Re-post... part 3
Tittle :: Huru Hara Pesantren Kilat Kampung Jhonny
Idea :: Lovelyabu
Author :: Michi YanYan Yamashina / yanyam / Michi Yamashina
Reting :: G
Genre :: Friendship
Terdengar suara sirine yang menandakan waktu sahur telah tiba. Semua sensei membangunkan siswa-siswa dengan segera. Karena mereka tidak akan langsung makan melainkan harus masak sendiri untuk makan sahur hari ini. Semua siswa duduk di bangku tepat diruang makan.
“ayok makan…” ucap Tanaka Koki.
“mana makanannya??” Tanya Koyama Keichiro.
“kok mejanya kosong??” lanjut Nakajima Kento.
“karena setiap kamar harus masak dulu sebelum sahur” ucap Ninomia Sensei.
“eh?? Kenapa seperti itu ??” protes Nishikido Ryo.
“siapa yang mengubah peraturannya?” Takaki angkat bicara.
“baru saja saya ubah tadi…” ucap Johnny Kitagawa sambil menyantap menu sahurnya.
“MASAK?? Mudah…” ucap Yamada bangun dari duduknya dan berjalan menuju dapur.
“YAMACHANNN~” teriak Chinen, Nakajima, dan Morimoto dengan suara imut dan wajah bahagia.
“syukurlah~ aku tertolong” desah Okamoto beranjak dari duduknya.
“KEITO!!!!” seru Takaki, Yamashita, Akanishi dan Kamenashi.
“gomen ne minna~” dengan gaya coolnya pergi mengikuti teman sekamarnya.
“Okay… apa yang bisa kita lakukan?” Tanya Akanishi parah pada ke 5 orang yang ada dihadapannya saat ini.
“ada yang bisa masak?” Tanya Takaki dengan wajah galau pada 3 orang yang ada dihadapannya.
“Mari kita coba…” ucap Hokuto mengajak ke 5 orang teman sekamarnya.
“mau masak apa?” Tanya Masuda pada 5 orang temannya.
Waktu terus berlalu entah apa yang tejadi di dalam dapur saat mereka masak. Namun masakan yang dibuat oleh 7 ROOM’s dan B.I.S ROOM’s berhasil dengan sempurna, sementara 3 ROOM’s lainnya entahlah apa yang terjadi.
“jangan lupa!! setelah ini kalian harus mencuci piring, pergi ke aula untuk sholat berjamaah dan tadarusan” Ninomia Sensei mengingatkan.
“mencuci pakaian masing-masing, beres-beres, dan segera berberes diri setelah itu masuk kelas masing-masing” sambung Aiba Sensei.
“EH???” semua siswa kaget dan mulai mengeluh.
“kalian disini bukan untuk bermalas-malasan, tapi untuk dilatih menjadi anak mandiri” Ohno sensei menjelaskan.
“BAIK OHNO SENSEI” suara chinen terdengar sangat kencang.
Seusai sahur seluruh siswa memberes-bereskan kamar mereka masing-masing dengan bekerja sama. Tepat pukul 07.40 di BEST ROOM’s terlihat beberapa anak tampak begitu sibuk.
“ayok cepat di bereskan semuanya…” perintah Arioka pada ke 3 orang temannya.
“iya, yang dipojok disapu ya takaki” lanjut inoo.
“Huuaaaaa” yabu berteriak dan mengoletkan tubuhnya.
Yabu yang mendengar suara berisik akhirnya pun terbangun dari tidurrrrr panjangggnyaaaa.
“wah…sudah pada bangun ya…” ucap yabu sambil mengucek-ngucek matanya “AYOK KITA SAHUR~” teriaknya dengan semangat.
“Sahur apanya ?” ucap inoo sambil melempar bantal kearah yabu.
“Sahur… kan kita mau puasa, walau pun gue anak nakal tapi tetap puasa kok. Benar dahh…” jelas yabu tanpa melihat keadaan sekitar.
“ne yabu-kun… apa kamu tidak lihat matahari sudah naik ke atas??” ucap takaki mendadak pandai. #PLAK
“eh ?? matahari kan memang di atas” ucap yabu kemudian bangun dari tempat tidurnya.
Arioka memukul wajahnya sendiri karena bingung dengan situasi saat ini.
