Title: Wedding
Pairing: YamaChii, YutoChii
Genre: Angst
Rating: PG
Summary: Yuto menikah dengan chinen, dan chinen meninggalkan yamada----_-
A/N: ini drabble saya yg judulnya wedding, tapilebih panjang ._. yang garis miring itu dari sudut pandangnya si yama..
"Ryosuke.."
"Ada apa yuri?"
Yamada menghentikan kegiatannya sejenak untuk melihat ke arah kekasihnya.
"Aku ingin kita putus"
"Hah?!"
Yamada terkejut mendengar perkataan chinen.
"Jangan bercanda, yuri!"
"Aku serius"
Yamada terdiam.
Suasana sunyi menyelimuti ruangan tempat mereka berdua.
"Kenapa yuri? Aku mencintaimu"
Mata yamada mulai berkaca-kaca.
Chinen tidak menjawab, dia hanya mengambil sesuatu dari tasnya dan memberikannya ke yamada.
Yamada mengambilnya dan terkejut saat menyadari itu undangan pernikahan.
Dan dia lebih terkejut lagi saat melihat tulisan di undangan itu "Yuto & Yuri".
~0~0~0~Yamada duduk di kursi taman tempat dia dan chinen sering menghabiskan waktu berdua.
Besok adalah hari pernikahan chinen dan yuto.
Dan dia tidak tau, apakah harus datang atau tidak.
"Yuri.."
Yamada menyebut nama chinen.
Berharap chinen akan datang ke hadapannya, lalu memeluknya.
"Kenapa yuri? Apa salahku?"
Yamada terus saja menyebut nama chinen.
Dan tak terasa, sebulir air mata jatuh ke pipinya.
Lalu dia menghapusnya.
Yamada berdiri dari kursi dan langsung berjalan ke arah jalan raya.
Saat dia akan menyebrang, dia tidak melihat kalau lampu sudah berwarna hijau.
Dia terus berjalan dan ada sebuah mobil yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi ke arahnya.
Dan....Brak!
Tabrakan pun tak bisa dihindarkan.
~0~0~0~
.:yamada pov:.
Bagaimana rasanya saat kamu melihat orang yang kamu cintai berdiri di altar pernikahan dengan orang lain?
Rasanya sakit.
Sangat-sangat sakit.
"Nakajima Yuto, apakah anda bersedia berjanji sehidup semati dengan Chinen Yuri dan bersiap mendampinginya dalam suka dan duka?"
"Ya"
"Chinen Yuri, apakah anda bersedia berjanji sehidup semati dengan Nakajima Yuto dan bersiap mendampinginya dalam suka dan duka?"
"Ya, aku bersedia"
Aku melihat ke arah altar tersebut dengan tatapan sedih.
Seharusnya aku yang berada di sana!
Seharusnya aku yang mengucapkan kalimat itu bersama dia!
Dan seharusnya aku yang memberikan dia cincin dan mencium bibirnya dengan penuh cinta!
Terlalu lama di tempat ini malah membuat hatiku sakit.
Kenapa aku masih merasakan sakit?!
Aku keluar dari tempat itu dan berjalan ke arah jalan raya.
Dipinggir jalan raya aku memikirkan tentang kenapa aku masih merasakan sakit?
Seharusnya aku sudah tidak merasakan sakit lagi.
Aku menyebrangi jalan raya yang sebenarnya masih penuh dengan kendaraan.
Jangan tanya kenapa aku tidak takut tertabrak mobil.
Karena aku sudah mati.
Yamada Ryosuke sudah mati.
~0~0~0~Yamada-arwah yamada lebih tepatnya- memandangi chinen yang sedang duduk di pinggir tempat tidurnya sambil memandang keluar jendela.
Sudah sebulan sejak pernikahan chinen dan kematian yamada.
"Ryosuke.."
Tiba-tiba chinen menyebut nama yamada dan ini membuat yamada terkejut.
Dadanya berdetak lebih cepat.
Dia sangat merindukan suara chinen yang memanggil namanya.
"Yuri.."
Yuto masuk ke dalam kamar sambil menyebut nama chinen.
Yuto lalu duduk di sebelah chinen.
"Kau masih mencintai yamada?"
Yuto bertanya dan chinen mengangguk.
"Ya, aku mencintainya yuto. Maaf."
Dada yamada berdetak semakin cepat.
Dia tidak dapat mengungkapkan bagaimana bahagianya dia sekarang.
"Aku yang seharusnya minta maaf, yuri. Seharusnya dulu aku menolak saat orang tua ku menjodohkan kamu denganku"
Yuto langsung memeluk chinen.
"Aku nggak akan marah kalau kamu masih mencintai yamada. Karena aku akan menunggu. Menunggu kamu mencintaiku.."
Dan yamada merasa arwahnya sedikit demi sedikit menghilang.
Dia tersenyum untuk terakhir kalinya.
Dia tersenyum karena dia meninggalkan dunia setelah mendengar chinen masih mencintainya.
~0~0~0~Hwaaaaa aneh gak sih?
Bahasa saya gak aneh kan?
Komen plis~