Omegle

Apr 19, 2011 14:57

Title: Omegle
Pairing: OkaJima, YabuNoo
Rating: PG-13
Summary: Keito bertemu yuto di omegle
A/N: ini lanjutan dari blog saya ^^

Aku menyalakan laptopku dan membuka mozilla firefox.
Aku mengetikkan sebuat alamat web yang berfungsi sebagai tempat chatting, omegle.
Setelah halaman omegle terbuka, aku pun mengklik kata 'start chat'.

You: hai!
Stranger: hai
You: asl
Stranger: asl itu apa?
You: cari di google
Stranger: disconnect nih
You: rrr.. age sex location
Stranger: haha. 17, di KTP tulisannya laki-laki, Tokyo
You: 17 tahun 10 bulan, laki-laki, dihatimu~
Stranger: namanya siapa?
You: siapa aja boleh
Stranger: hai sule :)
You: kampret
Stranger: hahaha
You: keito, kamu?
Stranger: Yuto :D lam kenal eaa~
You: haha salam kenal juga
Stranger: boleh bagi email? *kedip-kedip*
You: nggak!!!
Stranger: pelit!
You: aku cowok loh-_-
Stranger: terus?
You: kamu nggak suka aku kan?
Stranger: ha?! aku masih normal!!
You: terus ngapain minta email?!
Stranger: ya... siapa tau kamu punya adik cantik X)
You: keitosidudulz@yahoo.com
Stranger: huahaha. tunggu email ku ya :) eike mau out, cyin~
You: hahaha
Stranger disconnect

Aku mematikan laptopku dan beranjak ke tempat tidur.
drrtt drrtt
Terdengar getaran handphone ku yg bersentuhan dengan meja.
Ada 1 email baru.
from: yutobieber@yahoo.co.jp
to: keitosidudulz@yahoo.co.jp
subjek: Hai
KEITOOO... =))
Aku tersenyum membaca email dari yuto.
Eh? Tersenyum?!
Tidak.
Aku tidak jadi tersenyum.
Aku membalas singkat emailnya, hanya membalas dengan 'apa?'.
Aku pun menunggu balasan email dari yuto.
3 menit kemudian masuk email baru, pasti dari yuto.
from: yutobieber@yahoo.co.jp
to: keitosidudulz@yahoo.co.jp
subjek: Ketemuan
Besok di taman kota jam 8. Penting!!
He?
Baru kenal udah ngajak ketemuan?
Apa yuto itu memang menyukai sesama jenis?
Oh tidak!
from: keitosidudulz@yahoo.co.jp
to: yutobieber@yahoo.co.jp
subjek: re:ketemuan
Ha? Ngapain? Baiklah. Jangan balas emailku lagi. Mau tidur!
~0~0~0~0~0~
Keesokan harinya, aku pergi ke taman kota.
Aku melihat pria tinggi sedang duduk di bangku taman.
Tapi dia tidak sendirian, dia membawa perempuan.
Mungkin pacarnya.
"Hei! Yuto ya?" Sapaku.
Dia pun menoleh ke arahku.
"Keitooo~!!" Dia teriak histeris saat melihatku.
"Ternyata keito ganteng yaa" Dia berdiri dan mencubit pipiku.
Aku semakin yakin, kalau dia menyukai pria -_-"
"Pacarmu ya? Cantik" Ucapku sambil menunjuk ke cewek disamping yuto.
Mereka berdua saling tatap.
"Sudah ku bilang chinen, kamu sebaiknya operasi gender saja" Yuto berkata kepada chinen.
Eh?! Operasi gender?! Jadi orang yang bernama chinen itu cowok?!
"Maaf, maaf, aku kira kamu cewek" Aku meminta maaf ke chinen.
"Gak apa apa kok, itu udah biasa." Chinen tertawa, kulihat gigi kelincinya dengan jelas.
Aku pun tertawa.
"Keito, kamu bisa main alat musik? Kalau bisa, aku mau ngajak kamu jadi anggota band ku" Yuto bertanya padaku.
"Heh? Bisa sih. Tapi...."
"Tapi kenapa?"
"Aku lagi sebentar mau ujian"
"Itu masalah gampang" ucap Yuto menepuk bahuku.
Dia tersenyum.
Aku menatapnya, ternyata dia manis juga ya.
Yuto pun mengajak aku dan chinen ke cafe langganannya.
Disana kami membicarakan tentang konsep band kami.
Dia juga bilang kalau dia dan teman-temannya bakal nunggu aku hingga selesai ujian.
Aku pun pamit untuk pulang duluan karena mamaku akan pergi dan tidak ada yang menjaga rumah.
~0~0~0~0~0~

