-Hyemin POV-

Aku dan Hyukjae duduk berhadapan dengan Donghae dan Jiyeon di salah satu meja di kantin sekolah. Keduanya baru menyelesaikan makan siangnya dan sekarang Donghae sedang membantu Jiyeon mengerjakan tugasnya. Mereka berdua duduk bersebelahan tanpa jarak.

Hyukjae menghela nafas keras dan menghempaskan punggungnya di bangkunya ( Read more... )

-Donghae POV-

Aku mencengkeram kepalaku. Mengingat hal itu membuat kepalaku sakit dan hatiku kembali perih.

Aku masih beruntung karena Jessica sadar dari komanya setelah 2 hari. Jika tidak, mungkin aku sudah akan ikut bunuh diri bersamanya. Tapi sejak itu, aku tidak lagi berani masuk ke dalam kehidupan Jessica. Selain karena semua orang di ( Read more... )

-Hyemin POV-

“Makan makananmu,” ujarku pada Jiyeon yang duduk di depanku. Aku dan Jiyeon berada di kantin sejak bel istirahat berbunyi 10 menit yang lalu. Aku sudah hampir menghabiskan makan siangku tapi Jiyeon baru memakan makan siangnya sebanyak 2 sendok. Selebihnya ia hanya mengaduk-aduk makanannya.

“Tidak nafsu,” jawab Jiyeon.

Aku menghela ( Read more... )

-Hyemin POV-

Aku menarik nafasku, dan menghentikan langkahku di tengah panjangnya koridor kelas XII. Di tanganku ada setumpuk buku tugas milik anak-anak kelasku. Aku harus menyerahkan ini ke ruang guru sekarang. Tapi masalahnya adalah rute ke ruang guru mau tidak mau harus melewati tempat tongkrongan Hyukjae dan anggota Darknya disaat istirahat ( Read more... )

-Hyemin POV-

Suasana menjadi kaku setelah Nichkhun pergi dengan mobilnya dan aku dengan Hyukjae berdiri berdua di parkiran. Sebenarnya yang membuat kaku adalah kata-kata Nichkhun tadi.

“Nichkhun juga sudah melepas Hyemin,”

Aku memang sudah merasa tidak ditinggalkan oleh Nichkhun sejak ia memilih Victoria daripada melindungiku. Tapi ( Read more... )

-Hyukjae POV-

Aku merapikan kemejaku sambil bercermin dan tersenyum puas. Aku melirik jam dinding di kamarku. Sudah jam 6 lewat dan sebenatar lagi aku akan berangkat menjemput Hyemin. Aku sangat tidak sabar untuk bertemu Hyemin lagi.

Tiba-tiba ponselku berbunyi. Lee Donghae memanggil...

“Ne?” aku menjawab telepon Donghae sambil tetap ( Read more... )

-Hyemin POV-

“Noona,” panggil Taemin yang tiba-tiba kepalanya muncul dari balik pintu kamarku.

“Astaga Taemin. Kau membuatku kaget,” sahutku, nyaris melonjak di dalam selimutku. Sekarang sudah jam 12 malam. Aku baru saja akan tidur ketika tiba-tiba pintu kamarku terbuka dan Taemin muncul di baliknya. “Ada apa?”

Tanpa menjawab Taemin ( Read more... )

-Nichkhun POV-

Sudah hampir pukul 11 malam tapi aku masih belum bisa tidur karena harus mengerjakan beberapa urusan organisasi siswa di sekolahku. Aku harus merevisi proposal yang dibuat Victoria beberapa hari yang lalu untuk acara sekolahku. Aku beberapa kali menguap di depan komputerku tapi aku tidak boleh tidur. Malam ini pekerjaanku harus ( Read more... )

-Hyemin POV-

Sudah beberapa hari Taemin benar-benar tidak bicara padaku. Ia benar-benar serius dengan kata-katanya malam itu. Sekalinya kami bicara, lagi-lagi ujungnya dia menyalahkanku soal IU. Dan akhirnya aku tahu dari mulutnya sendiri bahwa semua ini berawal karena IU ditolak oleh Hyukjae pergi ke ulangtahun Yoona bersama-sama. Tentu ( Read more... )

-Hyemin POV-

Aku membuka mataku perlahan sambil menggeliatkan tubuhku diatas kasur. Dengan mata masih memicing, aku memandang ke jam diatas meja kecil disamping ranjangku. Pukul 10 pagi lewat 15 menit. Aku tersenyum sambil memeluk jaket olahraga berwarna biru dengan nomor punggung 22 yang menyelimutiku semalaman tadi. Wangi parfumnya sudah ( Read more... )