Title: Saikou no Musuko(?)
Pairing: Suzuki Daichi/Ihara Hayato
Genre: Romance
Rating: G
Summary: Daichi dan Hayato tidur sekamar.
A/N: Gabungan cerita Risou no Musuko sama Saikou no Jinsei XD Daichi=Yamada. Hayato=Nancy -_- Maafkan jika ada typo Daichi jadi Daiki, atau Daichi jadi Yamada-_-
*part 1*Malam itu, di kamar Daichi, Hayato dan Daichi berbagi futon. Karena Daichi hanya memiliki 2, untuk dia dan ibunya.
Daichi bersyukur Hayato memiliki tubuh yang ramping.
Tidak bisa dibayangkan kalau tubuh Hayato seperti tubuhnya. Futon yang sudah sempit itu akan terasa lebih sempit lagi.
Tidak hanya futon, selimut pun mereka bagi berdua.
Diluar sedang hujan deras, dan selimut tipis itu tidak cukup untuk menghangatkan tubuh mereka.
"Daichi-kun, apa kamu marah padaku? Kamu sepertinya tidak suka denganku.."
"Ya. Karena kamu kakakmu itu memarahiku, dan kamu juga mengambil perhatian kaa-chan"
Hayato terkekeh mendengar jawaban Daichi.
"Ternyata kamu seorang mazakon"
"Aku bukan mazakon! Aku hanya mencintai kaa-chan!"
Daichi pun langsung membelakangi Hayato.
"Jangan mengajakku berbicara lagi, aku mau tidur!"
Baru saja Daichi selesai berbicara, terdengar suara petir yang sangat besar.
JDARR!!
Hayato dengan refleks memeluk pinggang Daichi dan menyembunyikan wajahnya di punggung Daichi.
"Oi! Hayato, kamu kenapa? Lepaskan pelukanmu.."
JDARR!!
Petir kedua terdengar lagi dan lebih keras dari petir pertama tadi.
Hayato semakin mengeratkan pelukannya ke pinggang Daichi.
Samar-samar Daichi mendengar isakan seseorang.
"...Hayato? Apa kamu menangis?"
Daichi mencoba melepaskan pelukan Hayato dari pinggangnya, tetapi tidak bisa karena Hayato memeluknya sangat erat.
"Hayato, kamu membuat pinggangku sakit. Cepat lepaskan!"
Hayato perlahan melepas pelukannya.
Tapi dia masih menangis.
Ini membuat Daichi membalikkan badannya, dan menghadap ke Hayato.
Saat dia membalikkan badannya, wajahnya dia dengan wajah Hayato hanya berjarak beberapa centimeter.
Daichi dapat merasakan hembusan nafas Hayato mengenai wajahnya.
Tidak sengaja Daichi melihat ke arah mata Hayato yang sudah dipenuhi airmata.
"A-aku takut S-Suzuki-kun.."
Daichi masih menatap ke mata Hayato.
Mata Hayato menghipnotis dia untuk kedua kalinya.
Daichi seakan-akan dapat merasakan ketakutan di mata Hayato.
Tanpa disadari, kedua telapak tangan Daichi sudah berada di pipi Hayato.
Daichi menutup matanya, dan mendekatkan wajahnya ke wajah Hayato.
Hayato pun ikut memejamkan matanya saat bibir Daichi sudah menempel di bibirnya.
Lembut bibir Daichi seperti menghipnotis dia.
JDARR!!
Terdengar suara petir lagi.
Daichi memperdalam ciumannya.
Dan Hayato hanya mengeratkan genggamannya tangannya di kaos Daichi.
~0~0~0~0~0~Keesokan paginya, Umi hanya menatap heran ke Daichi dan Hayato.
Mereka berdua menghabiskan sarapan mereka sambil menunduk. Seperti takut untuk saling menatap satu sama lain.
"Kalian kenapa?" Tanya Umi.