Sekarang aku sudah dekat dengan yuto dan teman-teman bandnya.
Posisi band kami: Yuto di drum, Chinen di keyboard, Ryutaro di bass, Yamada di vokalis dan aku di gitar anggap aja yamachitaro bisa main alat musik XD.
Hari ini aku dan yuto janjian untuk pergi membeli stik drum yang baru.
Setelah mendapatkan stik drum, yuto mengajak aku ke rumahnya.
Rumah yuto lumayan besar, setidaknya lebih besar dari rumahku.
"Rumahmu sepi sekali, yuto" Kataku setelah sampai di dalam kamarnya yuto.
"Orangtua ku lagi pergi, ada acara perusahaan mereka, dan adikku sedang pergi ke rumah temannya"
"Adikmu cewek atau cowok? Kalau cewek, kenalin ke aku ya?"
"Tapi sayangnya adikku itu cowok, sabar ya" Yuto tertawa lebar.
"Eh, keito, kamu mau minum apa?" Yuto bertanya padaku.
"Apa aja boleh" Jawabku.
Yuto keluar dari kamarnya untuk mengambilkan aku minuman.
Aku melihat ada album foto di atas meja belajar yuto.
Karena penasaran aku pun membuka album foto itu.
Di dalam album foto itu, isinya foto mesra yuto bersama seorang pria -atau wanita- entahlah, orang ini terlalu cantik untuk menjadi seorang pria.
"Keito? Sedang apa kau?"
Tidak sengaja aku menjatuhkan album foto itu karena terkejut mendengar suara yuto.
"A-aku hanya melihat foto ini"
Yuto menghampiriku kemudian mengambil album tersebut.
Sepertinya dia marah padaku, aku jadi tidak enak kepadanya.
"Ma-maaf yuto"
Aku menundukan kepalaku.
Tapi yuto tidak menjawab permintaan maafku, dia hanya pergi meletakkan album foto di lemarinya.
Kemudian dia berjalan ke arah kasurnya dan duduk di pinggiran kasurnya.
Aku menghampirinya dan duduk di sebelahnya.
Aku melihat yuto sedang menangis.
"Yuto?"
Dia menoleh padaku dengan airmata yang mengalir deras dari matanya.
Dengan refleks aku membawanya kedalam pelukanku.
Aku mengelus pelan punggungnya.
"Kamu lihat pria yang di album foto itu?"
Yuto berbicara sambil sesegukan.
"I-iya"
"Dia mantanku"
Aku mendengar saat yuto mengatakan kata 'mantanku' suaranya bergetar.
Aku mengeratkan pelukanku.
"Dia bernama Inoo Kei dan dia meninggalkan aku demi pria lain."
Yuto masih menangis.
Aku melepaskan pelukanku, kemudian memegang bahunya.
Aku menatap matanya yang memerah.
Setelah menatap lama matanya, aku mendekatkan bibirku ke bibirnya.
Aku mencium lembut bibirnya.
Dia hanya diam, tidak membalas ciumanku.
Tiba-tiba dia mendorong tubuhku.
Dia memalingkan mukanya yang memerah.
Drrtt drrtt...
Keitai-ku bergetar, aku membaca sebuah email dari kakak sepupuku.
"Yuto, aku harus pulang, kakak sepupuku sedang ada dirumahku"
Aku pun berdiri sambil menghadap yuto.
Aku menghapus airmatanya.
"Jangan menangis lagi"
Aku tersenyum padanya dan ku lihat wajahnya memerah.
Aku pun beranjak keluar dari kamar yuto.
Setelah sampai di halaman rumah yuto, aku memegang dadaku yang berdetak sangat cepat.
"Apa aku jatuh cinta dengan yuto?"
Aku terus memikirkan tentang hal ini di jalan.
Setelah sampai di rumah, aku melihat kakak sepupuku yang bernama yabu kota.
