Title: Chinen's first experience
Pairing: YamaChii, OkaJima (sedikit)
Rating: NC-17
Summary: Awal mula hubungan YamaChii
A/N: smut pertama! ntar kalau judul dan isi ga nyambung, tolong dimaafkan T___T
“Chinen...”
Yamada menyandarkan kepalanya ke bahu pria yang lebih kecil.
“Kamu tau? Johnny-san memberikan aku 2 pilihan. Aku harus putus dengan shida atau kalau aku tidak putus, aku harus keluar dari Hey! Say! JUMP”
Airmata yamada mengalir.
Sekarang dia berada diantara 2 pilihan yang sangat sulit.
“Aku harus bagaimana chinen? Aku mencintai shida dan mencintai Hey! Say! JUMP”
“Chinen? Kenapa diam?”
Yamada mengangkat kepalanya dari bahu chinen.
Dia menghapus airmata nya yang masih mengalir.
Dia melihat chinen yang hanya memandang lurus ke depan.
Pandangan matanya kosong.
“Chinen? Kamu tidak apa-apa kan? Apa kamu sakit?”
Chinen menggelengkan kepalanya.
“Yama-chan...”
“Ya?”
“Apa kamu mencintaiku?”
“Kamu bicara apa sih? Aku tentu mencintaimu. Kamu kan sahabatku yang paaaaaling baik”
Yamada melingkari tangannya di pinggang chinen.
Dia memeluk chinen dengan erat.
Dia sangat menyayangi chinen.
“Aku juga mencintai yama-chan. Tapi....”
“Tapi apa?”
“Aku mencintai yama-chan bukan sebagai sahabat, tapi sebagai kekasih”
Yamada melepaskan pelukannya.
“A-apa?”
“Aku mencintai yama-chan. Aku selalu berusaha menghilangkan perasaan suka ku ke yama-chan. Tapi tidak bisa. A-aku benar-benar mencintai yama-chan”
Chinen menangis.
Dia menutup matanya, berusaha agar airmata nya tidak keluar lebih banyak.
Dia tidak peduli kalau yamada akan membencinya setelah mendengar pengakuannya.
Tiba-tiba chinen merasakan sentuhan lembut di bibirnya.
Dia melihat wajah yamada yang sangat dekat dengan wajahnya.
Ya, yamada sedang mencium bibir chinen.
Chinen kembali menutup matanya.
Mengkhayati setiap inchi kelembutan dari bibir yamada.
Chinen meletakkan tangannya di leher yamada.
Ciuman lembut secara perlahan berubah menjadi ciuman nafsu.
Yamada memaksa memasukkan lidahnya ke dalam mulut chinen.
Chinen pun membuka sedikit mulutnya, membiarkan lidah yamada bermain di lidahnya.
Beberapa menit kemudian, yamada melepaskan ciumannya.
Dia menatap mata chinen yang masih terpejam.
Sekarang dia mencium leher chinen, menyisakan tanda kemerahan di leher chinen.
“Aaagh y-yama-chan”
Chinen hanya bisa mengerang karena mendapat perlakuan seperti itu dari yamada.
Yamada menciumi bagian belakang telinga chinen.
Menggigiti daun telinga chinen.
Chinen menurunkan tangannya dari leher yamada dan dia meletakkan tangannya diantara paha yamada.
Chinen meremas milik yamada dengan lembut.
Dulu dia pernah melihat yuto melakukan ini ke keito.
Sekarang giliran yamada yang mengerang keras.
Ini pertama kali nya bagi yamada, memiliki partner dalam urusan seperti ini.
Biasanya ia hanya ditemani oleh sahabat setianya, yaitu sabun.
“Hmm.. C-chinen.. Sst-top”
Chinen melepaskan tangannya dari milik yamada.
Yamada berdiri dan melepas celananya.
“Kenapa diam?” Ucap yamada ke chinen yang sedang menonton yamada melepas celananya.
“Buka baju dan celanamu juga”
Chinen mengikuti ucapan yamada, dia membuka pakaiannya.
Kini mereka berdua sudah telanjang bulat.
Yamada menatap milik chinen.
“Y-yama-chan mesum. Kenapa menatap punyaku seperti itu?”
Chinen menutup miliknya dengan kedua tangannya.
Yamada tertawa melihat ekspresi muka chinen yang memerah.
Muka chinen semakin memerah saat melihat yama tertawa.
Tiba-tiba chinen mengambil pakaiannya dan beranjak pergi.
“Chinen! Kamu mau kemana?”
Yamada menarik tangan chinen.
“Aku hanya mau melakukan ini dengan orang yang mencintaiku sebagai kekasih, bukan sahabat”
Ucap chinen yang membelakangi yamada.
Yamada memandang punggung chinen.
Kemudian dia memeluk chinen dari belakang dan meletakkan mukanya di bahu chinen.
“Aku akan memutuskan shida, aku tidak akan keluar dari Hey! Say! JUMP, dan aku akan menjadikan kamu pacarku”
Yamada mengecup bahu chinen.
Chinen pun menghadap ke arah yamada.
“Sungguh?” Ucap chinen yang masih tidak percaya dengan ucapan yamada.
“Ya, tapi pacar diam-diam. Kalau johnny-san sampai tau, matilah kita”
Chinen tersenyum mendengar perkataan yamada.
Dia mencium bibir yamada.
Yamada membalas ciuman chinen.
Mereka saling berciuman dengan penuh nafsu.
Yamada melepas ciumannya, mendorong chinen hingga terlentang di kasurnya.
Yamada beralih ke dada sebelah kiri chinen, dia menghisapnya dengan keras.
“Sakit. Pelan-pelan yama-chan”
Yamada menghisap pelan dada sebelah kanan chinen sehingga membuat chinen mengerang pelan.
Yamada menciumi perut chinen, menjilatnya.
Kemudian turun semakin bawah, menuju milik chinen.
Yamada memainkan milik chinen, mengelus pelan dan menjilatnya.
Yang bisa dilakukan chinen hanyalah mengerang, merasakan sensasi nikmat dari perlakuan yamada.
Beberapa menit kemudian Chinen merasakan sesuatu akan keluar dari miliknya.
“Yama-chan, rasanya a-aku mau p-pipis”
Ucap chinen sambil terengah-engah menahan sesuatu yang akan keluar dari miliknya.
Yamada tertawa saat mendengar perkataan chinen.
“Jangan ditahan, keluarkan saja”
Akhirnya, chinen mengeluarkan cairan putih kental ke dalam mulut yamada.
Yamada membersihkan milik chinen, lalu mencium bibir chinen.
“Sekarang giliranmu” Ucap yamada sambil menuntun muka chinen ke miliknya.
Chinen memegang milik yamada, dan mulai mengurutnya.
Kemudian memasukkan ke dalam mulutnya.
“Aw. Pelan-pelan chinen. Gigimu membuat punyaku sakit”
Chinen pun berhati-hati saat mengulum milik yamada.
Setelah agak lama, yamada pun mencapai klimaks nya.
“Terima kasih, chinen”
Yamada mengecup pipi chinen.
Chinen pun tersenyum lebar.
Sekarang, pria dihadapannya itu adalah miliknya.
Chinen memeluk yamada dan membisikkan kata I love you.