"He? Kami tidak kenapa-kenapa, kaa-chan" Jawab Daichi, masih dengan posisi menunduk.
"I-iya, kami tidak kenapa-kenapa kok.." Ucap Hayato, membenarkan jawaban Daichi. Dan Umi pun percaya.
"Oh ya Hayato, apa kamu tidak sekolah?"
Hayato mengangkat wajahnya saat mendengar Umi bertanya seperti itu.
"Sebenarnya, aku sekolah di Kaiyou High School.."
"EHH!?" Daichi dan Umi terkejut mendengar jawaban Hayato.
"Memangnya kenapa? Kalian sangat terkejut mendengar aku sekolah disana.."
Daichi lalu meletakkan makanannya di mejanya dan menghadap ke arah Hayato.
Perlahan dia membuka kancing jas sekolahnya, dan kemudian membuka lebar jasnya.
Daichi memperlihatkan tulisan di dalam jasnya.
Hayato mengerutkan keningnya.
"Kamu sekolah disitu!?" Tanya Hayato dengan sedikit berteriak.
"Seharusnya aku yang nanya gitu. Kamu sekolah disana? Aku tidak pernah melihatmu!"
"Soalnya aku sudah lupa kapan terakhir kali aku ke sekolah.."
Jawaban Hayato membuat Daichi terbengong.
Sama seperti anaknya, Umi pun ikut terbengong.
Daichi yang sadar dari ke-bengong-an dia, melihat ke jam tangannya dan terbelalak kaget saat menyadari ternyata dia sudah telat.
"Kaa-chan, aku harus berangkat sekolah sekolah! Aku sudah telat!"
Dia berlari mengambil tasnya yang berada di kamarnya dan langsung berlari keluar.
"Aku berangkaaaat~!"
"Hati-hati, Daichi!"
Hayato tersenyum tipis melihat adegan itu.
Mengingatkannya dengan kenangan antara dia dan ibunya..
~0~0~0~0~0~Daichi duduk di kursinya, dan teman-temannya yang lain sedang sibuk membicarakan tentang rencana jalan-jalan mereka sepulang sekolah nanti.
"Suzuki-kun, apa kamu mau ikut nonton film nanti siang?" Tanya Koji.
Tetapi Daichi tidak menjawab pertanyaan Koji.
Dia masih memikirkan kejadian kemarin malam.
Lembut bibir Hayato seakan-akan masih menempel di bibirnya.
"Suzuki-kun?" Habu menggoyangkan telapak tangannya di depan Daichi, tetap tidak ada respon dari Daichi.
Semua temannya saling tatap, dan mengangguk.
Lalu Wanikawa memberi aba-aba "..3..2..1!"
"SU-ZU-KI-KUN!!!!" Mereka berlima berteriak tepat di telinga Daichi.
Daichi pun langsung terlonjak kaget.
"Kalian membuatku kaget!" Daichi mengelus-elus dadanya, berusaha meminimalisir kekagetan yang disebabkan oleh teman-temannya itu.
"Ah, Kobayashi-kun! Apa kau kenal dengan Ihara Hayato?"
Mata Koji langsung berbinar-binar saat mendengar Daichi menyebut nama itu.
"Tentu! Dia teman sekelas kita. Tapi dia jarang masuk sekolah. Padahal, kalau ada dia, semangat untuk aku pergi ke sekolah langsung naik jadi 100%"
Daichi mengerutkan dahinya mendengar ucapan temannya itu.
"Kamu suka dengan dia?"
Koji mengangguk malu-malu.
"Tapi dia tidak pernah senyum. Bahkan jarang sekali berbicara. Padahal, dia sangat cantik.." Ucap Wanikawa secara tiba-tiba.
Koji mengangguk lagi, tanda dia setuju.
"Jadi, Ihara yang kalian bicarakan itu perempuan!? Jadi aku bukan satu-satunya perempuan di sekolah ini?" tanya Hyouzuka.
