Fanfic : Sweet Vanilla Part V

Jan 16, 2013 11:43


Pairing : Gackt X Hyde


Hyde kembali menenggelamkan tubuhnya dalam selimut, hanya kedua matanya yang terlihat menerawang langit-langit apartemen mungilnya. Genggaman erat Gackt di lengannya masih terasa di pergelangan Hyde, saat ia berusaha melarikan diri dari Gackt.

Hyde sudah cukup muak dengan perlakuan Gackt. Bukan berarti ia membencinya, Hyde tidak tahu lagi harus menunjukkan wajah yang seperti apa. Terkadang Gackt sangat egois, menyebalkan dan  seenaknya sendiri. Di lain pihak entah kenapa Hyde merasa sangat nyaman berada di dekat Gackt, ia tidak merasakan ketakutan seperti dulu lagi. Gackt selalu ada saat ia dalam bahaya, saat ia membutuhkannya. Kata-katanya begitu lembut, sisi lain yang tidak Hyde ketahui. Senyumnya yang menenangkan dengan mudah membuat Hyde tersipu. Kini Hyde tidak tahu bagaimana cara mengendalikan semua perasaan itu, rasa sakit yang ia rasakan ketika melihat Gackt bersama wanita waktu itu menunjukkan fakta yang jelas bahwa ia meminta lebih.

“Kumohon percayalah padaku, Hyde. Aku akan segera membuktikannya padamu.”

Kalimat Gackt kembali terngiang, tatapan tajamnya kembali membuat Hyde luluh.

“Ya, buat aku percaya Gackt.” Gumam Hyde.

Hyde memejamkan matanya, namun terjaga kembali saat seseorang mengetuk pintu apartemennya.

“Siapa yang datang malam-malam begini.”

Dengan lunglai Hyde membukakan pintu. Dilihatnya You yang tengah berdiri disana.

“ Hai… Apa kabar ? “

Hyde sedikit terkejut, matanya langsung menyebarkan pandangan ke sekitar You.

“Hahaha.. Tak ada Gackt disini.”

“Siapa yang mencarinya.”
Hyde mengerucutkan bibirnya, cemberut. You hanya bisa tersenyum, mengikuti Hyde memasuki ruang apartemen.

“Bagaimana hari pertamamu diskors dari sekolah ?”

ldquo;10 hari sepertinya waktu yang cukup untuk membuat teman sekelas melupakan pemberitaan tentangku.”

Hyde terduduk diujung sofa, meringkuk memeluk kedua lututnya.

“Hem…aku pikir tidak akan selama itu. Oh iya, aku ingin memberikan catatan pelajaran hari ini.”

You meletakkan sebuah buku pelajaran di atas meja.

“Huh? Arigatou. Kau sampai melakukan hal ini. Ma’af merepotkan.”

“Aku dilarang mengatakan hal ini, sebenarnya Gackt yang memintaku memberikan catatan pelajaran selama kau diskors. “

Hyde terdiam sesaat, ia mengambil buku yang tergeletak tersebut.

“Sekarang ia sedang berusaha keras mencari bukti pelaku yang telah menempelkan foto-fotomu.”
You duduk tepat disamping Hyde.

“Selama  aku bekerja disana hanya kau dan Gackt yang mengetahuinya, malam sebelumnya juga ia sempat mengambil gambarku…. Sekarang, apa kau juga diminta membantu Gackt untuk membuatku percaya padanya ?”

“Kalau  memang seperti itu kenapa tidak sejak awal saja ia melakukannya.”

Hyde kembali terdiam, itu jugalah yang ada di benaknya selama ini.

“Aku mengenalnya sejak kecil Hyde. Aku tahu sifat Gackt. Kedua orang tuaku tewas dalam kecelakaan. Orang tua Gackt yang juga adalah teman dekat ayahku lah yang menjadi penggantinya. Mereka selalu menghibur dan menemaniku, terlebih Gackt. Meskipun agak sedikit egois, tapi sebenarnya ia sangat lembut pada apa yang menurutnya harus dijaga. Aku yakin ia pernah memperlihatkan hal itu padamu, ‘kan?”

