Title: Wedding
Pairing: YamaChii, YutoChii
Genre: Angst
Rating: PG
Summary: Yamada melihat pernikahan yuto dan chinen
A/N: Eaea drabble pendek, cuman 150 kata ._.v
Bagaimana rasanya saat kamu melihat orang yang kamu cintai berdiri di altar pernikahan dengan orang lain?
Rasanya sakit.
Sangat-sangat sakit.
"Nakajima Yuto, apakah anda bersedia berjanji sehidup semati dengan Chinen Yuri dan bersiap mendampinginya dalam suka dan duka?"
"Ya"
"Chinen Yuri, apakah anda bersedia berjanji sehidup semati dengan Nakajima Yuto dan bersiap mendampinginya dalam suka dan duka?"
"Ya, aku bersedia"
Aku melihat ke arah altar tersebut dengan tatapan sedih.
Seharusnya aku yang berada di sana!
Seharusnya aku yang mengucapkan kalimat itu bersama dia!
Dan seharusnya aku yang memberikan dia cincin dan mencium bibirnya dengan penuh cinta!
Terlalu lama di tempat ini malah membuat hatiku sakit.
Kenapa aku masih merasakan sakit?!
Aku keluar dari tempat itu dan berjalan ke arah jalan raya.
Dipinggir jalan raya aku memikirkan tentang kenapa aku masih merasakan sakit?
Seharusnya aku sudah tidak merasakan sakit lagi.
Aku menyebrangi jalan raya yang sebenarnya masih penuh dengan kendaraan.
Jangan tanya kenapa aku tidak takut tertabrak mobil.
Karena aku sudah mati.
Yamada Ryosuke sudah mati.
~0~0~0~Title: Photos
Pairing: YamaChii
Rating: PG-13
Summary: JUMP melakukan pemotretan untuk shop photos
A/N: Drabble ini terinspirasi dari foto yamachii yang di shop photos XD
Hari ini Hey! Say! JUMP melakukan pemotretan untuk shop photos spring concert.
Inoo meminjam kamera dari fotografer dan mencoba mengambil foto dari member JUMP.
"Kei, foto aku.."
Yabu memanggil kekasihnya, dia sedang berdiri sambil bersandar di tembok ruangan tersebut.
"Tunggu kou-chan, aku mau foto yama-chan dan chii dulu"
Ucap inoo yang sekarang sudah ada di depan yamachii.
"Pose kalian kurang mesra. Chii, kamu peluk yama-chan ya"
"Aku nggak mau!"
Kata yamada yang langsung mendorong chinen yang sudah memeluknya.
"Masak yuri terus yang meluk aku? Gantian.."
Yamada langsung memeluk chinen dari belakang dan meletakkan dagunya di bahu chinen.
"Ayo foto kami inoo-chan"
Inoo mengarahkan kamera ke arah yamachii.
"1.. 2.. 3..."
Klik!
"Lagi lagi.."
Yamada merubah posenya.
Dia masih memeluk erat chinen.
Dia berpose seakan-akan dia ingin memakan telinga chinen.
"1.. 2.. 3.."
Klik!
"Oke, cukup.."
Ucap inoo yang langsung pergi ke arah yabu, meninggalkan yamada yang masih memeluk chinen.
"Ryochan, aku mau pergi"
Chinen mencoba melepas pelukan yamada.
Tetapi yamada tidak melepaskan pelukannya.
Dia tetap memeluk chinen.
Dan sekarang dia membenamkan wajahnya di leher chinen.
"R-Ryochan.."
Chinen merasakan sesuatu yang basah mengenai lehernya, dia tau itu adalah lidah yamada.
Yamada terus menjilat leher chinen yang sekarang sedang memejamkan matanya.
Dan tiba-tiba, yamada menggigit leher chinen.
Ini membuat chinen berteriak keras.
"AAAAAAA!!"
Semua orang yang ada di ruangan itu langsung melihat ke arah yamachii.
Orang-orang (member JUMP dan para staf) mengerti kenapa chinen berteriak dan mengabaikan mereka.
"Chinenkun! Lehernya kenapa? Merah-merah gitu"
Tanya shintaro yang menghampiri yamada dan chinen.
"Ini nggak apa-apa kok, shin"
Ucap yamada yang langsung menarik chinen dan membawa chinen ke ruangan yang sepi agar bisa melanjutkan kegiatan mereka.
Mereka meninggalkan shintaro yang sebenarnya masih bingung kenapa dia bisa nyasar ke ruangan JUMP.
~0~0~0~
Title: I Want You To Call Me `KOTA`
Pairing: YabuNoo
Rating: PG
Summary: yabu meminta inoo untuk memanggil dia kota
A/N: Drabble nya agak maksa deh kayaknya -_-V
Yabu dan inoo kini sudah resmi menjadi sepasang kekasih.
Semua member JUMP juga telah mengetahuinya dan merestui hubungan mereka.
Inoo sudah menyukai yabu sejak 6 tahun yang lalu, tapi dia takut mengakui nya karena dia pikir jika dia mengaku maka yabu akan menjauhinya.
Tapi dia salah, karena ternyata yabu juga memiliki perasaan yang sama dengan inoo..
~0~0~0~Inoo memeluk gulingnya dengan erat.
Sebenarnya dia sedang galau.
Bukan galau gara-gara tugasnya atau galau gara-gara kenapa johnny tidak pernah memberinya solo line.
Dia galau gara-gara perkataan yabu tadi siang.
"Kei, berhenti panggil aku yabu. Kau kekasihku, berarti panggil aku kota.."