"Bukan, dia pria. Tapi wajahnya cantik. Lebih cantik dari kamu malah! Ucap Koji yang langsung disambut tawa yang lain.
Kreekkk--
Terdengar suara pintu dibuka.
Semua yang berada di kelas menatap ke arah pintu.
Saat orang itu masuk ke kelas, Daichi terkejut.
Itu Hayato.
"Ha-hayato?"
Hayato yang mendengar namanya disebut, melihat ke sumber suara.
Dia tersenyum saat melihat itu Daichi.
"Daichi~"
Seisi kelas terpesona melihat senyum Hayato, ini pertama kali mereka melihat senyum manis milik Hayato itu.
Dan tak berapa lama kemudian, berita tentang hampir semua murid kelas 1D dilarikan ke UKS karena telah terjadi mimisan massal tersebar dengan cepat ke seluruh siswa di sekolah tersebut.
~0~0~0~0~0~Saat jam istirahat, Daichi dan sahabat-sahabatnya yang lain sudah berada di kantin.
Mereka sedang memakan jatah makan siang mereka.
Lalu mereka mendengar suara ribut-ribut yang berasal dari luar kantin.
Ternyata, Hayato lah penyebab keributan itu.
Hayato berjalan masuk ke kantin, dibelakangnya sudah banyak para murid yang tergabung dalam P3HK, Persatuan Para Pecinta Hayato se-Kaiyou.
"Aku baru tau ada club P3HK itu..." Ucap Daichi, yang takjub melihat member-member grup itu membawa sebuah spanduk bertuliskan P3HK.
"Sebenarnya, aku juga member P3HK, Suzuki-kun..." Ucap Koji dengan mata berbinar-binar menatap Hayato.
"Aku juga member P3HK.." Tambah Wanikawa yang juga menatap Hayato dengan tatapan penuh kekaguman.
"Dan sepertinya kami juga akan bergabung di klub itu.." Ucap Habu dan langsung diiyakan oleh Zou dan Hyouzuka.
Hayato berjalan ke arah Umi yang sedang memberikan makanan ke murid-murid yang lain.
"Kaa-chan~"
"Hayato! Ini makanan buatmu. Kamu makan yang banyak ya?"
"Terimakasih, kaa-chan^^"
Kaa-chan?
KAA-CHAN?!
DIA MEMANGGIL KAA-CHAN!!??
Daichi tidak percaya dengan apa yang dia dengar.
Hayato memanggil ibunya dengan sebutan "kaa-chan"?
Dia melihat Hayato berjalan ke arahnya.
"Daichi, apa aku boleh duduk disini?" Tanya Hayato.
"Boleh! Boleh banget!" Koji lah yang menjawab pertanyaan Hayato.
Hayato lalu duduk di sebelah Daichi dan mulai memakan makan siangnya.
"Kenapa kamu memanggil 'Kaa-chan'?"
Hayato menghentikan kegiatan makannya dan melihat ke Daichi.
"Oh, itu.. Dia yang memintaku memanggil dia kaa-chan. Memangnya kenapa?"
"Aku tidak suka. Hanya aku yang boleh memanggil dia kaa-chan!"
Hayato hanya diam, sambil memandang Daichi.
"Kenapa kamu melihatku seperti itu?!"
Hayato tidak menjawab pertanyaan Daichi.
Dia hanya mendekatkan wajahnya ke Daichi, semakin dekat dan......
"Aku kira gusimu berdarah, ternyata itu cabe nyangkut digigimu.."
Daichi refleks langsung menutup mulutnya dengan telapak tangan.
Dan mencoba menghilangkan cabe itu dengan lidahnya.
Hayato tertawa melihat reaksi Daichi.
Hayato tersenyum = terjadi mimisan massal.
Bagaimana kalau dia tertawa?
Dan keesokan paginya, berita telah terjadi pingsan massal di Kaiyou High School dan ratusan siswa dilarikan ke UGD menjadi headline di seluruh koran-koran yang ada di Jepang.
~TBC~