sudah official dengan Trick bukan? Selamat untukmu juga” balas Jun
Ketiganya lalu bersulang, dan habiskan sisa hari itu bersama…..
……..
Beberapa hari berlalu, Jui dan Jun duduk bersama di sebuah ruangan
“ini data calon gitaris dan bassist kita itu” Jun serahkan amplop coklat pada Jui
“hmm? Ah iya.. terima kasih” ucap Jui datar
“hei… sudah ada gambaran siapa drummer kita nanti?” Tanya Jun
“belum… aku masih bingung” Jui Nampak berpikir
“haah… Jui-san, relax …. Istirahatlah dulu.. kau sepertinya sedang aneh… “
“eh? Aku? Tidak…. Sudahlah, aku tidak apa apa”
“sepertinya kita butuh menghubungi teman lama dulu…”
Jui balik pandangannya, menatap Jun bingung
“Kisaki…” ucap Jun diikuti tawanya
“dia bassist hei… gaah.. kau ini.. sudah sudah ayo bekerja lagi”
Jui ikut tertawa kecil dengar lelucon Jun itu….
Perkerjaan hari itu selesai, Jui dan Jun kembali ke kesibukan mereka yang lain…
Jui terlihat berdiri di sudut luar mobilnya, sendirian hingga seorang hampirinya
“maaf lama” ucapnya sambil letakkan tasnya untuk pakai jaket
“tidak kok, aku juga baru sampai…” Jui coba tersenyum kecil
“ho? Benarkah?”
“iya.. ah iya.. live tadi sukses kan ya… selamat ya Tero-kun” ucap Jui sambil tepuk bahu Tero
“ah iya.. terima kasih” selesai Tero pakai jaket lalu ikuti Jui putari mobil itu
“..eh… Juicy” panggil Tero tiba tiba
Jui hentikan langkahnya, detak jantungnya kembali tak beraturan, lama tak seorangpun panggilnya dengan nama itu
“ha…hai?” jawab Jui ragu
“kau sedang sakit? Kau terlihat aneh… boleh aku saja yang menyetir?”
“ti..tidak kok.. aku tidak apa apa”
Tero tak ucapkan apapun, ia hanya menatap Jui dan buat Jui serahkan kunci mobilnya
Perjalanan malam itu terasa cepat dan sunyi…
“… harusnya aku saja yang menyetir” ucap Jui saat Tero hentikan mobilnya
“kau sedang tidak sehat… kau lebih baik pulang dan istirahat” Tero matikan mesin mobil Jui
“…. Tero!”
“apa? Kau mau marah? Kau pucat!” bentak Tero
Jui tundukkan kepalanya
“kau … kau terlihat nyaman dengan mereka” Jui mulai pembicaraan lagi
“eh? Apa? Nyaman?” Tanya Tero bingung
“ti..tidak…. tidak apa apa… kau boleh pulang sekarang.. bawa saja mobilku… kau bisa kembalikan besok” Jui buka sabuk pengamannya dan coba buka pintu
But Tero grasps his hand, hold it
“nani?” asks Jui
Tero won’t to answer he pulls Jui and hugs Jui so tight…. Lift Jui’s shin and kiss Jui so gently…..
“its so warm…” says Jui
Suddenly the tears fall down from Jui’s eye…he starts to cry and Tero hugs him again
“Jun san already asks about additional drummer “ tero lepaskan pelukan Jui
“Jun-san?” Tanya Jui sembari usap air matanya
“dia memintaku menungguu, dia bilang mungkin Jui-san akan memintamu langsung… kupikir malam ini kau mau bicara soal itu”
“… aku hanya takut…. Sebelum ini kita … ya.. ya.. kau tahu aku sudah benar benar mengecewakan banyak orang.. dan saat aku melihat livemu tadi.. aku merasa kau sudah temukan rumah barumu… “
“Juicy” panggil Tero lagi
“jangan panggil aku dengan nama itu lagi”
“aishiteru “
Jui spontan angkat wajahnya dan menatap Tero kaget
“aku … ya.. eetto…. Boleh aku bantu kau rajut lagi mimpimu yang sempat hilang itu? Walau ya… itu mungkin akan sedikit berbeda dari kemarin tapi.. boleh aku ada disisimu lagi?”
Tero usap lembut rambut Jui dan tersenyum
“Te…ro-kun?” Jui masih tidak percaya dengan yang Tero ucapkan
Entah sejak kapan ia telah merasa jika orang di depannya itu begitu berharga baginya, dan ia benar benar merasa sepi saat orang itu tak disampingnya
Seorang yang bisa buatnya tertawa lepas…
“Juicy?”
“ha..i “ belum selesai dengan kalimatnya Tero kembali berikannya sebuah kecupan hangat….. buatnya yakin jika orang itulah bisa temaninya sekarang….
owari