“yabu kota, sekarang sudah pukul 08.00 dan artinya waktu sahur sudah habis… hihihihi…” jelas yaotome dengan senyum lebar.
“NANI ??? JAM 08.00 ?? JADI AKU TIDAK SAHUR ??” ucap yabu panik.
“Iya… betulll…” jawab inoo membetulkan.
“makanya kalau sudah mendengar sirine tu bangun” arioka menambahkan.
“lah… aku kira itu pemadam kebakaran yang lewat”
“eh??? Yabu-kun suara sirinenya juga sudah di dekatkan ke telingamu tapi kamu tidak bangun juga” jelas takaki sambil mengelap jendela kamar.
“iya… aku yang tukang tidur saja tidak separah itu…” lanjut arioka.
“HUAAAA… LAPARRRR” rengek yabu sambil lempar-lempar bantal.
Tepat pukul 10.00 semua siswa sedang menikmati waktu luang dengan bercerita dan bercanda bersama. Beberapa anak sibuk dengan buku akidah, beberapa anak sibuk dengan game, beberapa anak sibuk mengaji dan beberapa anak bermain-main tidak jelas.
“eh…ada berita tentang bom buku nih…” ucap nishikido.
“iya tuh lagi ramai itu berita…” sahut daiki.
“yang buat benar-benar canggih ya…” ucap Yuma mengambil Koran yang dibaca nishikido.
“iya… padahal masih lebih baik main petasan kan??” tataki meminta pendapat pada yang lain.
“gak baik senpai… karena…”
“KEITOOO” ucap yamashita, kamenashi dan akanishi secara bersamaan.
“baik senpai…” ucap keito menutup mulutnya sendiri.
“ah~” desah yabu dengan senyum aneh.
“ne bakaki, mau main petasan yang seru gak ??” Tanya yabu pada takaki.
“petasan ??”
“iya, tapi jauh lebih seru… aku mau ke kamar, bilang ke yang lain untuk masuk ke kamar ku secara satu persatu ya…” yabu menjelaskan dan beranjak dari duduknya.
“MINNA~ YABU BILANG DIA PUNYA MAINAN YANG BAGUS DAN KITA HARUS MASUK KEMARNYA SATU PERSATU” ucap takaki dengan semangat. {sebenanya dia pinter apa tidak sie??? AKADOU YUYANNN}
“eh?? Yang benar?? Apa ya ?? apa ??” semua sudah mulai rusuh mendengr berita yang dibuat takaki.
“ada yang tidak beres nie…” gumam akanishi.
“pasti otak takaki yang gak beres” lanjut lanjut kamenashi.
“TAKAKIIII~” teriak kamenashi, akanishi, dan yamashita secara bersamaan dengan nada yang sangat tinggi.
“ada apa senpaiiii???” Tanya takaki menutup telinganya.
“pasti kamu melakukan kesalahan ya??” Tanya keito.
“sebenarnya apa yang akan yabu lakukan ya…” masuda bertanya-tanya.
“entah lah… pasti hal yang sangat bagus” jawab koyama.
“iya, buktinya kita sampai di undang…” lanjut inoo.
“jangan-jangan kita mau diajak makan-makan??” ucap hikaru dengan senyum merona.
Karena kesalahan yang dibuat oleh Takaki, akhirnya Kamenashi dan Akanishi harus menghendel kesalahan Takaki dan memberitahu bahwa itu adalah sebuah kesalahan dari otak Takaki yang belakangan ini rusak akibat kesetrum listrik berkekuatan tinggi.
Malam telah tiba dan ke 6 anak Akadou Gakuen telah berkumpul di gudang belakang dari kampong itu.
“lalu siapa yang akan membuat ini semua ??” Tanya Yabu kepada 4 orang temannya.
“eh ??? ku pikir kamu membuat rencana ini dan sudah tahu akan kelanjutannya” jawab Yamashita.
“belum senpai… hehehehe” ucap Yabu dengan senyum khasnya.
“Aku punya idea…” ucap Akanishi.
“Nani ??” Tanya Kamenashi.
“Begini ceritanya……………” Akanishi membisikan rencananya kepada semua temannya.
5 menit kemudian.
“Astofirallah… itu tidak baik senpai” ucap Okamoto yang sedaritadi terus berselawat di pojokan ruangan.
“Susttt~” semua member isyarat agar Okamoto diam.