Hyde mengangguk pelan, merasakan kehangatan pelukan Gackt yang masih menempel jelas dalam benaknya.

“Ia hanya tidak tahu bagaimana menyampaikan perasaannya. Tapi aku bisa melihat dengan jelas perubahannya semenjak bertemu denganmu.”

Hyde mengernyitkan dahinya, menunjukkan wajah kebingungannya setelah mendengar kalimat You.

“Apa yang akan ia lakukan jika melihatku menderita? Aku rasa itulah jawabannya. Tertawa, mencibir kemudian memanggilku Chibi Hycchan.”

“Hahahaha…begitulah. Ia ingin kau mengingatnya.”

“Tapi ini semua sama sekali tidak lucu You.”

“Kau ingat waktu pertama kali kau bekerja di Maid Café itu?”

“Apa?”

“Saat seorang maniak mencoba menyentuhmu.”

“Huh, pria itu memang kurang ajar, seenaknya saja menyentuhku. Tapi, untunglah dia sudah tidak datang lagi sejak saat itu. Ahh…chotto! Darimana kau tahu soal itu !?”

“Setiap hari Gackt mengunjungi tempatmu bekerja, mungkin kau tidak banyak mengetahuinya karena ia kadang hanya melihatmu dari luar. Waktu itu, Gackt sudah membuatnya babak belur dan mengancamnya jika ia melakukan hal itu lagi padamu.”

“A, apa !? Itu tidak mungkin, untuk apa ia melakukannya…”

Kalimat Hyde terhenti, sekilas wajah Tetsuya terlintas dalam kepalanya. Pertengkaran Gackt dengan Tetsuya kembali terputar dalam memorinya.

“Gackt juga menceritakan kejadian saat kau dikerjai oleh beberapa preman, waktu itu ia kehilanganmu dan mulai mencarimu melewati jalan yang sering kau lewati. Ia sangat lega tidak terjadi apapun padamu. Semuanya ia ceritakan padaku.”

Semua ucapan You semakin membuat Hyde bingung. Sebagai orang terdekat Gackt ia tidak mungkin berbohong. Gackt hanya tidak pernah menceritakan apapun padanya, sehingga yang hanya tergambar di benak Hyde adalah Gackt yang egois dan seenaknya. Tidak disangka ia sampai melakukan hal itu. Sisi lain dari seorang Gackt. Hyde juga ingin mengetahuinya.

“Bukankah ini aneh. Apa yang bisa ia dapatkan dengan berbuat seperti ini, You? Ini membuatku bingung dengan sikapnya yang sebenarnya.”

“Nah…aku pikir kau bisa menerkanya sendiri, apa arti dirimu bagi Gackt. Buat ia mengatakan yang sejujurnya, Hyde. Selamat malam.”

You tersenyum sambil membungkukkan badannya, kemudian berlalu meninggalkan Hyde di ruangan apartemennya.

******

“Gackt!! Gackt!!”   Nafas Hyde terengah, mengejar Gackt yang semakin menjauh. Ia sama sekali tidak menoleh sedikitpun meskipun suara Hyde kian serak. Namun sekali lagi Hyde berusaha mengejar Pria didepannya yang tiba-tiba berhenti.

“Gackt!!! Tolong aku. Kumohon …hhhh”

Gackt menoleh kearah pria mungil di hadapannya yang tampak sangat kelelahan. Namun tak ada tindakan berarti. Gackt hanya terdiam.

“Gackt!!! Seseorang mengejarku!! Aku takuttt. Kumohon tolong aku… Gac…Hmmmffftt!”

Sebelum Hyde menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba sepasang tangan berhasil membungkam mulut Hyde.  Tenaganya yang terlalu kuat serta tubuh Hyde yang sudah kepayahan membuatnya tak bisa berkutik. Ia hanya bisa mengharapkan pertolongan dari Gackt yang ada di hadapannya, namun tetap Gackt tidak melakukan apapun.

