Title : Forever sweet
Rate : NC17/YAOI (NC not in this chappie)
Genre : romantic, angst
Author : mutiara(muti) aka muti080195
a/n : maaf klo geje ya, atau ga seru... udh lama ga nulishehe
Forever Sweet
The bitter is start, but the sweetness will never end
Jaejoong POV
“yaaa… Yunnie~, kerahmu berantakan sekali” aku memberekan lipatan kerah orang yang sudah hampir 2 tahun menjadi suamiku.
“gumawo, Joongie” lalu dia mengambil tas kerjanya dan pergi ke kantor begitu saja. Ntah knapa, akhir-akhir ini aku merasakan ada yang berbeda darinya. Kami jarang berbagi pelukan ataupun ciuman-ciuman hangat seperti dulu. Bukannya aku mau berburuk sangka, tapi aku merasa ada yang dia sembunyikan. Kebetulan hari ini ulangtahun ke 2 pernikahan kami, aku berencana untuk membuat candle light dinner di rumah kami. Aku ingin memberikan kejutan padanya.
Saat malam menjelang..
“omo~~ kan aku harus mengambil baju yang di laundry, hmm.. Yunnie pulang masih 1 jam lagi, lebih baik aku segera mengambilnya” aku berjalan ke luar rumah. Aku memang menitipkan beberapa setelan jasku dan Yunho di laundry. Aku bersenandung kecil sambil berjalan menuju laundry. Dengan senyum lebar aku menjejakkan langkahku. Tapi seketika senyumku sirna. Itu Yunho, aku tidak salah lihat. Tapi, kenapa ia menggandeng wanita lain? Apa maksudnya ini semua? Aku mengikuti mereka, hilang sudah keinginanku untuk mengambil baju di laundry. Mereka berdua memasuki sebuah restoran. Aku memperhatikan mereka berdua, senyum yang akhir-akhir ini jarang ditunjukkan padaku terpampang jelas untuk wanita itu. Yunho tiba-tiba mengelus pipi wanita itu dengan lembut sambil tangan yang satunya lagi menggenggam tangan wanita itu. Sesak rasanya, aku tidak bias bernapas. Hatiku serasa ditusuk pisau berkali-kali. Apa salahku hingga dia meninggalkanku.
Mataku memanas, menimbulkan genangan di sudut mata yang tak lama kemudian jatuh di pipiku. Aku berlari menuju rumah kami. Aku menutup pintu depan sekeras-kerasnya. Aku bersandar pada pintu itu, dan jatuh meluruh. Air mataku tumpah saat itu. Aku menyapu ruangan yang sudah kudekorasi seharian ini. Makanan yang sudah kubuat khusus untuknya, sia-sia hari ini. Aku memasuki kamar kami, mengambil sebuah koper memasukkan semua barang-barangku. Aku mengambil boneka beruangku. Boneka hadiah dari Yunho. Aku ingin membawanya, tapi semakin aku melihat boneka itu air mataku semakin tumpah. Aku akhirnya tidak membawa boneka itu bersamaku. Aku mengambil sebuah kertas, dan juga pena. aku menulis sebuah surat untuk kutinggalkan. Aku membawa koperku tanpa tujuan, aku tidak punya keluarga di Seoul. Baru besok aku bias kembali ke Chungnam, sudah tidak ada kereta malam-malam seperti ini. Akhirnya aku memutuskan untuk tidur di halte bus dekat stasiun. Aku menangis sepanjang malam, dan akupun terlelap karena terlalu lelah mengucurkan air mata.
Yunho POV
aku mengeluarkan kunci rumah. Ntah kenap, tidak ada yang membukakan pintu. Padahal biasanya, Jaejoong sudah ada di depan pintu saat mobilku asuk pagar. Apa dia sudah tidur?