"Yabu? Sedang apa kau?"
"Hei keito, aku sedang membersihkan ruangan, nanti tunanganku akan kesini"
"Ohya? Namanya siapa?"
"Rahasia, nanti aku kenalkan saat dia ada disini"
"Baiklah"
Aku pergi ke kamarku meninggalkan yabu sendirian.
Saat dikamar aku langsung mandi, dan beristirahat sebentar.
Saat aku akan memejamkan mata, tiba-tiba aku teringat dengan yuto.
Aku mencoba mengirim email tetapi tidak dibalas.
Aku pun tertidur.
Aku terbangun dari tidurku ketika yabu mengetuk pintuku.
"Keito? Ayo keluar"
"Iya"
Aku beranjak dari kasurku.
Kemudian keluar dari kamar menuju ruang makan.
"Keito, ini tunanganku"
Yabu langsung memperkenalkan tunangannya saat aku memasuki ruangan.
Aku mengenali wajah tunangan yabu tersebut.
"Inoo kei?"
Aku bertanya dan dia mengangguk.
"Kau tau namaku?"
Dengan cepat aku menarik kerah baju lalu memberi dia beberapa pukulan.
Yabu menghalangi aku yang akan memukul dia lagi.
"STOP! KEITO STOP!"
Aku menghentikan pukulan dan melepaskan cengkraman tanganku di kerah bajunya.
Aku pun segera lari menuju kamarku dan menguncinya.
Aku mendengar inoo yang menangis.
"Maafkan keito. Aku juga tidak tau kenapa dia tiba-tiba memukulmu, kei"
Aku mendengar suara yabu yang berbicara ke inoo.
Kemudian aku mencuci mukaku di kamar mandi.
Saat aku keluar, aku melihat ada sebuah email baru.
Aku membukanya dan ternyata itu dari yuto.
Dia memberitahuku kalau dia sudah di depan rumahku dan dia membawa dompetku yang ketinggalan di rumahnya.
"Inoo sedang disini, jangan sampai yuto tau" ucapku dan langsung keluar kamar.
Saat aku keluar dari kamar, aku melihat yabu sedang memegang kerah baju yuto.
Aku pun langsung berlari ke arah mereka dan mendorong yabu untuk menjauh dari yuto.
"Jangan sentuh yuto, dia milikku"
Aku melihat wajah kaget inoo saat aku mengatakan yuto milikku.
Aku menarik tangan yuto dan membawa yuto ke kamarku.
Setelah dikamar, yuto langsung memelukku dan dia menangis lagi.
"Maaf yuto, aku juga tidak tau kalau inoo itu tunangan yabu"
Aku memeluk balik yuto.
Aku membawa dia duduk diatas kasurku.
Yuto terus menangis di pelukanku sampai dia tertidur.
Aku menidurkan dia di kasurku.
Dia tertidur sangat pulas.
Aku menyingkirkan poni yang menghalangi matanya.
Aku mencium dahinya dan kemudian menyelimutinya.
"Oyasumi yuto"
Aku pun tidur di sebelahnya.
~0~0~0~0~0~
Aku terbangun karena aku merasakan ada sesuatu yang menyentuh bibirku.
Saat aku membuka mata, aku melihat yuto yang sedang mencium bibirku.
"Ohayou keito"
Dia melepaskan ciumannya.
Aku tersenyum padanya, kemudian aku mengacak-acak rambutnya.
Aku melihat matanya yang bengkak karena menangis tadi malam.
Kemudian aku memeluknya dan membisikkan kata "I love you, yuto"
"I love you too"
Dia membalasnya.
Aku meraih dagunya, lalu mencium bibirnya.
Pagi ini adalah pagi terindah, pagi yang tidak akan terlupakan lebay.
~0~0~0~0~0~
Huahahaha maksa banget gak sih?
komen=cinta

fanfic, okajima

Previous post Next post
Up