“Gackt…”

“Gackt!!!”

“Hh…hhh…hh…”

Hyde segera membuka matanya, terbangun daru tempat tidurnya. Ia berusaha menstabilkan nafasnya yang tidak teratur. Bulir peluh perlahan menetes di pelipis wajahnya yang tampak pucat. Mata sayunya langsung menebarkan pandangan ke seluruh ruangan.

“Hh…hanya mimpi..”

Hyde mengusap wajahnya penuh kelegaan. Ada sesuatu yang disadarinya.

“Chotto. Bukannya tadi siang aku sedang menonton TV…?”

Wajah Hyde menunjukkan kebingungan, namun seketika sirna ketika mendapati secarik kertas di meja samping tempat tidurnya.

Kalau kau tidur di sofa, kau bisa masuk angin. Dasar bodoh.. :p

“Gackt…”

Langsung disadarinya pesan  tersebut adalah tulisan tangan Gackt. Sebuah senyum tersungging di bibir Hyde, ia menaruh sehelai kertas tersebut di dadanya.

“I miss you..”  Bisiknya pelan.

Entah kenapa kalimat itu meluncur dari mulutnya, namun itulah yang sekarang Hyde rasakan. Tiga hari berlalu sejak ia diskors dan itu membuatnya sangat tidak nyaman, ada sesuatu yang hilang. Tidak ada yang mengajaknya bicara, memarahinya dan memanggilnya dengan nama yang sangat dibencinya -~Chibi Hycchan. Perasaan ini sangatlah aneh, begitu menyiksa Hyde.  Ingin rasanya ia bertemu dengan Gackt.

Hyde segera beranjak dari kasurnya, berjalan lunglai mengannti pakaiannya. Untuk sementara ia tidak bekerja dulu di maid café. You bilang ia sudah mengatakan permasalahannya kepada Sakura-san. Namun ada sesuatu yang menganjal di hatinya, ia ingin memastikan sesuatu.

Setelah Hyde membuka kunci pintu apartemennya, ia dikejutkan oleh sosok Tetsuya yang sudah berada tepat di depan pintu.  Ia masih mengenakan seragam sekolah dengan beberapa buku yang ia pegang di tangan kanannya.

“Hai Hyde. Sudah lama aku tidak melihatmu. Kau baik - baik saja ?”

“Ah…iya. Aku baik-baik saja.”

“Aku khawatir kepadamu. Candaan Gackt terlalu berlebihan. Memasang fotomu yang tengah part time di Maid Café, aku tidak menyangka ia akan melakukan hal sejahat ini padamu.”

“Jangan menghakiminya seperti itu. Aku yakin bukan ia yang melakukannya.”

“Apa? Sudah seperti ini kau masih saja mema’afkannya.”

“Kalau begitu aku tanya padamu. Kenapa kau langsung tahu ia yang melakukannya ? ”

“Eh !? Te, tentu saja itu sudah jelas ‘kan. Ia memang selalu mengusilimu. Siapa lagi yang melakukannya kalau bukan dia..”

“Kau juga tahu kalau nama tempat itu adalah Maid Café..?”

ldquo;I..itu..”

Tetsuya tampak gugup, terlihat dari ucapannya yang terdengar terbata.

“Waktu aku datang foto-foto itu sudah terpasang, kemudian Gackt datang setelahnya.”

Hyde menatap Tetsuya tajam, sedangkan sang ketua Osis di hadapannya hanya terdiam.

“Awalnya aku memang berfikir seperti itu, tapi ada orang lain yang juga hampir setiap malam datang ke tempat itu. Aku menanyakannya kepada beberapa teman kerjaku. “

“Bagus. Jadi sekarang kau menuduhku, Hyde?”