Sementara beberapa anak masih asik berbincang-bincang di dalam kamarnya.
7 Room’s
“saat pulang nanti aku mau minta belikan baju lebaran sama mama” ucap Morimoto sambil melihat-lihat majalah fasion.
“kamu ini seperti anak kecil saja Ryuu” sahut Nakajima.
“biarkan saja… di saat lebaran itu, baju baru penting” tambah Morimoto.
“tapikan Ohno Sensei bilang ‘baju baru alhandulillah, di pakai di hari raya… tak punya pun tak apa-apa…”
“Masih ada baju tetangga…” timpal Nakajima memotong pembicaraan Chinen.
“Ohno sensei gak bicara seperti itu tauu…” ucap Chinen memajukan bibirnya.
“ne Chinen… kamu manis kalau ngambek seperti itu” ucap Yamada yang sedaritadi mengamati Chinen.
“APA KAU BILANGGGG…..” teriak Chinen melempar bantal kearah Yamada.
B.I.S ROOM’s
Terdengar suara aneh dari samping kamar B.I.S dengan segera Kikuchi melihat kearah suara yang berada di samping jendela tempat tidurnya. Dengan perasaan takut dia membuka jendela itu secara perlahan dan melihat kearah kanan kiri.
“tidak ada orang…” ucapnya dengan wajah takut.
“bulu kuduk ku berdiri ni… jendelanya di tutup dong…” ucap Nakayama yang merasakan hal aneh.
“ah… Yuma… jangan seperti itu dongg…” keluh Kikuchi dan segera menutup jendela dengan sangat kencang.
“ITAIIII YO~” teriak seseorang dari luar karena tangannya terjepit oleh jendela yang di tutup oleh Kikuchi.
“ehh…benarkan aku bilang juga apa…” ucap Nakayama segera menutupi tubuhnya oleh selimut.
Tidak terdengar lagi suara Kikuchi.
“Fuma…” panggil Nakayama yang masih bersembunyi di balik selimutnya.
“Fumaaa….” Nakayama kembali memanggilnya.
Akhirnya dengan keberanian dia membuka selimutnya dan mendapatkan Kikuchi dan Nakajima sudah tidak ada di tempat tidurnya. Sementara Hokuto, Morimoto dan Koichi masih tertidur.
“eh?? Kemana mereka berdua… kalau main petak umpet jangan seperti ini dong…” ucap Nakayama kembali bersembunyi dibalik selimutnya.
BEST Room’s
“lebih cepat, lebih baik jika aku menyelesaikan tugas-tugas ini” ucap Arioka yang sedang membuka buku-buku hadis.
“izinkan aku melihat tugas itu ya jika kamu sudah selesai…” ucap Yaotome berjalan kea rah Arioka.
“Hikaru, apakah tidak sebaiknya kamu mengerjakan sendiri ??” Tanya Inoo yang baru saja selesai Sholat Tahajud.
“ah~ kalau aku belajar, aku takut jika tiba-tiba aku pintar… kalau aku pintar, kedua orang tua ku bisa bingung dan bertanya-tanya. Hahaha.” Jelas Yaotome dan langsung mendapatkan tatapan aneh dari Arioka.
“kira-kira Yabu dan Takaki kemana ya ??” ucap Inoo memecahkan tatapan Arioka yang masih sinis kearah Yaotome.
KATTUN Room’s
“mengapa aku begitu tampan ya??” ucap Tanaka sambil berdiri di depan kaca.
“sudah hampir 2 jam anak itu berdiri di depan kaca dengan pertanyaan yang sama” ucap Tasuya sambil menggeleng-gelengkan kepala.
“ah~ aku akan segera tidur…” Taguchi segera memeramkan matanya.
“tapi… kedua anak Akadou kemana ya??” Tanya Nakamaru.
“entahlah… setelah tarawih tadi mereka berdua hilang begitu saja” jelas Tatsuya.
NEWS Room’s
“jangan rebut, si tukang berisik sudah tidur” ucap Nishikido kepada 3 orang temannya yang asik bermain kartu remi karena melihat Keichiro sudah ternyeyak dalam mimpi indahnya.
“wahhh gue menang tuh… 41 nie…” teriak Masuda sambil melempar kartunya.
“ah… gak mungkin secepat itu…” protes Shigeaki.
“kenyataan seperti itu Shige…” ucap Tegoshi.
TBC~