Title : for my last time?
Genre: angst, fluffy, crossgender
Warning : crossgender, yaoi, ( Juicy is Jui ….)
Disclamer: I don’t own the chara
Rating : PG 15 nbsp;
Hari hari berlalu, tetap pada mereka yang tak terlalu sering bertemu maupun berhubungan, sadari jika ada sesuatu yang buat mereka tidak bisa bersama,
Juicy sisir rambutnya, rambut pendeknya itu mulai sentuh bahunya … buatnya terlihat cukup manis ucap Jun tiap ia ingin memotongnya….
“juicy…” panggil Jun dari balik pintu kamarnya
“Jun? masuklah.. ada apa?” juicy masih lanjutkan sisir rambutnya
Jun masuk dan lalu kunci pintu Juicy lalu duduk di ranjang juicy…
“juicy.. kemari.. ada yang ingin aku tanyakan” ucap Jun
Juicy lalu berdiri dan berjalan kearah Jun namun langkahnya dihentikan Jun… Jun pegang perut Jui, usapnya lembutnya….
Tersenyum kecil lalu angkat wajahnya
“berapa?” Tanya Jun
“….. apa?”
“Juicy…. Aku tahu….. siapa? Dan kapan? Kenapa kau tidak bilang?” Jun lalu berdiri dan tatap juicy
“tidak… tidak…. Jun…”
“juicy… kau aku bilang pada paman?”
“ini.. ini hanya kecelakaan.. aku hanya, di…serang pemabuk… dan tidak apa apa.. aku bisa mengurus diriku Jun”
“my dear…. Kapan? Atau setidaknya sudah berapa bulan?”
Jun genggam erat tangan Juicy
“e…enam” juicy terdengar ragu dengan jawabannya
“enam?! Juicy.. kau.. kau…….. bagaimana bisa… siapa? Katakana padaku!”
“sudah kubilang ini hanya kecelakaan Jun…”
“ah! Pasti orang itu.. siapa itu, Tero? Pasti Tero kan?!”
“bu… Jun sudahlah! Kalau kau tidak suka, aku akan pergi…. Aku tidak memintamu untuk menerimaku, aku hanya…”
Mata Juicy mulai berkaca kaca…. Buat Jun sadar jika ia sedikit sakitinya
“gomen… aku hanya tidak ingin melihatmu menderita nantinya….” Jun dekap Juicy
“aku tidak apa apa…. Aku juga tidak ingin membuat orang lain menderita …. “
“Juicy, lalu kalau paman pulang?” Tanya Jun sembari lepaskan pelukannya
“eempp… ya kalau itu… kalau ayah memang tidak mau ya.. ya.. aku akan pergi…. Aku sudah siap dengan itu….”
“kau mau hidup sendiri?!”
Juicy mengangguk
“….. jadi, kau mau hidup sendiri sementara orang yang membuatmu hidup sendiri malah hidup bahagia? Juicy come on…”
“ini bukan salah dia sepenuhnya” Juicy lalu duduk sambil usap perutnya
“juicy… berapa usiamu.. pekerjaan apa yang kau miliki? Dan… dan… kau punya anak tanpa orang yang jelas? Kau serius dengan itu?”
“aku tidak mau mengugurkan dia!”
“aku juga tidak memintamu melakukan itu, aku Cuma mau kau jujur dengan Tero!”
Juicy berdiri dan dorong Jun
“sekali aku bilang tidak, itu berarti tidak! Aku mau berangkat kerja!” teriak juicy
Jun hanya terdiam lihat Juicy yang pergi ….
……..
Sebelum sampai di tempat kerjanya Juicy mampir ke kombini … beli beberapa barang ….
“eehmmpp.. ah maaf!” Juicy tidak sengaja tabrak orang di belakangnya
“Daijou…bu? Juchan?” sapa Tero
“…. Kenapa kita selalu bertemu di tempat yang tidak biasa?”
“ahahah… hanya perasaanmu, belanja?” Tanya Tero balik
Juicy mengangguk dan tersenyum kecil…
“hmpf…. Oh iya, tahun baru ini kau mau pergi kemana?” Tanya Tero lagi
“eenggg… tidak kemana mana… hehehe” jawab Juicy bingung
“boleh aku mengajakmu?”
“Eh? Itu.. itu… memang mau kemana?”
Tero berpikir sebentar
“kembang api?”
“…. Aku mau melihat bintang…..”
“bintang? Hmp…. Hokkaido? “
Juicy sedikit terkejut dengan ajakan Tero
“iya… aku ada peternakan disana, dan… sedikit jarang ada gemerlap lampu… kalau kay mau melihat bintang disana cukup bagus” terang Tero
“hontou ka? Aku boleh kesana?” wajah Juicy tiba tiba terlihat senang
“i..iya.. tentu saja, as your wish…” Tero mengangguk dan tersenyum
Wajah Juicy yang tersenyum polos itu benar benar buat Tero ingin kembali ke masa lalu dan hapus berbagai hal bodoh yang telah ia lakukan dulu….
…………
Juicy sibuk menulis laporannya sementara Giru bergulung gulung di atas ranjangnya….
“nee… juicy~” panggil Giru
“apa?”