“Aku teringat pertengkaranmu dengan Gackt waktu itu. Apa yang Gackt maksud dengan melarangmu datang ke tempat itu…adalah tempatku bekerja? ”

“Entah apa yang sudah Gackt katakan padamu. Ia hanya membenciku dan berniat menjadikannku kambing hitamnya.  Kenapa kau begitu mudah mempercayainya?”

“Semuanya sudah terjadi. Aku tidak membenci siapapun, Tetsuya.Tapi paling tidak aku harus menghapus prasangka burukku tentang Gackt.”

“Gackt…Gackt...dan Gackt terus yang kau bicarakan! Makhluk sombong yang sangat egois dan arogan. Itu selalu mendapatkan apa yang ia inginkan. Hanya karena pengaruh orang tuanya, tidak ada pihak manapun yang berani melawannya. Kau pikir itu hebat, hah?”

Amarah terpancar jelas di kedua mata Tetsuya, baru kali ini Hyde melihat ekspresinya yang seperti itu. Tetsuya yang ia kenal sebagai orang yang lembut berubah total menjadi sosok yang kasar. Dengan paksa ia mendorong tubuh kecil Hyde masuk ke dalam apartemennya.

“Te, Tetsuya…Ada apa denganmu. Lepaskan aku. Sakittt~”

Dengan segera Tetsuya mengunci pintu tersebut. Hyde berjalan mundur, merapatkan tubuhnya di tembok. Ia bergetar,  merasakan firasat buruk akan terjadi.

“Ini semua karena  kau, Hyde.”

Hyde tertegun mendengar ucapan Tetsuya. Ia tidak habis pikir kenapa sekarang justru Tetsuya menunjuk dirinya.

ldquo;Jadi benar, Tetsuya. Kau yang melakukannya ? Apa aku sudah berbuat salah kepadamu ?”

“Pertama kali aku melihatmu di café itu, aku sudah mengambil gambarmu. Saat itu Gackt yang mengetahuinya, langsung mengambil kamera milikku.”

“Apa yang kau lakukan!? Kembalikan kameraku!“ Tetsuya berusaha meraih kamera yang kini tengah berada di genggaman Gackt.

“Tidak seharusnya kau melakukan ini.”

“Kenapa ? Hyde sangat menarik, aku yakin kau juga menyukainya. Benar begitu ?”

“Aku sama sekali tidak menyukainya.”

“Kau bohong. Lalu kenapa kau berkeliaran disini ?”

“Aku hanya kebetulan lewat. Dan aku sangat tidak menyukai tindakanmu, itu saja.”

“Maksudmu…tindakan orang-orang yang berusaha mendekatinya begitu?”

Gackt mulai terlihat marah, dengan satu gerakan ia berhasil menarik kerah kemeja pria di depannya.

“Perlu kutegaskan! Carilah orang yang sama brengseknya denganmu. Dia itu hanya seorang bocah bodoh, percuma saja kau mendekatinya hanya untuk mempermainkannya sama seperti kau mempermainkan banyak wanita!”

“Ow..ow…calm down. Kalau begitu biar kuluruskan. Aku sangsi dengan sikapmu yang biasa arogan menjadi lembut seperti ini kepada seseorang yang kau sebut ‘bocah bodoh’ itu. Bagaimana kalau aku tawarkan sesuatu.”

Kalimat Tetsuya sesaat membuat Gackt tercengang, sehingga Tetsuya dengan mudah mengambil kameranya dari tangan Gackt.

“Jika memang benar kau tidak menyukainya kau tidak perlu semarah itu ‘kan. Dengar..aku tidak akan melakukan apapun dengan foto-foto ini, tak ada untungnya bagiku. Namun jika ternyata kau tidak bisa membuktikan kata-katamu dan jatuh cinta kepada Hyde, maka aku tidak akan segan-segan untuk menyebarkannya. Bagaimana…Gackt ?”

“Kau~~”

_to be continued_

fanfiction, gakuhai

Previous post Next post
Up