Title: Cinta Segitiga
Pairing: YabuHikaNoo
Genre: Comedy ._.
Rating: PG
Summary: Cinta segitiga antara inoodayanti, yabu hermansyah dan hikaru lemos
A/N: Fanfic gaje hehe ._.v semoga kalian suka ^^
Suatu pagi yang cerah, terdengar keributan dari rumah pasangan yabu hermansyah dan inoodayanti.
"Pipiiii!!"
Inoo berteriak memanggil suaminya yang sedang memandikan istri tetangganya *eh?
"Ya mimi, pipi dataaang~"
Yabu berlari kencang dengan kecepatan yang tidak bisa dihitung oleh manusia.
"Whats up dude?! Anything problem? Chuchuchuchu"
Yabu mengikuti gaya jengkelin dan inoo langsung menendangnya sampai yabu mendarat di rumah justin bieber, terus mantul lagi dan kembali ke rumahnya-_-
"Pipi! Pokoknya mimi mau ceeereeee!!!"
"A-APAAA??!!"
Yuto yang sedang memegang kamera(?) segera memaju-mundurkan kamera tersebut di depan dahi inoo.
"Buset, ini dahi apa bandara internasional ya? Lebar abis"
Yuto bergumam pelan sehingga inoo tidak mendengarnya, dia takut kalau inoo mendengarnya dia akan melempar yuto ke rumah justin bieber, mantul lagi dan balik lagi ke rumahnya inoo-_-
"Woy!! Kameranya hadap siniii!! Yang kaget itu kan gue, bukan inoo!!! Badan kayak cacing aja sombong!"
Yabu berteriak tepat di depan yuto dan membuat badan yuto langsung basah karena muncratannya.
Yuto tertegun mendengar kata-kata yabu.
"Nyadar woy!! Cacing teriak cacing!!!"
Yuto terpancing emosinya, dia kemudian menarik kemeja yabu.
Saat dia akan memukul yabu, tiba-tiba seberkas cahaya datang menyilaukan mata mereka.
Dari atas turunlah malaikat yang memiliki sayap mainan seperti hadiah di gaun ulang tahun anak kecil.
Kemudian dia membawa sebuah tongkat yang dulu pernah jadi trend saat masih ada sinetron bidadari.
Dan di kepalanya terdapat plang yang bertuliskan 'ini bidadari'.
Plang itu berfungsi untuk memberitahu semuanya, kalau dia adalah bidadari, bukan atlet angkat beban.
"Hai, aku bidadari~ b.i.d.a.d.a.r.i. Nama aku, keito"
Keito kemudian tersenyum saaaaangat manis.
"Yuto~ jangan marah lagi. aku kesini karena aku akan bawa kamu ke awan, menghias langit, merangkai bintang-bintang menjadi sebuah kata, sebuah kata cintaa~" *backsound: bcl terpanah asmara*
Yuto terpesona melihat bidadari yang mungkin merangkap sebagai kuli angkat beras di depannya yang sangat pintar merangkai kata indah.
Keito menarik tangan yuto dan membawanya ke dalam pelukannya.
Yuto dengan refleks meletakkan tangannya di leher keito.
Secara perlahan mereka pun terbang, dengan cahaya yang terus mengikuti mereka.
Setelah mereka pergi, suasana rumah menjadi suram kembali.
"Eh author sialan, ini kan fanfic yabuhikanoo, kenapa ada okajima nya?!"
Inoo berteriak ke author yang sedang main yuri-an bareng chinen di pojok ruangan.
Author tersebut menoleh ke arah inoo dengan tatapan watados.
Di wajah dan leher author tersebut penuh dengan cetakan lipstik dari bibir chinen maklum, cewek 'versus' cewek wakakak
Di dahi author itu ada kain yang bertuliskan 'Team OkaJima'.
"Oh pantesan, ternyata team okajima. Ya sudah, lanjutkan saja yuri-an mu nak!"
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah.
Tok tok tok..
Inoo dan yabu berjalan ke arah pintu dan ternyata ada 2 polisi!
"Selamat siang ibu, bapak, saya briptu"
"Dan saya norman"
"Kami dari briptu norman"
Hening.
"A-ada apa ya?"
Yabu dan inoo terkejut melihat ada 2 polisi di depan rumahnya.
"Kami mendapat laporan kalau disini sering dijadikan tempat melakukan perbuatan asusila"
"Tidak mungkin pak, kami ngga kumpul kebo kok, ya kan pi?"
Ucap inoo dan yabu mengangguk setuju.
"Loh? Anda berdua tidak kumpul kebo? Tapi, bukannya di infotainment anda berdua baru sebulan menikah, eh udah hamil 4 bulan"
Polisi yang lebih pendek, yang ternyata bernama briptu ryutaro itu bertanya ke yabu dan inoo.
"Pak, disini peran saya jadi anang, bukan raul!"
"Eh? Maaf maaf pak. Abis, wajahnya mirip sama raul"
Sekarang giliran polisi yang lebih tinggi berbicara, briptu yuya.
PLAKK!
Seseorang kakek kakek yang berwajah hidup segan mati tak mau memukul kepala kedua briptu sedeng tersebut.
"Eh! Ente berani bilang anak didik ane mirip raul lemos? Merakbal ente!!"
