It's Okay / Drabble

Jan 07, 2014 10:15

Title : It's Okay
Author : sutradarabukan
Length : Drabble
Pairing : Chunji/L.Joe

Rasanya baru semalam kuhisap rasa ketidakpastian dan kesepian dari bibirmu. Tapi disinilah aku menyaksikanmu bergetar dengan mata sekosong rumah di musim dingin. Tajamnya tulang tulang ditubuhmu bilang ada ikatan yang tak bisa kulerai di dalam tubuhmu.
Kita berada di ranjang yang sama. Di dalam selimut dari wol yang sama. Tubuhmu tepat berada di hadapanku.
"Byunghun-ah... Ada apa?" Tapi saat tanganku mencoba meraih tanganmu, yang kurasakan hanya dinginnya kehampaan dari jiwamu.
Aku tahu kamu tak ada disini, bersamaku, lagi.
"Beritahu aku, apa yang salah?" Pintaku.
Bukannya menjawab kamu malah meringkuk disampingku dengan mata terbuka lebar, dan bibir bergetar.
Aku menangis, memelukmu seerat mungkin-berpikir dengan itu mungkin saja kekasihku akan kembali. "Byunghun-ah, jangan pergi... Jangan tinggalkan aku lagi..."
Aku benci pagi yang selalu datang terlalu cepat, karena bersama mentari aku akan menyadari hilangnya kekasihku. Andai saja aku bisa berlari ke kantor polisi dan melaporkan kehilanganmu-mungkin mereka hanya akan menyuruhku mengisi surat hilang- tapi Byunghun, aku tahu tidak semudah itu menemukanmu.
Kupikir malam kemarin aku memberikanmu alasan yang cukup untukmu untuk tinggal, dan membiarkanku membantumu menemukan dirimu lagi. Tapi setiap pagi, kamu terus membuktikan bahwa aku salah.
Beritahu aku, apa yang salah?
Aku tahu aku bodoh, untuk bertanya padamu yang tak dapat menjawab.
Aku tahu aku bodoh, untuk mencari yang seharusnya tak terlihat.
Aku tahu aku bodoh, untuk mencintai yang seharusnya dilupakan.
Tapi disinilah aku lagi, di ranjang yang sama- seolah kecelakaan dua tahun lalu tidak pernah terjadi di hidupku.
"Byunghun-ah..." Aku mencoba menyentuh wajah tirusmu yang memandang tepat ke mataku-tapi yang kulihat adalah kehampaan. Kamu tak ada disini.
"Tidak apa-apa... Semua akan baik-baik saja... Tidak apa-apa Byunghun-ah... Kamu bisa pergi sekarang." Mungkin ini kali pertama setelah sekian lama kulihat bibirmu membentuk senyuman, dan di dalam matamu kulihat kilatan cahaya kelegaan seakan jiwamu baru bebas dari belenggu yang selama ini mengikatmu. Dan mungkin saja itu benar-bahwa akulah yang selama ini membelenggu jiwamu--membuat jiwamu resah dan nampak gelisah di tiap malam kita bersama.
Tidak banyak yang berubah semenjak malam itu, aku masih benci pagi yang datang terlalu cepat--karena rasa penyesalan akan mengirimmu pergi langsung menghantui jiwaku. Hal yang lebih buruk daripada dihantui oleh jiwamu yang tersesat di malam hari.
"Byunghun-ah aku pulang..." Tapi mungkin hal yang berubah adalah satu. Di saat malam tiba, kutemui ranjang kosong tanpa sisa kehadiranmu disana.
Dan meski aku benci pulang ke rumah yang kosong tanpa kehadiranmu-atau jiwamu, aku sekarang sedang belajar untuk menerimanya.
"Tidak apa-apa. Semua akan baik-baik saja, tidak apa-apa." Ujarku pada diriku sendiri sambil meringkuk di ranjang-yang kali ini terasa jauh lebih besar untukku sendiri.
Tapi untuk kali pertama, aku tertidur amat nyenyak sampai sampai tak menyadari pagi yang kubenci itu telah lewat dan berganti menjadi siang.
Untuk pertama kalinya setelah sekian lama aku yakin bahwa akhirnya aku-- baik baik saja.

drabble, l.joe/chunji, teen top

Previous post Next post
Up