“kemarin kau belanja bersama juuchin ya?” sebuah senyum mencurigakan terpancar dair wajah Giru
“.kami hanya bertemu di kombini” jawab datar Juicy
“hee…. Tidak seru, ayolah… kenapa kalian tidak bersama saja?”
Juicy balik badannya
“bersama? Seorang idola di kampus dan seorang yang bahkan tidak punya banyak temana? Kau pikir ini sebuah dorama?”
“…… jui…cy!” Giru sentil pelan hidung Juicy “kau pikir siapa di kampus yang tidak ingin bisa bicara denganmu? Kau hanya tidak sadar kalau kau ini terkenal hey” ucap Giru
“baakaa….. sudah keluar sana” Juicy mendorong Giru keluar dari kamarnya
“dia orang baik Juicy, dia pasti mau ….” Ucap Giru sebelum dia keluar dari kamar Juicy
Sementara Juicy hanya menatapnya datar
“kakak kenapa sensei?” Tanya Shun
“entah… aneh, seperti biasa …..” jawab Giru santai
“ahahahaha… sensei juga aneh “ ejek Shun sambil naiki tangga dan ketuk kamar Juicy
“apa lagi?” Tanya Juicy ketus sambil buka pintu kamar
“eettto…. Ma…kan…. Ayo makan kak, pesanannya sudah datang eheheheh” terang Shun kaget
“oh, iya…”
Keduanya lalu berjalan menuju ruang makan, hingga tiba tiba juicy terhenti,
“kakak? Daijoubu?” Tanya Shun khawatir
Juicy tak menjawab, ia pegangi perutnya yang makin terasa sakit , coba tarik napas panjang untuk tahan sakitnya …
“ka..kakak!!” belum sempat Shun raih Juicy,
Tubuh Juicy jatuh turuni tangga dan buat beberapa noda darah terukir di anak tangga itu….
“juicy!” Jun segera berlari lihat Juicy yang jatuh
“ambulans, mana ponselku?!” sementara Giru sibuk coba hubungi ambulan
Keadaan makin riuh saat darah yang keluar tidak hanya dari satu tempat…dan saat mereka tidak hanya satu nyawa yang mereka hadapi saat itu
“he…hei.. perdarahan.. juicy perdarahan! Bayinya!! Mana ambulannya?!” teriak Jun makin bingung
Giru dan Shun tak bisa berbuat banyak hingga suara sirene terdengar begitu dekat …..
“itu ambulannya” Shun segera berlari buka pintu dan persilahkan paramedic masuk
“hurry.. hurry….” Ucap Giru khawatir
“hubungi Juuchin…” bisik Shun pada Giru
“eh? Apa?”
“hubungi Juuchin… tolong … “ pinta Shun
Giru tak paham maksud Shun, ia hanya mengangguk ….
Beberapa saat bergulir, ketiganya telah ada di rumah sakit… tunggui Juciy yang masih tidak sadar …
“Giru…” panggil seseorang berambut coklat
“juuchin….” Giru berdiri dari kursinya dan berusaha halangi pandangan Jun
“omae…. “ Jun juga ikut berdiri dan siap layangan kepalannya pada Tero
“juuchin ayo” tapi Shun lebih dulu tarik Tero masuk ke dalam Juicy….
“eh? Shun….? “ Giru makin tidak mengerti dengan maksud Shun
“hei!” teriak Jun
“Jun diam! , ini rumah sakit” ucap Shun
Shun dan Tero lalu masuk ke dalam kamar Juicy yang masih dipenuhi paramedic….
“dare?” Tanya seorang dokter disana
“suami kakak… yoroshiku nee” jawab Shun
“ah.. souka…. Silahkan, kondisinya memang belum baik, hanya dia sudah melewati masa kritisnya” terang dokter itu
Tero yang masih fokus lihat Juicy di ranjang hanya mengangguk…
“nee.. juuchin kami permisi, kalau ada apa apa segera panggil kami ya” ucap Shun
Shun lalu pergi dan diikuti dokter juga perawat disana….
Tero ambil kursi dan duduk di samping ranjang Juicy, belai lembut rambu Juicy …..
“Juchan” panggil Tero lembut
Tetap tak ada jawaban.. Tero hanya tersenyum kecil….
“gomen….. kalau saja aku sadar dari awal… kalau saja hari itu aku berani jujur …. Dan berani bertanya…. Juchan…. “ bisik Tero
“eemmpp…” perlahan Juicy buka matanya
“juchan ?” panggil Tero lagi
“Tero-kun?” masih dengan pandangan sayu itu ia kenali seseorang di sampingnya
“hai… senang melihatmu bangun….” Tero kecup kening Juicy
“…. Kenapa disini?” mata yang hanya terbuka sayu itu nampak mulai berair
“Giru dan Shun yang memberi tahuku… nee.. Juchan.. gomen….”
“untuk apa? Kau tidak salah ….”
“aku salah… kalau bukan karena aku dulu, kau pasti tidak akan begini…”
“dan kau juga tidak akan ada disini menjagaku kan? Aku tidak menyesal…. Aku senang …”
“…. Maaf” Tero genggam erat tangan Juicy, tunjukkan kepalanya seakan ada penyesalan yang amat dalam ……
tobecontinue....