CHAPTER XXXIII

-Hyukjae POV-

Pikiranku tidak karuan. Otakku seolah penuh, tapi aku tidak bisa menjelaskan dengan pasti apa yang aku pikirkan. Aku tahu aku memikirkan Hyemin, tapi aku tidak tahu apa tepatnya yang aku pikirkan tentang Hyemin. Dia bahkan sudah menolakku menjadi temannya, jadi aku benar-benar tidak tahu apa yang sedang aku ( Read more... )

-Hyemin POV-

Aku diam saja sepanjang perjalanan Nichkhun mengantarku ke rumah. Aku melipat kedua tanganku di depan dada, memeluk tubuhku sendiri dengan erat. Pandanganku kosong.

“Hyemin, kau baik-baik saja?” tanya Nichkhun cemas. Wajar ia cemas jika melihat keadaanku seperti ini.

Aku menggumam dan mengangguk.

Nichkhun ( Read more... )

-Victoria POV-

Aku memandang Nichkhun yang duduk di bangku pengemudi sambil mengamati rumah tempat dimana mobilku berhenti dengan ekspresi ragu-ragu.

"Turunlah," ujarku.

Nichkhun menoleh kearahku, lalu ia memandang sebuah sedan mewah yang terparkir sejajar di depan mobilku.

Aku tersenyum, "Kyuhyun tidak akan banyak tanya. Nanti ( Read more... )

Dia tersenyum. Dia tertawa.

Dia memakan eskrimnya dengan riang di sampingku.

Dia naik permainan-permainan di Lotte World bersamaku dengan gembira.

Dia berjalan dengan sedikit melonjak-lonjak riang di sebelahku.

Dia memegang tanganku dan tidak pernah dilepasnya.

Hari sudah malam. Tapi aku masih bisa melihat senyum yang terukir jelas di bibirnya ( Read more... )

7 days

Aku menoleh memandang laki-laki yang sedang tersenyum itu. Dia duduk dengan begitu sumringah diatas sofa diantara dua orang yang paling tidak terpisahkan diantara tigabelas orang yang ada di rumah itu. Seisi rumah ini sudah berkumpul di ruangan ini dan memusatkan perhatian padanya. Ia baru saja meminta kami semua menghentikan pekerjaan kami ( Read more... )

CHAPTER XXX

-Hyemin POV-

Aku berjalan menuju perpustakaan beberapa saat setelah bel pulang berbunyi. Ada buku yang seharusnya sudah aku kembalikan sejak kemarin tapi belum sempat kulakukan.

Karena pada dasarnya aku bukan seseorang yang sangat berjiwa 'pustaka', maka yang aku lakukan setelah sampai di perpustakaan hanyalah berbasa-basi ( Read more... )

-Hyemin POV-

“Terimakasih ya sudah mau menemaniku,”

Aku menoleh ke Kyuhyun yang sedang berjalan di sebelahku dan tersenyum padanya, “Mengapa masih bicara sekaku itu? Santai saja, oppa.”

Kyuhyun membalas senyumku, “Aku tahu. Hanya saja, aku belakangan ini selalu menjadi bebanmu. Kita tidak pernah akur sejak aku pulang dari Austria dan ( Read more... )

CHAPTER XXVIII

-Hyukjae POV-

Akhirnya satu sekolah tahu tentang perpisahanku dan Hyemin. Memang pasti susah menyembunyikannya karena aku dan Hyemin merupakan salah satu pasangan pusat atensi masyarakat sekolah dan sekarang kami tidak pernah lagi terlihat bersama. Banyak yang berspekulasi tentang putusnya hubungan kami adalah karena masuknya ( Read more... )

 CHAPTER XXVII
-Nichkhun POV-

Aku sedang duduk di meja belajarku menghadapi tugas-tugas sekolahku ketika ponselku yang berada tak jauh dari jangkauanku berbunyi tanda pesan singkat masuk. Aku meraih ponselku dan membaca pesan itu.

From: Lee Hyukjae
Aku sudah puas bermain dengan tuan puterimu seharian ini. Jemput dia di akuarium COEX mall. Kau urus saja ( Read more... )

"Astaga aku pegal," keluh Hyukjae ketika akhirnya kami turun dari stasiun yang terdekat dari kebun binatang. Jelas dia pegal, 20 menit dia berdiri melindungiku dari himpitan orang-orang.

Jika ada bagian tubuh yang pegal dari aku mungkin itu jantungku yang berdetak begitu cepat selama 20 menit.

"Siapa suruh kau berdiri seperti itu," jawabku.

"Aku tidak ( Read more... )