“Aku pulang~!!” aku agak berteriak berharap Jaejoong terbangun. Tapi tetap tidak ada sahutan. Aku langsung menuju kamar, mungkin Jaejoong benar-benar lelah hingga tertidur begitu lelap. Aku tidak tahu mengapa, tapi tiba-tiba aku rindu Jaejoong. Akhir-akhir memang aku agak berubah semenjak aku bertemu tiffany. Dia gadis yang menarik, aku menjalin hubungan dekat dengannya. Aku tahu Jaejoong sadar akan hal ini, tapi tak pernah sekalipun ia menanyakan perubahanku. Aku sedikit suka dengan Tiffany tapi, ahhh… ntahlah… aku bingung bagaimana perasaanku dengannya. Tiffany tidak tahu kalau aku sudah menikah, karena aku memang tak pernah memberitanhunya, tapi kalau dia sadar dengan cincin yang kupakai selama ini harusnya dia sadar. Ahh,, aku tidak mengerti perasaanku sekarang, Tiffany atau Jaejoong? Aku membuka pintu kamar. Tapi tidak ada tubuh Jaejoong di atas ranjang. Barang-barangnya di atas meja rias juga tidak ada, yang ada hanya sebuah kertas yang ditimpa pena.aku mengambil kertas itu. Aku membukanya dan membacanya.
Dear, Jung Yunho
Aku mungkin sudah tidak berarti apa-apa bagimu.
Aku tahu ada wanita yang lebih pantas mendampingimu dibandingkan aku.
Kau bisa tersenyum kepadanya, tidak seperti saat kau bersamaku.
Aku bahagia melihatmu bahagia.
Mungkin kita memang belum berjodoh.
Aku hanya ingin kau tahu, aku mencintaimu setulus hatiku.
Selain itu, selamat hari jadi ke 2.
tidak terasa sudah 2 tahun kita menjalani rumah tangga.
Mungkin aku memang bukan yang terbaik bagimu, kuharap dia seseorang yang pantas untuk bersanding dengan dirimu.
Aku selalu berdoa untuk kebahagiaanmu.
Aku mencintaimu, Yunnie~.
Sampai akhir hayatku, dirimulah satu untuk selamanya.
With love,
Kim Jaejoong
Aku terjatuh di ranjang. Di saat aku berada dalam dilemma dan butuh seseorang untuk menopangku ia meninggalkanku. Aku memperhatikan susunan kalimat yang ditulis rapi tangannya.
Aku tahu ada wanita yang lebih pantas mendampingimu dibandingkan aku
Dia tahu. Dia pergi. Aku sendiri. Aku menghempaskan tubuhku ke ranjang kami. Harum tubuhnya masih meleket kuat pada sprei ini. Wangi Vanilla yang selalu membuatku tersenyum. Aku menoleh, boneka beruang hadiahku untuknya tak dibawa, apa ia benar-benar pergi meninggalkanku? Bukannya aku pergi mencarinya, aku malah tertidur. Tertidur sambil mendekap boneka beruang itu. Meresapi wangi tubuh yang Jaejoong tinggalkan.
Jaejoong POV
“hooaaamhhh” aku memutar kepalaku yang pegal karena tidur sambil menunduk semalaman. Aku melihat ke arah jam di atas loket tiket, baru jam 5 pagi. Aku mengambil koperku, berjalan mendekati papan jadwal kereta. Ah, ada kereta ke chungnam pukul 05. 10 10 menit lagi. Aku membeli tiket dan memasuki peron kereta menunggu kedatangan kereta. Baru meninggalkannya sehari rasanya aku sudah kangen padanya. Tapi, rasa sakit ini jauh lebih mendominasi disbandingkan rasa rindu itu. Dia sudah tidakbutuh aku, dia membutuhkan seseorang yang bias memberikannya keturunan, dan itu bukan aku, karena aku juga laki-laki. Jesss… jesss…. Itu bunyi keretanya. Aku mengangkat koperku. Aku akan merindukannya. Merindukan suamiku, sangat merindukannya. Aku menapaki lantai kereta yang sudah berhenti di depanku. Goodbye Yunho, my lovely husband.
Author POV
Yunho mencari Jaejoong sebangunnya dari tidur tidak nyenyaknya. Ia mencari ke seluruh penjuru kota. Ke taman dimana mereka sering berkencan. Di kampus tempat mereka pertama kali bertemu, di rumah Yoochun dan Junsu teman baik Jaejoong, di restoran favorit mereka. Semua tak memberikan hasil. Yunho meletakkan kepalanya distir mobilnya. Memeras otak mencari-cari kemana belahan jiwanya pergi. Dilemma masih menyelimuti pikirannya. Pilihan akan wanita itu atau istri yang sudah dinikahinya selama 2 tahun. Tapi baginya, keberadaan Jaejoong jauh lebih penting dari apapun. Seketika, Yunho mendapatkan secercah harapan. Kota kelahiran Jaejoong.. Chungnam.
~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~TBC~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~
16 nov 2009