Kakek yang bernama johnny kitagawa itu mengancam kedua briptu dengan golok.
Dan itu golok beneran, bukan 'golok-golokan' -_-V
"A-ampun kanjeng papi.."
Kedua polisi bersujud di depan johnny.
Oke, mari kita abaikan si johnny.
"Ibu, coba lihat, itu adalah salah satu contoh tindakan asusila"
Briptu ryutaro menunjuk ke arah author dan chinen.
"Oh yang itu, silahkan di ambil, gratis.."
Kedua briptu langsung menangkap author dan chinen.
"Santiago! Tolong aku!"
Chinen mencoba mengambil tangan author.
Mereka berdua dipisahkan oleh kedua briptu.
"Pedro..dro..dro.."
Suara author menggema saat memanggil kekasihnya..
Saat mereka berdua dibawa keluar rumah, inoo dan yabu langsung menutup pintunya.
Inoo jadi ingat tentang gugatan cerainya terhadap yabu.
"Pipi!!"
"Ya mimi?"
"Tadi kan mimi mau minta cere!!"
"Pipi tidak mau! Pipi cinta sama mimi!!"
"Mana buktinya kalau pipi cinta sama mimi?!"
"Mi, di facebook pipi pake nama -pipi chayank mimi clalu-, di livejournal pipi pake userpic foto kita berdua, di twitter yang pipi follow cuma mimi! Nyadar dong mi, pipi cintaaaa sama mimi!!"
"Mimi gak peduli, yang jelas kita cere!!"
Inoo masuk ke dalam kamarnya dan membanting pintunya.
Sedangkan yabu lari ke dalam kamar mandi, dan menangis di bawah shower.
"Tuhaaaaan, kenapa ini terjadi padaku?!"
Inoo dan yabu tidak menyadari kalau kedua anak mereka, daiki hermansyah dan yamada hermansyah, menonton perkelahian mereka.
"Kakak, aku takut pipi mimi mau cerai"
Yamada memeluk lengan daiki dan mulai menangis.
"Sst, jangan nangis, nanti dimarahi tuhan.."
Daiki mencoba menghibur adiknya tersebut.
Tok tok tok..
Ada yang mengetuk pintu rumah mereka.
Inoo yang ada di kamar langsung keluar dan membuka pintu rumah.
"Hai honey~"
Ternyata itu adalah selingkuhan inoo, hikaru lemos.
"Daiki, yama, mimi mau pergi dulu ya.. Bye~"
Inoo menggeret kopernya keluar sambil menggandeng tangan hikaru.
Yabu yang baru saja keluar kamar mandi, langsung menangis meratapi cintanya yang telah pergi.
"Pipi.."
Yamada mendekati yabu.
"Pipi jangan sedih, daiki disini.."
Daiki langsung memeluk yabu.
"Terimakasih, kalian selalu ada di saat pipi membutuhkan kalian.."
Yabu memeluk erat kedua anaknya, dia seperti memeluk 2 karung beras bulog ukuran 100 kg *ditendang ariyama*
~0~0~Inoo dan kekasih barunya kini berada di depan wartawan.
Mereka akan mengumumkan pernikahan mereka.
"Begini loh sodara-sodara, saya ngundang kalian kesini karena saya akan menikah dengan hikaru lemos"
Inoo berbicara dengan para wartawan.
"Bagaimana dengan yabu hermansyah?"
Seorang wartawan bertanya ke inoo.
"Yabu? Dia hanya masa lalu saya.."
"Apakah anda mempunyai pesan terakhir untuk yabu hermansyah?"
Wartawan yang lain bertanya ke inoo.
"Oh, ada. Helloooww yabu hermansyah, LO. GUE. END."
Saat kata 'END' inoo meletakkan tangannya di depan lehernya, membentuk seperti pisau.
Para wartawan sebenarnya ngeri melihat inoo, tapi mereka hanya diam karena takut dengan inoo.
"Bagaimana dengan anda, hikaru lemos? Apakah anda mencintai inoodayanti?"
Raut muka hikaru berubah menjadi suram saat mendengar pertanyaan tersebut.
"Sebenarnya.. Sebenarnya saya sudah menikah.."
Semua orang yang berada di ruangan itu, termasuk inoo, juga kaget mendengar pernyataan hikaru.
"Bulan lalu saya udah nikah sama...... Yabu hermansyah. Nih buktinya, cincin emas putih 24 karat loh, cyin~"
Hikaru menunjukkan cincin yang ada di jarinya.
Hal ini membuat orang-orang tersebut menjadi lebih kaget.
"Why hikka? Why?!"
Inoo menangis di hadapan hikaru.
"Mu'uv jeng, suami jeng terlalu menggoda sih, jadi keburu tekdung deh.."
"A-apa?! Yang hamil kan sayaaa!!"
"Jangan marah ke kita dund jeng, ini kan tergantung authornya"
Inoo pun langsung pingsan, dia tidak kuat mendengar semua ini.
Sedangkan hikaru pergi meninggalkan inoo dan para wartawan, dia akan pergi menemui suami barunya.
Ini mungkin bukanlah ending yang bahagia bagi inoodayanti.
Tapi ini adalah ending yang bahagia bagi yabu hermansyah dan hikaru lemos.
Semoga cinta mereka berdua tak lekang oleh waktu.
Wassalam.