Inoo memang ingin sekali memanggil yabu dengan nama depannya.
Dia sudah mencobanya, tapi tidak bisa.
Setiap kali dia mencoba memanggil kota, lidahnya tiba-tiba terasa keras.
Inoo juga tidak mengerti apa yang terjadi dengan dia.
Apakah itu sebuah penyakit?
Atau sebuah alergi?
Pertanyaan itu terngiang-ngiang di otak inoo.
"Inoo-chaan~"
Daiki tiba-tiba masuk ke kamar inoo.
"Dai-chan? Ada apa?"
Daiki naik ke atas tempat tidur dan tidur di sebelah inoo.
"Yuyan sedang dalam mode mesumnya, aku takut aku akan menjadi korbannya lagi"
Daiki merebut guling yang dipakai inoo.
Inoo menepuk-nepuk kepala daiki.
"Kalau gitu, malam ini kamu tidur disini aja ya.."
"Eh? Tapi bagaimana dengan yabu-kun?"
"Aku kan nggak sekamar dengan dia.."
"Tapi aku nggak enak sama yabu-kun"
Daiki turun dari tempat tidur inoo.
"Aku akan tidur di kamar yama-chan dan chii"
Daiki berjalan keluar dari kamar inoo dan menuju kamar yamada yang terletak disebelah kamar inoo.
Sebenarnya inoo tau kalau yamada tidak akan mengizinkan daiki untuk tidur di kamarnya.
Tapi dia tidak memberitahu daiki, karena dia yakin daiki akan balik ke kamarnya.
Beberapa saat kemudian, daiki masuk lagi ke dalam kamar inoo dengan cemberut menghiasi wajahnya.
"Inoo-chan, aku tidur disini. Yama-chan bilang aku nggak boleh tidur di kamarnya"
Inoo tertawa, dia lalu menarik daiki untuk naik ke atas tempat tidurnya.
"Hahaha. Nanti juga kamu bakal tau kenapa dia nggak kasi kamu tidur di kamarnya"
Daiki kemudian menarik selimut sampai dagunya, begitu juga dengan inoo.
"Dai-chan.."
Inoo memanggil daiki, dia berencana menceritakan masalahnya ke daiki.
"Hmm?"
"Yabu pengen aku manggil dia dengan 'kota', tapi aku nggak bisa. Kamu tau caranya nggak?"
Daiki mendengarkan dengan seksama cerita inoo.
Dia juga pernah mengalaminya, saat takaki meminta dia untuk berhenti memanggil 'takaki' tetapi 'yuya'.
"Ha! Inoo-chan tenang saja. Ini masalah kecil, besok pagi inoo-chan pasti bisa manggil kota"
"Yang benar?"
Daiki mengangguk.
Inoo senang karena masalahnya akan selesai.
Mereka berdua mulai berbicara tentang single terbaru mereka, tentang konser yang akan datang, dan tentang film yang akan mereka bintangi.
Tidak terasa sudah 1 jam lebih mereka berdua berbicara.
"Aku ngantuk, dai-chan.."
"Aku juga.."
Saat mereka berdua akan memejamkan mata, mereka terkejut karena mendengar suara teriakan dari kamar yamada.
"Inoo-chan! Chii! Chii kenapa?!"
Daiki terlihat panik karena mendengar suara teriakan dari chinen.
"Nggak apa-apa kok. Itu udah biasa.."
"Udah biasa? Pantesan aku nggak boleh tidur di kamar yama-chan"
"Ayo kita tidur lagi."
Inoo memejamkan matanya lagi.
"Tapi... Aku nggak bisa tidur, disamping ribut sekali.."
Ucap daiki dan membuat inoo bangun dari tidurnya dan langsung mengetuk temboknya 3 kali.
Dan suara itu pun berhenti.
"Waah, inoo-chan canggih"
"Haha, ayo tidur lagi, dai-chan.."
Dan mereka berdua pun tertidur..
~0~0~0~Keesokan paginya inoo yang baru bangun tidur langsung duduk di depan tv, hari ini dia libur kuliah.
"Kei?"
Yabu duduk di samping inoo.
"Kamu nggak kuliah?"
Inoo menggeleng.
"Ohya, tadi dai-chan cerita padaku tentang kamu yang nggak bisa manggil aku kota"
"Eeehhh???"
Inoo terkejut.
Dia tidak menyangka kalau daiki akan menceritakan masalahnya ini ke yabu.
"Aku akan membantumu, kei"
Yabu tersenyum manis dan membuat inoo menjadi dokidoki karena melihatnya.
"Oke, sekarang kita main kata, kamu cukup bilang 2 huruf terakhir dari kata yang aku tanya. Misalnya aku sebut 'buku', kamu cukup sebut 'ku'. Ngerti?"
"Ngerti.."
"Arti dari kata shop?"
"Ko"
"Kita ngeliat pake apa?"
"Ta"
"Kalau yang tadi digabung jadi?"
"Kota"
Inoo belum menyadari kalau tadi dia menyebut 'kota'.
"Kei, tadi kau memanggil kota"
Ucap yabu dan ini langsung membuat inoo sadar.
Dia dengan refleks menutup mulutnya.
"Ta-tadi, aku memanggil nama depanmu!"
Sebenarnya dia sangat kaget dengan kenyataan kalau baru saja dia memanggil kota.
"Aku akan melatihmu selama setiap hari sampai kamu bisa memanggil kota"
Inoo mengangguk.
Benar kata daiki, ini hanya masalah kecil.
~0~0~0~
Maksa gak? ----_-